Anda di halaman 1dari 10

TELAAH JURNAL

Perbandingan Peningkatan Kekuatan Otot Pasien Hemiparese


Melalui Latihan Range Of Motion Unilateral Dan Bilateral
Yanti Cahyati, Elly Nurachmah, Sutanto Priyo Hastono
(Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 16 No.1, Maret 2013, hal 40-46
pISSN 1410-4490, eISSN 2354-9203)

PEMBIMBING:
NS. ENOK SURESKIARTI, M.KEP

OLEH:

KIKI DWI PRATIWI, S.KEP (NIM: 1611308250378)


SALIANSYAH, S.KEP (NIM: 1611308250393)
SITI MAISYARAH, S.KEP (NIM: 1611308250396)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


PRODI SARJANA KEPERAWATAN
STIKES MUHAMMADIYAH SAMARINDA
TAHUN 2016

Telaah Jurnal Kelompok 3B_Hal. 0


TELAAH JURNAL

I. DESKRIPSI UMUM
1. Judul Jurnal
- Pada jurnal yang kami telaah, berjudul:
Perbandingan peningkatan kekuatan otot pasien hemiparese
melalui latihan Range Of Motion unilateral dan bilateral.
- Judul belum ditulis lengkap yaitu belum mencantumkan tempat/
lokasi penelitian.

2. Penulis Jurnal
a. Yanti Cahyati sebagai mahasiswa Program Studi Magister,
Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia
b. Elly Nurachmah sebagai dosen Fakultas Ilmu Keperawatan,
Universitas Indonesia
c. Sutanto Priyo Hastono sebagai dosen Fakultas Kesehatan
Masyarakat, Universitas Indonesia

3. Nama Jurnal Publikasi


Jurnal ini dipublikasikan pada Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume
16 No.1, Maret 2013, hal 40-46 pISSN 1410-4490, eISSN 2354-9203,
Universitas Indonesia

4. Penelaah/ Review Jurnal


Mahasiswa Program Profesi Ners Prodi Sarjana Keperawatan STIKES
Muhammadiyah Samarinda tahun 2016-2017:
- Kiki Dwi Pratiwi, S.Kep
- Saliansyah, S.Kep
- Siti Maisyarah, S.Kep

5. Sistematika Penulisan
- Peneliti menggunakan font Times New Roman dengan ukuran 10
kecuali pada penulisan judul jurnal yang menggunakan font 12.
- Penulisan italic (diketik miring) pada istilah yang berbahasa asing
(bahasa inggris) juga konsisten dilakukan dalam jurnal ini.

Telaah Jurnal Kelompok 3B_Hal. 1


- Untuk gaya penulisan daftar rujukan, jurnal ini menggunakan
harvard style dimana menyebutkan nama pengarang dan tahun
terbit rujukan.
- Pada bagian isi jurnal, disusun dalam bentuk dua columns.
- Pada penulisan tabel di bagian hasil penelitian, telah menggunakan
sistem garis horizontal saja (tanpa garis vertikal) dan font
ditebalkan pada bagian keterangan kolom tabel.
- Penulisan halaman sudah sesuai yaitu pada halaman judul tidak
dicantumkan halaman dan bagian selanjutnya dicantumkan
halaman pada bagian atas (top).
- Sistematika penulisan jurnal ini terdiri dari judul, abstrak,
pendahuluan, metode, hasil, pembahasan, kesimpulan dan
referensi.

6. Referensi
Jurnal ini menggunakan 15 referensi atau daftar pustaka yang terkait
dengan rentang tahun 2004-2010. Jika melihat pada tahun pelaksaan
penelitian yaitu 2013, berarti penggunaan referensi jurnal ini masih
relevan untuk 10 tahun terakhir.

II. DESKRIPSI CONTENT


1. Pendahuluan
a. Masalah Penelitian
Jurnal ini menyebutkan masalah penelitiannya yaitu
masalah penyakit stroke yang menyebabkan kerusakan/ kecacatan
permanen. Hasil statistik memperkirakan bahwa 29% klien stroke
akan meninggal dalam waktu satu tahun, dengan 20% diantaranya
meninggal dalam waktu tiga bulan, 25% mengalami
ketergantungan, dan hanya 46% sisanya yang bisa hidup mandiri.
Hemiparese merupakan masalah umum pada klien stroke.

Telaah Jurnal Kelompok 3B_Hal. 2


b. Prevalensi Masalah
Didalam jurnal telah disebutkan prevalensi masalah stroke
berupa angka di Amerika Serikat pada tahun 2006 stroke
menyumbang sekitar satu dari setiap 18 kematian.
Prevalensi di Indonesia, stroke merupakan penyebab
kematian utama pada semua umur (15,4%). Diperkirakan 500.000
penduduk terkena stroke setiap tahunnya, sekitar 2,5% atau
125.000 orang meninggal, dan sisanya cacat (PDPERSI, 2010).
Belum terlihat data-data (angka) untuk prevalensi provinsi
dan kabupaten/ kota karena hanya disebutkan simpulan dari data
yaitu Provinsi Jawa Barat dengan prevalensi penyakit stroke di atas
prevalensi nasional. Kasus stroke di RSUD Kota Tasikmalaya dari
tahun ke tahun jumlahnya terus meningkat dan menempati urutan
pertama di antara seluruh kasus sistem persarafan di RSUD Kota
Tasikmalaya. Sementara itu kasus stroke di RSUD Kabupaten
Ciamis pun selalu menempati urutan pertama.

c. Dampak Masalah
Peneliti dalam jurnal ini menyebutkan dampak masalah
pasien dengan stroke salah satunya hemiparese pada ekstremitas
atas dan dapat menyebabkan klien mengalami berbagai
keterbatasan dan ketergantungan dalam beraktivitas. Hal ini akan
berlanjut sampai pasien pulang dari rumah sakit.
Disebutkan pula salah satu intervensi yang bisa dilakukan
untuk mengatasi masalah hemiparese pada ekstremitas atas
pasien stroke adalah dengan melakukan latihan range of motion
(ROM) baik aktif maupun pasif.

d. Kesenjangan
Peneliti dalam jurnal ini menyebutkan cukup jelas mengenai
kesenjangan dalam jurnal bahwa selama ini latihan ROM lebih
berfokus hanya pada bagian tubuh yang mengalami kelemahan

Telaah Jurnal Kelompok 3B_Hal. 3


(unilateral), sedangkan untuk sisi tubuh yang sehat tidak dilakukan
latihan ROM secara terprogram.
Sedangkan terdapat satu pendekatan lain yang bisa
diterapkan pada latihan ROM yang diprediksi dapat meningkatkan
kekuatan otot pasien yaitu latihan yang ditujukan pada kedua sisi
tubuh (latihan bilateral).
1). Latihan bilateral pada tangan yang dilakukan pada klien paska
stroke yang mengalami keterbatasan dalam menggunakan
ekstremitas atas masih menimbulkan kesepakatan berbeda.
2). Latihan bilateral pada tangan untuk klien dengan stroke
moderat memberikan hasil yang lebih efektif pada kemampuan
fungsional tangan klien stroke dibandingkan dengan latihan
unilateral jika diukur dengan motor assesment scale.

e. Tujuan dan Hipotesis


1). Tujuan Penelitian
Jurnal penelitian hanya mencantumkan tujuan penelitian
secara umum saja yaitu membandingkan latihan ROM unilateral
dan bilateral untuk mengetahui latihan yang memberikan efek
yang lebih baik terhadap kemajuan fungsi motorik pada
ekstremitas atas pasien dan dapat dijadikan acuan intervensi
selanjutnya. Belum terlihat tujuan secara khusus sehingga tidak
dapat diperkirakan lebih awal hal-hal yang ingin dicapai.
2). Hipotesis Penelitian
Hipotesis belum muncul secara jelas, hanya berupa
rumusan masalah umum berupa bagaimana perbandingan
latihan ROM unilateral dan latihan ROM bilateral terhadap
kekuatan otot ekstremitas pada pasien hemiparese akibat
stroke iskemik?. Belum menggambarkan hipotesis
penelitiannya.

2. Metode
a. Desain Penelitian

Telaah Jurnal Kelompok 3B_Hal. 4


- Desain penelitian yang digunakan dalam jurnal ini adalah
desain penelitian quasy experimental pre-post test design.
Menggunakan dua kelompok intervensi (kelompok intervensi I
dan kelompok intervensi II). Kelompok intervensi I diberikan
intervensi latihan ROM unilateral, sedangkan kelompok
intervensi II melakukan latihan ROM bilateral.
- Peneliti tidak melakukan random alokasi (randomisasi) pada
sampel. Teknik yang digunakan adalah consecutive sampling
dimana setiap pasien yang memenuhi kriteria penelitian
dimasukkan dalam penelitian sampai kurun waktu tertentu,
sehingga jumlah pasien yang diperlukan terpenuhi.
- Tidak terdapat perbedaan karakteristik/variabel perancu pada
data dasar (base line) kedua kelompok, sehingga peneliti tidak
melakukan pengendalian pada uji statistik dengan stratifikasi.
- Intervensi yang dilakukan adalah latihan ROM sehingga peneliti
tidak melakukan masking atau penyamaran dalam memberikan
intervensi/ perlakuan pada responden (responden menyadari
sedang mendapatkan intervensi dalam penelitian).
- Dalam jurnal ini tidak terlihat peneliti melakukan blinding saat
mengukur outcome. Peneliti mengetahui (menentukan) ke
dalam kelompok mana sampel dimasukkan (kelompok I dan II).

