Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PERAWAT PELAKSANA

DI RUANG KOMERING 1.2 INSTALASI RAWAT INAP D


RSUP Dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG 2018

PROGRAM PROFESI NERS PSIK FK UNSRI


Manajemen Keperawatan

OLEH :
MIA AUDINA
0406488120018

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN 2018
LAPORAN PERAWAT PELAKSANA
PROGRAM PROFESI NERS PSIK FK UNSRI
Manajemen Keperawatan

LAPORAN PERAWAT PELAKSANA (TIM III)


RUANG KOMERING 1.2 INSTALASI RAWAT INAP D
RSUP Dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
SELASA, 23 OKTOBER 2018

Shift Sore : Pukul 14.00-21.00 WIB


Jumlah Pasien Tim III : 13 Orang (Dibagi 4 PA jadi tiap PA 3 orang)

1. Kamar 6 Bed 4
a. Nama Pasien : Ny.E
b. Diagnosa Medis : Ca Rectum
c. Diagnosa Keperawatan
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan respon anemia
d. Masalah Keperawatan
Intoleransi aktivitas
e. Rencana Tindakan Keperawatan

Dx Kep Tujuan & KH Intervensi Implementasi Evaluasi

Intoleransi Setelah 1.Periksa tanda 1. Mengukur S : Pasien


aktivitas dilakukan vital sebelum dan tanda-tanda vital mengatakan
berhubungan tindakan badannya masih
setelah aktivitas. Respon:
dengan keperawatan sedikit lemah,
respon diharapkan 2.Evaluasi TD : 120/80 O : - Keadaan
anemia. Pasien peningkatan mmHg, RR : 20 umum lemah,
toleransi pasien dapat
intoleran x/menit, Nadi :
terhadap beraktivitas
aktivitas, aktivitas. 82 x/menit, minimal.
3.Berikan bantuan Suhu : 36,5 o c - Konjungtiv
Kriteria hasil : a anemis
dalam aktivitas 2. Mengevaluasi
- Aktivitas - Pasien
perawatan diri peningkatan
meningkat duduk
- Kelemahan sesuai indikasi. intoleransi ditempat
berkurang Selingi periode aktivitas tidur
atau tidak
aktivitas dengan Respon : Hb : 8.6 g/dl
ada
- Aktivitas periode istirahat. Pasien - TTV
mandiri 4.Anjurkan mengatakan TD : 110/80
atau dengan mmHg
aktivitas alternatif badan lemah,
bantuan Nadi:84x/m
minimal. sambil istirahat. dan berbaring di
Suhu:36,5oc
tempat tidur. RR : 20x/m
3. Membantu
A : Intoleransi
pasien dalam aktivitas
mobilisasi
P : Intervensi
Respon :
dilanjutkan
Pasien dibantu
1. Periksa tanda
untuk berubah
vital
posisi dari tidur
2.Evaluasi
menjadi duduk
peningkatan
dengan bantuan
intoleran
keluarga dan
aktivitas.
perawat.
3.Berikan bantuan
4. Menganjurkan
dalam
pasien untuk
aktivitas/mobilisa
istirahat.
si
Respon:
4.Anjurkan
Pasien mengerti
aktivitas
dan akan
alternatif sambil
mengikuti
istirahat.
anjuran yang
diberikan.

2. Kamar 6 Bed 5
a. Nama Pasien : Ny. N
b. Diagnosa Medis : KAD Susp ISK
c. Diagnosa Keperawatan
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik
d. Masalah Keperawatan
Intoleransi aktivitas
e. Rencana Tindakan Keperawatan

