Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

GERONTIK DENGAN DIABETES MELLITUS

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Profesi Ners


(Stase Keperawatan Gerontik)

Disusun Oleh :
Annisa Nur Syifaa
20149011002

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YPIB MAJALENGKA
Jalan Gerakan Koperasi No. 003 Majalengka 45411

2020/2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Diabetes Mellitus (DM)


Sub Pokok Bahasan : Proses pendidikan kesehatan tentang penyakit, diet dan terapi
komplementer pada Diabetes Mellitus
Sasaran : Tn.S
A. Latar Belakang
Diabetes Mellitus merupakan kelainan metabolisme yang kronis terjadi
defisiensi insulin atau retensi insulin, ditandai dengan tingginya keadaan glukosa
darah (hiperglikemia) dan glukosa dalam urine (glukosuria) atau merupakan
sindroma klinis yang ditandai dengan hiperglikemia kronik dan gangguan
metabolisme karbohidrat, lemak dan protein sehubungan dengan kurangnya
sekresi insulin secara absolut/relatif atau adanya gangguan fungsi insulin. Diantara
individu berusia lebih dari 65 tahun, 8,6% menderita diabetes tipe II. Angka ini
mencakup 15% populasi pada panti lansia.
Diabetes Mellitus mempunyai 2 kategori yaitu Diabetes Mellitus Tipe I
disebut IDDM (insulin dependent diabetes mellitus) atau diabetes mellitus
tergantung insulin disebabkan oleh destruksi sel B pulau langerhans akibat proses
auto imunne (Smeltzer & Bare, 2011). Dan Diabetes Mellitus Tipe II disebut
NIDDM (non insulin dependent diabetes mellitus) atau diabetes mellitus tidak
tergantung insulin disebabkan kegagalan relatif sel B resistensi insulin yang
biasanya disebabkan oleh beberapa faktor termasuk faktor genetik (keturunan),
usia, pola makan yang salah, stress, obesitas, dsb.

B. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan Tn.. S mampu
memahami dan mengerti tentang Diabetes Mellitus
C. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit tentang Diabetes Mellitus
diharapkan Tn. S dapat memahami tentang :
1. Pengertian Diabetes Mellitus
2. Penyebab Diabetes Mellitus
3. Tanda dan Gejala Diabetes Mellitus
4. Komplikasi Diabetes Mellitus
5. Diet yang Tepat untuk Diabetes Mellitus
6. Terapi Komplementer untuk Diabetes Mellitus

D. Sasaran
Sasaran dalam pendidikan kesehatan mengenai diabetes mellitus adalah Tn. S

E. Bentuk Kegiatan
Pendidikan kesehatan mengenai penyakit diabetes mellitus dengan menggunakan
metode ceramah dan diskusikan menggunakan leaflet.

F. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Hari/Tanggal : Kamis, 24 Desember 2020
Waktu : 08.00 WIB s/d Selesai
Tempat : Rumah Tn. S

G. Materi
1. Pengertian Diabetes Mellitus
2. Penyebab Diabetes Mellitus
3. Tanda dan Gejala Diabetes Mellitus
4. Komplikasi Diabetes Mellitus
5. Diet yang Tepat untuk Diabetes Mellitus
6. Terapi Komplementer untuk Diabetes Mellitus
H. Media
Leaflet

I. Proses Pelaksanaan

Tahap Hasil Yang


No Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media
Kegiatan Diharapkan
1. Pembukaan 3 Menit Penyuluh = P Tn. S Kata-
Audien = A kata/
1. P : Mengucapkan salam Kalimat
2. A: Menjawab salam
3. Memperkenalkan diri
4. Menyampaikan tentang
tujuan pokok materi
5. Meyampakaikan pokok
pembahasan
6. Kontrak waktu
2. Pelaksanaan 20 Penyampaian Materi Tn. S Leaflet
Menit 1. Menjelaskan pengertian
diabetes mellitus
2. Menjelaska penyebab
diabetes mellitus
3. Menjelaska tanda dan
gejala diabetes mellitus
4. Menjelaska komplikasi
diabetes mellitus
5. Menjelaska diet yang
tepat untuk diabetes
mellitus
6. Menjelaska terapi
komplementer untuk
diabetes mellitus
3. Penutup 7 Menit 1. Tanya Jawab Tn. S Kata-
2. Memberikan kesempatan kata/
kepada peserta untuk Kalimat
bertanya
3. Melakukan Evaluasi
4. Menyampaikan
kesimpulan materi
5. Mengakhiri pertemuan
dan mengucapkan salam

J. Setting Tempat
Duduk disesuaikan dengan kondisi ruangan

K. Evaluasi
1. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan penyuluhan sesuai dengan rencana (SAP)
b. Tn. S dan keluarga aktif selama kegiatan berlangsung
c. Tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

2. Evaluasi Hasil
Mengerti dan memahami mengenai penyakit diabetes mellitus dan
mampu besikap dan berperilaku baik terhadap pencegahan penyakit diabetes
mellitus dengan mampu menjawab pertanyaan yang diajukan.

Referensi

Hidayat. 2014. Pengantar Konsep Keperawatan Dasar. Salemba Medika: Jakarta


Kementrian Kesehatan Republic Indonesia. Direktorat Pencegahan Dan
Pengendalian Penyakit Tidak Menular. Direktorat Jendral Pencegahan Dan
Pengendalian Penyakit. Tahun, 2019

Nerslicious. Asuhan Keperawatan Diabetes Mellitus. 2020


Sigit. Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan Diabetes Mellitus. 2014

HIPERTENSI
A. Pengertian Diabetes Mellitus
Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang
disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat
kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Soegondo, 2019).