b. Populasi Dan Sampel


- Pada metode penelitian tidak disebutkan populasi target dan
populasi terjangkau.
- Sampel sebanyak 30 penderita stroke diperoleh secara
consecutive sampling di RSUD Kota Tasikmalaya dan RSUD
Kabupaten Ciamis.
- Adapun kriteria inklusi antara lain, pasien dengan diagnosa
medis stroke iskemik, mengalami hemiparese pada ekstremitas
atas kanan atau kiri, memiliki kekuatan otot antara 13, pasien
baru masuk dan belum mendapat terapi rehabili-tasi di ruangan,
dan bersedia menjadi responden.

Telaah Jurnal Kelompok 3B_Hal. 5


- Kriteria ekslusinya yaitu, pasien dengan tanda vital tidak stabil,
pasien mengalami penurunan kesadaran, dan pasien yang
mengalami trauma atau injuri pada ekstremitas atas.
- Sampel dibagi dua, 15 orang kelompok intervensi I dan 15
orang kelompok intervensi II.
- Tidak disebutkan metode atau rumus yang digunakan untuk
menentukan jumlah sampel tersebut.

c. Pengumpulan Data
- Variabel yang diukur dalam penelitian ini berupa variable
kekuatan otot ekstremitas dengan variable perancu berupa
usia, jenis kelamin, frekuensi serangan, sisi hemiparase,
admission time, jenis latihan.
- Tidak disebutkan metode untuk mengumpulkan data.
- Tidak disebutkan alat ukur yang digunakan untuk
mengumpulkan data termasuk validitas dan realibilitas alat ukur/
instrumen, teknik menguji validitas dan reliabilitas alat ukur,
metode yang digunakan untuk menguji validitas dan realibitas
alat ukur serta hasilnya.
- Tidak disebutkan subjek yang melakukan pengukuran atau
pengumpulan data serta tidak disebutkan pula adanya pelatihan
khusus untuk subjek.

d. Analisis Data
- Analisis statistik yang dipergunakan yaitu univariat dan bivariat
dengan uji t dependen dan t independen serta analisis
multivariat menggunakan uji Ancova.
- Tidak disebutkan apakah peneliti menggunakan metode
intention to treat atau on treatment analysis.
- Tidak disebutkan program atau software statistik yang
digunakan peneliti untuk menganalisis data.

3. Hasil Penelitian
a. Alur penelitian dan data base line
- Dalam jurnal ini terlihat alur (flow) penelitian yang
menggambarkan responden yang mengikuti penelitian sampai

Telaah Jurnal Kelompok 3B_Hal. 6


selesai (walaupun tidak spesifik), bahwa responden yang
masuk didalam kriteria insklusi di bagi menjadi dua kelompok
kemudian diberi perlakuan yaitu kelompok I intervensi ROM
unilateral dan kelompok II intervensi ROM bilateral.
Tidak terjadi drop out dan loss of follow up terhadap responden.
- Karakteristik responden yang di masukan dalam penelitian
memiliki rata-rata usia responden adalah kelompok I (60.73
tahun) sedangkan kelompok II (58.32 tahun) sebagian besar
kelompok intervensi I berjenis kelamin perempuan (68%)
sedangkan kelompok intervensi II laki-laki (71.30%). Kedua
kelompok sebagian besar yang datang dengan stroke serangan
pertama (86.70 %). Sebagian besar kelompok intervensi I
mengalami hemiparese kiri (60%) dan kelompok intervensi II
mengalami hemiparese kanan (60%) berdasarkan admision of
time baik responden intervensi I maupun II sebagian besar
datang ke rumah sakit sebelum 6 jam paska serangan
(66.70%).
- Jurnal ini merupakan jenis penelitian eksperimen dimana
terdapat variabel perancu (counfounding variabel) dalam data
base line (berupa usia, jenis kelamin, frekuensi serangan, sisi
hemiparase, admission time, jenis latihan) namun sebarannya
tidak terlihat dalam analisis univariat, hanya muncul pada
analisa multivariat yang dilakukan peneliti untuk mengetahui
pengaruh variabel perancu.

