Anda di halaman 1dari 16

Laporan Pendahuluan

Sampah Dan Pengelolaan Sampah


Pertemuan Ke 1 (Satu) Tanggal 22 Mei
2023

1. Latar belakang
a. Karakteristik dan kebutuhan komunitas
Menurut UU Nomor 18 Tahun 2008 tentang pengolahan sampah,
dijelaskan bahwa sampah merupakan permasalahan nasional sehingga
pengolahannya perlu dilakukan secara komprehensif dan terpadu dari
hulu ke hilir agar memberikan manfaat secara ekonomi, sehat bagi
masyarakat, dan aman bagi lingkungan, serta dapat mengubah perilaku
masyarakat. Selain itu, ada hal lain yang penting untuk diperhatiakn,
bahwa setiap orang berhak mendapatkan pelayanandan pengolahan
sampah secara baik dan berwawasan lingkungan dari pemerintah,
pemerinbtah daerah, dan/atau pihak lain yang diberikan tanggung
jawab untuk itu. Dengan demikian permasalahan sampah yang terjadi
di lokasi perumahan tidak dapat dibiarkan, tetapi harus dapat
menyelesaikan masalah tersebut (Dobiki, 2018).
Dalam Undang- Undang No.18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sampah, jenis dan sumber sampah yang diatur adalah : 1. Sampah
Rumah Tangga Yaitu sampah yang berbentuk padat yang berasal dari
sisa kegiatan seharihari di rumah tangga, tidak termasuk tinja dan
sampah spesifik dan dari proses alam yang berasal dari lingkungan
rumah tangga. Sampah ini bersumber dari rumah atau dari komplek
perumahan. 2. Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga Yaitu sampah
rumah tangga yang bersala bukan dari rumah tangga dan lingkungan
rumah tangga melainkan berasal dari sumber lain seperti pasar, pusat
perdagangan, kantor, sekolah, rumah sakit, rumah makan, hotel,
terminal, pelabuhan, industri, taman kota, dan lainnya. 3. Sampah
Spesifik Yaitu sampah rumah tangga atau sampah sejenis rumah
tangga yang karena sifat,konsentrasi dan/atau jumlahnya memerlukan
penanganan khusus, meliputi, sampah yang mengandung B3 (bahan
berbahaya dan beracun seperti batere bekas, bekas toner, dan
sebagainya), sampah yang mengandung limbah B3 (sampah medis),
sampah akibat bencana, puing bongkaran, sampah yang secara
teknologi belum dapat diolah, sampah yang timbul secar (Dobiki,
2018)
Pengelolaan sampah berbasis masyarakat dengan konsep 3R ini
bertujuan untuk mengurangi sampah sejak dari sumbernya,
mengurangi pencemaran lingkungan, memberikan manfaat kepada
masyarakat, serta dapat mengubah perilaku masyarakat terhadap
sampah. Konsep 3R ini sebenarnya sangat sederhana dan mudah
dilaksanakan, tetapi sulit diimplementasinya. Penerapan konsep 3R
dalam mengelola sampah dikelola oleh masyarakat bukanlah hal yang
baru dalam pengelolaan sampah. Namun pelaksanaan pengelolaan
sampah berbasis masyarakat dengan konsep 3R harus diawali dengan
mengubah perilaku “ membuang” sampah menjadi perilaku “
mengelola “ sampah.
Desa Tambak Sogra Kecamatan Sumbang memiliki luas 260,29 Ha
yang secara administratif terbagi dalam 38 RT dan 6 RW. Desa
Tambak Sogra memiliki jumlah penduduk 8412 jiwa yang terdiri dari
4200 jiwa perempuan dan 4212 jiwa laki-laki. Banyak dari masyarakat
desa Tambaksogra ini mengeluhkan mengenai sampah. Dimana
sampah yang menumpuk dan sulit diolah sehingga membuat
penumpukan sampah di beberapa RW dan RT. Beberapa masyarakat
mengolah limbah sampah yang ada dengan cara membakar,
menimbun, maupun dibuang ke sungai.
Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa mahkluk
hidup yang mudah terurai secara alami tanpa proses campur
tangan manusia untuk dapat terurai.Sampah organik bisa
dikatakan sebagai sampah ramah lingkungan bahkan sampah
bisa diolah kembali menjadi suatu yang bermanfaat bila dikelola
dengan tepat. Tetapi sampah bila tidak dikelola dengan benar akan
menimbulkan penyakit dan bau yang kurang sedap hasil dari
pembusukan sampah organik yang cepat (Febriadi, 2019).
Sampah anorganik adalah sampah yang sudah tidak dipakai
lagi dan sulit terurai. Sampah anorganik yang tertimbun di
tanah dapat menyebabkan pencemaran tanah karena sampah
anorganik tergolong zatyang sulit terurai dan sampah itu akan
tertimbun dalam tanah dalam waktu lama, ini menyebabkan
rusaknya lapisan tanah (Febriadi, 2019).
b. Data yang akan digali lebih lanjut
Sampah merupakan sesuatu yang tidak digunakan, tidak diapakai,
tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan
manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya. Sampah dapat diolah
dengan cara memilah antara organic dan anorganik. Berdasarkan hasil
MMD yang dilakukan banyak masyarakat mengeluhkan banyaknya
sampah yang berada di lingkungannya dan masyarakat bingung
bagaimana cara mengatasinya. Dengan demikian perlu diadakan
penyuluhan dan cara mengelola sampah dengan memilah antara
organic dan anorganik.
2. Rencana keperawatan
a. Diagnosa keperawatan komunitas
Perilaku kesehatan cenderung beresiko berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan tentang kesehatan khususnya pengelolaan
sampah
b. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan pengelolaan sampah, diharapkan
masyarakat di Desa Banteran mengerti dan mampu mengelola sampah
dengan benar secara mandiri sehingga meningkatkan status kesehatan
c. Tujuan khusus
Setelah dilakukan pertemuan selama 1x60 menit, diharapkan
masyarakat mampu :
1) Mengetahui tentang pengertian sampah
2) Mengetahui jenis – jenis sampah
3) Mengetahui sumber – sumber sampah
4) Mengetahui cara mengelola sampah dengan benar
3. Rencana kegiatan
a. Topic : Penyuluhan tentang sampah dan pengolahan
sampah
b. Metode : Ceramah dan diskusi
c. Media : Leaflet, Laptop, Sound dan Mic
d. Waktu dan tempat
a) Hari / Tanggal : Senin, 22 Mei 2023
b) Waktu : 10.00 WIB
c) Tempat : Rumah Kader RW 04
e. Pengorganisasian
Pengorganisasian Nama Uraian Tugas
Mahasiswa
Penanggungjawab Muhammad - Bertanggungjawab mulai
acara Raihan dari persiapan sampai
pelaksanaan kegiatan
- Mengkoordinasikan
anggota kelompok dan
menjalankan tugas dan
peran masing-masing
anggota
- Memimpin pertemuan
untuk mempersiapkan
pelaksanaan kegiatan
- Menyusun laporan
pendahuluan

