Sasaran : Pasien DM
15 Menit Memperhatikan
Pelaksanaan:
Materi :
Menjelaskan tentang
G. Evaluasi
1. Klien mengetahui apa itu Diabetes Melitus
2. Klien mengetahui Klasifikasi Diabetes Melitus
3. Klien mengetahui manifestasi Klinis dari Diabetes Melitus
4. Klien mengetahui Komplikasi dari Diabetes Melitus
5. Klien mengetahi Pengelolaan Diabetes Melitus
MATERI DIABETES MELITUS
A. Pengertian Diabetes Melitus
Diabetes Melitus adalah sekumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang mengalami
peningkatan kadar gula darah (glukosa) akibat kekurangan hormon insulin.
Diabetes Melitus adalag suatu penyakit kronik metabolik yang komplek meibatkan gangguan
metabolik karbohidrat, protein dan lemak dan perkembangan komplikasi secara microvaskuler,
macrovaskuler serta neuropati. Diabetes Melitus merupakan kelainan heterogen, ditandai dengan sirkulasi
glukosa, lipid dan asam amino berkadar tinggi, karena tidak memadainya insulin dalam memenuhi tuntutan
metabolisme tubuh (Keith, 1996).
B. Klasifikasi
Klasifikasi yang dianjurkan oleh PERKENI adalah yang sesuai dengan anjuran klasifikasi DM
American Diabetes Melituas (ADA 1997).
Klasifikasi Etiologi Diabetes Melitus (ADA 1997) :
1. Diabetes Tipe 1 (destruksi sel beta, umumnya menjurus ke defisiensi insulin absolut)
2. Diabetes Tipe 2 (berpariasi mulai yang terutama dominant resistensi insulin disertai defisiensi insulin
relatif sampai yang berutama defeksreksi insulin disertai resisensi insulin)
3. Diabetes Tipe Lain
a. Karena obat dan zat kimia
b. Infeksi
c. Sebeb imunologi yang jarang
d. Sindrom genetik kain yang berkaitan dengan DM
e. Diabetes Melitus Gestasional (DMG), yaitu penyakit diabetes yang dialami saat hamil.
1. Penglihatan Kabur
5. Banyak BAK
8. Banyak makan
1. Akut
b. Penurunan kesadaran
2. Kronis
a. Kerusakan pembuluh darah kecil, contoh kerusakan pembuluh darah pada mata,
jantung, dll
c. Kebutaan
1. Perencanaan diet
a. Tujuan pengaturan diet
Jadwal = 25%-10%-25%-10%-20%-10%
c. Pola makan DM
3) Variasikan makanan
5) Kunyah perlahan
2. Melakukan olahraga
Dianjurkan latihan jasmani secara teratur (3-4 kali seminggu) selama kurang lebih 30
menit, yang sifatnya sesuai.
f. Memelihara kardiovaskuler
Jika pasien lebih menerapkan pengaturan makan dan kegiatan jasmani yang teratur namun
pengendalian kadar glukosa darahnya belum tercapai, dipertimbangkan pemakaian obat-
obatan berkhasiat hipoglikemik (oral-insulin)
b. Insulin
1) Koma hiperosomoral
2) Asidosis laktat
3) Ketoasidosis
6) Tidak berhasil dikelola dengan dosis maksimal atau ada kontra indikasi OHO.