Anda di halaman 1dari 3

ANALISA SINTESA TINDAKAN HEAD TILL & CHIN-LIFT

DISUSUN OLEH :

NISHAUL FAUZIAH

SN191109

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2020
ANALISA SINTESA TINDAKAN HEAD TILL & CHIN-LIFT

Minggu ke : 2
1. Prinsip Tindakan
a. Pengertian
Head-tilt / chin-lift adalah prosedur yang digunakan untuk mencegah lidah
menghalangi saluran udara bagian atas. Manuver dilakukan dengan memiringkan kepala
ke belakang pada pasien yang tidak sadar, seringkali dengan memberikan tekanan pada
dahi dan dagu. Manuver ini digunakan pada pasien mana pun yang cedera tulang
belakang lehernya tidak menjadi masalah dan diajarkan pada sebagian besar program
pertolongan pertama sebagai cara standar untuk membersihkan jalan napas. Manuver ini
dan manuver dorong-rahang adalah dua alat utama manajemen jalan napas dasar. ( Eric
C. Matten2016)
b. Tujuan
Untuk mempertahankan dan memelihara kepatenan jalan napas.
c. Prosedur
1) Fase Pra Interaksi
a) Mempersiapkan alat
b) Memperkenalkan diri
c) Mencuci tangan
2) Fase Orientasi
a) Memberi salam / menyapa klien
b) Menjelaskan tujuan tindakan
c) Menjelaskan langkah prosedur tindakan
d) Menanyakan kesiapan pasien
3) Fase Kerja
- Letakkan tangan pasien di dahi, sebaiknya gunakan tangan yang paling dekat
dengan dahi.
- Tengadahkan kepala pasien secara perlahan dengan mendorong dahi ke arah
belakang.
- Letakkan ujung jari tangan yang satunya pada tulang dagu pasien. Bila masih
anak-anak, letakkan jari telunjuk saja di bawah dagu.
- Angkat dagu bersamaan dengan menengadahkan kepala. Usahakan jangan sampai
mulut pasien tertutup. Bila pasien masih anak-anak sebaiknya jangan terlalu
menengadahkan kepala.Pertahankan posisi ini.
4) Fase terminasi
a) Mengevaluasi tindakan
b) Menyampaian rencana tindak lanjut
c) Berpamitan
2. Analisa Tindakan
Head tilt-chin lift biasanya merupakan manuver pertama yang dicoba jika tidak ada
kekhawatiran akan cedera pada tulang belakang servikal. Head tilt dilakukan dengan
ekstensi leher secara lembut, yaitu menempatkan satu tangan di bawah leher korban dan
yang lainnya di dahi lalu membuat kepala dalam posisi ekstensi terhadap leher. Ini harus
menempatkan kepala korban di posisi "sniffing position" dengan hidung mengarah ke atas.
Hal ini dilakukan dengan hati-hati meletakkan tangan, yang telah menopang leher untuk
head tilt, di bawah simfisis mandibula agar tidak menekan jaringan lunak segitiga
submental dan pangkal lidah. Mandibula kemudian diangkat ke depan sampai gigi hampir
tidak menyentuh. Ini mendukung rahang dan membantu memiringkan kepala ke
belakang (jurnal FK UU 2017)
Membuka jalan napas dengan head till chin lift atau jaw thrust yang diikuti napasbantuan
dapat meningkatkan oksigenasi dan ventilasi. (Dinamika Kesehatan, Vol. 8 No. 1, Juli
2017)
3. Bahaya Dilakukannya Tindakan
- Jari yang mengangkat dagu tidak boleh menekan terlalu jaringan lunak dagu terlalu
dalam, yang justru dapat menyebabkan sumbatan jalan napas
- Ibu jari tidak boleh digunakan untuk mengangkat dagu
- Jika dicurigai terdapat trauma leher atau kepala, head tilttidak boleh dilakukan karena
menimbulkan gerakan pada tulang belakang di leher
- Jika terdapat kecurigaan trauma leher atau kepala, lakukan jaw-thrust atau chin
liftsecara hati-hati.

4. Daftar Pustaka

Eric C. Matten, in Benumof and Hagberg's Airway Management, 2013

I gusti ,Journal bantuan hidup dasar ,Fakultas kedokteran univesitas udayana


rsup sanglah Denpasar. 2017.

Noor Khalilati Dinamika Kesehatan, Fak. Keperawatan dan Ilmu Kesehatan Univ.
Muhammadiyah Banjarmasin Vol. 8 No. 1, Juli 2017.

https://doktersehat.com/p3k-jalan-napas-airway/

Anda mungkin juga menyukai