Anda di halaman 1dari 3

REFLEKSI KASUS

PENERIMAAN PASIEN BARU


DI IGD BEDAH RS WAHIDIN SUDIROHUSODO

Oleh:
SUCIATY SAFITRI BASRUM
R014191028

PRESEPTOR AKADEMIK PRESEPTOR KLINIK

[Syahrul Ningrat, S.Kep.,M.Kep.,Ns.Sp.KMB] [ ]

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
A. Deskripsi
Saya menemukan banyak pembelajaran selama dinas di IGD Bedah. Hal yang paling
berkesan bagi saya pada saat dinas siang di IGD . Beberapa pasien baru banyak yang datang
dengan berbagai macam keluhan. Baik itu pasien rujukan maupun pasien yang datang sendiri
tanpa rujukan. Awalnya beberapa pasien yang datang dengan keadaan umum baik hanya
beberapa keluhan seperti nyeri maupun sesak yang jika dilakukan triase masih termasuk
urgent. Sampai dipertengahan dinas, datang pasien baru datang dengan kesadaran menurun
yaitu GCS 10. Badan pasien penuh dengan luka-luka, mata sebelah kiri bengkak, tampak luka
pada dahi. Pada saat itu saya melihat, pasien langsung di masukkan kedalam ruangan zona
emergency untuk mendapatkan pertolongan. Pertolongan peratama yang didapatkan adalah
memberikan bantuan oksigen NRM 10 ltr, sekaligus kaka perawat melakukan pemeriksan
primary survey dan memasang infus. Selain itu karena pasien mengamuk dan meronta,
akhirnya pasien di ikat tangan dan kakinya, di sisi brankar. Hal ini merupakan pengalaman
pertama saya menemukan pasien dengan kondisi pada tahap triase langsung masuk keruangan
zona emergency
B. Perasaan
Saat situasi tersebut berlangsung, saya merasa gugup dan takut. Selama pemberian
pertolongan pada pasien tersebut saya mencoba mengamati kemudian mendekat sekiranya ada
hal yang bisa saya bantukan selama pertologan dilakukan. Walaupun tidak secara langsung
menindaki pasien tersebut tapi saya sangat lega bisa melihat berbagai tindakan yang sudah
dilakukan para tenaga medis dengan cepat terhadap pasien tersebut.
C. Evaluasi
1. Sisi positif
Hal ini memberikan saya pelajaran mengenai pentingnya mempersiapkan diri dan
mental sebelum mengahadapi pasien dan melakukan tindakan keperawatan. Meskipun
hanya sekedar mendampingi perawat ataupaun melakukannya sendiri kita harus benar
benar yakin dan tidak ragu dala memberikan tindakan.
2. Sisi negatif
Tindakan yang dilakukan dengan tidak mempersiapkan diri dan mental dengan baik
dapat merugikan pasien. Sebaiknya lebih sering mengamati atau jika berani mencoba
sendiri tindakan pertolongan kepada pasien dengan keadaan yang memburuk. Sebagai
pembelajaran untuk kita sebagai mahasiswa.
D. Analisis
Menurut saya hal ini menarik. Hal ini membuka wawasan saya mengenai pentingnya
mempersiapkan diri dan mental sebelum mengahdapi pasien dan melakukan tindakan karena
perawat berhadapan langsung dengan pasien. Selain itu kita juga berhadapan dengan beberapa
tenaga medis yang lain, dimana kita dituntut saling bekerja sama demi keselamatan pasien.
E. Rencana Tindakan
Dengan kejadian tersebut, saya termotivasi kedepannya untuk belajar lebih giat,
meningkatkan kepercayaan diri, mempersiapkan diri dan mental sebelum mengahdapi pasien
dan melakukan tindakan kepada pasien agar pasien tidak dirugikan. Selain itu, untuk
melakukan tindakan keperawatan semestinya saya tetap berada dalam pengawasan perawat
yang bertugas ditempat dinas tersebut

Anda mungkin juga menyukai