Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

DIABETES MELITUS

Tugas Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan Komunitas pada
Kelompok Khusus

Disusun oleh :

OKTAVIA ANGGRAINI (1720151040)


D3 KEPERAWATAN IIIA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KUDUS

Tahun Ajaran 2017/2018


SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

Judul : Satuan Acara Pembelajaran Diabetes Melitus

Pokok Bahasan : Diabetes Melitus

Sub Pokok Bahasan : Pengertian Diabetes Melitus, Penyebab Diabetes Melitus, Tanda &
gejala Diabetes Melitus, Langkah-langkah pencegahan Diabetes Melitus,
Diit penderita Diabetes Melitus, Penatalaksanaan Diabetes Melitus

Sasaran : Warga di wilayah kerja BLUD UPT Puskesmas Dawe

Tempat : Di ruang tunggu BLUD UPT Puskesmas Dawe

Waktu : 35 menit

I. TIU (Tujuan Intruksional Umum)


Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 35 menit di BLUD UPT Puskesmas
Dawe diharapkan sasaran mengetahui tentang penyakit Diabetes Melitus.
II. TIK ( Tujuan Instruksional Khusus)
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 35 menit, diharapkan pengunjung BLUD
UPT Puskesmas Dawe dapat menjelaskan :
1. Pengertian Diabetes Melitus
2. Penyebab Diabetes Melitus
3. Tanda dan gejala Diabetes Melitus
4. Langkah-langkah pencegahan Diabetes Melitus
5. Diit penderita Diabetes Melitus
6. Penatalaksanaan Diabetes Melitus
III. MATERI
Terlampir
IV. METODA
1. Ceramah
2.Tanya Jawab
V. MEDIA

Fotocopy Materi

VI. ACARA PEMBELAJARAN

No Tahap Waktu KegiatanPenyuluhan KegiatanPeserta

1. Pembukaan 5 menit 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab


pembuka salam

2. Memperkenalkan diri 2. Mendengark


an
3. Menjelaskan Tujuan
4. Melakukan kontrak waktu
5. Melakukan apersepsi
2. Interaksi 15 menit 1. Menjelaskan tentang 1. Mendengark
pengertian Diabetes Melitus an
2. Menjelaskan tentang penyebab 2. Memperlihat
Diabetes Melitus kan
3. Menjelaskan tanda dan gejala 3. Berdiskusi
Diabetes Melitus dengan
4. Menjelaskan langkah-langkah mahasiswa(p
pencegahan Diabetes Melitus enyuluh)
5. Menjelaskan tentang diit
penderita Diabetes Melitus
6. Menjelaskan tentang
penatalaksanaan Diabetes
Melitus
3 Penutup 15 menit 1. Memberikan kesempatan 1. Memberitang
untuk bertanya gapan
2. Mengevaluasi pengunjung 2. Menjawab
mengenai pemahaman pertanyaan
tentang penyakit Diabetes yang
Melitus diajukan
3. Menyimpulkan materi 3. Menjawab
4. Salam Penutup salam
penutup

VII. SETTING TEMPAT

Moderator
Penyaji

Audien Audien

VIII. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Satuan acara penyuluhan telah siap sebelum penyuluhan dimulai
b. Tempat dan media telah siap sebelum penyuluhan dimulai
c. Penyaji materi telah siap memberikan penyuluhan
d. Waktu dan tempat sesuai yang telah ditentukan
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksana penyuluhan berperan sesuai dengan perannya
b. Penyuluhan berlangsung sesuai dengan jadwal dan waktu
yang telah ditentukan
c. Adanya Tanya jawab / diskusi
d. Media dapat digunakan secara efektif
e. Peserta dapat menerima materi penyuluhan yang disampaikan
3. Evaluasi Hasil

No Pertanyaan Jawaban Peserta B S

1. Apa pengertian dari Diabetes Penyakit gula diatas normal yaitu 


Melitus ? >130 mg/dl

2. Apa penyebab dari Diabetes Kegemkan, pola makan 


Melitus ?

3. Apakah tanda dan gejala dari Kesemutan, sering kencing, haus, 


Diabetes Melitus ? ngantuk

4. Bagaimanakah pencegahan Rutin kontrol gula, mengurangi 


dari Diabetes Melitus ? makan minum manis

5. Bagaimana diit orang yang Menghindari makan minum yang 


terkena penyakit Diabetes banyak mengandung gula,
Melitus ? menghindari makan buah manis

6. Bagaimana penatalaksanaan Olahraga, rutin kontrol gula darah, 


penyakit Diabetes Mellitus ? minum obat, periksa dokter

Keteraangan :

Jika jawaban benar :

5-6 : sasaran memahami materi

3-4 : sasaran kurang memahami materi

1-2 : sasaran tidak memahami materi

 Jadi dapat disimpulkan bahwa sasaran sudah mengetahui tentang Diabetes Melitus
IX. DAFTAR PUSTAKA
Aru W Sudoyo. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi Keempat.
Jakarta: FKUI

