Disusun oleh :
(P1337420616005)
I. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : 24 September 2018 Praktikan : Anindya Wuri O
Jam : 07.00 WIB NIM : P1337420616005
Ruang : Rajawali 3A No. RM : C710343
1. IDENTITAS
a. IDENTITAS PASIEN
Nama pasien : Ny. M
Pekerjaan : Petani
Umur : 53 tahun
Pendidikan : SD
Alamat : Blora
No. Telepon :-
Status perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Cara masuk : IGD Rajawali 3A
2. CATATAN MASUK
Pasien datang ke rumah sakit sejak 29 Agustus 2018 dengan keluhan anggota
gerak bawah lemah.
3. RIWAYAT KEPERAWATAN
a. Keluhan Utama
Pasien mengeluh anggota gerak sebelah kiri bawah lemah.
Atas 3 3
Bawah 1 1
b. Riwayat Perawatan Sekarang
Pasien mengatakan anggota gerak bawah lemas, tungkai kanan hanya bisa
bergeser, kaki sebelah kiri hanya mampu melawan tahanan ringan.
Kemudian pasien dibawa ke IGD RSUP Dr. Kariadi lalu dirawat inap di
ruang Rajawali 3A. Diagnosa medis pasien yaitu Paraparese Inferior
Spastik. Keadaan umum pasien lemah, TD 130/70 mmHg, nadi 75
x/menit, RR 20 x/menit, suhu 36,70C, SpO2 98%.
c. Riwayat Keperawatan Terdahulu
Pasien pernah dirawat di RS Kudus pada tahun 2009 dan melakukan
operasi miomektomi dan pernah memiliki riwayat penyakit myoma uteri.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga pasien tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit seperti yang
dialami pasien saat ini. Dalam keluarga pasien juga tidak ada yang
mempunyai riwayat penyakit menular seperti hepatitis, TBC atau penyakit
yang diturunkan seperti DM.
d. Kepala
Inspeksi : ukuran kepala mesochepal, simteris kanan dan kiri
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan massa/benjolan
e. Mata
Inspeksi : simetris kanan dan kiri, konjungtiva tidak anemis,
kornea berwarna bening, warna iris hitam, kondisi
mata kanan dan kiri tidak ada ulkus, sekret maupun
perdarahan, pupil bulat isokor.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan/massa
f. Telinga
Inspeksi : simetris kanan dan kiri, tidak ada tanda peradangan,
bersih.
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
g. Hidung
Inspeksi : tidak terdapat polip, tidak ada sekret, septum nasi lurus
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
h. Mulut
Inspeksi : jumlah gigi lengkap, mukosa kering, tidak stomatitis,
bibir simetris
i. Pemeriksaan Wajah
Inspeksi : kulit wajah normal, tidak ada kelumpuhan otot – otot wajah
j. Leher
Inspeksi : simetris, tidak ada perubahan warna
Palpasi : tidak terjadi hipertiroidisme
k. Paru
Inspeksi : simetris kanan dan kiri
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi : sonor/normal
Auskultasi: tidak terdapat suara tambahan, vesiculer
l. Jantung
Inspeksi : simetris kanan dan kiri, denyut jantung melebar
Palpasi : tidak teraba adanya pembesaran jantung, ictus cordis
teraba di intercosta 4 – 5
Perkusi : redup
Auskultasi: BJ I dan BJ II irreguler, tidak ada bunyi jantung
tambahan seperti bising, mur – mur dan gallop
m. Abdomen
Inspeksi : bentuk abdomen datar, terdapat lesi
Ausklutasi : bising usus 18x/menit
Palpasi : terdapat nyeri tekan pada bawah pusar, hepar tidak teraba
n. Genetalia
Inspeksi : kebersihan daerah genetalia bersih,
Palpasi : tidak terdapat nyeri
o. Ekstremitas
Atas 3 3
Bawah 1 1
Atas
Lengan kanan terpasang infus RL 20 tpm, akral hangat kanan
maupun kiri, tidak edema pada tangan kanan maupun kiri.
Bawah
Simetris, tidak terdapat edema, akral hangat kanan dan kiri.
p. Kulit
Penampilan bersih, kondisi kulit dibagian tangan kiri tidak utuh, terlihat
sedikit pucat, tidak terdapat nanah dan granulasi, tidak terdapat hematoma
pada bekas tusukan jarum pada saat pengambilan sampel darah dan
pemasangan infus dan turgor kulit cukup.
