Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

PADA PASIEN NY. M DENGAN CHF NYHA III


DI RUANG ELANG PUTRI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

Arranged by:
SINATRIA KRISDAYANTO
P1337420922074

NERS PROFESSIONAL PROGRAM STUDY


NURSING DEPARTEMENT
HEALTH POLYTECHNIC MINISTRY OF HEALTH SEMARANG
2023
ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PADA PASIEN NY. M DENGAN CHF NYHA III
DI RUANG ELANG PUTRI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

Tgl Masuk : 29 Maret 2023


Tgl Pengkajian : 30 Maret 2023
Pukul : 15.00 WIB

I. PENGKAJIAN
1. Biodata Pasien
a. Nama : Ny M
b. Tanggal Lahir : 10 Mei 1980
c. Umur : 39 tahun
d. Alamat : Semarang
e. Pendidikan : MTS
f. Pekerjaan : IRT
g. No CM : Cxxxxx
2. Biodata Penanggung jawab
a. Nama : Tn. P
b. Umur : 41
h. Alamat : Semarang
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan : Swasta
e. Hubungan dengan pasien: Suami
f. No hp : 0852xxxxxx

1
3. KELUHAN UTAMA
Pasien mengeluh sesak nafas
4. RIWAYAT KEPERAWATAN
a. Riwayat Keperawatan Sekarang
Keluhan sesak dirasakan sejak dirumah disertai batuk, untuk aktifitas mudah lelah,
nyeri dada tidak ada, akhirnya ke IGD RSDK pada 27 Maret 2023. Pasien memiliki
riwayat rawat inap di RSWN awal Maret 2023 saat dilakukan kateterisasi, namun
tidak dapat dilakukan pemasangan ring, lalu dirujuk ke poli jantung RSDK.
Semalam mendadak sesak saat tidur, kemudian berobat ke UGD RSDK.
b. Riwayat Keperawatan Dahulu
Pasien mengatakan sebelumnya pernah dirawat di RSUD RSWN Semarang dengan
keluhan yang sama sesak nafas dan dilakukan kateterisasi jantung. Pasien
mengatakan memiliki riwayat penyakit DM dan hipertensi
c. Riwayat Keperawatan Keluarga
Keluarga pasien mengatakan bahwa tidak terdapat anggota keluarga yang pernah
mengalami keluhan yang sama seperti pasien maupun penyakit kronis seperti DM,
hipertensi, TBC, asma maupun HIV AIDS.
5. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum : Pasien tampak lemah dan cemas
Kesadaran : Composmetis (E: 4 M: 6 V:5 , EVM:15)
b. Tanda-Tanda Vital
TD 115/74 mmHg
HR 85x/menit reguler
RR 20 x/menit
SpO2 99%
c. TB : 160 cm
BB : 50 Kg
IMT : 19,53 kg/m2 (Normoweight)
d. Kepala:
 Rambut : rambut ikal dan beruban, bersih tidak berminyak
 Kulit kepala : Bersih, tidak ada lesi dan benjolan, serta tidak ada luka
maupun bekas luka

2
e. Mata:
 Bentuk : simetris kanan-kiri, terdapat kantung mata di kedua mata
pasien, isokor
 Konjungtiva : anemis
 Sclera : tidak ikterik
f. Kulit
 Kulit berwarna sawo matang
 Turgor kulit kembali lambat (> 2 detik), tidak terdapat edema di kaki, tidak
terdapat lesi, luka maupun bekas luka
g. Hidung
 Tidak terdapat pembesaran polip hidung
 Tidak terdapat pernafasan cupping hidung
 Tidak terdapat nyeri tekan maupun massa/benjolan
h. Telinga
 Inspeksi : simetris antara kanan kiri, tidak terdapat tanda peradangan,
tidak terdapat secret
 Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan maupun massa
i. Mulut
Mukosa bibir lembab, kebersihan mulut terjaga, tidak terdapat benjolan maupun
luka pada area mulut
j. Leher
 Inspeksi : simetris, tidak terdapat perubahan warna , tidak telihat adanya
benjolan pada kelenjar tyroid
 Palpasi : tidak terjadi hipertiroidisme, JVP tidak meningkat
k. Paru
 Inspeksi : Pengembangan dada simetris kanan dan kiri, tidak terdapat
jejas, tidak terdapat pembengkakan, frekuensi nafas 20 x / menit,
 Palpasi : Tidak timbul nyeri ketika dada dipalpasi
 Perkusi : Sonor antara kanan dan kiri
 Auskultasi : tidak terdapat bunyi whezing (-) , tidak terdapat bunyi ronkhi
(-), Suara Dasar Vesikuler
l. Jantung