Misdaniarly. 2006. Diabetes Melitus: Gangren, Ulcer, Infeksi, mengenal gejala, dan
menanggulangi komplikasi. Jakarta: Pustaka Populer Obor.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/54614/Appendix.pdf?
sequence=1 ( diakses pada hari Minggu 10 Desember 2017 pukul 12.56 WIB)
Lampiran Materi

DIABETES MELITUS

A. Pengertian Diabetes Melitus


1. Diabetes adalah suatu penyakit, dimana tubuh penderitanya tidak bisa secara otomatis
mengendalikan tingkat gula (glukosa) dalam darahnya (Aru W Sudoyo, 2006; M.N.
Bustan, 2007).
2. Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik yang berlangsung kronik dimana
penderita diabetes tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup atau tubuh
tidak mampu menggunakan insulin secara efektif sehingga terjadilah kelebihan gula di
dalam darah dan baru dirasakan setelah terjadi komplikasi lanjut pada organ tubuh
(Misnadiarly, 2006, p.50).
3. Diabetes mellitus (DM) adalah suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan
multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan
metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin
(Ditjen Bina Farmasi dan Alkes, 2005).

B. Penyebab Diabetes Melitus

Menurut Wijayakusuma (2004), penyakit DM dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:
1. Pola Makan
Pola makan secara berlebihan dan melebihi jumlah kadar kalori yang dibutuhkan oleh
tubuh dapat memacu timbulnya DM. Hal ini disebabkan jumlah atau kadar insulin oleh
sel β pankreas mempunyai kapasitas maksimum untuk disekresikan.
2. Obesitas
Orang yang gemuk dengan berat badan melebihi 90 kg mempunyai kecenderungan lebih
besar untuk terserang DM dibandingkan dengan orang yang tidak gemuk.
3. Faktor genetik
Seorang anak dapat diwarisi gen penyebab DM dari orang tua. Biasanya, seseorang yang
menderita DM mempunyai anggota keluarga yang terkena juga.
4. Bahan-bahan kimia dan obat-obatan
Bahan kimiawi tertentu dapat mengiritasi pankreas yang menyebabkan radang pankreas.
Peradangan pada pankreas dapat menyebabkan pankreas tidak berfungsi secara optimal
dalam mensekresikan hormon yang diperlukan untuk metabolisme dalam tubuh, termasuk
hormone insulin.
5. Penyakit dan infeksi pada pankreas
Mikroorganisme seperti bakteri dan virus dapat menginfeksi pancreas sehingga
menimbulkan radang pankreas. Hal itu menyebabkan sel β pada pankreas tidak bekerja
secara optimal dalam mensekresi insulin.

C. Tanda dan Gejala Diabetes Melitus


Tanda dan gejala Diabetes Melitus, yaitu sebagai berikut :
1. Adanya tanda-tanda klasik hiperglukemi :
a. Banyak minum / sering merasa haus (polidipsi)
b. Banyak kencing (poliuri)
c. Banyak makan (polipagi)
2. Cepat lelah dan mengantuk
3. Luka sulit sembuh
4. Penurunan berat badan

D. Langkah-langkah Pencegahan Diabetes Melitus


Usaha pencegahan diabetes melitus dapat diatasi antara lain dengan olahraga rutin, hidup
sehat dan teratur. Beberapa usaha pencegahan yang dapat dilakukan oleh masyarakat secara
umum adalah sebagai berikut :
a. Diet yang baik dan terukur agar berat badan tidak berlebihna. Usahakan untuk dapat
mencapai dan mempertahankan berat badab normal atau bahkan berat badan ideal.
Jangan makan makanan dalam porsi yang berlebihan, dan kurangi makan gula atau
makanan yang manis serta berlemak tinggi.
b. Olahraga secara teratur dan terukur, agar kelebihan gula dan lemak di dalam tubuh dapat
berkurang (diubah menjadi energy gerak). Disamping itu, dengan olahraga secara teratur,
otot- otot tubuh akan menjadi kencang dan organ – organ tubuh dapat bekerja dengan
lebih lancer, baik, dan efisien.
c. Kontrol gula darah secara teratur.
d. Berkonsultasi pada dokter

E. Diit Penderita Diabetes Melitus


Pemberian diit pada DM dengan memperhatikan prinsip 3 J, yaitu :
1. Jenis bahan makanan
2. Jadwal makanan
3. Jumlah makanan
Diit pada DM adalah tinggi karbohidrat, tinggi serat, rendah lemak, rendah protein.
Tujuan pemberian diit pada DM :
1. Mempertahankan kadar gula agar normal
2. Mempertahankan BB yang seimbang
3. Mencegah komplikasi akut dan kronik
 Makanan yang harus dihindari :
1. Gula
2. Susu
3. Madu
 Makanan yang mengandung karbohidrat yang boleh dimakan :
1. Nasi
2. Kentang
3. Roti
4. Singkong
 Bahan makanan yang mengandung protein hewani yang boleh dimakan :
1. Ikan segar
2. Ayam
3. Telor ayam
4. Udang
 Bahan makanan yang mengandung protein nabati yang boleh dimakan :
1. Tahu
2. Tempe
3. Kacang tanah
4. Kancang hijau
5. Kacang merah
 Sayuran yang boleh dimakan :
1. Kangkung
2. Tomat
3. Terong
4. Ketimun
5. Kol
6. Sawi
7. Gambas
 Sayuran yang boleh dimakan tapi dibatasi :
1. Buncis
2. Daun singkong
3. Kacang panjang
4. Kembang kol
5. Bayam
 Buah yang bebas dimakan tanpa dibatasi :
1. Jambu air
2. Jambu biji
3. Papaya
 Buah yang boleh dimakan tapi dibatasi :
1. Pisang, kecuali pisang ambon dan pisang hijau
2. Jeruk
3. Manga
4. Nanas
 Buah yang tidak boleh dimakan :
1. Nangka
2. Durian
3. Sawo
4. Lecy
5. Apel merah