1. Personal hygiene 3
2. Mandi 3
3. Makan 5
4. Toileting 5
5. Menaiki tangga 0
6. Memakai pakaian 5
7. Kontrol BAB 5
8. Kontrol BAK 5
Keterangan :
Ketergantungan total (0 - 24)
Ketergantungan sedang (50 - 74)
Ketergantungan ringan (75 - 90)
Ketergantungan berat (25 - 49)
Ketergantungan minimal (91 - 99)
Total indeks Barthel pasien 31. Kesimpulannya aktivitas pasien perlu
bantuan keluarga/perawat atau orang lain.
e. Pola Peran dan Hubungan
Pasien dan keluarga memiliki hubungan yang baik. Didalam keluarga
pasien berperan sebagai kepala istri, ibu, serta nenek. Pasien juga memiliki
hubungan yang baik dengan tetangganya, tampak ada tetangganya yang
bersedia menjenguk pasien dirumah sakit serta pasien juga memiliki
hubungan yang baik dengan sesama pasien lainnya.
f. Pola Persepsi Sensori
Pasien tidak mengalami gangguan pada indra pendengaran, penglihatan,
pengecapan, pembauan, maupun sensori.
g. Pola Persepsi Diri
Gambaran diri : Pasien mengatakan optimis dengan tubuhnya.
Identitas diri : Pasien adalah seorang perempuan yang menjadi istri,
ibu dan nenek.
Harga diri : Pasien tidak merasa malu dengan kondisi sakitnya saat
ini.
Peran diri : Pasien adalah seorang ibu dan nenek didalam
keluarganya.
Ideal diri : Pasien percaya bahwa kondisinya akan membaik.
h. Pola Seksual dan Reproduksi
Pasien adalah seorang perempuan yang statusnya menikah. Pasien
memiliki 4 orang anak, anak pertama dan kedua berjenis kelamin laki –
laki, anak ketiga berjenis kelamin perempuan, dan anak keempat berjenis
kelamin laki - laki. Pasien tidak menderita penyakit kelamin.
i. Pola Mekanisme Koping
Pasien terbuka terhadap masalah penyakitnya dengan cara bercerita kepada
suaminya sehingga merasa bebannya sedikit berkurang. Apabila pasien
membutuhkan bantuan pasien langsung memanggil keluarganya untuk
meminta bantuan.
j. Pola Nilai dan Kepercayaan
Pasien beragama Islam, sebelum sakit pasien menjalankan ibadahnya
seperti biasa sholat di masjid. Namun saat sakit pasien menjalankan ibadah
sholat diatas tempat tidur.
6. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a. Hasil Pemeriksaan Laboratorium Patologi Klinik 22 September 2018
Pada mielogram tampak lesi pada medulla spinalis setinggi regio cervical
bagian mid-distal
Pada intramedular setinggi corpus V.C 5-8, tamapk lesi relatif oval, batas
tegas tepi reguler (ukuran ± AP 1.26 x LL 1.88 X CC 3.53 cm) dengan
intensitas sinyal tampak isointens pada T1WI, isohiperintense pada T2WI
dan T2FatSat. Paska injeksi kontras tampak slightly enhancement.
KESAN :
Lesi kistik-solid relatif oval pada intramedular setinggi corpus
V.C 5-8 (ukuran ± AP 1.26 x LL 1.88 X CC 3.53 cm) DD/
Intramedullary spinal cord metastasis
Ependymoma
Bulging posterolateral kanan kiri pada diskus intervertebralis
C6-7 disertai perdesakan thecal sac dan penyempitan foramen
neuralis kanan kiri setinggi level tersebut
Protusi posterolateral kanan kiri pada diskus intervertebralis
C5-6 disertai perdesakan thecal sac dan penyempitan foramen
neuralis kanan kiri setinggi level tersebut
KESAN :
Bulging discus intervertebralis posterocentral pada L.2-3 dan L.3-4
disertai pendesakan thecal sac dan penyempitan foramen neuralis
setinggi level tersebut
Bulging diskus intervertebralis posterolateral kanan kiri pada L.4-
5 disertai dengan pendesakan thecal sac dan penyempitan
foramina neuralis kanan kiri setinggi level tersebut
Face joint effusion setinggi corpus vertebra thoracal 11-12 dan
lumbal 4-5 kiri
KESAN :
Cor tak membesar
Multiple opasitas bentuk noduler batas sebagian tak tegas tapi
irreguler ukuran non uniform pada lapangan atas tengah
bawah paru kanan dan lapangan bawah paru kiri curiga
gambaran multiple nodul paru.