3
 Inspeksi : simetris kanan dan kiri, denyut jantung dalam batas normal
 Palpasi : tidak teraba adanya pembesaran jantung, ictus cordis teraba
di intercosta 4 – 5
 Perkusi: redup
 Auskultasi : BJ I dan BJ II reguler, tidak ada bunyi jantung tambahan
seperti bising, mur – mur dan gallop
m. Abdomen
 Inspeksi : Tidak ada lesi, tidak ada benjolan, tidak ada luka maupun
bekas luka, asites (-)
 Auskultasi : terdapat suara bising usus (+) 25 x/menit
 Palpasi : ada nyeri tekan
 Perkusi : suara normal (tympani)
n. Ekstermitas
 Atas : Tidak ada luka pada tangan pasien, tidak ada nyeri tekan,CRT
< 3 detik
 Bawah : tidak terdapat edema pada kaki

Kekuatan Otot
Atas
Kiri 5 5 Kanan

Bawah
Kiri 4 4 Kanan

Keterangan :
Skala Karakteristik
0 Kontraksi otot tidak terdeteksi (paralisis sempurna)
Tidak ada gerakan, kontraksi otot dapat di palpasi atau
1
dilihat
Gerakan otot penuh melawan gravitasi, dengan
2
topangan
3 Gerakan yang normal melawan gravitasi
4 Gerakan penuh yang normal melawan gravitasi dan
4
melawan tahanan minimal
Kekuatan otot normal, gerakan penuh yang normal
5
melawan gravitasi dan melawan tahanan penuh

6. PENGKAJIAN FUNGSIONAL POLA GORDON


a. Pola Perspesi dan Menejemen Kesehatan
Pasien mengatakan bahwa sehat merupakan anugrah terbesar yang diberikan Allah,
pasien mengatakan selalu mensyukuri nikmat sehat tersebut dengan cara
beraktivitas seperti biasa sebagai seorang petani dan makan makanan sehat.
Pasien mengatakan jika merasa sakit maka segera periksa ke tenaga medis
profesional. Pasien mengatakan belum mengerti tentang sakit yang dideritanya.
b. Pola Nutrisi dan Metabolism
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit, pasien makan
teratur yaitu sebanyak 3x sehari dengan 1 porsi utuh dan minum air putih sebanyak
6 – 8 gelas sehari. Pasien mengatakan tidak terdapat alergi terhadap makanan
tertentu.
Selama Sakit : Pasien mengatakan saat dirawat di rumah sakit pasien makan
sesuai diit dari RS sebanyak 3x sehari dengan menghabiskan ¾ sampai 1 porsi. .
A (Antropometri)
 TB : 160 cm
 BB : 50 Kg
 IMT : 19,53 kg/m2 (Normoweight)
c. Pola Eliminasi
Sebelum sakit : Pasien mengatakan sejak 1 bulan SMRS pasien mengeluh sering
BAB dengan warna merah, BAB dirasakan bercampur air bening dengan merah
darah seperti jelly sedikit-sedikit tapi sering. BAK pasien tidak ada masalah yaitu
4-5 kali sehari, warna urine kuning jernih, bau khas.
Selama sakit : Pasien mengatakan selama di rumah sakit sudah BAB sebanyak 5
kali. BAK normal tanpa kateter dengan jumlah ±700ml/hari dengan warna kuning
dan bau khas.
d. Pola Istirahat dan Tidur
Sebelum sakit : Pasien mengatakan selama 1 bulan terakhir tidur pasien kurang
karena rasa nyeri pada perutnya.