Dx Kep Tujuan & KH Intervensi Implementasi Evaluasi

Intoleransi Setelah 1. Periksa tanda vital 1. Mengukur S : Pasien


aktivitas dilakukan sebelum dan tanda-tanda vital mengatakan
berhubungan tindakan badannya masih
setelah aktivitas. Respon:
dengan keperawatan sedikit lemah,
kelemahan diharapkan 2.Evaluasi TD : 130/70 O : - Keadaan
fisik Pasien peningkatan mmHg, RR : 20 umum lemah,
toleransi pasien dapat
intoleran x/menit, Nadi :
terhadap beraktivitas
aktivitas, aktivitas. 90 x/menit, minimal.
3.Berikan bantuan Suhu : 36,7 o c - Konjungtiv
Kriteria hasil : a anemis
dalam aktivitas 2. Mengevaluasi
- Aktivitas - Pasien
perawatan diri peningkatan
meningkat berbaring
- Kelemahan sesuai indikasi. intoleransi
ditempat
berkurang Selingi periode aktivitas
atau tidak tidur
aktivitas dengan Respon :
ada - TTV
- Aktivitas periode istirahat. Pasien
TD : 128/76
mandiri 4.Anjurkan mengatakan mmHg
atau dengan aktivitas alternatif badan lemah, Nadi:88x/m
bantuan Suhu:36,6oc
sambil istirahat. dan berbaring di
minimal. RR : 20x/m
tempat tidur.
3. Membantu A : Intoleransi
aktivitas
pasien dalam
mobilisasi P : Intervensi

Respon : dilanjutkan

Pasien dibantu 1. Periksa tanda

untuk berubah vital

posisi dari tidur 2.Evaluasi


menjadi duduk peningkatan
dengan bantuan intoleran
keluarga dan aktivitas.
perawat. 3.Berikan bantuan
4. Menganjurkan dalam
pasien untuk aktivitas/mobilisa
istirahat. si
Respon: 4.Anjurkan
Pasien mengerti aktivitas
dan akan alternatif sambil
mengikuti istirahat.
anjuran yang
diberikan.

3. Kamar 6 Bed 6 (Pasien Baru)


a. Nama Pasien : Ny. S
b. Diagnosa Medis : Multiple Mioloma Std III Pro Kemo
c. Diagnosa Keperawatan
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan respon anemia
d. Masalah Keperawatan
Intoleransi aktivitas
e. Rencana Tindakan Keperawatan

Dx Kep Tujuan & KH Intervensi Implementasi Evaluasi

Intoleransi Setelah 1. Periksa tanda vital 1. Mengukur S : Pasien


aktivitas dilakukan sebelum dan tanda-tanda vital mengatakan
berhubungan tindakan badannya masih
setelah aktivitas. Respon:
dengan keperawatan sedikit lemah,
respon diharapkan 2.Evaluasi TD : 110/60 O : - Keadaan
anemia. Pasien peningkatan mmHg, RR : 20 umum lemah,
toleransi pasien dapat
intoleran x/menit, Nadi :
terhadap beraktivitas
aktivitas, aktivitas. 78 x/menit, minimal.
3.Berikan bantuan Suhu : 36,7 o c - Konjungtiv
Kriteria hasil : a anemis
dalam aktivitas
- Aktivitas perawatan diri 2. Mengevaluasi - Pasien
meningkat sesuai indikasi. peningkatan berbaring
- Kelemahan
Selingi periode intoleransi ditempat
berkurang
atau tidak aktivitas dengan aktivitas tidur
ada periode istirahat. Respon : Hb : 6.2 g/dl
- Aktivitas
4.Anjurkan Pasien - TTV
mandiri
atau dengan aktivitas alternatif mengatakan TD : 110/80
bantuan sambil istirahat. badan lemah, mmHg
minimal. Nadi:82x/m
dan berbaring di
Suhu:36,5oc
tempat tidur. RR : 20x/m
3. Membantu - Rencana
transfusi
pasien dalam
darah PRC
mobilisasi 600 cc Kolf
Respon : ke 1
Pasien dibantu A : Intoleransi
untuk berubah aktivitas
posisi dari tidur P : Intervensi
menjadi duduk dilanjutkan
dengan bantuan 1. Periksa tanda
keluarga dan vital
perawat. 2.Evaluasi
4. Menganjurkan peningkatan
pasien untuk intoleran
istirahat. aktivitas.
Respon: 3.Berikan bantuan
Pasien mengerti dalam
dan akan aktivitas/mobilisa
mengikuti si
anjuran yang 4.Anjurkan
diberikan. aktivitas
alternatif sambil
istirahat.
Shift Pasien Lama Pasien Baru Meninggal Pindah Pulang Jumlah

