Disusun oleh :
Elok Pradika Purnama Putri
19650099
b. Identitas Penanggungjawab
Nama : Tn. B
Umur : 45 tahun
Agama : Islam
Alamat : Jalan Melati
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : Wiraswasta
Hubungan dengan klien : Suami
II.KELUHAN UTAMA
Benjolan di leher
III.RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien mengatakan 1 bulan sebelum masuk rumah sakit, awalnya benjolan muncul pada
telinga 2 tahun lalu, benjolan tersebut sebesar biji jagung makin lama makin membesar
sebesar kelereng. Pasien sudah menjalani pemeriksaan jaringan dan dinyatakan
menderita keganasan kelenjar getah bening dan telah menjalani kemoterapi sebanyak 6
siklus dirumah sakit tersebut tersebut dimana kemoterapi terakhir pada bulan Agustus
2019 dan benjolanpun menghilang tetapi satu bulan ini muncul kembali pada leher kiri
dan kanan, dilipat paha kiri dan kanan tanpa nyeri dan warna kemerahan. Klien pucat
sejak 2 tahun yang lalu, pucat diketahui saat hamil anak ketiga. Pucat disertai pusing dan
badan letih. Pasien mengeluh tidak dapat beraktifitas. Pasien kembali berobat di RSUP
Ayah Bunda menjalani pemeriksaan darah dan dianjuran unuk dirujuk ke hematologis
RSUP Melati dan pasien didiagnosis sebagai limfoma maligna non Hodgkin relaps tipe
sel kecil-menengah difus stadium IV. Pada saat di IGD, klien mengeluh timbul benjolan
kembali di leher. Klien mendapatkan tindakan di IGD dan selanjutnya dibawa ke Ruang
Bangsal Penyakit Dalam RSUP Ayah Bunda.
5 5
VII.PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
Hemoglobin (Hb): 8,8 gr/dL LED: 19 mm/jam
Leukosit: 40.900/mm3 Darah tepi: eritrosit anisositosis normokrom
Hematokrit: 27%
Trombosit: 140.000/mm3
Diffcount: 0/4/0/4/92/0
VIII.DATA ANALISA
Kelemahan
Intoleransi Aktivitas
IX. DAFTAR MASALAH/DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
Langkah-Langkah:
1. Apa PICO penelitian tersebut? Apakah PICO mirip dengan PICO anda?
Ya
2. Sebaiknya apakah penelitian tersebut dilakukan?/ seberapa baik penelitian
dikerjakan?
Penelitian ini layak diaplikasikan kepada pasien.
3. Apa makna hasil penelitian tersebut dan apakah hasilnya karena faktor kebetulan?
Penelitian ini sangat bermakna dan bukan hal kebetulan
ASPEK YANG
DINILAI DARI ARTIKEL KRITIK
ARTIKEL
Rekrutmen
Jumlah populasi ada 192 pasien Jumlah populasi sudah
Populasi
NHL dicantumkan.
Sampel dalam penelitian ini
adalah pasien dengan LNH yang
dirawat di klinik Oncology RSU
Dr. Soetomo periode 2011-2015
dengan kriteria inklusi adalah
Sampel & Pengambilan sampling tidak
pasien LNH yang dirawat dengan
Sampling dicantumkan
CHOP dan R-CHOP dan
ketersediaan data respon
terapeutik sejumlah 39 pasien.
Pengambilan sampling tidak
dicantumkan
Allocation Or Adjustmen
.Pengumpulan data dilakukan Desain yang digunakan pada
secara retrospektif observasional penelitian kali ini adalah
Acak Sebanding
pada pasien LNH di RSU Dr, retrospektif dan observasional.
Matching
Soetomo Surabaya periode 2011-
2015.
Maintenance Apakah Status Sebanding Tetap Terjaga
Variabel yang dilihat adalah
berdasarkan jenis kelamin, usia,
dan respon terapeutik. Data
dilkumpulkan dari rekam medis
pasien. Dalam penelitian ini
evaluasi dilakukan 21 hari setelah
siklus kedua terapi untuk melihat
respon terapeutik dan dosis yang
sesuai. Ukuran tumor diukur
dalam skala metrik (sentimeter)
sebelumnya dan setelah terapi
dengan instrumen yang sama.
Tanggapan terapeutik
diklasifikasikan menjadi empat
Perlakukan
kategori: 1.) Respon Lengkap
Adequat
(CR) jika tidak ada tumor
ditemukan, 2.) Partial Response
(PR) jika ada ≥50% pengurangan
ukuran tumor dibandingkan
dengan ukuran awalnya, 3.)