5
Selama sakit : Pasien mengatakan selama sakit pasien sering terbangun karena
nyeri yang dirasakannya.
e. Pola Aktivitas dan Latihan
Sebelum sakit : Pasien mengatakan bahwa sebelum sakit pasien melakukan
aktivitasnya sebagai seorang petani.
Selama sakit : Pasien mengatakan setelah di rawat di rumah sakit aktivitas yang
pasien lakukan menjadi minimal seperti berbaring di tempat tidur karena terpasang
infus, sehingga pasien membutuhkan sedikit bantuan dari orang lain saat
melakukan aktivitas/latihan.
f. Pola Peran dan Hubungan
Sebelum sakit : Pasien mengatakan bahwa Pasien dan keluarga memiliki
hubungan yang baik. Didalam keluarga pasien berperan sebagai seorang ayah dan
kakek.
Selama sakit : Pasien mengatakan selalu menceritakan keluhannya kepada
istrinya. Hubungan pasien dengan keluarganya selama sakit tidak terhambat.
g. Pola Persepsi Sensori
Sebelum dan selama sakit : Pasien mengatakan fungsi peSinatgarannya
berkurang, selain itu pasien tidak mengalami gangguan penglihatan, pengecapan,
perabaan dan penciuman.
h. Pola Persepsi Diri
Gambaran diri : Pasien mengatakan optimis dengan tubuhnya.
Identitas diri : Pasien mengatakan dirinya adalah seorang perempuan yang
berperan sebagai ayah sekaligus kakek dikeluarganya.
Harga diri : Pasien mengatakan tidak merasa malu dengan kondisi
sakitnya saat ini.
Peran diri : Pasien mengatakan dirinya adalah seorang ayah sekaligus
kakek dikeluarganya.
Ideal diri : Pasien mengatakan dirinya sudah berpasrah akan ketetapan
Tuhan terkait kondisinya.
i. Pola Seksual dan Reproduksi
Pasien mengatakan bahwa Pasien adalah seorang laki – laki yang sudah
menikah, hubungan pasien dengan istrinya harmonis, pasien berperan sebagai ayah
sekaligus kakek dikeluarganya, pasien tidak memiliki riwayat penyakit kelamin.

6
j. Pola Mekanisme Koping
Pasien mengatakan kawatir tentang kondisinya dan cemas karena akan
dilakukan pemeriksaan kolonoskopi.
k. Pola Nilai dan Kepercayaan
Pasien mengatakan bahwa pasien adalah pemeluk agama islam yang taat
beribadah selama di rumah, namun sejak sakit pasien mengalami kesulitan dalam
beribadah.

7. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil pemeriksaan Laboratorium (Hematologi)
Nama : Ny. M
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Semarang
Tgl. Terima : 28 Maret 2023
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI
NORMAL
HEMATOLOGI
Hemoglobin L 11.3 g/dL 13.2-17.3
Hematokrit 35.7 % 32-62
Eritrosit L 3.91 10^6/uL 4.4-5.9
MCH 30.7 pg 27.00-32.00
MCV 88.4 fL 76-96
MCHC 34.7 g/dL 29-36
Leukosit 9.5 10^3/uL 3.8-10.6
Trombosit 495 H 10^3/uL 150-400
RDW 13.5 % 11.6-14.8
MPV 9.2 fL 4.00-11.00
Retikulosit H 1.54 % 0.5-1.5
KIMIA KLINIK
SGOT 23 U/L 15-34
SGPT L 12 U/L 15-60
Albumin 1.2 g/dL 3.4-5.0
Ureum 21 mg/dL 15-39

7
Kreatinin 1.0 mg/dL 0.6-1.3
Elektrolit
Natrium 141 Mmol/L 136-145
Kalium 3.8 Mmol/L 3.5-5.0
Chlorida H 109 Mmol/L 95-105