F. Penatalaksanaan Diabetes Melitus

Penatalaksanaan utama terapi Diabetes Melitus adalah mencoba menormalkan aktivitas


insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi terjadinya komplikasi
vaskuler serta neuropatik. Tujuannya adalah mencapai kadar glukosa darah normal
(euglikemia) tanpa terjadi hipoglikemia dan gangguan serius pada pola aktivitas pasien
(Smeltzer & Bare, 2008).

1. Diet

Penatalaksanaan nutrisi pada penderita diabetes diarahkan untuk mencapai tujuan berikut
ini:

a. Memberikan semua unsur makanan esensial (misalnya vitamin, mineral)


b. Mencapai dan mempertahankan berat badan yang sesuai
c. Memenuhi kebutuhan energy
d. Mencegah fluktuasi kadar glukosa darah setiap harinya dengan mengupayakan kadar
glukosa darah mendekati normal melalui cara-cara yang aman dan praktis
e. Menurunkan kadar lemak darah jika kadar ini meningkat Bagi semua penderita
Diabetes, perencanaan makan harus mempertimbangkan pula kegemaran pasien
terhadap makanan tertentu, gaya hidup, jam-jam makan yang biasa diikutinya dan
latar belakang etnik serta budayanya.

2. Latihan
Latihan sangat penting dalam penatalaksanaan Diabetes karena efeknya dapat
menurunkan kadar glukosa darah dan mengurangi faktor risiko kardiovaskuler. Latihan
akan menurunkan kadar glukosa darah dengan meningkatkan pengambilan glukosa oleh
otot dan memperbaiki pemakaian insulin. Sirkulasi darah dan tonus otot juga diperbaiki
dengan berolahraga, latihan dengan cara melawan tahanan (resistance training) dapat
meningkatkan lean body mass dan dengan demikian menambah laju metabolisme laju
istirahat (resting metabolic rate). Semua efek ini sangat bermanfaat pada Diabetes karena
dapat menurunkan berat badan, mengurangi rasa stres dan mempertahankan kesegaran
tubuh. Latihan juga akan mengubah kadar lemak darah yaitu meningkatkan kadar HDL-
kolesterol dan menurunkan kadar kolesterol total dan trigliserida. Semua manfaat ini
sangat penting bagi penyandang diabetes mengingat adanya peningkatan risiko untuk
terkena penyakit kardiovaskuler pada Diabetes. Meskipun demikian, penderita Diabetes
dengan kadar glukosa darah lebih dari 250mg/dl (14mmol/L) dan menunjukkan adanya
keton dalam urin tidak boleh melakukan latihan sebelum pemeriksaan keton urin
memperlihatkan hasil negatif dan kadar glukosa darah telah mendekati normal. Latihan
dengan kadar glukosa darah tinggi akan meningkatkan sekresi glukagon, growth
hormone dan katekolamin. Peningkatan hormon ini membuat hati melepas lebih banyak
glukosa sehingga terjadi kenaikan kadar glukosa darah.

3. Pemantauan

Dengan melakukan pemantauan kadar glukosa darah secara mandiri (SMBG: self-
monitoring of blood glucose), penderita diabetes kini dapat mengatur terapinya untuk
mengendalikan kadar glukosa darah secara optimal. Cara ini memungkinkan deteksi dan
pencegahan hipoglikemia serta hiperglikemia, dan berperan dalam menentukan kadar
glukosa darah normal yang memungkinkan akan mengurangi komplikasi diabetes jangka
panjang..

4. Terapi insulin dan obat hiperglikemia.

Pada diabetes tipe I, tubuh kehilangan kemampuan untuk memproduksi insulin.Dengan


demikian, insulin harus diberikan dalam jumlah tak terbatas. Pada Diabetes tipe II,
insulin mungkin diperlukan sebagai terapi jangka panjang untuk mengendalikan kadar
glukosa darah jika diet dan obat hipoglikemia oral tidak berhasil mengontrolnya. Di
samping itu, sebagian pasien Diabetes tipe II yang biasanya mengendalikan kadar
glukosa darah dengan diet atau obat oral kadang membutuhkan insulin secara temporer
selama mengalami sakit, infeksi, kehamilan, pembedahan atau beberapa kejadian stres
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai