Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN SATUAN ACARA PENYULUHAN

TOPIK : DIABETES MELITUS

Sasaran : Masyarakat yang berobat di puskesmas pekauman

Hari/tanggal : Jumat, 17 Febuari 2017

Waktu pertemuan : 15 menit

Tempat : puskesmas pekauman

I. tujuan
a. Tujuan Instruksional Umum :

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, masyarakat dapat mengetahui dan


mencegah penyakit Diabetes Melitus

b. Tujuan Instruksional Khusus :


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1 x 15 menit, diharapkan
Masyarakat dapat :
1. Menjelaskan pengertian diabetes melitus
2. Menjelaskan penyebab klasifiikasi diabetes melitus
3. Menjelaskan tanda dan gejala diabetes melitus
4. Menjelaskan pemeriksaan dan deteksi dini pada diabetes
melitus
5. Menjelaskan pencegahan diabetes melitus
6. Menjelaskan komplikasi
II. Pokok pembahasan : penyakit diabetes melitus
III. Sub pokok bahasan :
1. Pengertian Diabetes Melitus
2. Penyebab Diabetes Melitus
3. Tanda dan gejala Diabetes Melitus
4. Pemeriksaan dan deteksi dini pada diabetes
5. Pencegahan diabetes
6. Komplikasi diabetes
IV. Materi Penyuluhan
1. Pengertian diabetes melitus
2. Penyebab dan klasifikasi diabetes melitus
3. Tanda dan gejala diabetes melitus
4. Pemeriksaan dan deteksi diabetes melitus
5. Pencegahan diabetes melitus
6. Komplikasi diabetes melitus
V. Metode

Metode : Ceramah dan tanya jawab

VI. Media
Leaflet
VII. Kegiatan Penyuluhan

No. Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Pelaksana

1. 3 menit Pembukaan: Moderator


1. Menjawab Salam
1. Membuka kegiatan dengan
mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri dan anggota
2. Mendengarkan
kelompok
3. Menyampaikan kontrak waktu
3. Memperhatikan
4. Menyebutkan materi yang akan

Disampaikan 4. Memperhatikan

5. Menyampaikan tujuan dari


5. Memperhatikan
penyuluhan

2. 15 Pelaksanaan: Tim Penyaji


menit
1. Apersepsi materi 1. Mendengarkan dan
menjawab
2. Menjelaskan: 2. Memperhatikan
a. Menjelaskan pengertian
diabetes melitus
b. Menjelaskan penyebab
diabetes melitus
c. Menjelaskan tanda dan gejala
diabetes melitus
d. Menjelaskan pencegahan
diabetes melitus
e. Menjelaskan komplikasi
diabetes melitus
3. Memberikan kesempatan kepada
audience untuk bertanya mengenai
hal-hal yang belum dimengerti

3. Bertanya

3. 5 menit Evaluasi: Menjawab Moderator

Menanyakan kembali kepada


audience mengenai materi yang telah
diberikan

4. 3 menit Terminasi: Moderator


1. Memperhatikan
1. Mengucapkan terima kasih atas
peran serta audience
2. Mengucapkan salam penutup
2. Menjawab salam
VIII. Evaluasi
Pertanyaan:
1. Apa yang dimaksud dengan diabetes melitus?
2. Sebutkan penyebab dan klasifikasi dari diabetes melitus?
3. Sebutkan tanda dan gejala diabetes melitus?
4. Jelaskan bagaimana pemeriksaan pada diabetes melitus?
5. Jelaskan bagaimana pencegahan pada diabetes melitus?
6. Sebutkan komplikasi pada penyakit diabetes melitus.
Jawaban:
1. Diabetes Melitus (DM) atau kencing manis adalah penyakit dimana kadar gula
didalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepas atau menggunakan insulin
Diabetes Mellitus adalah suatu gangguan metabolisme karbohidrat, protein dan
lemak akibat dari ketidak seimbangan antara ketersediaan insulin dengan kebutuhan
insulin. Gangguan tersebut dapat berupa dehsiensi insulin absolut, gangguan
pengeluaran insulin oleh sel beta pankreas, ketidakadekuatan atau kerusakan pada
reseptor insulin, produksi insulin yang tidak aktif dan kerusakan insulin sebelum
bekerja (Sudoyo.et.al, 2006).
2. World Health Organization (WHO) pada tahun 1997 dalam Porth (2007)
mengklasifikasikan diabetes menjadi empat jenis. antara lain: Diabetes melitus tipe
I, Diabetes melitus tipe I, Diabetes melitus tipe lain serta diabetes kehamilan.
 Diabetes melitus tipe I
Diabetes melitus tipe I disebabkan oleh destruksi sel beta pulau
langershans akibat proses autoimun.diabetes yang tergantung insulin di tandai
dengan penghancuran sel-sel beta pancreas yang disebabkan oleh :
- Faktor genetik penderita tidak mewarisi diabetes tipe itu sendiri, tetapi
mewarisi suatu predisposisi atau kecendrungan genetic kearah terjadinya
dibetes tipe I
- Faktor imunologi (autoimun)
- Faktor lingkungan : virus atau toksin tertentu dapat memicu proses auto imun
yang menimbulkan ekstruksi sel beta
 Diabetes melitus Tipe II
Disebabkan oleh kegagalan relatif sel beta dan resistensi insulin.
Resistensi insulin adalah turun nya kemampuan insulin untuk merangsang
pengambilan Glukosa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat produksi
glukosa oleh hati :
- Tipe II dengan obesitas
- Tipe II tanpa obesitas
Disebabkan oleh kegagalan relative sel beta dan resistensi insulin. Faktor
resiko yang berhubungan dengan proses terjadinya diabetes tipe II : usia,
obesitas, riwayat dan keluarga
 Diabetes pada kehamilan (Gestational Diabetes)
Diabetes kehamilan terjadi pada intoleransi glukosa yang diketahui
selama kehamilan pertama. Jumlahnya sekitar 2-4 % kehamilan.
 Diabetes melitus tipe lain (Others Specific Types)
Merupakan gangguan endokrin yang menimbulkan hiperglikemia akibat
peningkatan produksi glukosa hati atau penurunan penggunaan glukosa oleh
sel (Porth, 2007).

