Disusun Oleh :
Luthfi Annisa
2211040087
1. Biodata Pasien :
Nama : Tn. K
Umur : 41 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Status Pernikahan : Menikah
Alamat : Rawalo, Banyumas
Tanggal masuk RS : Selasa, 20 September 2022 pukul
Diagnosa medis : Peritonitis
2. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri pada daerah perut bekas operasi laparatomi.
3. Riwayat Penyakit :
a. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke IGD Rumah Sakit Banyumas diantar dengan ambulan desa,
post jatuh dari pohon kelapa setinggi 13 meter, jatuh dalam posisi
duduk,pasien saat ini mengeluh merasa sesak nafas, nyeri punggung hingga
pinggang, kaki masih bisa merasakan sensasi sentuhan dan masih bisa
digerakkan, pasien masih bisa mengangkat bokong tapi nyeri. Pasien
dilakukan operasi laparatomi dan mengatakan nyeri pada perut bekas operasi
laparatomi.
P : Nyeri bertambah bila klien bergerak atau batuk dan berkurang apabila pasien
tidak banyak bergerak atau beristirahat dan setelah diberi obat.
Q : Nyeri dirasa seperti ditusuk-tusuk
R : Nyeri dirasakan di area luka post operasi dan dapat menjalar ke seluruh
abdomen
S : Skala nyeri 4
T : Nyeri hilang timbul
b. Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien mengatakan belum pernah menderita sakit ini sebelumnya, sakit yang
dirasakan pasien saat ini merupakan sakit yang pertama kali dirasakan oleh
pasien. Pasien tidak memiliki riwayat sakit jantung, DM, maupun hipertensi.
c. Riwayat Penyakit Keluarga :
Keluarga tidak ada yang pernah menderita penyakit yang dialami klien, dan
keluarga yang lain tidak mempunyai riwayat penyakit jantung, DM, hipertensi,
maupun penyakit menular dan keturunan lainnya.
Genogram :
Keterangan :
perempuan
laki-laki
pasien
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
KU lemah
Kesadaran composmentis, E : 4 M : 6 V : 5
TTV : TD : 110/55 mmHg
N : 73 kali/menit
S : 38,4 ℃
RR : 23 kali/menit
SPO2 : 92 % dengan o2 nasal kanul 3 liter/menit
b. Perubahan Aktivitas Sehari-hari
Pada saat sebelum sakit, kegiatan sehari-hari pasien normal dan dapat
dilakukan sendiri. Namun pada saat pasien sakit, pasien mengalami
kesulitan melakukan aktivitas, seperti makan dan minum mengalami
penurunan, istirahat tidur sering terganggu, BAB dan BAK mengalami
penurunan, personal hygiene kurang terpenuhi dikarenakan pasien
hanya bisa berbaring di atas tempat tidur dan hanya boleh melakukan
mobilisasi miri kanan miri kiri.
b. Sistem pencernaan
BB : 59 kg
TB : 164 cm
IMT 21,93 (normal)
Pasien tidak merasakan mual ataupun muntah, belum BAB selama sakit
dan dirawat, flatus (+), diit cair susu 6 x 50 cc, nafsu makan menurun.
Bentuk abdomen simetris/rata, tidak ada benjolan/masa, peristaltik usus
8x /menit terdengar lambat, terdapat nyeri tekan pada abdomen luka bekas
operasi, tidak ada pembesaran hepar, suara abdomen tympani, tidak ada
asites
c. Sistem penginderaan
Mata lengkap dan simetris kanan dan kiri tidak ada pembengkakan pada
kelopak mata, sclera putih, konjungtiva anemis, kornea jernih, reflek +,
pupil isokor.
Tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada secret atau sumbatan pada
lubang hidung, ketajaman penciuman normal, dan tidak ada kelainan.
Bibir berwarna merah muda, lidah berwarna merah muda, mukosa bibir
kering, tonsil tidak membesar
Telinga simetris kanan dan kiri, ukuran sedang, kanalis telinga bersih
kanan dan kiri, tidak ada benda asing dan bersih pada lubang telinga, Klien
dapat mendengar suara dengan baik.
d. Sistem perkemihan
Bersih, tidak ada keluhan berkemih. Pasien terpasang DC kateter
produksi urine ± 900 cc/hari, warna kuning jernih dan bau khas urine
e. Sistem endokrin
Tidak ada pembesaran pada kelenjar tiroid, tidak terdapat pembesaran
pada kelenjar getah bening bagian leher. Tidak terdapat hipoglikemia dan
hiperglikemia. Tidak terdapat riwayat luka sebelumnya dan tidak terdapat
riwayat amputasi sebelumnya.
f. Sistem integument
Penilaian edema tidak ada edema ekstremitas dan tidak ada pitting
edema. Tidak terdapat peradangan dan ruam pada kulit. Tidak terdapat luka
nyeri tekan, kulit kering, turgor kulit jelek, elastisitas kulit kurang.
g. Sistem persyarafan
Status memori panjang, perhatian dapat mengulang, bahasa baik, dapat
berorientasi pada orang, tempat dan waktu, tidak ada keluhan pusing,
istirahat tidur 5-6 jam/hari, sering terbangun saat nyeri atau saat ingin
berkemih. Pada pemeriksaan saraf kranial, nervus I Klien dapat
membedakan bau, nervus II Klien dapat melihat dan membaca tanpa
memakai kacamata, nervus III Klien dapat menggerakkan bola mata
kebawah dan kesamping, nervus IV pupil mengecil saat dirangsang cahaya,
nervus V Klien dapat merasakan sensasi halus dan tajam, nervus VI Klien
mampu melihat benda tanpa menoleh, nervus VII Klien bisa senyum dan
menutup kelopak mata dengan tahanan, nervus VIII Klien dapat mendengar
gesekan jari, nervus IX uvula berada ditengah dan simetris, nervus X Klien
dapat menelan, nervus XI Klien bisa melawan tahanan pada pipi dan bahu,
dan nervus XII Klien dapat menggerakkan lidah.
h. Sistem musculoskeletal
Pergerakan sendi bebas, otot simetris kanan dan kiri. Pada pemeriksaan
tangan kanan, tangan kiri dan kaki kanan, kaki kiri didapatkan kekuatan otot
5. Rentang gerak terbatas, aktivitas pasien dibantu oleh keluarga/ perawat
i. Sistem imunitas
Pasien tidak memiliki gangguan pada sistem imunita, pasien juga tidak
memiliki riwayat penyakit sistim imun.
8. Terapi
- Inf. RL 20tpm
- inj.Ciprofloxacin 2x400
- inj.Metronidazol 3x500mg
- Inj. Ketorolac 3x30mg
- Inj.ranitidin 2x50mg
- Inj. Citicolin 500mg/12jam
- Inj. Mecobalamin 500mcg/8jam
- Inj. MP 125mg/8jam
- Inj. Omeprazole 40mg/12jam
ANALISA DATA
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
intake nutrisi tidak adekuat
RENCANA TINDAKAN