Anda di halaman 1dari 3

REFLEKSI KASUS

RUANG CVCU
PJT RSUP DR WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

A. Deskripsi (Deskripsi Kejadian)


Ruang CVCU RSUP DR Wahidin Sudirohusodo merupakan salah satu ruangan yang
wajib untuk kami masuki di peminatan ners kardiovaskuler. Karena ruangan ini
merupakan salah satu ruangan inti yang wajib bagi kami untuk banyak menimba ilmu
dan mengambil pengalaman yang banyak di dalamnya. Beberapa target pencapaian yang
wajib kami ketahui di peminatan kardiovaskuler ini hampir semuanya kami dapatkan di
ruangan CVCU. Mulai dari pengetahuan intervensi keperawatan pada pasien-pasien
jantung, tekhnik pembelajaran EKG (tekhnik pembacaan EKG normal, gangguan
pembentukan dan penghantaran pada EKG), tata laksana atau kolaborasi obat-obatan
pada pasien yang memiliki gangguan jantung, tekhnik kardioversi dan defibrilasi,
pengukuran balance cairan pasien jantung, penggunaan syrig pump dan infus pump,
tekhnik perhitungan obat-obatan kardiovaskuler, dan target-terget lainnya yang harus
kami capai di peminatan kardiovaskuler.
Diruangan ini kami bukan hanya sekedar praktek, tapi kami juga di bimbing oleh
para CI dan perawat yang dinas pada saat itu, pada pemantauan TTV pasien, kami bukan
hanya sekedar melakukan pengukuran TTV, namun kami di tekankan untuk lebih
rasional berfikir, kenapa hasil TTV pasien bisa seperti itu, bukan hanya itu kami juga di
tekankan untuk sekalian melakukan auskultasi pada pasien, biar kami mengerti suara
jantung normal dan yang mengalami gangguan pada saat melakukan auskultasi. Bukan
hanya dokter saja namun kami sebagai mahasiswa keperawatan (ners) juga harus bisa
membedakan mana bunyi jantung yang normal dan yang tidak normal.

B. Perasaan
Selama praktek di ruangan ini kami sangat senang, karena selain petugasnya yang
ramah, mereka juga sangat antusias untuk mengajarkan ilmunya kepada kami. Banyak
sekali yang kami pelajari di ruangan ini. Beberapa tindakan yang kami dapatkan dan
ikuti di ruangan ini selama 2 minggu antara lain: Tekhnik pembacaan EKG normal,
gangguan pembentukan dan penghantaran pada EKG, tata laksana atau kolaborasi obat-
obatan pada pasien yang memiliki gangguan jantung, tekhnik kardioversi dan defibrilasi,
pengukuran balance cairan pasien jantung, penggunaan syrig pump dan infus pump,

1
tekhnik perhitungan obat-obatan kardiovaskuler, auskultasi pada pasien jantung untuk
mendengarkan bunyi jantung normal dan abormal, dan lainnya.
Kami sadar ilmu yang kami dapatkan disini masih perlu kami asa dan terus kami
pelajari atau review sepulang dinas nanti, karena kalau tidak di asa dan selalu di review
maka ilmu tersebut akan hilang. Selama 2 minggu praktek disini salah satu hal yang
menarik dan pengalaman berharga bagi saya adalah tindakan kardioversi yang dilakukan
kepada pasien, ini adalah pengalaman pertama saya bisa melihat dan menyaksikan
langsung tindakan kardioversi yang dilakukan kepada pasien. Tindakan Kardioversi
adalah tindakan kejut listrik untuk mengatasi takikardi supraventrikuler (SVT), atrial
fibrilasi, dengan pulse dengan menggukanan mode syncrone. Karena takikardi ventrikel
sering berkembang menjadi fibrilasi ventrikel, kardioversi merupakan terapi yang sangat
potensial untuk mencegah disritmia yang mengancam jiwa ini. Kardioversi dilakukan
pada keadaan diatas hanya jika keadaan tersebut tidak berespon terhadap pemberian obat
anti aritmia. Arus listrik yang dianjurkan melalui kardioversi akan mendepolarisasi
miokard dengan tujuan agar jantung dapat berkoordinasi kembali konduksi impuls listrik
sehingga jantung dapat berkontraksi secara normal.
Pada saat tindakan kardiofersi disini terlihat jelas pengalaman serta pengetahuan
yang luas dari perawat di ruangan dalam melakukan tindakan kardioversi, pasien di
sedasi terlebih dahulu kemudian pemantauan monitor terus dilakukan, jika masih terlihat
VT dan VF dengan pulse maka dilakukan tindakan kardioversi, tindakan yang dilakukan
di ruangan benar-benar tindakan yang sudah sesuai dengan prosedur yang telah di
tetapkan. Disini kami menyadari bahwa tindakan ini sangat berbeda sekali dengan
tindakan-tindakan yang kami lihat di TV, yang sangat mengherankan pasien dengan
asistol tetap di lakukan tindakan defibrilasi, hal ini dapat memperparah pasien dan juga
membohongi masyarakat luas. Semoga surat yang di kirimkan oleh para perawat
kardiovaskuler di indonesia kepada dunia pertelivisian nasional bisa di tanggapi dan
dilaksanakan.

C. Evaluasi
- Sisi positif:
a) Para perawat yang berada di ruangan cvcu merupakan perawat yang sangat
berpengalaman, mempunyai pengetahuan yang luas tentang pasien-pasien
jantung.

2
b) Di ruangan CVCU kami banyak mengambil ilmu dan bimbingan langsung dari
para CI dan perawat di ruangan, kami ditekakan untuk selalu berfikir rasional
terutama dalam hal melakukan intervensi keperawatan pada pasien-pasien
jantung.
.
D. Kesimpulan.
Beberapa hal yang bisa di simpulkan selama saya praktek di ruangan cvcu antara
lain:
- Ruang cvcu adalah suatu ruang pelayanan intensive khusus yang di lakukan pada
pasien yang mengalami gangguan pada jantungnya yang kondisinya memerlukan
penanganan primer sebelum di pindahkan ke ruang perawatan kardiovaskuler.
- Di perlukan pengetahuan, pengalaman, serta keuletan untuk bisa praktek di ruangan
cvcu, di antaranya: pengetahuan tentang anatomi fisiologi jantung serta peredaran
darahnya, pengkajian yang tepat pada pasien yang mengalami gangguan jantung,
serta intervensi yang tepat yang harus diketahui perawat pada pasien yang
mengalami gangguan jantung.
- Kolaborasi yang tepat dan baik antara dokter dan perawat juga sangat di butuhkan.

E. Saran
- Kepada para CI dan para perawat di ruangan agar lebih intensif lagi untuk
membimbing mahasiswa yang praktek di ruangan CVCU. Masih banyak ilmu
yang perlu kami ketahui dalam menghadapi pasien-pasien jantung dan ilmu yang
di ajarkan dapat menjadi modal serta pengalaman berharga bagi kami ketika
bekerja di RS nantinya.
- Kepada mahasiswa khususnya yang tergabung dalam peminatan kardiovaskuler
agar lebih aktif dan bersemangat untuk belajar dan mengambil ilmu dari para CI
dan perawat di ruangan CVCU. Selain itu ilmu yang di dapatkan juga perlu di asa
dan selalu direview kembali agar selalu di ingat.
- Tindakan keperawatan yang tepat dan benar sangat diharapkan agar masalah
pasien bisa teratasi dan pasien tidak terjadi infeksi nosokomnial.

Anda mungkin juga menyukai