Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

DIABETES MELLITUS ( DM)

Disusun untuk memenuhi tugas Praktik Belajar Lapangan Keperawatan Gerontik

Dosen pembimbing : Syarif Zen Yahya, S.Kp, M.Kep

Clinical Instructor : Hj. Ratu Komariah,S.Kep.Ners

Disusun Oleh:

Dita Mutiara Anjani

P20620220048

Tingkat: 3B Keperawatan

POLTEKKES KEMENTERIAN KESEHATAN TASIKMALAYA

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN CIREBON

Jalan Pemuda No. 38 Kel. Sunyaragi Kec. Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat

45132
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan :Diabetes Mellitus

Sub Pokok Bahasan :Pengetahuan dan Perawatan Diabetes Mellitus

Sasaran :Pasien Penderita Diabetes Mellitus dan Keluarga Pasien

Tempat :Rumah Ny. K

Hari/Tanggal Waktu :Rabu, 14 Desember 2022

Waktu :11.00-11.20 (20 Menit)

A. Tujuan Intruksional Umum


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 20 menit klien dan keluarga dapat mengetahui
dan memahami dengan jelas tentang penyakitn Diabetes Militus
B. Tujuan instruksional Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan pasien dan keluarga dapat:
1. Menjelaskan pengertian diabetes militus dengan benar
2. Menyebutkan tanda dan gejala diabetes militus
3. Menyebutkan penyebab diabetes militus
4. Menyebutkan komplikasi dari diabetes militus
5. Menjelaskan kenapa pentingnya pengobatan bagi penderita diabetes militus
C. Materi
1. Pengertian Diabetes Militus
2. Tanda dan gejala Diabetes militus
3. Penyebab Diabetes Militus
4. Komplikasi dari Diabetes Militus
5. Pentingnya pengobatan bagi penderita Diabetes Militus
D. Metode
1. Metode : Ceramah , tanya jawab
2. Media : Lembar balik dan leaflet
3. Materi : Terlampir
E. Kegiatan penyuluhan

No Kegiatan penyuluhan Respon Waktu


1. 1. Pembukaan 2 menit
 Mengucapkan salam  Menjawab salam
 Memperkenalkan diri dan  Menyimak penjelasan
menjelaskan tujuan
2. Pelaksanaan 15 menit
 Menjelaskan apa itu penyakit  Menyimak penjelesan
diabetes militus
 Menjelaskan tanda dan gejala  Menyimak penjelasa
diabetes militus
 Menjelaskan penyebab  Menyimak penjelasan

diabetes militus
 Menjelaskan komplikasi  Menyimak penjelasan

diabetes militus
 Menjelaskan pentingnya
 Menyimak penjelasan
pengobatan bagi penderita
 Menyimak penjelasan
diabetes militus
 Menjelakan diet DM
3. Penutup 3 menit
Evaluasi dan penutup
 Menyimpulkan materi  Menyimak penjelasan

penyuluhan yang telah di


sampaikan
 Mendengarkan dan
 Mengevaluasi materi yang
menjawab pertanyaan
disampaikan dan
memberikan pertanyaan
 Menjawab salam
 Menyampaikan terima kasih
atas perhatianya
F. Evaluasi
1. Klien an keluarga dapat mengetahui pengertian diabetes militus
2. Klien dan keluarga dapat mengetahui tanda dan gejala diabetes militus
3. Klien dan keluarga dapat mengetahui penyebab diabetes militus
4. Klien dan keluarga dapat mengetahui komplikasi diabetes
5. Klien dan keluarga dapat mengetahui pentingnya pengobatan diabetes militus
6. Klien dan kelurga dapat mengetahui manajemen diet diabetes militus