B. Penyebab Diabetes Mellitus

1. Diabetes Mellitus Tipe I


IDDM (insulin dependent diabetes mellitus) atau diabetes mellitus
tergantung insulin disebabkan oleh destruksi sel B pulau langerhans akibat
proses auto imunne (Smeltzer & Bare, 2011).
2. Diabetes Mellitus Tipe II
NIDDM (non insulin dependent diabetes melitus) atau diabetes mellitus
tidak tergantung insulin disebabkan kegagalan relatif sel B resistensi insulin.
Resistensi insulin adalah turunya kemampuan insulin untuk merangsang
pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat produksi
glukosa oleh hati. Sel B tidak mampu mengimbangi resisteni insulin ini
sepenuhnya, artinya terjadi defesiensi relatif insulin. Ketidakmampuan ini
terlihat dari berkurang sekresi insulin pada ransangan glukosa bersama bahan
perangsang 34 sekresi insulin lain. Berarti sel B pankreas mengalami
distensitisasi terhadap glukosa (Mansjoer, 2011).
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi DM tipe II :
a. Faktor Genetik (Keturunan)
b. Usia
c. Pola Makan yang Salah
d. Stress
e. Obesitas

C. Tanda dan Gejala Diabetes Mellitus


1. Peningkatan berkemih (poliuria)
2. Rasa haus yang berlebihan (polidipsia)
3. Rasa lapar yang jelas (polifagia)
4. Kerentanan terhadap infeksi (khususnya jamur)
5. Penglihatan kabur
6. Kesemutan atau mati rasa
7. Mudah lelah
8. Luka sulit sembuh

D. Komplikasi Diabetes Mellitus

1. Komplikasi Akut
a. Koma Hiperosmolar Nonketotik (KHN)
b. Diabetes Ketoasidosis (DKA)
c. Hipoglikemia
2. Komplikasi Kronik
a. Mikrovaskular
1) Penyakit Ginjal
2) Penyakit Mata (Katarak, retinopati)
3) Neuropati
b. Makrovaskular
1) Penyakit Jantung Koroner
2) Pembuluh Darah Kaki
3) Pembuluh Darah Otak

E. Diet yang Tepat untuk Diabetes Mellitus


Ada 3 hal yang perlu diperhatikan dalam membuat menu makanan diet
diabetes mellitus :
1. Jumlah
Ukur kadar kalori yang masuk kedalam tubuh dengan batas maksimum
1.500 kkal/hari.
2. Jenis
a. Utamakan makanan yang rendah kolesterol, tinggi serat namun rendah
Glikemiks Indeks (GI).
b. Hindari makanan yang mengandung gula serta karbohidrat berlebih.
3. Jadwal
Jadwal makan terdiri dari 3 kali makan utama serta 2 kali makanan
selingan atau snack yang rendah GI untuk menjaga kestabilan gula darah.

Standar yang diajukan dalam makanan diet diabetes mellitus yaitu dengan
komposisi :
1. Karbohidrat 60 – 70%
2. Protein 10 – 15%
3. Lemak 20 – 25%
4. Jumlah kandungan kolesterol disarankan <300 mg/hari
5. Jumlah kandungan serat 25 g/hari diutamakan serat larut
6. Pasien diabetesmellitus tanpa hipertensi diperbolehkan mengkonsumsi natrium
dalam bentuk garam dapur sampai 3.000 mg/hari. Apbila mengalami hipertensi
asupan garam harus dikurangi
7. Pemanis buatan dapat dipakai secukupnya
8. Jumlah kalori disesuaikan dengan pertumbuhan, status gizi, umur, ada tidaknya
stress akut dan kegiatan jasmani.

F. Terapi Komplementer untuk Diabetes Mellitus


Salah satu terapi yang dianjurkan terutama pada lansia dengan diabetes
mellitus adalah senam kaki. Senam kaki bertujuan untuk memperbaiki sirkulasi
darah sehingga nutrisi ke jaringan lebih lancar, memperkuat otot-otot kecul, otot
betis dan otot paha, menurukan glukosa darah serta mengatasi keterbatasan gerak
sendi yang sering dialami oleh penderita diabetes mellitus.
1. Latihan senam kaki dapat dilakukan dengan posisi berdiri, duduk dan tidur
2. Senam kaki dapat dilakukan dengan cara menggerakan kaki dan sendi-sendi
kaki misalnya berdiri dengan kedua tumit diangkat, mengangkat kaki dan
menurunkan kaki
3. Gerakan dapat berupa gerakan menekuk, meluruskan, mengangkat, memutar
keluar atau kedalam. Selain itu gerakan mencengkram dan meluruskan jari-jari
kaki juga merupakan bagian dari senam kaki diabetik.
.
Referensi
Hidayat. 2014. Pengantar Konsep Keperawatan Dasar. Salemba Medika: Jakarta.
Kementrian Kesehatan Republic Indonesia. Senam Kaki Diabetes. Tahun. 2018

Kementrian Kesehatan Republic Indonesia. Direktorat Pencegahan Dan


Pengendalian Penyakit Tidak Menular. Direktorat Jendral Pencegahan Dan
Pengendalian Penyakit. Tahun. 2019

Nerslicious. Asuhan Keperawatan Diabetes Mellitus. 2020


Sigit. Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan Diabetes Mellitus. 2014
Soeradji. Diet Diabetes Mellitus (DM). 2018

Anda mungkin juga menyukai