Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENDIDIKAN KESEHATAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RUANG


SOEPARJO RUSTAM LANTAI 1

Kelompok 3 & 4
Yusuf Pamuj Nugroho

Kristia Hermawan

Adinaesatama Galih

Rizki Ayu Lestari

Astria Putri Utami

Trinara Apriliana

Rifa Riviani

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
PURWOKERTO
2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENDIDIKAN KESEHATAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS

Pokok Bahasan

: Diabetes Mellitus

Sub Pokok Bahasan

: a. Pengertian Diabetes Mellitus


b. Klasifikasi Diabetes Mellitus
c. Etiologi Diabetes Mellitus
d. Tanda dan gejala Diabetes Mellitus
e. Pencegahan Diabetes Mellitus
f. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus
g. Komplikasi Diabetes Mellitus
h. Senam kaki Diabetes Mellitus

Sasaran

: Klien yang mengidap penyakit Diabetes Mellitus khususnya Ny.S di


ruang Suparjo Rustam lantai I

Hari/Tanggal

: Sabtu, 2 April 2016

Alokasi Waktu

: 60 Menit

Tempat

: Ruang Suparjo Rustam Lantai I

A. LATAR BELAKANG
Diabetes mellitus merupakan suatu penyakit kronis yang ditandai dengan kadar
glukosa darah melebihi batas normal. Apabila penyakit ini dibiarkan tak terkendali maka
akan menimbulkan komplikasi yang dapat berakibat fatal, termasuk penyakit jantung,
ginjal, gangguan penglihatan, mudah terkena ateroskelosis dan sebagainya.
Sampai saat ini penderita DM semakin bertambah banyak. Hal tersebut
disebabkan karena masih banyak masyarakat khususnya penderita DM yang tidak
tanggap terhadap penyakitnya. Hal itu mungkin disebabkan karena ketidaktahuannya
akan penyakit DM tersebut, tidak ada biaya berobat atau ketidakpedulian terhadap DM

itu sendiri. Padahal sudah jelas bahwa penyakit DM itu dapat menimbulkan komplikasi
yang dapat berakibat fatal.
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah diberikan pendidikan kesehatan ini, diharapkan klien dan keluarganya
mengetahui bagaimana cara penatalaksanaan dan pengobatan penyakit diabetes mellitus
secara tepat.
C. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan dalam waktu 1 x 60 menit diharapkan
klien dan keluarga mampu :
1. Mengetahui pengertian penyakit Diabetes Mellitus
2. Mengetahui klasifikasi penyakit Diabetes Mellitus
3. Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan penyakit Diabetes Mellitus
4. Mengetahui manifestasi klinis penyakit Diabetes Mellitus
5. Mengetahui pencegahan penyakit Diabetes Mellitus
6. Mengetahui penataksanaan penyakit Diabetes Mellitus
7. Melakukan senam kaki khusus bagi penderita Diabetes Mellitus
D. METODE
Metode yang digunakan dalam kegiatan pendidikan kesehatan ini yaitu :
1. Wawancara
2. Diskusi
3. Senam kaki penderita Diabetes Mellitus
E. MEDIA
Media yang digunakan dalam kegiatan pendidikan kesehatan ini yaitu leaflet
F. KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN
No
1

Kegiatan Penyuluhan
Tahap Pembukaan
a. Moderator

membuka

Kegiatan Audiens
acara

dan Menjawab

memberi salam.
b. Perkenalan.

salam

Waktu
10 menit
dan

mendengarkan.
Mendengar dan memperhatikan.

Tahap Apersepsi
a. Menanyakan

10 menit
pengetahuan

klien Memperhatikan dan menjawab

tentang pengertian, penyebab, tanda pertanyaan.


dan gejala dan penatalaksanaan
(pengobatan)
3

berkaitan

Diabetes Mellitus.
Tahap Informasi

penyakit
10 menit

a. Memberikan informasi tentang topik Mendengar dan memperhatikan.

yang akan disampaikan.


b. Menjelaskan tujuan penyuluhan.
Tahap Penyuluhan

Mendengar dan memperhatikan.


30 menit

a. Menjelaskan pengertian Diabetes Mendengar dan memperhatikan.


Mellitus
b. Menjelaskan

faktor-faktor

yang
Mendengar dan memperhatikan.

menyebabkan

penyakit

Mellitus.
c. Menjelaskan

Diabetes

manifestasi

klinis

penyakit Diabetes Mellitus.


Mendengar dan memperhatikan
d. Menjelaskan penatalaksanaan dan
pencegahan

penyakit

Diabetes
Mendengar dan memperhatikan.

Mellitus.
e. Memberikan reinforsement positif.
f. Memberikan kesempatan bertanya.
g. Memberikan simulasi senam kaki
pasien diabetes melitus.