G. Materi
1. Pengertian Diabetes Militus
Diabetes militus secara umum adalah suatu keadaan dimana tubuh tidak bisa menghasilkan
hormon insulin sesuai kebutuhan atau tubuh tidak bisa memanfaatkan secara optimal
insulin yang dihasilkan, sehingga terjadi kelonjakan kadar glukosa dalam darah melebihi
normal. Diabetes militus juga terjadi karena hormon insulin yang dihasilkan oleh
tubuhtidak dapat bekerja dengan baik (Fitriana & Ramawati,2016)
2. Tanda dan gejala Diabetes Militus
Menurut Yunus (2015) tanda dan gejala diabetes militus yaitu:
a. Sering kencing (polyuria)
b. Rasa haus berlebihan (polidipsi)
c. Rasa lapar berlebihan (polifagia)
d. Pandangan kabur
e. Mudah lelah
f. Kadar gula darah tinggi
g. Luka lambat sembuh
h. Berat badan turun drastis
3. Penyebab Diabetes Millitus
Menurut Yunus (2015) penyebab diabetes militus adalah:
a. Berat badan berlebih
b. Pola makan yang berlebih
c. Obesitas
d. Faktor genetik
e. Bahan-bahan kimia dan obat-obatan
f. Penyakit dan infeksi pada fankreas
g. Jenis kelamin
h. Malas bergerak
i. Usia
j. Keluarga dengan riwayat DM
4. Komplikasi
a. Komplikasi akut
Komplikasi akut merupakan salah satu penyakit kombinasi antara diabetes dengan
penyakit lainya. Beberapa tergolong kedalam komplikasi akut yaitu :
 Infeksi hipoglikemia
 Hiperglikemia hyperosmolar non ketosis (HHNK) dan diabetik ketiasidosis
b. Komplikasi kronik
Komplikasi kronik merupakan komplikasi menahun yang biasanya muncul setelah
seseorang penderita diabetes militus selama 10-15 tahun.
Komplikasi ini menyerang beberapa organ tubuh antara lain:
 Mata : Dapat menyebakan mata jadi buram
 Kulit: Disebut juga diabetes deermaphaty, ditandai dengan adanya bercak
merah kecoklatan pada kulit
 Tulang : Resiko terjadinya fraktur atau patah tulang
 Kaki : Dapat menyebabkan diamputasi kakinya karena telah mencapai
stadium yang sangat parah
 Jantung : Mempengaruhi tekanan darah dan gangguan pada jantung
 Ginjal: Insulin tidak diproduksi, maka glukosa tidak akan diubah menjadi
glikogen sebagai energi. Gula dalam darah yang terlalu banyak tentu saja
memperkeras kerja ginjal. Kerja keras ginjal yang terus menerus dapat
membuat ginjal berhenti untuk bekerja suatu saat nanti.
5. Pentingnya pengobatan
Tujuan pengobatan diabetes pada dasarnya adalah mengontrol glikemi atau gula darah
hingga mencapai kadar gula yang mendekati normal (kadar gula darah orang sehat).
Namun, di tengah pengobatan ini harus dicegah terjadinya hipoglikemi atau kadar gula
darah yang terlalu rendah. Bila tujuan tersebut tidak dicapai, maka penderita diabetes
akan merasa lebih sehat dan menikmati kualitas hidup yang lebih baik. Selain itu,
timbulnya komplikasi yang serius dan mengancam jiwa penderita dapat dicegah.
Menurut Ruslianti (2008) pengobatan diabetes harus dikelola melalui beberapa tahapan
yang paling terkait. Pengelolaan diabetes ini meliputi edukasi, perencanaan makan,
latihan jasmani, dan penggunaan obat-obatan, baik oral maupun insulin. Terapi insulin
wajib diberikato pada penderita D M I pada penderita D M II, sekitar 40 persenya juga
harus menjalani terapi insulin. Tes gula darah dapat secara efektif menenmkan jumlah
insulin yang dibutuhkan sedap harinya. Menurut Ruslianu (2008) terapi insulin yang
dianjurkan adalah saat pagi hari sebelum sarapan, dua jam setelah makan, dan malam
hari sebelum ddur. Selain itu, diperlukan puia pengukuran pada saat tertentu, misalnya
pengukuran yang lebih ketat jika terjadi hipoglikemi, saat sebelum olahraga, dan pada
kehamilan. Pengobatan diabetes bisa dikatakan berhasil jika glukosa darah puasa
adalah 80 sampai 109 mg/dl, kadar glukosa darah dua jam adalah 80 sampai 144 mg/dl,
dan kadar HB Al e kurang dari tujuh persen. Pengukuran hemoglobin (lib)
terglikosilasi HBAl c (Ale) adalah cara yang paling akurat unmk menentukan ringkat
kednggian gula darah selama dua sampai dga bulan terakhir. Hemoglobin adalah
bagian dari sel darah merah yang mengangkut oksigen. Salah sam jenis dari Hb adalah
HbA dan HbAl c merupakan subdpe spesifik dari HbA, (Ruslianti, 2008). Semakin
tinggi kadar glukosa darah, akan semakin cepat HbAl c terbenmk, yang mengakibatkan
tingginya kadar HbAlc. HbAl c ini juga merupakan pemeriksaan mnggal terbaik untuk
menilai risiko terhadap kerusakan jaringan yang disebabkan oleh tingginya kadar gula
darah. Contohnya, pada syaraf dan pembuluh darah kecil di mala dan ginjal. Selain itu,
juga bisa menilai risiko terhadap komplikasi penyakit diabetes.