f. Program Terapi
Inj. Ranitidin 500 mg/12 jam (IV)
Vitamin B1, B6, B12 1 tablet/8 jam (P.O)
Gabapentin 100 mg/12 jam (P.O)
Paracetamol 500 mg/12 jam (P.O)
Sucralfat 15 ml/8 jam (P.O)
Lactulosa syr CT/8 jam k/p (P.O)
Zink 20 mg/24 jam (P.O)
Combiven tiap 6 jam (Inhalasi)
Flexoticle tiap 12 jam (Inhalasi)
Seretide 250 mg 1x1
Nasteil Sistein 200 mg/8 jam (P.O)
Ketokonazol 30 gr oles 8 jam (Oles)
Desoksimetason 30 gr oles 8 jam (Oles)
Asam fusidat 30 gr oles 8 jam (Oles)
Sileversal Fadazin 10 gr (Oles)
Dipenhidramin 1 amp/premed (IV)
Ketocorazole 2% sabun pagi – sore Untuk mandi
- Body Mechanics
Performance
Mempertahankan
kekuatan otot yang
normal
Mempertahankan
fleksibilitas
24 Kerusakan Setelah dilakukan NIC
Septembe integritas kulit tindakan keperawatan Pressure Management
selama 3x24 jam
r 2018 b.d tonjolan
diharapkan integritas a. Anjurkan pasien
tulang kulit pasien membaik. untuk
NOC menggunakan
pakaian longgar
Tissue Integrity : Skin
and Mocuos b. Hindari kerutan
Membranes pada tempat tidur
d. Menunjukkan
pemahaman dalam
proses perbaikan kulit
dan mencegah
terjadinya cedera
berulang
e. Mampu melindungi
kulit dan
mempertahankan
kelembaban kulit dan
perawatan alami
IV. IMPLEMENTASI
DS : Pasien
mengatakan badannya
02 gerah dan lengket
DO : Pasien terlihat
08.20
lebih nyaman ketika
3. Menganjurkan pasien setelah disibin dengan
untuk menggunakan air hangat dan
02
pakaian longgar
dibersihkan
08.25
menggunakan sabun
yang telah diresepkan
02 dokter
08.30 DS : Pasien
mengatakan ingin
memakai pakaian yang
4. Mengoleskan baby oil longgar saja supaya
pada daerah yang tidak mudah gerah
01 tertekan (tonjolan tulang DO : Pasien tampak
belakang) lebih nyaman dengan
08.35
pakaian longgar
DS : Pasien
mengatakan bagian
01 5. Menghindari kerutan tonjolan tulang
pada tempat tidur
belakang sedikit sakit
08.40
DO : Terdapat
kemerahan pada
bagian tonjolan tulang
01 belakang
DS : Pasien
10.45
mengatakan sudah
nyaman dengan tempat
tidur yang ditempati
DO : Pasien tampak
01
sudah nyaman dan
11.15
menginteruksi kepada
6. Mengubah posisi tiap 2 keluarga pasien supaya
jam (prone, supine,
keadaan tempat tidur
01 miring)
tetap datar dan rapi
13.30
DS : Pasien
mengatakan merasa
pegal jika seharian
dengan posisi telentang
DO : Pasien tampak
lebih nyaman dengan
posisi miring
7. Mengawasi bagian kulit DS : Pasien
diatas tonjolan tulang
mengatakan tonjolan
tulang dibagian
punggung belakang
sedikit sakit
DO : Tampak
kemerahan pada
tonjolan tulang
dibagian belakang
DS : Pasien
mengatakan anggota
8. Mengantar pasien foto gerak bagian bawah
thorax AP lemah
DO : Pasien lebih
nyaman dibawa ke
radiologi
menggunakan bed
karena terpasang DC
DS : Pasien
mengatakan ingin tidur
dengan posisi miring
kanan
DO : Pasien tampak
9. Mengubah posisi tiap 2 lebih nyaman tidur
jam (prone, supine,
dengan posisi miring
miring)
kanan
DS : Pasien
