Anda di halaman 1dari 11

Analisa SWOT

Dari hasil pengumpulan data yang diperoleh melalui observasi dan angket maka selanjutnya di analisa menggunakan analisa Strength
Weakness Opportunity Treatened (SWOT).

1. MPKP

Strength Weakness Opportunity Treatened


a. Letak Rumah Sakit yang a. Perawat di Ruang Melati a. Adanya kerjasama beberapa a. Persaiangan antara RS yang
strategis sudah mengetahui MPKP institusi lembaga pendidikan semakin kuat di wilayah
b. Terdapat visi dan misi dan model penugasan Tim, kesehatan dengan RSUD Majenang.
Rumah sakit yang jelas tetapi belum dilakukan Majenang b. Adanya tuntutan dari
c. Jumlah dokter di Ruang secara maksimal b. Manajemen dan staff RSUD masyarakat terkait pelayanan
Melati 4 meliputi 3 dokter b. Pengetahuan perawat Majenang mendukung kesehatan
penyakit dalam,1 dokter tentang MPKP 100% tetapi penerapan MPKP c. Memungkinkan perawat di
umum belum maksimal c. Sosialisasi, belajar bersama ruang Melati tidak
d. SDM : S1 keperawatan memahaminya. atau program pelatihan mengimplementasikan
Ners 4, D3 keperawatan c. Mayoritas pendidikan dalam bidang pelatihan dan kembali dengan pelaksanaan
7 perawat adalah DIII seminar keperawatan. MPKP selepas mahasiswa
keperawatan (64%) d. Adanya kesempatan untuk selesai praktek.
d. Adanya hambatan dalam perawat mengikuti pelatihan
memberikan asuhan MPKP
keperawatan karena

42
kurangnya jumlah tenaga
perawat berdasarkan
ketergantungan pasien 20%.

2. PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN

Strength Weakness Opportunity Treatened

a. Terdapat standar a. Sudah ada sistem a. Adanya program pelatihan a. Persaingan antar rumah
asuhan keperawatan dokumentasi SBAR dan internal maupun eksternal sakit yang semakin kuat di
(SAK) sudah memakai SDKI, SIKI, bidang keperawatan, yaitu wilayah Majenang.
b. Adanya motivasi dari SLKI , akan tetapi belum di pelatihan SDKI, SLKI, SIKI b. Adanya tuntutan yang lebih
perawat untuk terapkan secara maksimal b. Adanya kerjasama beberapa tinggi dari masyarakat
melakukan d. 40% perawat belum institusi lembaga untuk mendapatkan
pendokumentasian mengikuti pelatihan asuhan pendidikan kesehatan pelayanan yang lebih
yang benar 100%. keperawatan SDKI, SLKI, dengan RSUD Majenang profesional.
c. 60% perawat sudah SIKI.
mengikuti pelatihan
tentang asuhan
keperawatan SDKI,

42
SLKI, SIKI.

42
3. SARANA DAN PRASARANA

Strength Weakness Opportunity Treatened

a. Kebersihan ruangan dan a. Kelengkapan sarana dan a. Adanya kerjasama a. Persaiangan antara RS yang
kamar pasien terjaga prasana diruangan belum beberapa instusi lembaga semakin kuat
dengan baik. lengkap (Ruang dokter belum pendidikan kesehatan b. adanya tuntutan dari
b. Terdapat loker ada) dengan RSUD Majenang. masyarakat
penyimpanan obat dan b. Tenaga keperawatan belum b. Adanya kebijakan rumah
peralatan pendukung sesuai dengan perhitungan sakit untuk pembiayaan
terapi lainnya per kamar kebutuhan saat ini sesuai dalam pengadaan
pasien dengan KEMENKES NO.56 kelengkapan sarana dan
Pasal 44 ayat.1 . prasarana ruangan
c. Jumlah handscrub dirasa
masih kurang, karena hanya
ada di depan ruangan
d. Ada horden kamar pasien
yang rusak dan kotor
e. Terdapat 2 ruangan isolasi.

42
4. IPSG

Strength Weakness Opportunity Treatened

a. Perawat melakukan a.Handscrub hanya ada a. Adanya kesempatan bagi a. Persaiangan antara RS yang
pengecekan nama, tanggal didepan ruangan pasien perawat untuk mendapatkan semakin kuat
lahir, nomer RM b.80% perawat tidak perlu pengetahuan tentang IPSG b. Adanya tuntutan dari
b. Setiap pasien sudah memiliki membaca stiker obat terlebih dan penerapannya di Rumah masyarakat terhadap
box agar tidak tertukar dahulu sebelum pemberian Sakit pelayanan perawat di
dengan pasien lain obat ke pasien b. Adanya kerjasama lembaga ruangan.
c. Obat-obatan high alert ( pendidikan beberapa Insitusi
LASA) sudah terpisah dengan pendidikan dengan RSUD
obat-obatan lain Majenang.
d. Semua pasien menggunakan
gelang identitas pasien
e. Penandaan pasien operasi
dengan tanda X, O dan
Inisial Dokter
f. Pendokumentasian
pemberian obat sudah baik
dengan adanya Catatan
pemberian obat (CPO) yang
ditanda tangani oleh keluarga

42
pasien.
g. 100% perawat mengetahui
cara pengurangan resiko
infeksi
h. 100% perawat mengetahui
langkah-langkah pencegahan
resiko jatuh

42
42
42
2. MASALAH SWOT
Dari hasil analisis data dapat dirumuskan bahwa asuhan keperawatan yang
dilakasanakan belum sesuai MPKP, hal ini dibuktikan dengan
1) Metode penugasan yang belum sesuai dengan MPKP
2) Asuhan keperawatan dengan panduan SDKI, SLKI, SIKI yang belum di
terapkan secara maksimal
3) Penerapan IPSG yang kurang efektif yaitu ketepatan identifikasi pasien
yang belum sesuai dengan MPKP
4) Kelengkapan sarana dan prasarana yang ada di ruang melati masih kurang

3. Penyelesaian SWOT

No Permasalahan Intervensi Tujuan


1. Metode 1. Pelatihan mengenai MPKP, 1. Perawat dalam
penugasan yang Timbang terima, ronde memahami kesuluhan
belum sesuai keperawatan mengenai MPKP dengan
dengan MPKP 2. Role play MPKP metode metode
3. Evaluasi MPKP metode 2. Perawat di ruang melati
dapat melaksanakan
MPKP dengan metode,,,

2. Asuhan 1. Perencanaan pembuatan buku 1. Agar pedoman asuhan


keperawatan saku diagnose keperawatan keperawatan lengkap dan
dengan panduan 2. Perencanaan pelatihan sesuai dengan kebutuhan
SDKI, SLKI, dokumentasi asuhan yang di butuhkan.
SIKI yang belum keperawatan berbasis SDKI, 2. Agar perawat lebih
di terapkan secara SLKI, SIKI terampil dalam
maksimal pendokumentasian
asuhan keperawatan
sesuai standar SDKI,
SLKI, SIKI.
3. Penerapan IPSG 1. Edukasi ulang IPSG lebih 1. Supaya perawat

42
yang kurang ditekankan pada bagian diruangan dapat
efektif identifikasi pasien dan menerapkan IPSG
peningkatan keamanan obat dengan tepat.
lebih mendalam

4. Peningkatan 1. Pembuatan nomor atau tanda 1. Memudahkan perawat


sarana dan pada setiap bed / tempat tidur atau tenaga kesehatan
prasarana pasien di ruang melati lain dalam memberikan
2. Pemasangan nomor atau tanda asuhan keperawatan
pada setiap bed / tempat tidur sehingga mencegah
pasien di ruang melati terjadinya kesalahan
pemberian terapi karna
identitas pasien yang
tidak sesuai.
2. Memudahkan keluarga
pasien dalam mencari
atau menemukan
anggota keluarganya
yang sedang dirawat di
ruang melati RSUD
Majenang.
3. Memudahkan proses
evakuasi pada saat
terjadinya sesuatu hal
yang tidak di inginkan di
ruang melati berdasarkan
dengan tingkat
ketergantungan pasien.

4. Intervensi yang belum terlaksana swot

42
a. Perencanaan pelatihan dokumentasi asuhan keperawatan berbasis SDKI,
SLKI, SIKI
b. Perencanaan pelatihan mengenai MPKP (timbang terima, pre dan post
conference, ronde keperawatan)
c. Perencanaan pengadaan role play mpkp metode …
d. Perencanaan melakukan evaluasi MPKP metode…
e. Perencanaan pelaksanaan edukasi ulang IPSG yang lebih di tekankan pada
bagian identifikasi pasien dan peningkatan keamanan obat lebih
mendalam.

42

Anda mungkin juga menyukai