H. Manajemen Diet Diabetes Militius

1. Diet Diabetes Militus


 Makanlah yang teratur sesuai dengan jumlah , jam dan jenis yang telah
dianjurkan
 Perbanyak makan sayur yang mengandung banyak serat: kangkung, oyong,
ketimun, tomat , labu air, kembang kol, lobak, sawi, selada, seledri, terong
 Perbanyak makan buah-buahan seperti: jeruk, apel, pepaya, jambu air, salak,
belimbing ( sesuai kebutuhan)
 Hindari makanan yang mengandung sumber protein hewani tinggi seperti:
keju, abon, deng-deng, susu full cream
 Buah- buahan yang di awetkan
 Gula pasir, gula merah, gula batu, madu , makanan minuman yang manis :
dodol, sirup, coklat dan lain -lain.
 Makanan yang dibatasi semua jenis sumber makanan karbohidrat seperti :
nasi, jagung, gandum, kentang, sumber hewani yang mengandung lemak
jenuh yang tinggi seperti:kornet , sosis, otak-otak, sayuran seperti: daun
singkong, bayam, kol, tauge dan buah-buahan yang dibatasi seperti: nanas,
anggur , mangga, kelengkeng, pisang, alpuket dll.
2. Latihan fisik dan pengaturan aktivitas fisik. Dianjurkan latihan jasmani teratur 3-4x
setiap minghu selama ± 0,5 jam yang sifatnya sesuai CRIPE ( contonous,
Rhytmical,Interval, Progressive, Endurance training). Latihan yang dapat dijadikan
pilihan adalah jalan kaki, jogging, lari, renang, bersepeda dan mendayung).
3. Batasi gula dalam setiap makanan
4. Utamakan yang tinggi lemak tak jenuh tunggal(kacang-kacangan,alpukat),cegah
dislipidemia
5. Batasi makanan tinggi purin
6. Stop merokok
7. Cegah kegemukan
8. Tidur minimal 6 jam sehari
9. Stop minum alkohol
10. Check up teratur terutama untuk usia > 40 tahun
11. Pakai alas kaki untuk menghindari luka karena akan beresiko menimbulkan luka
ulkus
12. Berpuasa
13. Pengawasan glukosa dirumah
14.
I. DAFTAR PUSTAKA

Hastuti, Rini Tri.Faktor-faktor Risiko Ulkus Diabetika Pada Penderita Diabetes Melitus
Studi Kasus di RSUD Dr.Moewardi Surakarta [dissertation]. Universitas Diponegoro
(Semarang). 2008

Waspadji S. Kaki diabetes. Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M,


Setiati S, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid III, edisi kelima. Jakarta: Interna
publishing, 2009.h.1961.

RSUD Kota Tangerang. (2017). "Diet Diabetes Mellitus" Link :


https://rsud.tangerangkota.go.id/a/diet-diabetes-mellitus diakses pada tanggal 06
Oktober 2022

repository2.unw.ac.id pertama kali diindeks oleh Google pada December 2019 link:
http://repository2.unw.ac.id/2386/11/LAMPIRAN%202%20-%20Nungki%20Dian.pdf
diakses pada tanggal 11 Desember 2022

Link:
https://www.academia.edu/36195167/SATUAN_ACARA_PENYULUHAN_SAP_DIAB
ETES_MELITUS diakses pada tanggal 11 Desember 2022

Anda mungkin juga menyukai