Mendengar

dan

mencoba

bertanya
Memperhatikan dan mengikuti
gerakan senam khusus penderita
Diabetes Mellitus
5

Tahap Penutup
a. Penyaji

10 menit
mengajukan

pertanyaan

secara

beberapa Menjawab

lisan

pertanyaan

yang

untuk diajukan.

mengevaluasi tingkat pemahaman Mempraktikan kembali senam


klien dan keluarga tentang materi khusus
yang telah diberikan dan meminta Mellitus.
klien untuk mempraktikan kembali
urutan

gerak

senam

khusus

penderita

Diabetes

penderita Diabetes Mellitus.


b. Penyaji
menyimpulkan
materi
Mendengar dan memperhatikan.
tentang penyakit Diabetes Mellitus.
c. Penyaji mengarahkan tindak lanjut.
d. Moderator menutup acara dan
Mendengar dan memperhatikan.
mengucapkan salam.
Mendengar dan menjawab salam

G. SETTING TEMPAT

Keterangan :

Moderator
Penyaji 1
Penyaji 2
Audiens
Observer

H. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Terstruktur
a. Kesiapan dalam memberikan pendidikan kesehatan
b. Kesiapan klien dan keluarga untuk mengikuti.
c. Media dan alat memadai
d. Waktu dan tempat sesuai dengan rencana kegiatan
e. Klien hadir dengan ditemani keluarga minimal 1 orang
f. Pengorganisasian penyelenggaraan pendidikan kesehatan dilakukan sebelum dan
saat dilakukan pendidikan kesehatan.
2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan pendidikan kesehatan dilakukan sesuai dengan jadwal yang
direncanakan
b. Klien dan keluarga kooperatif dan aktif berpartisipasi

c. Klien dan keluarga menanyakan tentang hal-hal yang disampaikan


d. Klien dan kelaurga mampu menjawab pertanyaan yang diberikan tentang
Diabetes Mellitus
e. Klien mampu mempraktikan senam khusus penderita Diabetes Mellitus
3. Evaluasi hasil
a. Setelah mengikuti pendidikan kesehatan maka klien dan keluarga mampu
menjawab 80% pertanyaan yang diberikan saat evaluasi.
b. Setelah dilakukan tindakan pendidikan kesehatan tentang Diabetes Mellitus
klien dan keluarga dapat :
1) Mengetahui pengertian Diabetes Mellitus
2) Mengetahui klasifikasi Diabetes Mellitus
3) Mengetahui etiologi Diabetes Mellitus.
4) Mengetahui manifestasi klinis Diabetes Mellitus
5) Mengetahui pencegahan Diabetes Mellitus
6) Mengetahui penatalaksanaan dari Diabetes Mellitus
7) Mempraktikan senam khusus penderita Diabetes Mellitus secara mandiri dan
teratur.

I.

MATERI PENYULUHAN
(terlampir)

J.

DAFTAR PUSTAKA
(terlampir)
Purwokerto, 2 April 2016

Penyuluh

MATERI BAHAN PENDIDIKAN KESEHATAN


DIABETES MELLITUS

A. Pengertian Diabetes Militus


Diabetes Mellitus merupakan gangguan metabolisme yang ditandai dengan
hiperglikemia yang berhubungan dengan abnormalitas metabolisme karbohidrat,
lemak, protein yang disebabkan oleh penurunan sekresi insulin atau penurunan
sensitivitas insulin atau keduanya dan menyebabkan komplikasi kronis (Nurarif,
2013).
B. Klasifikasi Diabetes Mellitus
Ada beberapa tipe penyakit diabetes yaitu (Andra, 2013):
1. Penyakit Diabetes Tipe 1
a. Faktor genetik/ herediter
Peningkatan kerentanan sel-sel beta dan perkembangan antibodi autoimun
terhadap penghancuran sel-sel beta.
b. Faktor infeksi virus
c. Faktor imunologi
Perawatan diabetes Tipe 1 yaitu dengan menambahkan suntikan insulin.
2. Penyakit Diabetes Tipe 2
Penyakit diabetes ini terjadi karena tubuh tidak memproduksi hormon insulin
yang mencukupi atau karena insulin tidak dapat digunakan dengan baik
(resistensi insulin). Sering terjadi pada seseorang yang obesitas, usia di atas 65
tahun, riwayat keluarga dan kelompok etnik.

