DIABETES MELITUS
Tugas Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan Komunitas pada
Kelompok Khusus
Disusun oleh :
Sub Pokok Bahasan : Pengertian Diabetes Melitus, Penyebab Diabetes Melitus, Tanda &
gejala Diabetes Melitus, Langkah-langkah pencegahan Diabetes Melitus,
Diit penderita Diabetes Melitus, Penatalaksanaan Diabetes Melitus
Waktu : 35 menit
Fotocopy Materi
Moderator
Penyaji
Audien Audien
VIII. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Satuan acara penyuluhan telah siap sebelum penyuluhan dimulai
b. Tempat dan media telah siap sebelum penyuluhan dimulai
c. Penyaji materi telah siap memberikan penyuluhan
d. Waktu dan tempat sesuai yang telah ditentukan
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksana penyuluhan berperan sesuai dengan perannya
b. Penyuluhan berlangsung sesuai dengan jadwal dan waktu
yang telah ditentukan
c. Adanya Tanya jawab / diskusi
d. Media dapat digunakan secara efektif
e. Peserta dapat menerima materi penyuluhan yang disampaikan
3. Evaluasi Hasil
Keteraangan :
Jadi dapat disimpulkan bahwa sasaran sudah mengetahui tentang Diabetes Melitus
IX. DAFTAR PUSTAKA
Aru W Sudoyo. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi Keempat.
Jakarta: FKUI
Misdaniarly. 2006. Diabetes Melitus: Gangren, Ulcer, Infeksi, mengenal gejala, dan
menanggulangi komplikasi. Jakarta: Pustaka Populer Obor.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/54614/Appendix.pdf?
sequence=1 ( diakses pada hari Minggu 10 Desember 2017 pukul 12.56 WIB)
Lampiran Materi
DIABETES MELITUS
Menurut Wijayakusuma (2004), penyakit DM dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:
1. Pola Makan
Pola makan secara berlebihan dan melebihi jumlah kadar kalori yang dibutuhkan oleh
tubuh dapat memacu timbulnya DM. Hal ini disebabkan jumlah atau kadar insulin oleh
sel β pankreas mempunyai kapasitas maksimum untuk disekresikan.
2. Obesitas
Orang yang gemuk dengan berat badan melebihi 90 kg mempunyai kecenderungan lebih
besar untuk terserang DM dibandingkan dengan orang yang tidak gemuk.
3. Faktor genetik
Seorang anak dapat diwarisi gen penyebab DM dari orang tua. Biasanya, seseorang yang
menderita DM mempunyai anggota keluarga yang terkena juga.
4. Bahan-bahan kimia dan obat-obatan
Bahan kimiawi tertentu dapat mengiritasi pankreas yang menyebabkan radang pankreas.
Peradangan pada pankreas dapat menyebabkan pankreas tidak berfungsi secara optimal
dalam mensekresikan hormon yang diperlukan untuk metabolisme dalam tubuh, termasuk
hormone insulin.
5. Penyakit dan infeksi pada pankreas
Mikroorganisme seperti bakteri dan virus dapat menginfeksi pancreas sehingga
menimbulkan radang pankreas. Hal itu menyebabkan sel β pada pankreas tidak bekerja
secara optimal dalam mensekresi insulin.
1. Diet
Penatalaksanaan nutrisi pada penderita diabetes diarahkan untuk mencapai tujuan berikut
ini:
2. Latihan
Latihan sangat penting dalam penatalaksanaan Diabetes karena efeknya dapat
menurunkan kadar glukosa darah dan mengurangi faktor risiko kardiovaskuler. Latihan
akan menurunkan kadar glukosa darah dengan meningkatkan pengambilan glukosa oleh
otot dan memperbaiki pemakaian insulin. Sirkulasi darah dan tonus otot juga diperbaiki
dengan berolahraga, latihan dengan cara melawan tahanan (resistance training) dapat
meningkatkan lean body mass dan dengan demikian menambah laju metabolisme laju
istirahat (resting metabolic rate). Semua efek ini sangat bermanfaat pada Diabetes karena
dapat menurunkan berat badan, mengurangi rasa stres dan mempertahankan kesegaran
tubuh. Latihan juga akan mengubah kadar lemak darah yaitu meningkatkan kadar HDL-
kolesterol dan menurunkan kadar kolesterol total dan trigliserida. Semua manfaat ini
sangat penting bagi penyandang diabetes mengingat adanya peningkatan risiko untuk
terkena penyakit kardiovaskuler pada Diabetes. Meskipun demikian, penderita Diabetes
dengan kadar glukosa darah lebih dari 250mg/dl (14mmol/L) dan menunjukkan adanya
keton dalam urin tidak boleh melakukan latihan sebelum pemeriksaan keton urin
memperlihatkan hasil negatif dan kadar glukosa darah telah mendekati normal. Latihan
dengan kadar glukosa darah tinggi akan meningkatkan sekresi glukagon, growth
hormone dan katekolamin. Peningkatan hormon ini membuat hati melepas lebih banyak
glukosa sehingga terjadi kenaikan kadar glukosa darah.
3. Pemantauan
Dengan melakukan pemantauan kadar glukosa darah secara mandiri (SMBG: self-
monitoring of blood glucose), penderita diabetes kini dapat mengatur terapinya untuk
mengendalikan kadar glukosa darah secara optimal. Cara ini memungkinkan deteksi dan
pencegahan hipoglikemia serta hiperglikemia, dan berperan dalam menentukan kadar
glukosa darah normal yang memungkinkan akan mengurangi komplikasi diabetes jangka
panjang..