Sore 2 1 0 0 0 3

LAPORAN PERAWAT PELAKSANA (TIM III)


RUANG KOMERING 1.2 INSTALASI RAWAT INAP D
RSUP Dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
RABU, 24 OKTOBER 2018

Shift Malam : Pukul 21.00-08.00 WIB


Jumlah Pasien Tim III : 12 Orang (Dibagi 3 PA jadi tiap PA 4 orang)

1. Kamar 6 Bed 6
a. Nama Pasien : Ny. S
b. Diagnosa Medis : Multiple Mioloma Std III Pro Kemo
c. Diagnosa Keperawatan
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan respon anemia
d. Masalah Keperawatan
Intoleransi aktivitas
e. Rencana Tindakan Keperawatan

Dx Kep Tujuan & KH Intervensi Implementasi Evaluasi

Intoleransi Setelah 1. Periksa tanda vital 1. Mengukur S : Pasien


aktivitas dilakukan sebelum dan tanda-tanda vital mengatakan
berhubungan tindakan badannya masih
setelah aktivitas. Respon:
dengan keperawatan sedikit lemah,
respon diharapkan 2.Evaluasi TD : 120/70 O : - Keadaan
anemia. Pasien peningkatan mmHg, RR : 20 umum lemah,
toleransi pasien dapat
intoleran x/menit, Nadi :
terhadap beraktivitas
aktivitas, aktivitas. 86 x/menit, minimal.
3.Berikan bantuan Suhu : 36,8 o c - Konjungtiv
Kriteria hasil : a anemis
dalam aktivitas 2. Mengevaluasi
- Aktivitas - Pasien
perawatan diri peningkatan
meningkat berbaring
sesuai indikasi.
- Kelemahan Selingi periode intoleransi ditempat
berkurang aktivitas dengan aktivitas tidur
atau tidak
periode istirahat. Respon : Hb : 6.2 g/dl
ada
- Aktivitas 4.Anjurkan Pasien - TTV
mandiri aktivitas alternatif mengatakan TD : 110/70
atau dengan mmHg
sambil istirahat. badan lemah,
bantuan Nadi:80x/m
minimal. dan berbaring di
Suhu:36,5oc
tempat tidur. RR : 20x/m
3. Membantu - Rencana
transfusi
pasien dalam
darah PRC
mobilisasi 600 cc Kolf
Respon : ke 1
Pasien dibantu A : Intoleransi
untuk berubah aktivitas
posisi dari tidur P : Intervensi
menjadi duduk dilanjutkan
dengan bantuan 1. Periksa tanda
keluarga dan vital
perawat. 2.Evaluasi
4. Menganjurkan peningkatan
pasien untuk intoleran
istirahat. aktivitas.
Respon: 3.Berikan bantuan
Pasien mengerti dalam
dan akan aktivitas/mobilisa
mengikuti si
anjuran yang 4.Anjurkan
diberikan. aktivitas
alternatif sambil
istirahat.
2. Kamar 7 Bed 1
a. Nama Pasien : Ny. Y
b. Diagnosa Medis : Asites
c. Diagnosa Keperawatan
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan ekspansi paru
d. Masalah Keperawatan
Pola nafas tidak efektif
e. Rencana Tindakan Keperawatan