a. Perawatan Penyakit Diabetes Tipe 2


Perawatan penyakit diabetes tipe 2 adalah dengan memaksa fungsi kerja
pankreas sehingga dapat menghasilkan insulin lebih banyak. Jika pankreas
bisa menghasilkan insulin yang dibutuhkan tubuh, maka kadar gula dalam
darah akan menurun karena dapat diubah menjadi energi. Pankreas bisa lelah
menghasilkan insulin jika terus menerus dipaksa. Cara terbaik untuk
mengatasi penyakit diabetes tipe 2 adalah dengan diet yang baik untuk
mengurangi berat badan dan kadar gula, disertai dengan gerak badan yang
sesuai.
3. Diabetes Mellitus Malnutrisi
Disebabkan karena kekurangan protein kronik sehingga terjadi hipofungsi
pankreas.
4. Diabetes Mellitus Tipe Lain
a. Diabetes kehamilan
b. Penyakit pankreas
c. Penyakit hormonal
C. Faktor Penyebab Diabetes Mellitus
1. Faktor keturunan

2. Kegemukan / obesitas
3. Usia (cenderung meningkat pada usia di atas 65 tahun)
4. Tekanan darah tinggi
5. Level kolesterol yang tinggi
6. Gaya hidup modern yang cenderung mengkonsumsi makanan instan
7. Merokok dan stres
8. Terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat

9. Kerusakan pada sel pankreas (Andra, 2013)


D. Tanda dan Gejala Diabetes Mellitus
Gangguan metabolisme karbohidrat menyebabkan tubuh kekurangan energi, itu
sebabnya penderita diabetes mellitus, umumnya terlihat lemah, lemas dan tidak bugar.
Gejalah umum yang dirasakan oleh penderita diabetes adalah (Andra, 2013):
1. Banyak kencing terutama pada malam hari (poliyri)
2. Gampang haus dan banyak minum (polydipsia).
3. Muda lapar dan banyak makan (polyphagia)
4. Mudah lelah dan sering mengantuk
5. Penglihatan kabur
6. Sering pusing dan mual
7. Kehilangan berat badan dan rasa lemah
8. Sering kesemutan dan gatal-gatal pada bagian kaki dan tangan
9. Pruritus
10. Infeksi kulit
11. Ketonuria
Semua gejala ini merupakan efek dari kadar gula darah yang tinggi akan
mempengaruhi ginjal da menghasilkan air kemih dalam jumlah banyak dan
mengencerkan glukosa sehingga penderita sering buang air kecil dalam jumlah
banyak (poliuri) dan akibat poliuri ini maka penderita merasakan haus yang
berlebihan sehingga banyak minum (polidipsi). Sejumlah besar kalori hilang ke dalam
air kemih, sehingga penderita mengalami penurunan berat badan.

E. Pencegahan Diabetes Mellitus


1. Pencegahan secara primer:
a. Pola makan sehari-hari harus seimbang dan tidak berlebihan, namun cukup
untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dalam tubuh
b. Olahraga secara teratur, usahakan agar tubuh kita lebih banyak bergerak
jangan banyak berdiam diri.
c. Usahakan berat badan dalam batas normal
d. Tidur yang cukup
e. Hindari stres
f. Hindari mengkonsumsi alkohol dan merokok

2. Pencegahan secara sekunder


Pencegahan penyakit diabetes secara sekunder bertujuan agar penyakit diabetes
mellitus yang sudah terlanjur timbul tidak menimbulkan komplikasi penyakit lain,
menghilangkan gejala dan keluhan penyakit diabetes.
a. Deteksi dini penderita diabetes mellitus, terutama bagi kelompok yang

berisiko tinggi terkena diabetes.


b. Diet sehari-hari harus seimbang dan sehat
c. Menjaga berat badan agar tetap dalam batas normal, bila terlanjur melebihi
normal usahakan untuk menurunkan berat badan.
d. Pantau gula darah harian
e. Olahraga teratur sesuai dengan kemampuan fisik dan usia anda
3. Pencegahan tersier
Pencegahan penyakit diabetes secara tersier bertujuan untuk mencegah kecacatan
lebih lanjut dari komplikasi penyakit yang sudah terjadi, diantaranya:
a. Mencegah terjadinya kebutaan jika menyerang pembuluh darah mata

b. Mencegah gagal ginjal kronik yang menyerang pembuluh darah ginjal


c. Mencegah stoke bila menyerang pembuluh darah otak
d. Mencegah terjadinya gangrene bila terjadi luka.
F. Penatalaksanaan
1. Anjurkan klien untuk olahraga secara teratur dan pertahankan berat badan ideal.
2. Kurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung gula dan karbohidrat.
3. Jangan mengurangi jadwal makan atau menunda waktu makan karena hal ini akan
menyebabkan fluktuasi (ketidakstabilan) kadar gula darah.
4. Ajarkan mencegah infeksi : hindari luka, kebersihan kaki.
5. Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung serat, seperti sayur dan buah.
6. Hindari konsumsi makanan tinggi lemak dan yang mengandung banyak kolesterol
LDL, mentega, saus salad, produk susu, kuning telur, mentega, dan sebaginya.
7. Hindari merokok, minuman alkohol dan kurangi konsumsi garam (Nurarif, 2013).
G. Komplikasi
1.