3. Tanda dan gejala diabetes militus :

Menurut Anik (2013), Gejala diabetes melitus ada yang khas, dan ada juga
yang tidak khas, yang masing-masing diuraikan berikut ini :

l. GEJALA KHAS :

Terdapat beberapa keluhan yang sangat dikenali sejak jaman dahulu kala dan
dianggap keluhan yang khas yaitu :

a. Banyak buang air kecil / kencing (poliuria) : Kadar gula darah yang tinggi
menyebabkan sering berkemih / kencing dalam jumlah banyak.
b. Banyak minum (polidipsia): Untuk mengimbangi banyak urine / air kencing
Yang keluar. Pasien akan banyak minum (sering haus).
c. Banyak makan (poliphagia) : Karena sel kekurangan glukosa, timbul
keinginan untuk banyak makan
d. Berat badan yang menurun dengan cepat: karena tidak terdapat cukup insulin
untuk mengubah gula menjadi tenaga tubuh menggunakan simpanan lemak
dan protein yang menyebabkan hilangnya berat badan.

2. GEJALA TIDAK KHAS:

Selain keluhan-keluhan di atas, masih banyak keluhan (Yang sebenarnya tidak khas
yang dihubungkan dengan penyakit diabetes melitus misalnya :

a. Pandangan kabur padahal baru mengganti kacamata (retinopati).


b. Infeksi jamur di sekitar kemaluan terutama pada wanita dan gatal-gatal pada
kulit
c. Keputihan pada wanita (pruritus vulva). D) Cepat lelah, kurang tenaga dan
sering mengantuk.
d. Terjadi penurunan daya tahan tubuh terhadap infeksi sehingga luka sulit
sembuh.
e. Infeksi yang berat di kaki mempunyai resiko amputasi dan cacat.
f. Bayi lahir dengan berat lebih dari empat kilogram
g. Diabetes merusak Jaringan syaraf dan pembuluh darah pada kemaluan dan
kaki (kesemutan dan baal).
4. Pemeriksaan pada diabetes melitus

Menurut (Gandasoebrata, 2007) nilai gula darah normal sebagai berikut:

Gula darah puasa Nilai normal 70-110 mg/dl.

Gula darah 2 jam PP (Post Nilai normal <140 mg/dl.


Prandial)

Gula darah sewaktu Nilai normal <200 mg/dl.

dikutip dari ( sumber http://WWW.academia.edu/ diakses pada 12-02-2017)


menurut Nathan & Delahanty (2005) dalam damayanti (2015) untuk mendiagnosa
diabetes melitus dapat dilihat pada table berikut :

Test Tahap diabetes Tahap prediksi

Gula darah puasa ≥ 126 mg/dL 100-125 mg/dL

Gula darah 2 jam PP (Post ≥ 200 mg/dL 140-199 mg/dL


Prandial)

Gula darah sewaktu >200 mg/dL

Keterangan :