Dx Kep Tujuan & KH Intervensi Implementasi Evaluasi

Pola nafas Setelah 1. Mengkaji 1. Mengkaji S : Pasien


tidak efektif dilakukan frekuensi, frekuensi mengatakan sesak
berhubungan tindakan nafas berkurang
kedalaman pernafasan
dengan keperawatan O : - Wajah
penurunan duharapkan pernafasan dan Respon : pasien
ekspansi paru pola nafas ekspansi dada. RR : tampak
kembali tenang
2. Auskultasi 22x/menit,
efektif - Pasien
bunyi nafas, retraksi dada
Kriteria hasil : tampak
catat adanya (+)
sedikit
- Pola nafas crekles. 2. Auskultasi
efekti sesak nafas
3. Ajarkan pasien bunyi nafas
- Bunyi nafas - Retraksi
normal atau teknik nafas dan catat
dada(+)
bersih dalam. adanya
- Posisi
- Tanda-tanda
4. Atur posisi crekles,
vital dalam pasien semi
rentang normal senyaman wheezing
fowler
- Ekspansi paru mungkin. Respon :
- TTV
mengembang 5. Kolaborasi Vesikuler,
TD : 130/70
dalam tidak ada suara mmHg
pemberian nafas Nadi :
84x/m
oksigen tambahan.
Suhu:36,7oc
3. Mengajarkan RR:22 x/m
teknik nafas
dalam
Respon :
Pasien dan - Terpasang
keluarga oksigen 4L
tampak
nasal kanul
mengerti
tentang cara A : Pola nafas tidak
teknik efektif
relaksasi napas
P : Intervensi
dalam.
4. Memberikan dilanjutkan
posisi nyaman 1. Mengkaji
Respon : frekuensi,
Pasien diberikan kedalaman
posisi semi pernafasan dan
fowler ekspansi dada.
5. Kolaborasi 2. Auskultasi
dalam bunyi nafas,
pemberian catat adanya
oksigen 4L crekles.
nasal kanul 3. Ajarkan pasien
Respon : teknik nafas
Pasien merasa dalam.
lebih mudah
4. Atur posisi
untuk bernafas
senyaman
mungkin.
5. Kolaborasi
dalam
pemberian
oksigen

3. Kamar 7 Bed 2
a. Nama Pasien : Ny. N
b. Diagnosa Medis : AML
c. Diagnosa Keperawatan
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan respon anemia
d. Masalah Keperawatan
Intoleransi aktivitas
e. Rencana Tindakan Keperawatan

Dx Kep Tujuan & KH Intervensi Implementasi Evaluasi

Intoleransi Setelah 1. Periksa tanda 1. Mengukur S : Pasien


aktivitas dilakukan vital sebelum tanda-tanda vital mengatakan
berhubungan tindakan badannya masih
dan setelah Respon:
dengan keperawatan sedikit lemah,
respon diharapkan aktivitas. TD : 110/70 O : - Keadaan
anemia. Pasien 2.Evaluasi mmHg, RR : 20 umum lemah,
toleransi pasien dapat
peningkatan x/menit, Nadi :
terhadap beraktivitas
aktivitas, intoleran 82 x/menit, minimal.
aktivitas. Suhu : 36,5 o c - Konjungtiv
Kriteria hasil : a anemis
3.Berikan bantuan 2. Mengevaluasi
- Aktivitas - Pasien
dalam aktivitas peningkatan
meningkat berbaring
- Kelemahan perawatan diri intoleransi
ditempat
berkurang sesuai indikasi. aktivitas
atau tidak tidur
Selingi periode Respon :
ada Hb : 9.9 g/dl
- Aktivitas aktivitas dengan Pasien
- TTV
mandiri periode istirahat. mengatakan
TD : 120/70
atau dengan 4.Anjurkan badan lemah mmHg
bantuan
aktivitas alternatif 3. Membantu Nadi:82x/m
minimal.
sambil istirahat. pasien dalam Suhu:36,5oc
RR : 20x/m
mobilisasi - Rencana
Respon : transfusi
Pasien dibantu darah PRC
200 cc
untuk ke kamar
mandi, berubah A : Intoleransi
aktivitas
posisi dari tidur
menjadi duduk P : Intervensi
dengan bantuan dilanjutkan
1. Periksa tanda
vital
keluarga dan 2.Evaluasi
perawat. peningkatan
4. Menganjurkan intoleran
pasien untuk aktivitas.
istirahat. 3.Berikan bantuan
Respon: dalam
Pasien mengerti aktivitas/mobilisa
dan akan si
mengikuti 4.Anjurkan
anjuran yang aktivitas
diberikan. alternatif sambil
istirahat.