Tanpa Perubahan (NC) jika ada
pengurangan <50% pada tumor
ukuran dan tidak ada
pembesaran> 25% dibandingkan
dengan awal ukuran, 4.) Penyakit
Progresif (PD) jika ada ≥ 25%
pembesaran ukuran tumor, atau
tumor baru ditemukan. Itu data
yang dikumpulkan diproses dan
disajikan secara deskriptif.
Measurement-blinded-objective
CHOP (Cyclophosphamide,
Doxorubicin, Vincristine, dan
Prednisone) telah menjadi pilihan
pertama kemoterapi untuk NHL
Pengukuran
agresif. Setelah itu monoklonal
Objektif
anti-CD20 antibodi diperkenalkan
Tersamar
dan kemudian dikombinasikan
Blind
dengan CHOP sebagai R-CHOP,
pasien laki-laki dalam persentase
yang lebih tinggi dan mayoritas
usia pasien berusia antara 51-60
tahun.
LANGKAH III: APA MAKNA HASIL PENELITIAN
HASIL DAN INTERPRETASI
Pengukuran Outcome
Biner Biner
Kontinu
Nilai P (Uji Hipotesis)
Tingkat Kepercayaan (Estimasi)
KEPUTUSAN:
HASIL PENELITIAN :
Hasil terapi pasien diklasifikasikan ke dalam empat kategori:
Penelitian menunjukkan bahwa 51,28% pasien memiliki Respon Lengkap, diikuti oleh
Respon Parsial (28,21%), Penyakit Progresif (17,95%), dan Tidak Ada Perubahan (2,56%).
Karakteristik sampel menunjukkan pasien laki-laki dalam persentase yang lebih tinggi
(66,67%), dan mayoritas usia pasien berusia antara 51-60 tahun (30,77%). Penggunaan
resimen CHOP dan R-CHOP masing-masing adalah 76,92% dan 20,52% .
TELAAH JURNAL
Respon terapi CHOP dan R-CHOP pada penderita Limphoma Non
Judul
Hodgkin di RSU Dr. Soetomo Surabaya
Peneliti Rina Syarifah Salma, S. Ugroseno Yudho Bintoro, Made Putra Sedana
Tahun 2018
Jurnal Biomolecular and healt scince journal Vol.1 No.2
Limfoma Non-Hodgkin (LNH) adalah kelompok tumor ganas terdiri dari
berbagai subtipe. LNH adalah berasal dari kelainan pada sel B dan sel T
limfosit yang menunjukkan berbagai manifestasi klinis dan patologis.
Etiologi pasti dari LNH tidak dipahami dengan jelas, tetapi ada beberapa
faktor risiko termasuk status imunologis, infeksi virus onkogenik, paparan
zat karsinogenik, dan familial. Saat ini, LNH/ limfoma Non Hodgkin dan
leukemia adalah keganasan paling umum keenam di Indonesia. Menurut
Global Cancer Society, prevalensi dari LNH di Asia Tenggara adalah 6,1
Problem
kasus di antara laki-laki dan 3,9 kasus di antara perempuan per 100.000
penduduk dengan usia standardisasi. Prevalensi LNH terus meningkat
secara dramatis selama beberapa dekade terakhir. Ada peningkatan
stabil di prevalensi limfoma per 100.000 penduduk berdasarkan usia,
sekitar 11,1 kasus pada tahun 1976, kemudian 19,0 kasus pada tahun
2000, dan menjadi 22,7 kasus pada 2008 yang menjadikan LNH salah satu
keganasan terpenting yang berkontribusi peningkatan prevalensi
keganasan secara umum.
Pemberian Terapi CHOP dan R-CHOP
Intervensi
Comparatio
n
Hasil terapi pasien diklasifikasikan ke dalam empat kategori:
Outcome Penelitian menunjukkan bahwa 51,28% pasien memiliki Respon Lengkap,
diikuti oleh Respon Parsial (28,21%), Penyakit Progresif (17,95%), dan
Tidak Ada Perubahan (2,56%). Karakteristik sampel menunjukkan pasien
laki-laki dalam persentase yang lebih tinggi (66,67%), dan mayoritas usia
pasien berusia antara 51-60 tahun (30,77%). Penggunaan resimen CHOP
dan R-CHOP masing-masing adalah 76,92% dan 20,52% .
Sebagian besar pasien memiliki respons lengkap. Resimen CHOP lebih
umum digunakan pada pasien dibandingkan dengan R-CHOP.