1. Gula darah puasa diukur sesudah malam semalaman 8 jam


2. Gula darah 2 jam PP (Post Prandial)di ukur sesudah puasa semalama, lalu pasien
diberikan cairan 75 gr glukosa untuk diminum lalu gula darah dihitung 2 jam
kemudian
3. Gula darah sewaktu di ukur pada sewaktu-waktu
4. Untuk mendiagnosa diabetes,perlu dilakukan uji ulangketika mendapatkan hasil
yang abnormal sehinggal mendapat konfermasi yang akurat
5. Diabetes dapat di diagnosa dengan adanya gejala khusus (khas)
5. Pencegahan dari diabetes militus
a. Jaga pola makan, hindari makanan instan, batasi konsumsi gula, karbohidrat
berlebih banyak makan sayur dan minum air putih
b. Olahraga, lakukan olahraga secara rutin
c. Cukup istirahat dan hindari stress
d. Deteksi dini, periksa kadar gula darah minimal 3 bulan sekali
e. Edukasi : ketahui penyebab dan faktor resiko diabetes melitus
Anik (2013),

6. Diabetes melitus menjadi 2 kelompok besar, yaitu komplikasi akut dan komplikasi
kronis :
a. Akut
Terjadi akibat ketidak seimbangan akut kadar glukosa darah, yaitu :
hipoglekimia, diabetik ketoasidosis dan hiperglikemia hiperosmolar non ketosis
(Black & hawks, 2005)
b. Kronik
1.) Makroangiopati, mengenai pembuluh darah besar, pembuluh darah jantung
pembuluh darah tepi, pembuluh darah otak.
2.) Mikroangiopati mengenai pembuluh darah kecil retinopati diabetik, nefropati
diabetic.
3.)Neuropati diabetic

IX. Pengorganisasian
1. Moderator : nazila rahmatina
2. Pemateri : Muhammad taufik hidayat
3. Tim penyaji : Muhammad taufik hidayat
4. Observer : nadiyah

MATERI

Diabetes melitus

A. Definisi diabetes melitus


Diabetes Mellitus adalah suatu gangguan metabolisme karbohidrat, protein dan
lemak akibat dari ketidak seimbangan antara ketersediaan insulin dengan kebutuhan
insulin. Gangguan tersebut dapat berupa dehsiensi insulin absolut, gangguan pengeluaran
insulin oleh sel beta pankreas, ketidakadekuatan atau kerusakan pada reseptor insulin,
produksi insulin yang tidak aktif dan kerusakan insulin sebelum bekerja (Sudoyo.et.al,
2006).

Diabetes Melitus (DM) atau kencing manis adalah penyakit dimana kadar gula
didalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepas atau menggunakan insulin

Diabetes Mellitus merupakan penyakit kronik, progresif yang dikarakteristikan


dengan ketidakmampuan tubuh untuk melakukan metabolisme karbohidrat, lemak, dan
protein awal terjadinya hyperglikemia (kadar gula yang tinggi dalam darah) (Black &
Hawk, 2009).
Diabetes Mellitus termasuk kelompok penyakit metabolik yang dikarakteristikkan
oleh tingginya kadar glukosa dalam darah (hiperglikemia) karena defek sekresi insulin,
defek kerja insulin atau kombinasi keduanya (ADA, 2003 dalam Smeltzer et al., 2008).

Diabetes Mellitus tipe 2 dikarakteristikkan dengan hiperglikemia, resistensi insulin


dan kerusakan relatif sekresi insulin (Soegondo, Seowondo & Subekti, 2009).

Diabetes Mellitus adalah keadaan hyperglikemia kronis yang disebabkan oleh


faktor lingkungan dan keturunan secara bersama-sama, mempunyai karakteristik
hyperglikemia kronis tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikontrol (WHO).

B. Penyebab dan klasifikasi diabetes

World Health Organization (WHO) pada tahun 1997 dalam Porth (2007)
mengklasifikasikan diabetes menjadi empat jenis. antara lain: Diabetes melitus tipe I,
Diabetes melitus tipe I, Diabetes melitus tipe lain serta diabetes kehamilan.

 Diabetes melitus tipe I


Diabetes melitus tipe 1disebabkan oleh destruksi sel beta pulau
langershans akibat proses autoimun.diabetes yang tergantung insulin di tandai
dengan penghancuran sel-sel beta pancreas yang disebabkan oleh :
- Faktor genetik penderita tidak mewarisi diabetes tipe itu sendiri, tetapi
mewarisi suatu predisposisi atau kecendrungan genetic kearah terjadinya
dibetes tipe I
- Faktor imunologi (autoimun)
- Faktor lingkungan : virus atau toksin tertentu dapat memicu proses auto imun
yang menimbulkan ekstruksi sel beta
 Diabetes melitus Tipe II
Disebabkan oleh kegagalan relatif sel beta dan resistensi insulin.
Resistensi insulin adalah turun nya kemampuan insulin untuk merangsang
pengambilan Glukosa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat produksi
glukosa oleh hati :
- Tipe II dengan obesitas
- Tipe II tanpa obesitas
Disebabkan oleh kegagalan relative sel beta dan resistensi insulin. Faktor
resiko yang berhubungan dengan proses terjadinya diabetes tipe II : usia,
obesitas, riwayat dan keluarga
 Diabetes pada kehamilan (Gestational Diabetes)
Diabetes kehamilan terjadi pada intoleransi glukosa yang diketahui
selama kehamilan pertama. Jumlahnya sekitar 2-4 % kehamilan.
 Diabetes melitus tipe lain (Others Specific Types)
Merupakan gangguan endokrin yang menimbulkan hiperglikemia akibat
peningkatan produksi glukosa hati atau penurunan penggunaan glukosa oleh
sel (Porth, 2007).