4. Kamar 7 Bed 3
a. Nama Pasien : Ny. S
b. Diagnosa Medis : CKD Stage V
c. Diagnosa Keperawatan
Hipervolemia berhubungan dengan gangguan fungsi ginjal
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan ekspansi paru
d. Masalah Keperawatan
Hipervolemia
Pola nafas tidak efektif
f. Rencana Tindakan Keperawatan

Dx Kep Tujuan & KH Intervensi Implementasi Evaluasi

Hipervolemia Setelah 1. Kaji status 1. Mengkaji S:


berhubungan dilakukan cairan : status cairan Pasien mengatakan
dengan tindakan
a. Timbang berat masukan dan masih membatasi
gangguan keperawatan
fungsi ginjal diharapkan badan harian haluaran 6 jam cairan.
volume cairan b. Keseimbangan Respon : O:- Keadaan
dalam batas
masukan dan Intake : umum lemah
normal.
Kriteria hasil : haluaran Minum : 240
- Tidak ada c. Turgor kulit cc/6 jam, Infus - Balance
edema
dan adanya tidak ada, Obat cairan : +
- Balance cairan
seimbang edema : 14 cc/6jam, 22.75 cc
d. Tekanan darah, Jumlah : 254 Terpasang
denyut nadi cc ; Output : Stopper
- TTV
dan irama nadi Urine : 200
TD : 140/80
2. Batasi cairan cc/hari, IWL :
mmHg
sesuai indikasi 31.25 cc, Nadi :
3. Jelaskan Jumlah : 86x/menit
Suhu:36,7oc
rasional 231.25 cc ;
RR : 22x/m
pembatasan Balance
A : Hipervolemia
cairan pada cairan: +22.75
pasien dan cc P : Intervensi
dilanjutkan
keluarga 2. Mengukur
4. Identifikasi tanda-tanda 1. Mengkaji Status
haluaran dan
sumber vital
masukan cairan
potensial Respon : tiap 6 jam
cairan TD:130/90mm
2. Mengukur TTV
5. Kolaborasi Hg, RR : 22
3. Mengkaji adanya
dalam x/menit, Nadi :
oedema
pemberian 86 x/menit,
4. Menganjurkan
obat sesuai Suhu : 36,5 o c
keluarga untuk
indikasi 3. Mengkaji membatasi
turgor kulit cairan
dan edema 5. Kolaborasi
Respon : dalam
Adanya edema pemberian obat

