Anda di halaman 1dari 4

No : Tgl :

Nama : Tanda tangan :

FORMAT PENILAIAN PEMASANGAN LONG SPINE BOARD


STIKES SANTA ELISABETH MEDAN

1. Defenisi
Long spine board merupakan papan tandu darurat yang didesain sedemikian rupa untuk
membawa korban dalam keadaan darurat dan menyelamatkan korban kecelakaan
khususnya pada korban yang mengalami cedar spinal (panacea,2014).

2. Tujuan
a. Mengevakuasi pasien dalam area yang sulit ditempuh seperti sungai
b. Mengimobilisasikan pasien dengan kemungkinan mengalami cedera spinal
(panacea,2014)

3. Indikasi
a. Trauma spinal
b. Cedera multiple
c. Pasien sadar, neurologis normal, koperatif, namun ada nyeri leher atau nyeri tekan di
bagian tengah leher
(panacea,2014)

NO ASPEK YANG DINILAI YA TIDAK


(1) (0)
A FASE ORIENTASI

1. Persiapan alat
a. Long spine board

2. Persiapan perawat
a. Mampu melaksanakan prosedur tindakan
dengan benar
b. Dibutuhkan 4 orang perawat dalam
melaksanakan tindakan evakuasi pasien
dengan menggunakan long spine board
3. Persiapan pasien
a. Informed consent
b. Posisi pasien terlentang dengan posisi leher
segaris / anatomi

B FASE KERJA

1. Penolong A melakukan traksi manual dan


membuka jalan napas menggunakan teknik
modified jaw-trust. Penolong B memasang
servical collar melingkari leher korban
sementara penolong A mempertahankan traksi
manual
2. Tandu ditempatkan di samping korban, jika
mungkin lapisi tandu tersebut pada daerah leher,
pinggang, lutut, dan pergelangan kaki untuk
membantu mengis rongga antara tubuh korban
dan tandu
3. Penolong D menyatukan kaki korban dengan
mengikatnya.
4. Tiga orang penolong (B,C,D) berlutut pada sisi
korban berlawanan dengan sisi yang ada
tandunya.buat jarak antara korban untuk
memiringkan korban kearah mereka. Tempatkan
satu orang penolong di daerah bahu, satu orang
di pinggang dan satu orang lagi pada lutut
korban. Penolong A tetap mempertahankan
posisi kepala.
5. Penolong A mengontrol pergerakan. Penolong
yang berada sejajar bahu korban meluruskan
lengan korban disisi kepalanya untuk persiapaan
memiringkan korban.
6. Penolong A memberi aba-aba tiga penolong yang
lain untuk menempatkan tangan mereka pada
posisinya:
 Penolong yang sejajar bahu menempatkan
satu tangan dibawah bahu korban dan
tangan yang lain dibawah lengan korban
 Penolong yang sejajar pinggang
menempatkan satu tangan dibawah
pinggang korban dan tangan yang lain
berada dibawah bokong korban
 Penolong yang sejajar lutut korban
menempatkan satu tangan dibawah paha
korban bagian bawah dan tangan yang
lain dibawah pertengahan betis korban.

7. penolong A mempertahankan traksi manual


pada kepala dan leher mengikuti gerakan tiga
penolong yang lain ketika korban dimiringkan.
Lakukan dengan hati-hati dan gerakkan korban
sebagai satu kesatuan.
8. Penolong yang sejajar dengan pinggang
melepaskan tangannya dari tubuh korban dan
menggapai tandu yang berada dihadapannya,
kemudian menarik tandu mendekati korban.
9. Penolong A memberi aba-aba mengembalikan
korban ke tandu spinal.
10. Fiksasi tubuh korban pada tandu tersebut,
satukan pergelangan tangan korban dan ikat.
Penolong A tetap mempertahankan kepala dan
leher korban.
11. Pasang selimut tebal dibawah kepala korban,
kemudian gulung kedua sisi selimut kearah
kepala korban.
12. Kemudian fiksasi selimut tersebut
menggunakan mitella.
13. Kirim korban kerumah sakit beserta tandu
spinalnya

C FASE TERMINASI
1. Rasa nyaman klien setelah dilakukan
prosedur
D PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN
1. Ketenangan selama tindakan
2. Menjaga keamaan pasien
3. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti

Anda mungkin juga menyukai