Pemateri Muhammad - Menyampaikan


Raihan penyuluhan kesehatan gigi
dan mulut
- Menyampaikan cara
menggosok gigi dengan
baik dan benar

Fasilitator Eliza Ananda - Memfasilitasi peserta


Putri untuk bersikap aktif
selama acara penyuluhan
berlangsung
- Mendorong para peserta
yang tidak aktif untuk ikut
aktif dalam kegiatan
penyuluhan

Notulen Nita Dwi M - Mencatat hasil curah


pendapat, diskusi dan
tanya jawab

Moderator Miftakhus Salam - Memimpin jalannya acara


penyuluhan
- Membuka dan menutup
acara penyuluhan

4. Kriteria evaluasi
a. Evaluasi struktur
1) Laporan pendahuluan telah dikonsulkan dengan pembimbing
sehari sebelum kegiatan
2) Adanya kesiapan masyarakat dalam penyuluhan tentang sampah
dan pengelolaan sampah
3) Media dan peralatan telah disiapkan
b. Evaluasi proses
1) Penyuluhan sampah dan pengelolaan sampah
diharapkan dapat dilaksanakan selama 60
menit
2) Masyarakat berperan aktif selama kegiatan berlangsung
3) Masyarakat mengikuti kegiatan sampai
selesai dan kegiatan berlangsung dengan
lancar tanpa gangguan
4) Tidak ada gangguan selama kegiatan
5) Media yang digunakan dapat dipahami oleh masyarakat
c. Evaluasi hasil
1) 75% masyarakat dapat menyebutkan sampah itu apa
2) 75% masyarakat dapat menyebutkan jenis – jenis sampah
3) 75% masyarakat dapat menyebutkan sumber – sumber sampah
4) 85% masyarakat dapat menyebutkan bagaimana cara mengelola
sampah dengan baik dan benar
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP) PENGELOLAAN SAMPAH
DESA TAMBAKSOGRA KECAMATAN
SUMBANG

Topik : Pengelolaan sampah


Sasaran : Warga desa Tambaksogra
Tempat : Rumah warga RW 4
Hari/Tanggal : kamis, 11 Mei 2023
Waktu : 30 menit
Penyuluh : 1. Muhammad Raihan
2. Miftakhus Salam
3. Eliza Ananda Putri
4. Nita Dwi Linda F.

I. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mendapat penjelasan tentang Pengeolaan sampah selama 30 menit,
diharapkan masyarakat Desa Tambak Sogra dapat mengerti dan memahami
tentang Pengelolaan sampah yang baik dan benar
II. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapatkan penjelasan tentang pengelolaan sampah,
diharapkan masyarakat Desa Tambah sogra Kulon mampu:
a) Menjelaskan pengertian sampah
b) Menjelaskan klasifikasi sampah
c) Menjelaskan Cara Mengelola Sampah di Rumah dengan baik
d) Menjelaskan pentingnya pengelolaan sampah bagi masyarakat.
e) Menjelaskan bahaya membuang sampah sembarangan dan membakar
sampah bagi Kesehatan dan lingkungan
III. Materi (Terlampir)
a) Pengertian pengelolaan sampah
b) Klasifikasi sampah
c) Jenis sampah
d) Pengaruh sampah
e) Pentingnya pengelolaan sampah bagi masyarakat
f) Bahaya membuang sampah sembarangan dan membakar sampah bagi Kesehatan dan
lingkungan
IV. Metode
Ceramah dan Tanya jawab
V. Media dan Alat Pengajaran
- Leaflet
VI. Kegiatan Penyuluhan

No Fase Kegiatan Waktu


1. Pra Interaksi Menyiapkan satuan acara
penyuluhan dan leaflet. 5 menit

2. Kerja 1. Memperkenalkan diri


2. Menentukan kontrak waktu
3. Petugas memberikan salam
pembuka
4. Petugas menjelaskan materi
5. Petugas memberikan
kesempatan untuk mengajukan
pertanyaan 20 Menit
6. Petugas memberikan
kesempatan kepada warga
untuk mengajukan pertanyan.
7. Petugas menyimpulkan
kembali penjelasan yang telah
diberikan
3. Terminasi Mengucapkan terima kasih dan 5 menit
memberikan salam

VII. Evaluasi
1. Mengajukan pertanyaan lisan
a. Jelaskan pengertian dari sampah
b. Jelaskan klasifikasi sampah
c. Jelaskan Cara Mengelola Sampah di Rumah dengan baik
d. Jelaskan pentingnya pengelolaan sampah bagi masyarakat.
e. Jelaskan bahaya membuang sampah sembarangan dan membakar sampah
2. Observasi
a. Respon/tingkah laku masyarakat saat diberi pertanyaan : apakah diam
atau menjawab (benar atau kurang tepat)
b. Masyarakat antusias atau tidak
c. Masyarakat mengajukan pertanyaan atau tidak