pada kedua
tungkai
4. Menganjurkan
keluarga untuk
membatasi
cairan
Respon :
Keluarga
tampak
mengerti
5. Kolaborasi
dalam
pemberian
obat
Respon :
Furosemide
1x40 mg IV
Pola nafas Setelah 1. Mengkaji 1. Mengkaji S : Pasien
tidak efektif dilakukan frekuensi,kendala frekuensi mengatakan sesak
berhubungan tindakan nafas berkurang
man pernafasan pernafasan
dengan keperawatan O : - Wajah
penurunan duharapkan dan ekspansi Respon : pasien
ekspansi paru pola nafas dada. RR : tampak
kembali tenang
2. Auskultasi 22x/menit,
efektif - Pasien
bunyi nafas, retraksi dada
Kriteria hasil : tampak
catat adanya (+)
sedikit
- Pola nafas crekles. 2. Auskultasi
efekti sesak nafas
3. Ajarkan pasien bunyi nafas
- Bunyi nafas - Retraksi
normal atau teknik nafas dan catat
dada(+)
bersih dalam. adanya
- Posisi
- Tanda-tanda
4. Atur posisi crekles,
vital dalam pasien semi
rentang normal senyaman wheezing
fowler
- Ekspansi paru mungkin. Respon :
- TTV
mengembang 5. Kolaborasi Vesikuler,
TD : 140/80
dalam tidak ada suara mmHg
pemberian nafas Nadi :
86x/m
oksigen tambahan.
Suhu:36,7oc
3. Mengajarkan RR:22 x/m
teknik nafas
dalam
Respon : - Terpasang
Pasien dan oksigen 3L
keluarga
nasal kanul
tampak
mengerti A : Pola nafas tidak
tentang cara efektif
teknik
P : Intervensi
relaksasi napas
dalam. dilanjutkan
4. Memberikan 1. Mengkaji
posisi nyaman frekuensi,
Respon : kedalaman
Pasien diberikan pernafasan dan
posisi semi ekspansi dada.
fowler 2. Auskultasi
5. Kolaborasi bunyi nafas,
dalam catat adanya
pemberian crekles.
oksigen 4L 3. Ajarkan pasien
nasal kanul teknik nafas
Respon : dalam.
Pasien merasa
4. Atur posisi
lebih mudah
untuk bernafas senyaman
mungkin.
5. Kolaborasi
dalam
pemberian
oksigen

Shift Pasien Lama Pasien Baru Meninggal Pindah Pulang Jumlah

Malam 4 0 0 0 0 4
LAPORAN PERAWAT PELAKSANA (TIM III)
RUANG KOMERING 1.2 INSTALASI RAWAT INAP D
RSUP Dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
JUMAT , 26 OKTOBER 2018

Shift Pagi : Pukul 08.00-14.00 WIB


Jumlah Pasien Tim III : 12 Orang (Dibagi 3 PA jadi tiap PA 4 orang)

1. Kamar 6 Bed 6
a. Nama Pasien : Ny. S
b. Diagnosa Medis : Multiple Mioloma Std III Pro Kemo
c. Diagnosa Keperawatan
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan respon anemia
d. Masalah Keperawatan
Intoleransi aktivitas
e. Rencana Tindakan Keperawatan

Dx Kep Tujuan & KH Intervensi Implementasi Evaluasi

Intoleransi Setelah 1. Periksa tanda vital 1. Mengukur S : Pasien


aktivitas dilakukan sebelum dan tanda-tanda vital mengatakan
berhubungan tindakan badannya masih
setelah aktivitas. Respon:
dengan keperawatan sedikit lemah,
respon diharapkan 2.Evaluasi TD : 120/70 O : - Keadaan
anemia. Pasien peningkatan mmHg, RR : 20 umum lemah,
toleransi pasien dapat
intoleran x/menit, Nadi :
terhadap beraktivitas
aktivitas, aktivitas. 86 x/menit, minimal.
3.Berikan bantuan Suhu : 36,8 o c - Konjungtiv
Kriteria hasil : a anemis
dalam aktivitas 2. Mengevaluasi
- Aktivitas - Pasien
perawatan diri peningkatan
meningkat berbaring
- Kelemahan sesuai indikasi. intoleransi
ditempat
berkurang Selingi periode aktivitas
atau tidak tidur
aktivitas dengan Respon :
ada Hb : 6.2 g/dl
- Aktivitas periode istirahat.
- TTV
mandiri
atau dengan 4.Anjurkan Pasien TD : 110/70
bantuan aktivitas alternatif mengatakan mmHg
minimal. Nadi:80x/m
sambil istirahat. badan lemah,
Suhu:36,5oc
dan berbaring di RR : 20x/m
tempat tidur. - Rencana
transfusi
3. Membantu
darah PRC
pasien dalam 600 cc Kolf
mobilisasi ke 1
Respon : A : Intoleransi
Pasien dibantu aktivitas
untuk berubah P : Intervensi
posisi dari tidur dilanjutkan
menjadi duduk 1. Periksa tanda
dengan bantuan vital
keluarga dan 2.Evaluasi
perawat. peningkatan
4. Menganjurkan intoleran
pasien untuk aktivitas.
istirahat. 3.Berikan bantuan
Respon: dalam
Pasien mengerti aktivitas/mobilisa
dan akan si
mengikuti 4.Anjurkan
anjuran yang aktivitas
diberikan. alternatif sambil
istirahat.