8. PROGRAM TERAPI
Nama Obat Dosis Rut Manfaat
e
Infus NaCl 20 tpm IV Untuk mengembalikan keseimbangan
0.9% elektrolit pada dehidrasi
NTG 30 mcg/menit IV untuk mencegah dan meredakan angina
pektoris (nyeri dada) pada penderita
penyakit jantung koroner.
Miniaspi 80 mg/24 jam PO senyawa analgesik non steroid yang
digunakan sebagai analgesik, antipiretik,
antiinflamasi dan anti-platelet.
Clotaire 90 mg/12 jam PO obat yang digunakan untuk mencegah
kejadian-kejadian trombosis (misalnya
kematian kardiovaskular, infark miokard,
atau stroke) pada pasien yang menderita
sindrom koroner akut
Condesartan 16 mg/24jam PO obat untuk menurunkan tekanan darah pada
hipertensi
Bisoprolol 2.5 mg/24 jam PO Obat untuk hipertensi
Atorvastatin 40 mg/24 jam PO obat yang bekerja dengan menghambat
enzim yang bertugas memproduksi
kolesterol, sehingga kadar kolesterol jahat
dalam darah pun menurun
Glimepiride 2 mg/24 jam PO obat untuk menurunkan kadar gula darah
pada penderita diabetes tipe 2
Metformin 500 mg/8 jam PO Obat menurunkan kadar gula darah
Vit B Complex 1 tab /8 jam PO membantu menjaga kesehatan dan fungsi
organ tubuh, seperti menjaga sistem
pencernaan serta membantu perkembangan
sel.

8
Interpertasi EKG :
1. Gelombang Sinus : Gelombang P diikuti dengan QRS Komples pada lead II
2. HR : 83x/mnt
3. Irama : Reguler

II. DAFTAR MASALAH


No Tanggal / Data Fokus Etiologi Masalah Ttd
Jam Keperawa
tan
1. 30 Maret DS : Perubahan Penurunan Sinat
2023 /Pukul Pasien mengeluh sesak nafas ketika Preload Curah
15.00 WIB sedang beraktivitas disertai dengan Jantung
batuk
DO:
- Pasien tampak sesak nafas.
- Terpasang nasal kanul 2ltr/mnt
- Keadaan Umum : Lemah
TD 115/74 mmHg
HR 85x/menit reguler
RR 20 x/menit
SpO2 99%
2. 30 Maret DS : Agen pencedera Nyeri akut Sinat
2023 /Pukul Pasien mengeluh nyeri pada daerah fisik
9
15.00 WIB ekstrmitas bawah/kaki
P : nyeri muncul saat pasien bergerak
maupun istirahat
Q : seperti sreng sreng
R : kedua kaki
S:4
T : hilang timbul
DO:
- Pasien tampak sesak nafas.
- Pasien Tampak Meringis
Hemodinamik
TD 115/74 mmHg
HR 85x/menit reguler
RR 20 x/menit
SpO2 99%
3. 30 Maret DS : Resiko Perfusi Riwayat Sinat
2023 /Pukul Pasien mengeluh sesak nafas ketika Perifer Tida Penyakit
15.00 WIB sedang beraktivitas disertai dengan Efektif
batuk
DO:
- Pasien tampak sesak nafas.
- Terpasang nasal kanul 2ltr/mnt
- Keadaan Umum : Lemah
TD 115/74 mmHg
HR 85x/menit reguler
RR 20 x/menit
SpO2 99%

III. PRIORITAS MASALAH


1. Penurunan Curah Jantung Berhubungan Dengan Perubahan Pre Load Ditandai Dengan
KU Pasien Lemah
2. Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera fisik
3. Resiko perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan riwayat penyakit hipertensi
dan hiperglikemi.

10
IV. RENCANA KEPERAWATAN

Tgl Diagnosa Kep Tujuan Intervensi TTD

30 Maret Penurunan Curah Setelah dilakukan asuhan Perawatan Jantung Sinat


2023 Jantung keperawatan selama 3 x 24
/Pukul Berhubungan jam diharapkan Curah Observasi
15.00 WIB Dengan Perubahan Jantung Meningkat dengan
Pre Load Ditandai kriteria hasil :  Identifikasi tanda/gejala primer penurunan
Dengan KU Pasien curah jantung (meliputi: dispnea, kelelahan,
Lemah 1. Keluhan sesak nafas edema, ortopnea, PND, peningkatan CVP).I
menurun  Monitor tekanan darah
2. Hemodinamik Menurun  Monitor saturasi oksigen
3. Batuk menurun
Terapeutik