C. Tanda dan gejala diabetes militus

Menurut Anik (2013), Gejala diabetes melitus ada yang khas, dan ada juga yang
tidak khas, yang masing-masing diuraikan berikut ini :

l. GEJALA KHAS :

Terdapat beberapa keluhan yang sangat dikenali sejak jaman dahulu kala dan
dianggap keluhan yang khas yaitu :

e. Banyak buang air kecil / kencing (poliuria) : Kadar gula darah yang tinggi
menyebabkan sering berkemih / kencing dalam jumlah banyak.
f. Banyak minum (polidipsia): Untuk mengimbangi banyak urine / air kencing
Yang keluar. Pasien akan banyak minum (sering haus).
g. Banyak makan (poliphagia) : Karena sel kekurangan glukosa, timbul
keinginan untuk banyak makan
h. Berat badan yang menurun dengan cepat: karena tidak terdapat cukup insulin
untuk mengubah gula menjadi tenaga tubuh menggunakan simpanan lemak
dan protein yang menyebabkan hilangnya berat badan.

2. GEJALA TIDAK KHAS:

Selain keluhan-keluhan di atas, masih banyak keluhan (Yang sebenarnya tidak khas
yang dihubungkan dengan penyakit diabetes melitus misalnya :

h. Pandangan kabur padahal baru mengganti kacamata (retinopati).


i. Infeksi jamur di sekitar kemaluan terutama pada wanita dan gatal-gatal pada
kulit
j. Keputihan pada wanita (pruritus vulva). D) Cepat lelah, kurang tenaga dan
sering mengantuk.
k. Terjadi penurunan daya tahan tubuh terhadap infeksi sehingga luka sulit
sembuh.
l. Lnfeksi yang berat di kaki mempunyai resiko amputasi dan cacat.
m. Bayi lahir dengan berat lebih dari empat kilogram
n. Diabetes merusak Jaringan syaraf dan pembuluh darah pada kemaluan dan
kaki (kesemutan dan baal).

D. Pencegahan Diabetes Melitus


Pencegahan dari diabetes militus adalah :
a. Jaga pola makan, hindari makanan instan, batasi konsumsi gula, karbohidrat
berlebih banyak makan sayur dan minum air putih
b. Olahraga, lakukan olahraga secara rutin
c. Cukup istirahat dan hindari stress
d. Deteksi dini, periksa kadar gula darah minimal 3 bulan sekali
e. Edukasi : ketahui penyebab dan faktor resiko diabetes melitus
Anik (2013),

E. komplikasi
Menurut Black & hawks (2005; smeltzer, et al (2008) mengklasifikasikan
komplikasi DM menjadi 2 kelompok besar, yaitu komplikasi akut dan komplikasi kronis.
a. Akut
Terjadi akibat ketidak seimbangan akut kadar glukosa darah, yaitu : hipoglekimia,
diabetik ketoasidosis dan hiperglikemia hiperosmolar non ketosis (Black & hawks,
2005)

b. Kronik

1.) Makroangiopati, mengenai pembuluh darah besar, pembuluh darah jantung


pembuluh darah tepi, pembuluh darah otak.
2.) Mikroangiopati mengenai pembuluh darah kecil retinopati diabetik, nefropati
diabetic.

3.) Neuropati diabetic.


DAFTAR PUSTAKA

Damayanti Santi, (2015), Diabetes Mellitus & Penatalaksanaan Keperawatan, Nuha Medika,
Yogyakarta.

Maryunani Anik, (2013), Diabetes Pada Kehamilan, Trans Info Media, Jakarta.

Prasetyono D, 2012, Daftar Tanda & Gejala Ragam Penyakit, Flashbooks, Yogyakarta.

Amin & hardhi (2015) aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan diagnosa medis nanda nic-
noc, mediaction jogja, jogjakarta

http://WWW.academia.edu/8201048/LAPORAN_PENDAHULUAN_DIABETES_MELITU
S

Anda mungkin juga menyukai