2. Kamar 7 Bed 1
a. Nama Pasien : Ny. Y
b. Diagnosa Medis : Asites
c. Diagnosa Keperawatan
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan ekspansi paru
d. Masalah Keperawatan
Pola nafas tidak efektif
e. Rencana Tindakan Keperawatan

Dx Kep Tujuan & KH Intervensi Implementasi Evaluasi

Pola nafas Setelah 1. Mengkaji 1. Mengkaji S : Pasien


tidak efektif dilakukan frekuensi, frekuensi mengatakan sesak
berhubungan tindakan nafas berkurang
kedalaman pernafasan
dengan keperawatan O : - Wajah
penurunan duharapkan pernafasan dan Respon : pasien
ekspansi paru pola nafas ekspansi dada. RR : tampak
kembali tenang
2. Auskultasi 22x/menit,
efektif - Pasien
bunyi nafas, retraksi dada
Kriteria hasil : tampak
catat adanya (+)
sedikit
- Pola nafas crekles. 2. Auskultasi
efekti sesak nafas
3. Ajarkan pasien bunyi nafas
- Bunyi nafas - Retraksi
normal atau teknik nafas dan catat
dada(+)
bersih dalam. adanya
- Posisi
- Tanda-tanda
4. Atur posisi crekles,
vital dalam pasien semi
rentang normal senyaman wheezing
fowler
- Ekspansi paru mungkin. Respon :
- TTV
mengembang 5. Kolaborasi Vesikuler,
TD : 130/70
dalam tidak ada suara mmHg
pemberian nafas Nadi :
84x/m
oksigen tambahan.
Suhu:36,7oc
3. Mengajarkan RR:22 x/m
teknik nafas - Terpasang
dalam oksigen 4L
Respon : nasal kanul
Pasien dan A : Pola nafas tidak
keluarga efektif
tampak
mengerti P : Intervensi
tentang cara dilanjutkan
teknik
relaksasi napas 1. Mengkaji
dalam. frekuensi,
4. Memberikan
kedalaman
posisi nyaman
pernafasan dan
Respon :
ekspansi dada.
Pasien diberikan
2. Auskultasi
posisi semi
bunyi nafas,
fowler
catat adanya
5. Kolaborasi
crekles.
dalam
3. Ajarkan pasien
pemberian
teknik nafas
oksigen 4L
dalam.
nasal kanul
4. Atur posisi
Respon :
senyaman
Pasien merasa
lebih mudah mungkin.
untuk bernafas 5. Kolaborasi

dalam
pemberian
oksigen

3. Kamar 7 Bed 2
a. Nama Pasien : Ny. N
b. Diagnosa Medis : AML
c. Diagnosa Keperawatan
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan respon anemia
d. Masalah Keperawatan
Intoleransi aktivitas
e. Rencana Tindakan Keperawatan