mengatakan ingin tidur
dengan posisi telentang
DO : Pasien tampak
lebih nyaman tidur
DS : Pasien
mengatakan ingin tidur
dengan posisi miring
ke kiri
DO : Pasien tampak
lebih nyaman tidur
dengan posisi miring
ke kiri
26 01 1. Mengkaji kemampuan DS : Pasien
September pasien dalam mobilisasi mengatakan anggota
gerak bawah masih
2018
lemah
07.15
DO :
- Kaki pasien
sebelah kiri hanya
mampu melawan
02 tahanan ringan
- Skala otot
07.20 Atas 3 3
Bawah 1 1
DS : Pasien
mengatakan badannya
gerah dan lengket
02 2. Memandikan pasien DO : Pasien terlihat
07.40 lebih nyaman ketika
dengan sabun dan air
hangat setelah disibin dengan
air hangat dan
02
07.45 dibersihkan
menggunakan sabun
yang telah diresepkan
dokter
3. Menganjurkan pasien DS : Pasien
untuk menggunakan mengatakan ingin
pakaian longgar
memakai pakaian yang
01
08.00 longgar saja supaya
tidak mudah gerah
DO : Pasien tampak
lebih nyaman dengan
pakaian longgar
DS : Pasien
01 4. Mengoleskan cream :
08.05 mengatakan area
- Untuk lesi lecet di
tonjolan tulang
bokong dan
selangkangan (Asam belakang perih
01 DO : Tampak lesi lecet
fusidat cream 30 gr,
08.30 dibokong,
Silversulfadazin 10
gr) selangkangan,
- TTV
TD = 88/56 mmHg
HR = 121x/menit
RR = 19x/menit
S = 36,90C
- Terpasang O2 nasal kanul 3 lpm, SpO2 =
98%
- Terpasang DC
- Terpasang infus NaCl 0,9% 20 tpm
A : Masalah belum teratasi
P:
- Ubah posisi tiap 2 jam
- Mulai latihan aktif/pasif rentang gerak
pada ekstremitas
- Awasi bagian kulit diatas tonjolan
belakang
- O2 nasal kanul 3 lpm
- IVFD RL 30 tpm
- Inj. Ceftriaxone 2 gr/24 jam IV
02 - Inj. Ranitidin 50 mg/12 jam IV
- Vitamin B1, B6, B12 1 tablet/8 jam PO
- TTV
TD = 100/60 mmHg
HR = 104 x/menit
RR = 24 x/menit
S = 370C
- Terpasang O2 nasal kanul 3 lpm, SpO2 =
97%
- Terpasang DC
- Terpasang infus NaCl 0,9% 20 tpm
A : Masalah belum teratasi
P:
- Ubah posisi tiap 2 jam
- Mulai latihan aktif/pasif rentang gerak
pada ekstremitas
- Awasi bagian kulit diatas tonjolan
belakang
- O2 nasal kanul 3 lpm
- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ceftriaxone 2 gr/24 jam IV
- Inj. Ranitidin 50 mg/12 jam IV
- Vitamin B1, B6, B12 1 tablet/8 jam PO
- Gabapentin 100 mg/12 jam PO
- Paracetamol 500 mg/12 jam PO
02 - Sucralfat syr 15 ml/8 jam PO
- Lactulosa syr 3Xci (k/p)
- TTV
TD = 100/70 mmHg
HR = 80 x/menit
RR = 20 x/menit
S = 36,70C
- Terpasang O2 nasal kanul 3 lpm, SpO2 =
96%
- Terpasang DC
- Terpasang infus NaCl 0,9% 20 tpm
A : Masalah belum teratasi
P:
- Ubah posisi tiap 2 jam
- Mulai latihan aktif/pasif rentang gerak
pada ekstremitas
- Awasi bagian kulit diatas tonjolan
belakang
- O2 nasal kanul 3 lpm
- CVFD RL 20 tpm
- Inj. Ceftriaxone usul stop
- Inj. Ranitidin 50 mg/12 jam IV
- Vitamin B1, B6, B12 1 tablet/8 jam PO
- Gabapentin 100 mg/12 jam PO
- Paracetamol 500 mg/12 jam PO
- Sucralfat syr 15 ml/8 jam PO
- Lactulosa syr 3Xci (k/p)