Renopatik diabetik
Karena meningkatnya kadar gula darah, maka tugas ginjal harus menyaring
kelebihan gula darah melalui urine. Sehingga semakin lama ginjal mengalami
kerusakan.

2.

Gagal ginjal
Kerusakan mata yang dipicu oleh meningkatnya kadar gula darah

3.

Ulkus diabetes mellitus


Hal ini karena kadar gula darah meningkat, sehingga meningkatnya
perkembangan bakteri pada luka. Perkembangan bakteri akan menyebabkan luka
menjadi infeksi.

4.

Hipertensi

Hal tersebut karena penderita berisiko terjadi penyumbatan pembuluh darah,


sehingga memicu terjadinya peningkatan tekanan darah.
5.

Penyakit jantung
Terjadinya penyumbatan pembuluh darah, maka akan menghambat penyampaian
nutrisi dan oksigen sehingga mengurangi fungsi jantung yang bertugas sebagai
pemompa darah.

H. Prosedur Pelaksanaan Senam Diabetes Mellitus


1.

Jika dilakukan dalam posisi duduk, maka posisikan pasien duduk tegak di atas
bangku dengan kaki menyentuh lantai

Gambar 1. Pesien duduk di atas kursi


2.

Letakkan tumit di lantai, jari-jari kedua belah kaki diluruskan keatas lalu
dibengkokkan kembali ke bawah seperti cakar ayam sebanyak 10 kali

Gambar 2. Tumit kaki di lantai dan jari-jari kaki diluruskan ke atas

3.

Letakan tumit salah satu kaki di lantai, angkat telapak kaki ke atas. Pada kaki
lainnya, jari-jari kaki diletakkan di lantai dengan tumit kaki diangkatkan ke atas.
Cara ini dilakukan bersamaan pada kaki kiri dan kanan secara bergantian dan
diulangi sebanyak 10 kali.

Gambar 3. Tumit kaki di lantai sedangkan telapak kaki di angkat


4.

Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian ujung kaki diangkat ke atas dan buat
gerakan memutar dengan pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.

Gambar 4. Ujung kaki diangkat ke atas


5.

Jari-jari kaki diletakkan di lantai. Tumit diangkat dan buat gerakan memutar
dengan pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.

Gambar 5. Jari-jari kaki di lantai


6.

Angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. Gerakan jari-jari kedepan turunkan

7.

kembali secara bergantian kekiri dan ke kanan. Ulangi sebanyak 10 kali.


Luruskan salah satu kaki di atas lantai kemudian angkat kaki tersebut dan

8.

gerakkan ujung jari kaki kearah wajah lalu turunkan kembali kelantai.
Angkat kedua kaki lalu luruskan. Ulangi langkah ke 8, namun gunakan kedua

9.

kaki secara bersamaan. Ulangi sebanyak 10 kali.


Angkat kedua kaki dan luruskan, pertahankan posisi tersebut. Gerakan

pergelangan kaki kedepan dan kebelakang.


10. Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan kaki, tuliskan
pada udara dengan kaki dari angka 0 hingga 10 lakukan secara bergantian.
Gerakan ini sama dengan posisi tidur.

Gambar 6. Kaki diluruskan dan diangkat


11. Letakkan sehelai koran di lantai. Bentuk kertas itu menjadi seperti bola dengan
kedua belah kaki. Kemudian, buka bola itu menjadi lembaran seperti semula
menggunakan kedua belah kaki. Cara ini dilakukan hanya sekali saja
12. Lalu robek koran menjadi 2 bagian, pisahkan kedua bagian koran.
13. Sebagian koran disobek-sobek menjadi kecil-kecil dengan kedua kaki
14. Pindahkan kumpulan sobekan-sobekan tersebut dengan kedua kaki lalu letakkan
sobekkan kertas pada bagian kertas yang utuh.
15. Bungkus semuanya dengan kedua kaki menjadi bentuk bola (Misnadiarly, 2006).

Gambar 7. Membentuk kertas koran

DAFTAR PUSTAKA

Andra,

Saferi.

(2013).

Keperawatan

dewasa).Yogyakarta: Nuha Medika

medikal

bedah

(keperawatan

Misnadiarly. (2006). Diabetes mellitus: gangren, ulcer, infeksi. mengenali gejala,


menanggulangi, dan mencegah komplikasi. Ed.1. Jakarta: Pustaka Populer
Obor
Nurarif. (2013). Aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan diagnosa medis &
NANDA NIC NOC. Yogyakarta: Mediaction

Anda mungkin juga menyukai