Anda di halaman 1dari 3

ANALISA SINTESA TINDAKAN

HEAD TILL & CHIN-LIFT

Disusun Oleh :

JULIANA SUSANTI DILLAK

SN201152

PROGRAM STUDI PROFESI NERS PROGRAM PROFESI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA

2020/2021

ANALISA SINTESA TINDAKAN HEAD TILL & CHIN-LIFT

1. Prinsip Tindakan
a Pengertian
Head-tilt/chin-lift adalah prosedur yang digunakan untuk
mencegah lidah menghalangi saluran udara bagian atas. Manuver
dilakukan dengan memiringkan kepala ke belakang pada pasien yang
tidak sadar, seringkali dengan memeberikan tekanan pada dahi dan

1
dagu. Manuver ini digunakan pada pasien mana pun yang cidera tulang
belakang lehernya tidak menjadi masalah dan diajarkan pada sebagian
besar program pertolongan pertama sebagai cara standar untuk
membersihkan jalan napas. Manuver ini dan manuver dorong rahang
adalah dua alat utama manajemen jalan napas dasar (Eric C.Matten
2016)
b Tujuan
Untuk mempertahankan dan memelihara kepatenan jalan napas.
c Prosedur
1) Fase Prainteraksi
a) Mempersiapkan alat
b) Memperkenalkan diri
c) Mencuci tangan
2) Fase Orientasi
a) Memberi salam / menyapa klien
b) Menjelaskan tujuan tindakan
c) Menjelaskan langkah prosedur tindakan
d) Menanyakan kesiapan pasien

3) Fase Kerja
a) Letakan tangan pasien di dahi, sebaiknya gunakan
tangan yang paling dekat dengan dahi
b) Tengadakan kepala pasien secara perlahan dengan
mendorong dahi ke arah belakang
c) Letakan ujung jari tangan yang satunya pada tulang
dagu pasien. Bila masih anak-anak, letakan jari
telunjuk saja dibawah dagu.
d) Angkat dagu bersamaan dengan menengadahkan
kepala. Usahakan jangan sampai mulut pasien
tertutup. Bila pasien masih anak-anak sebaiknya
jangan terlalu menengadahkan kepala. Pertahankan
posisi ini

4) Fase Terminasi
a) Mengevaluasi respon klien stelah tindakan
b) Menyampaikan rencana tindak lanjut
c) Berpamitan

2. Analisa Tindakan

2
Head-tilt/chin-lift biasanya merupakan manuver pertama yang
dicoba jika tidak ada kekhwatiran akan cidera pada tulang belakang
servikal. Head-tilt dilakukan dengan ekstensi leher secara lembut, yaitu
menempatkan satu tangan dibawah leher korban dan yang lainnya di dahi
lalu membuat kepala posisi ekstensi terhadap leher. Ini harus
menempatkan kepala korban diposisi “sniffing position” dengan hidung
mengarah keatas. Hal ini dilakukan dengan hati-hati meletakan tangan,
yang menopong leher untuk head tilt, di bawah simfisis mandibula agar
tidak menekan jaringan lunak segitiga submental dan pangkal lidah.
Mandibula kemudian diangkat kedepan sampai gigi hampir tidak
menyentuh. Ini mendukung rahang dan membantu memiringkan kepala ke
belakang (Jurnal FK UU 2017)

3. Bahaya yang dilakukan tindakan


- Jari yang mengangkat dagu tidak boleh menekan terlalu jaringan lunak
dagu dalam, yang justru dapat menyebabkan sumbatan jalan napas
- Ibu jari tidak boleh digunakan untuk mengangkat dagu
- Jika dicurigai terdapat trauma leher atau kepala, head til tidak boleh
dilakukan karena menimbulkan gerakan pada tulang belakang dileher
- Jika terdapat kecurigaan trauma leher atau kepala, lakukan jaw-thrust
atau chin lift secara hati-hati
4. Daftar Pustaka
Eric C. Matten in Benumof and Hagberg’s Airway Management, 2016

I gusti, Journal bantuan hidup dasar, Fakultas kedokteran universitas


udayana rsup sanglah Denpasar. 2017

Noor Khalilati Dinamika Kesehatan, Fak Keperawatan dan Ilmu


Kesehatan Univ. Muhammadiyah Banjarmasin Vol. 8 No1, Juli 2017

https://doktersehat.com/p3k-jalan-napas-airway/

Anda mungkin juga menyukai