CILACAP
Disusun oleh :
Nama
: Wahyu Dianto
Nim
: 108111054
Inisial pasien
: Tn. S
Diagnosa medis
: CRF
Tanggal masuk
: 8 Januari 2015
No. RM
: 965884
c.
d.
e.
f.
Ruptur uretra.
Perforasi buli-buli.
Pendarahan.
Balon pecah atau tidak bisa dikempeskan.
: Tn. K
Diagnosa medis
: CHF
Tanggal masuk
: 7 Januari 2015
No. RM
: 965834
: Tn. E
Diagnosa medis
: CHF
Tanggal masuk
: 6 Januari 2015
No. RM
: 965884
Gagal jantung kongestif adalah keadaan dimana jantung tidak dapat memompa darah
kembali ke sisi kanan jantung atau memberikan sirkulasi sistemik yang adekuat untuk
memenuhi kebutuhan organ-organ jaringan dalam tubuh. Komponen CHF mencakup
volume preload dan volume sirkulasi, afterload dan kontraktilita. Pada pasien gagal
jantung terdapat komplikasi kegagalan pompa pada vetrikel kanan. Hal ini
menyebabkan meningkatnya tekanan diastole yang kemudian berakibat pada adanya
bendungan pada atrium kanan. Dengan adanya bendungan akan menyebabkan
bendungan sistemik vena yang mengalir pada lien dan hepar. Aliran yang berlebih ini
akan menyebabkan splenomegali dna hepatomegali yang karena ukurannya akan
mendesak diafragma. Dari pergeseran diafragma inilah muncul sesak nafas yang
nantinya akan diperberat dengan komplikasi lainnya, seperti penurunan reflek batuk
yang menyebabakan penumpukan secret di paru sehingga mengakibatkan gangguan
pertukaran gas. Oleh sebab itu, diperlukan suatu terapi untuk mengatasi masalah
tersebut, yaitu dengan terapi inhalasi atau nebulizer.Terapi inhalasi merupakan suatu
metode yang mengubah obat cair menjadi aerosol, dihisap melalui masker/
Mouthpiece dan bekerja secara langsung ke target organ di saluran napas.
3. Tindakan Keperawatan Yang Dilakukan
Melakukan nebuliser combivent 1 amp dan flixotid 1 amp.
4. Prinsip-Prinsip
Nebuliser merupakan tindakan keperawatan dengan prinsip bersih karena bukanlah
tidakan invasif. Prinsip-prinsip pelaksanaan nebulizer, seperti menyiapkan alat-alat
dan bahan (mesin nebulizer dan masker, obat), klien diposisikan fowler/duduk. Suara
nafas, denyut nadi, status respirasi, dan saturasi oksigen diukur sebelum dan sesudah
tindakan. Ajarkan klien cara menghirup yang benar.
nebuliser, perawat tidak cuci tangan terlebih dahulu, dan tidak menggunakan sarung
tangan, paling tidak sarung tangan bersih. Wadah nebulizer untuk cairan obat tidak
dibersihkan. Wadah dalam nebulizer sebaiknya dibersihkan setelah dipakai, yaitu
dengan membuang sisa obatnya, dibersihkan dengan air panas dan sabun setelah
dipakai, dibersihkan dengan disinfektan setiap 24 jam bila penggunaan setiap hari.
Perawat juga hanya mengkaji frekuensi nafas, dan suara napas sebelum dan sesudah
tindakan.
6. Bahaya Yang Dapat Terjadi
a. Pengendapan aerosol di dalam saluran pernapasan.
b. Mual.
c. Muntah.
d. Tremor.
e. Bronkospasme.
f. Takikardi.
7. Hasil Yang Di Dapat Dan Maknanya
S: pasien mengatakan sudah lega, sesak napas berkurang, rasa ingin batuk berkurang.
O: irama napas teratur, frekuensi 20x/menit, suara nafas vesikuler tidak ada bunyi
nafas tambahan
A: masalah teratasi
P: anjurkan pasien untuk napas dalam, batuk efektif, minum air putih hangat.
8. Tindakan Keperawatan Lain
a. Pemeriksaan suara napas.
b. Memposisikan semifowler/fowler.
c. Melakukan fisioterapi dada.
d. Pemberian bronkodilator.
9. Evaluasi Diri
Dalam mempersiapkan alat-alat sampai melakukan nebuliser, akan lebih baik jika cuci
tangan terlebih dahulu. Membersihkan masker oksigen dengan kapas alkohol,
membuang sisa obat dan membersihkan wadah dalam nebuliser dengan air hangat dan
sabun. Suara nafas, denyut nadi, status respirasi, dan saturasi oksigen diukur sebelum
dan sesudah tindakan.
10. Daftar Pustaka
Linda A.Sowden; Lynn Bezt.Cecilin. 2009.Buku Saku Keperawatan Pediatri.EGC:
Jakarta.
Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI.
TerapiInhalasi.Upload:1Mei2009.http://repository.ui.ac.id/contents/koleksi/11/7001ab
ad927d536232531639aaf2b156d9e1ea62.pdf .Diakses tanggal 22 November 2012.
Layman, ME. Nebuliser Therapy, dalam buku Emergency Nursing Procedures. Edisi
ke-2 oleh Jean A Proehl. USA: W.B. Saunders Company.
Kusyati, E. et al. Keterampilan dan prosedur Keperawatan Dasar. Semarang: Kilat
Press. 2003.