b. Hasil penelitian
- Hasil utama dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan
peningkatan kekuatan otot antara responden yang melakukan
latihan ROM unilateral dan latihan ROM bilateral, dari hasil
penelitian didapatkan bahwa latihan ROM bilateral
meningkatkan kekuatan otot lebih baik dibandingkan dengan
latihan ROM unilateral. Hasil penelitian menunjukkan nilai

Telaah Jurnal Kelompok 3B_Hal. 7


rerata kekuatan otot pada kelompok intervensi I meningkat
sebesar 1,20 sedangkan pada kelompok intervensi II meningkat
sebesar 2,13. Tidak terdapat kontribusi faktor perancu: usia,
jenis kelamin, sisi hemiparese, frekuensi serangan, dan
admission time pada pengaruh latihan ROM terhadap kekuatan
otot ekstremitas atas pasien hemiparese akibat stroke.
Peneliti melakukan uji hipotesis dalam penelitiannya, dengan
hasil yaitu terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua
kelompok intervensi (p= 0,018, = 0,05 ).
Tidak dijelaskan apakah hasil penelitian juga bermakna secara
klinis.
- Jenis penelitian adalah eksperimen dengan variabel dependen
numerik (bukan kategorik), sehingga tidak terlihat nilai
kepentingan klinis dari hasil penelitian seperti number need to
treat (NNT), relative risk reduction (RRR) atau absolute risk
reduction (ARR).

4. Diskusi
a. Peneliti menjelaskan interpretasi dengan lengkap sesuai hasil
penelitian yang diperoleh. Dimulai dengan penjabaran hasil
karakteristik responden (digunakan pula sebagai variable perancu),
penjabaran hasil rerata kekuatan otot sebelum dan sesudah
intervensi pada masing-masing kelompok dimana pada kedua
kelompok tersebut menunjukkan adanya peningkatan kekuatan
otot yang signifikan sesudah intervensi (latihan ROM). Selanjutnya
peneliti juga menjabarkan secara bivariat perbandingan kedua
kelompok bahwa rerata kekuatan otot pada kelompok yang diberi
latihan ROM bilateral (kelompok II) lebih tinggi daripada kelompok
yang telah diberi latihan ROM unilateral (kelompok II). Dalam
pembahasan hasil penelitian juga terlihat peneliti berhasil membuat
interpretasi yang rasional dan ilmiah berdasarkan teori tentang
ROM terkini.

Telaah Jurnal Kelompok 3B_Hal. 8


Penjelasan tentang kesesuaian hasil penelitian dengan hipotesis
juga dijabarkan oleh peneliti.

b. Peneliti dalam jurnal ini membandingkan hasil penelitian dengan


beberapa penelitian lain berupa 2 penelitian terdahulu yang sejalan
dan satu penelitian lainnya yang bertentangan dengan hasil
penelitian ini walaupun tidak secara mendetail.
c. Peneliti juga telah menjelaskan makna dan relevansi hasil penlitian
ini dengan ilmu keperawatan/ kesehatan yaitu latihan bilateral pada
tangan dianggap sebagai suatu strategi penatalaksanaan
hemiparese, dan dapat dimasukan dalam tindakan rehabilitasi
stroke. Latihan ROM bilateral perlu dilakukan secara terprogram di
setiap institusi pelayanan keperawatan oleh perawat dengan
bekerja sama dengan keluarga setelah terlebih dahulu diajarkan
tentang latihan ROM.
Belum terlihat adanya penatalaksanaan latihan ROM bilateral
sebagai sebuah intervensi keperawatan.
d. Tidak disebutkan adanya nilai kepentingan (importancy) dari hasil
penelitian ini.
e. Tidak dijelaskan hasil penelitian ini dapat diterapkan pada tatanan
praktik keperawatan ditinjau dari aspek fasilitas,pembiayaan,
sumber daya manusia, dan aspek legal. Peneliti hanya
menyebutkan hasil penelitian latihan ROM bilateral perlu dilakukan
di setiap institusi pelayanan keperawatan oleh perawat dengan
bekerja sama dengan keluarga.
f. Tidak dijelaskan hasil penelitian ini dapat direplukasi pada setting
praktik klinik lainnya. Hanya sedikit disinggung bahwa latihan
bilateral pada tangan dianggap sebagai suatu strategi
penatalaksanaan hemiparese yang dapat dimasukan dalam
tindakan rehabilitasi stroke.
g. Peneliti tidak menjelaskan kekuatan dan kelemahan penelitian
sehingga tidak diketahui apakah ada kelemahan penelitian yang
dapat menurunkan validitas hasil penelitian.

Telaah Jurnal Kelompok 3B_Hal. 9

Anda mungkin juga menyukai