VIII. Referensi
Aboejoewono, A., Pengelolaan Sampah Menuju ke Sanitasi Lingkungan dan
Permasalahannya, Jakarta: Wilayah DKI Jakarta Sebagai Suatu Kasus, 1985.
Armando, Rochim. 2018. Penanganan dan Pengolahan Sampah. Bogor: Penebar
Swadaya.
Azwar, A, 2015. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan, Jakarta, Yayasan Mutiara.
Ismainar, H., Marlina, H., Afriza, B., & Atika, W. (2021). Gerakan mengurangi sampah
plastik dan resiko membakar sampah dengan pemberian edukasi kesehatan
melalui penyuluhan. Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas, 1(3), 188-195.
Tumiwa, F. F., Watung, G. V., Langingi, A. R., Sibua, S., & Warwuru, P. M. (2020).
Upaya Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Tentang Bahaya Akibat Buang
Sampah Sembarangandi Desa Muntoi Kabupaten Bolaang Mongondow. Jurnal
Salam Sehat Masyarakat (JSSM), 1(2).
Lampiran Materi
1. Pengertian Pengelolaan sampah :
Adalah suatu kegiatan atau upaya untuk menjamin tersedianya fasilitas pembuangan
sampah yang sehat dan baik dalam pengurusan suatu barang atau benda baik padat maupun cair
yang dibuang dan tidak terpakai lagi oleh manusia, keluarga, kelompok maupun masyarakat.
2. Klasifikasi sampah meliputi antara lain :
A. Sampah organik : yaitu sampah yang berasal dari hasil alam yang dimanfaatkan oleh
masyarakat pada umumnya seperti, sisa-sisa makanan, ataupun dari kegiatan-kegiatan
persiapan makanan yang menimbulkan sisa-sisa baik cair maupun padat yang tidak
terpakai.
B. Sampah anorganik : yaitu sampah yang dihasilkan oleh buatan manusia dengan proses
kimia dan industri seperti : botol-botol, kaleng-kalengan, plastik dan yang sejenisnya.
1) Jenis Sampah :
A. Sampah Basah yaitu, sampai yang masih mengandung cairan didalamnya
B. Sampah kering yaitu, sampah yang tidak mengandung cairan didalamnya /kering
3. Jelaskan Cara mengelola Sampah di Rumah baik\
A. Memisahkan Sampah Sesuai Jenisnya
Cara pertama yang dapat kamu lakukan untuk pengelolaan sampah, dapat dimulai dengan
memisahkan sampah menjadi 2 bagian, yakni organik dan anorganik. Kamu bisa mulai
menyediakan 2 buah tempat sampah di rumah dan beri tanda untuk mempermudahnya.
Cara seperti ini akan mempermudah kamu dalam memisahkan sampah rumah tangga yang
dihasilkan setiap harinya.
B. Melakukan Zero Waste
Konsep zero waste yang mulai sering disuarakan agar manusia mulai peduli dengan alam
dapat diwujudkan dengan menggunakan barang-barang yang tidak habis pakai. Salah
satunya seperti mengganti plastik dengan tas belanja kain, mengganti styrofoam dengan
kotak bekal, dan memakai botol untuk mengurangi pemakaian air minum dalam kemasan.
Pada intinya kamu bisa mulai mengurangi pemakaian plastik dengan benda-benda yang
dapat digunakan secara berulang. Walaupun cukup merepotkan namun, perubahan yang
kamu lakukan dapat memberikan dampak yang berarti bagi bumi dan alam.
C. Membuat Pupuk dari Sampah Organik
Pengelolaan sampah selanjutnya juga dapat dilakukan pada sampah organik. Kamu
tentunya sudah tidak asing dengan teknik daur ulang, bukan? Daripada membiarkan
sampah organik berbau busuk karena karena bakteri pengurai ada baiknya kamu
melakukan daur ulang dengan menjadikannya sebagai pupuk kompos pada tanaman.
Namun, jika aroma selama proses pembuatan pupuk kompos cukup mengganggu, kamu
bisa menyumbangkan sampah organic pada penjual tanaman atau orang yang memiliki
kesukaan berkebun. Sehingga, kamu tetap ikut berkontribusi dalam pengelolaan sampah.
D. Membersihkan Tempat Sampah Setiap Hari
Tempat sampah di dalam rumah sangat penting untuk dijaga kebersihannya. Oleh sebab
itu, kamu perlu menjaganya dengan selalu membuang sampah setiap hari dan memastikan
tempatnya bersih agar tidak menimbulkan aroma tidak sedap di dalam ruangan.
Kamu bisa mengalasi tempat sampah dengan plastik yang ramah lingkungan sehingga
kebersihannya tetap terjaga setiap saat.
E. Melakukan Daur Ulang Pada Sampah Anorganik
Sama seperti konsep 3R (reuse, reduce, dan recycle) kamu dapat membantu pengelolaan
sampah dengan memilih barang-barang yang masih dapat digunakan kembali. Misalnya
botol kaca yang dapat dibersihkan dan digunakan kembali untuk menyimpan barang atau
menjadikannya sebagai hiasan rumah.
4. Jelaskan pentingnya pengelolaan sampah bagi masyarakat
A. Menghemat Energi
Pengolahan sampah menjadi sebuah energy baru dapat menghemat energy yang
dibutuhkan oleh manusia. Energi yang dimaksud tentunya sangat beragam mulai dari
bahan bakar, pupuk kompos, dan masih banyak lagi. Pemanfaaatan sampah menjadi bahan
bakar tentunya dapat menghemat energy lebih tinggi dari pada harus menggunakan batu
