Disusun Oleh:
P20620220048
Tingkat: 3B Keperawatan
Jalan Pemuda No. 38 Kel. Sunyaragi Kec. Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat
45132
SATUAN ACARA PENYULUHAN
diabetes militus
Menjelaskan komplikasi Menyimak penjelasan
diabetes militus
Menjelaskan pentingnya
Menyimak penjelasan
pengobatan bagi penderita
Menyimak penjelasan
diabetes militus
Menjelakan diet DM
3. Penutup 3 menit
Evaluasi dan penutup
Menyimpulkan materi Menyimak penjelasan
G. Materi
1. Pengertian Diabetes Militus
Diabetes militus secara umum adalah suatu keadaan dimana tubuh tidak bisa menghasilkan
hormon insulin sesuai kebutuhan atau tubuh tidak bisa memanfaatkan secara optimal
insulin yang dihasilkan, sehingga terjadi kelonjakan kadar glukosa dalam darah melebihi
normal. Diabetes militus juga terjadi karena hormon insulin yang dihasilkan oleh
tubuhtidak dapat bekerja dengan baik (Fitriana & Ramawati,2016)
2. Tanda dan gejala Diabetes Militus
Menurut Yunus (2015) tanda dan gejala diabetes militus yaitu:
a. Sering kencing (polyuria)
b. Rasa haus berlebihan (polidipsi)
c. Rasa lapar berlebihan (polifagia)
d. Pandangan kabur
e. Mudah lelah
f. Kadar gula darah tinggi
g. Luka lambat sembuh
h. Berat badan turun drastis
3. Penyebab Diabetes Millitus
Menurut Yunus (2015) penyebab diabetes militus adalah:
a. Berat badan berlebih
b. Pola makan yang berlebih
c. Obesitas
d. Faktor genetik
e. Bahan-bahan kimia dan obat-obatan
f. Penyakit dan infeksi pada fankreas
g. Jenis kelamin
h. Malas bergerak
i. Usia
j. Keluarga dengan riwayat DM
4. Komplikasi
a. Komplikasi akut
Komplikasi akut merupakan salah satu penyakit kombinasi antara diabetes dengan
penyakit lainya. Beberapa tergolong kedalam komplikasi akut yaitu :
Infeksi hipoglikemia
Hiperglikemia hyperosmolar non ketosis (HHNK) dan diabetik ketiasidosis
b. Komplikasi kronik
Komplikasi kronik merupakan komplikasi menahun yang biasanya muncul setelah
seseorang penderita diabetes militus selama 10-15 tahun.
Komplikasi ini menyerang beberapa organ tubuh antara lain:
Mata : Dapat menyebakan mata jadi buram
Kulit: Disebut juga diabetes deermaphaty, ditandai dengan adanya bercak
merah kecoklatan pada kulit
Tulang : Resiko terjadinya fraktur atau patah tulang
Kaki : Dapat menyebabkan diamputasi kakinya karena telah mencapai
stadium yang sangat parah
Jantung : Mempengaruhi tekanan darah dan gangguan pada jantung
Ginjal: Insulin tidak diproduksi, maka glukosa tidak akan diubah menjadi
glikogen sebagai energi. Gula dalam darah yang terlalu banyak tentu saja
memperkeras kerja ginjal. Kerja keras ginjal yang terus menerus dapat
membuat ginjal berhenti untuk bekerja suatu saat nanti.
5. Pentingnya pengobatan
Tujuan pengobatan diabetes pada dasarnya adalah mengontrol glikemi atau gula darah
hingga mencapai kadar gula yang mendekati normal (kadar gula darah orang sehat).
Namun, di tengah pengobatan ini harus dicegah terjadinya hipoglikemi atau kadar gula
darah yang terlalu rendah. Bila tujuan tersebut tidak dicapai, maka penderita diabetes
akan merasa lebih sehat dan menikmati kualitas hidup yang lebih baik. Selain itu,
timbulnya komplikasi yang serius dan mengancam jiwa penderita dapat dicegah.
Menurut Ruslianti (2008) pengobatan diabetes harus dikelola melalui beberapa tahapan
yang paling terkait. Pengelolaan diabetes ini meliputi edukasi, perencanaan makan,
latihan jasmani, dan penggunaan obat-obatan, baik oral maupun insulin. Terapi insulin
wajib diberikato pada penderita D M I pada penderita D M II, sekitar 40 persenya juga
harus menjalani terapi insulin. Tes gula darah dapat secara efektif menenmkan jumlah
insulin yang dibutuhkan sedap harinya. Menurut Ruslianu (2008) terapi insulin yang
dianjurkan adalah saat pagi hari sebelum sarapan, dua jam setelah makan, dan malam
hari sebelum ddur. Selain itu, diperlukan puia pengukuran pada saat tertentu, misalnya
pengukuran yang lebih ketat jika terjadi hipoglikemi, saat sebelum olahraga, dan pada
kehamilan. Pengobatan diabetes bisa dikatakan berhasil jika glukosa darah puasa
adalah 80 sampai 109 mg/dl, kadar glukosa darah dua jam adalah 80 sampai 144 mg/dl,
dan kadar HB Al e kurang dari tujuh persen. Pengukuran hemoglobin (lib)
terglikosilasi HBAl c (Ale) adalah cara yang paling akurat unmk menentukan ringkat
kednggian gula darah selama dua sampai dga bulan terakhir. Hemoglobin adalah
bagian dari sel darah merah yang mengangkut oksigen. Salah sam jenis dari Hb adalah
HbA dan HbAl c merupakan subdpe spesifik dari HbA, (Ruslianti, 2008). Semakin
tinggi kadar glukosa darah, akan semakin cepat HbAl c terbenmk, yang mengakibatkan
tingginya kadar HbAlc. HbAl c ini juga merupakan pemeriksaan mnggal terbaik untuk
menilai risiko terhadap kerusakan jaringan yang disebabkan oleh tingginya kadar gula
darah. Contohnya, pada syaraf dan pembuluh darah kecil di mala dan ginjal. Selain itu,
juga bisa menilai risiko terhadap komplikasi penyakit diabetes.
Hastuti, Rini Tri.Faktor-faktor Risiko Ulkus Diabetika Pada Penderita Diabetes Melitus
Studi Kasus di RSUD Dr.Moewardi Surakarta [dissertation]. Universitas Diponegoro
(Semarang). 2008
repository2.unw.ac.id pertama kali diindeks oleh Google pada December 2019 link:
http://repository2.unw.ac.id/2386/11/LAMPIRAN%202%20-%20Nungki%20Dian.pdf
diakses pada tanggal 11 Desember 2022
Link:
https://www.academia.edu/36195167/SATUAN_ACARA_PENYULUHAN_SAP_DIAB
ETES_MELITUS diakses pada tanggal 11 Desember 2022