 Posisikan pasien semi-fowler atau fowler


dengan kaki ke bawah atau posisi nyaman
 Berikan oksigen untuk mempertahankan
saturasi >94 %

Edukasi

 Anjurkan beraktivitas sesuai dengan


toleransi
 Anjurkan beraktivitas secara bertahap

1. Kolaborasi

11
Kolaborasi pemberian obat antiaritmia, jika
diperlukan
30 Maret Nyeri Akut Tingkat Nyeri (L.08066) Manajemen Nyeri (I. 08238) Sinat
2023 berhubungan
Setelah dilakukan asuhan
/Pukul dengan agen Observasi
15.00 WIB pencedera fisik keperawatan selama 3 x 24
 Lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
jam diharapkan Nyeri Akut
intensitas nyeri
menurun dengan kriteria  Identifikasi skala nyeri
 Identifikasi respon nyeri non verbal
hasil :
 Identifikasi faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri
 Keluhan nyeri
Terapeutik
berkurang (skala: 1-3)
 Meringis menurun  Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (Terapi relaksasi napas
 Pola tidur membaik
dalam & Distraksi)
 Fasilitasi istirahat dan tidur

Edukasi

 Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri


 Jelaskan strategi meredakan nyeri
 Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi

Kolaborasi pemberian analgetik

12
V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tgl/ Dx Kep Tindakan Keperawatan Respon TTD
jam
30 1  Identifikasi tanda/gejala DS : Sinat
Maret primer penurunan curah
Pasien mengeluh sesak nafas ketika sedang
2023 / jantung (meliputi:
Pukul dispnea, kelelahan, beraktivitas disertai dengan batuk
15.00 edema, ortopnea, PND,
DO:
WIB peningkatan CVP).I
 Monitor tekanan darah - Pasien tampak sesak nafas.
 Monitor saturasi oksigen
- Terpasang nasal kanul 2ltr/mnt
- Keadaan Umum : Lemah
TD 115/74 mmHg
HR 85x/menit reguler
RR 20 x/menit
SpO2 99%
30 1  Posisikan pasien semi- DS : Sinat
Maret fowler atau fowler
pasien mengatakan sesak nafas
2023 / dengan kaki ke bawah
Pukul atau posisi nyaman DO :
15.15  Berikan oksigen untuk
 Pasien sudah terpasang nasal kanul 2
WIB mempertahankan saturasi
>94 liter/menit
 SPO2 : 99 %
30 2  Mengobservasi lokasi, DS : Sinat
Maret
karakteristik, durasi, Pasien mengeluh nyeri pada daerah
2023 /
Pukul frekuensi, kualitas, ekstrmitas bawah/kaki
15.25
intensitas nyeri P : nyeri muncul saat pasien bergerak
WIB
 Mengidentifikasi skala maupun istirahat
nyeri Q : seperti sreng sreng
 Mengidentifikasi respon R : kedua kaki
nyeri non verbal S:4
 Mengidentifikasi faktor T : hilang timbul
yang memperberat dan DO:
memperingan nyeri - Pasien tampak sesak nafas.
- Pasien Tampak Meringis

13
Hemodinamik
TD 115/74 mmHg
HR 85x/menit reguler
RR 20 x/menit
SpO2 99%
30 2  Mengobservasi lokasi, DS : Sinat
Maret
karakteristik, durasi, Pasien mengeluh nyeri pada daerah
2023 /
Pukul frekuensi, kualitas, ekstrmitas bawah/kaki
15.25
intensitas nyeri P : nyeri muncul saat pasien bergerak
WIB
 Mengidentifikasi skala maupun istirahat
nyeri Q : seperti sreng sreng
 Mengidentifikasi respon R : kedua kaki
nyeri non verbal S:4
 Mengidentifikasi faktor T : hilang timbul
yang memperberat dan DO:
memperingan nyeri - Pasien tampak sesak nafas.
 Memberikan teknik - Pasien Tampak Meringis
nonfarmakologis untuk Hemodinamik
mengurangi rasa nyeri TD 115/74 mmHg
(Terapi relaksasi napas HR 85x/menit reguler
dalam & Distraksi) RR 20 x/menit
 Memfasilitasi istirahat dan SpO2 99%
tidur

14

Anda mungkin juga menyukai