bara sebagai energy utamanya. Semua ini telah diraskan oleh masyarakat yang hidup di
Swedia dimana pemakaian bahan bakar lebih hemat 0.061 SEK/Kwh dibandingkan
menggunakan batu bara.
B. Mengurangi polusi
Pemakaian sumber daya alam yang berlebihan dapat mengakibatkan tingkat polusi
semakin tinggi dan menyebabkan pemanasan global. Pengolahan lahan merupakan jalan
yang terbaik untuk mengurangi polusi yang ada, sehingga bumi tetap aman dan terjauh dari
global warming. Memang dalam peroses pengraiannya menjadi bahan siap pakai
membutuhkan waktu yang cukup lama. Seperti contoh pembuatan pupuk dari bahan kimia
memang mudah ditemukan dan hasilnya lebih menjamin bagi hasil panen para petani.
Berbeda dengan pupuk kompos yang terbuat dari pengolahan sampah organik yang cukup
ribet, proses pembuatan yang cukup lama, dan kadang hasilnya kurang maksimal.
Selain itu pengurangan polusi juga dapat terjadi terhadap air yaitu dengan memanfaatkan
air limbah menjadi bahan bakar, energy listrik, dan digunakan pula untuk pengairan
pertanian. Dan dalam mengurangi polusi udara pengolahan sampah yang benar dapat
membuat bahan nitrogen sehingg dapat dihirup oleh semua makhluk secara bebas.
C. Menghemat SDA
Manfaat pengolahan sampah dengan baik dapat pula menghemat sumber daya alam yang
ada. Sehingga bahan alam dapat terawat dengan baik. Seperti penggunaan tissue yang
terbuat dari serat pohon yang membuat hutan menjadi rusak yang kemudian berpengaruh
terhadap ekosistem yang ada didalamnya. Seperti contoh satu pohon dapat menghasilkan
dua pack tissue, sedangkan satu pohon saja dapat menghasilkan oksigen menghidupi tiga
orang makan hal ini membuat kita sadar bahwa tissue yang kita gunakan telah mengurangi
kadar okigen di bumi. Sebenarnya penggunaan tissue dapat diganti dengan kain serbet.
Sehingga ketersediaan sumber daya alam tetap stabil.
D. Ekonomis
Dengan modal krativitas dan ketekunan, sampah akan menjadi berharga. Sehingga selain
menghasilkan barang yang menarik tetapi juga pengeluaran biaya yang lebih sedikit. Hal
inilah yang akan diraskan ketika dapat memanfaatkan sampah sebagai bahan untuk
menghasilkan barang dengan nila jual tinggi. Seperti yang dilansir dari liputan6.com
seorang wanita asal Solo mendapat kesempatan keliling Eropa hanya bermodalkan sampah
non organik menjadi fasion yang mengagumkan.
5. Jelaskan bahaya membuang sampah sembarangan dan membakar sampah bagi
Kesehatan dan lingkungan
A. Dampak membuang sampah sembarangan bagi Kesehatan dan lingkungan
- Dampak membuang sampah sembarangan akan merusak pemandangan,
mendatangkan bau yang tidak sedap, mendatangkan banjir level rendah sampai yang
tinggi, mendatangkan berbagai penyakit dan dapat mencemari lingkungan.
- Akibat kebiasaan buang sampah sembarangan, infeksi bakteri juga bisa mengintai
Anda. Penyakit akibat infeksi bakteri yang perlu diwaspadai jika kebersihan
lingkungan tidak terjaga, yaitu diare, leptospirosis, demam tifoid, penyakit pes, dan
shigellosis
B. Dampak memabakar sampah bagi Kesehatan dan lingkungan
- Saat membakar sampah ada banyak zat beracun yang terkumpul dalam asap, yang
menyebabkan masalah kesehatan. Antara lain gangguan pernapasan, iritasi, masalah
kulit, dan bahkan memicu kanker.
- Membakar sampah rumah tangga, plastik, dan kayu yang dicat berbahaya bagi
lingkungan, karena bahan-bahan tersebut melepaskan bahan kimia beracun yang
mencemari udara. Udara yang tercemar karena asap pembakaran sampah dapat
dihirup oleh manusia dan hewan, disimpan di tanah, serta terpapar ke permukaan air
dan tanaman.
- terjadi polusi udara atau pencemaran udara dan juga sangat menganggu proses
pernapasan karena udara telah tercemar.
(1) Pelaksanaan:
Dalam pelaksanaan untuk mengurangi masalah sampah dengan melakukan penyuluhan
sebanyak terhadap 3 kali pertemuan. Penyuluhan ke - 1 dengan jumlah responden 7 orang,
pertemuan ke- 2 dengan jumlah 8 orang dan penyuluhan ke - 3 dengan jumlah 30 orang.
Pelaksanaan ini dilaksanakan dengan bekerja sama dengan bidan desa dan kader kesehatan desa
Tambaksogra.
(2) Respon responden:
Pada saat penyuluhan, responden kooperatif dalam mengikuti penyuluhan. Pada saat dilakukan
penyuluhan yang telah dilakukan oleh mahasiswa dan dibantu oleh bidan desa, responden
menjadi lebih paham cara membedakan sampah, bahaya sampah dan pengelolaan sampah.
(3) Hasil Pelaksanaan:
Hasil pelaksanaan implementasi yang telah dilakukan untuk masalah sampah menunjukan
bahwa sudah ada kesadaran dari beberapa warga untuk memilah sampah sebelum dibuang.

Anda mungkin juga menyukai