Dx Kep Tujuan & KH Intervensi Implementasi Evaluasi

Intoleransi Setelah 1. Periksa tanda 1. Mengukur S : Pasien


aktivitas dilakukan vital sebelum tanda-tanda vital mengatakan
berhubungan tindakan badannya masih
dengan keperawatan dan setelah Respon: sedikit lemah,
respon diharapkan aktivitas. TD : 110/70 O : - Keadaan
anemia. Pasien umum lemah,
2.Evaluasi mmHg, RR : 20
toleransi pasien dapat
terhadap peningkatan x/menit, Nadi : beraktivitas
aktivitas, intoleran 82 x/menit, minimal.
- Konjungtiv
Kriteria hasil : aktivitas. Suhu : 36,5 o c
a anemis
3.Berikan bantuan 2. Mengevaluasi - Pasien
- Aktivitas
meningkat dalam aktivitas peningkatan berbaring
- Kelemahan perawatan diri intoleransi ditempat
berkurang
sesuai indikasi. aktivitas tidur
atau tidak
ada Selingi periode Respon : Hb : 9.9 g/dl
- Aktivitas aktivitas dengan Pasien - TTV
mandiri
periode istirahat. mengatakan TD : 120/70
atau dengan
4.Anjurkan badan lemah mmHg
bantuan
Nadi:82x/m
minimal. aktivitas alternatif 3. Membantu
Suhu:36,5oc
sambil istirahat. pasien dalam RR : 20x/m
mobilisasi - Rencana
Respon : transfusi
darah PRC
Pasien dibantu 200 cc
untuk ke kamar
A : Intoleransi
mandi, berubah aktivitas
posisi dari tidur
P : Intervensi
menjadi duduk
dilanjutkan
dengan bantuan
1. Periksa tanda
keluarga dan
vital
perawat.
2.Evaluasi
4. Menganjurkan
peningkatan
pasien untuk
intoleran
istirahat.
aktivitas.
Respon:
3.Berikan bantuan
Pasien mengerti
dalam
dan akan
mengikuti
anjuran yang aktivitas/mobilisa
diberikan. si
4.Anjurkan
aktivitas
alternatif sambil
istirahat.

4. Kamar 7 Bed 3
a. Nama Pasien : Ny. S
b. Diagnosa Medis : CKD Stage V
c. Diagnosa Keperawatan
Hipervolemia berhubungan dengan gangguan fungsi ginjal
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan ekspansi paru
d. Masalah Keperawatan
Hipervolemia
Pola nafas tidak efektif
f. Rencana Tindakan Keperawatan

Dx Kep Tujuan & KH Intervensi Implementasi Evaluasi

Hipervolemia Setelah 1. Kaji status 1. Mengkaji S:


berhubungan dilakukan cairan : status cairan Pasien mengatakan
dengan tindakan
a. Timbang berat masukan dan masih membatasi
gangguan keperawatan
fungsi ginjal diharapkan badan harian haluaran 6 jam cairan.
volume cairan b. Keseimbangan Respon : O:- Keadaan
dalam batas
masukan dan Intake : umum lemah
normal.
Kriteria hasil : haluaran Minum : 240 - Balance
- Tidak ada c. Turgor kulit cc/6 jam, Infus cairan : +
edema
- Balance cairan dan adanya tidak ada, Obat 22.75 cc
seimbang edema : 14 cc/6jam, Terpasang
d. Tekanan darah, Jumlah : 254 Stopper
- TTV
denyut nadi cc ; Output :
TD : 140/80
dan irama nadi Urine : 200
mmHg
2. Batasi cairan cc/hari, IWL : Nadi :
sesuai indikasi 31.25 cc, 86x/menit
Suhu:36,7oc
3. Jelaskan Jumlah :
RR : 22x/m
rasional 231.25 cc ;
A : Hipervolemia
pembatasan Balance
cairan pada cairan: +22.75 P : Intervensi
dilanjutkan
pasien dan cc
keluarga 2. Mengukur 1. Mengkaji Status
haluaran dan
4. Identifikasi tanda-tanda
masukan cairan
sumber vital tiap 6 jam
potensial Respon :
2. Mengukur TTV
cairan TD:130/90mm
3. Mengkaji adanya
5. Kolaborasi Hg, RR : 22
oedema
dalam x/menit, Nadi :
4. Menganjurkan
pemberian 86 x/menit,
keluarga untuk
obat sesuai Suhu : 36,5 o c membatasi
indikasi 3. Mengkaji cairan
turgor kulit 5. Kolaborasi
dan edema dalam
Respon : pemberian obat

Adanya edema
pada kedua
tungkai
4. Menganjurkan
keluarga untuk
membatasi
cairan
Respon :
Keluarga
tampak
mengerti
5. Kolaborasi
dalam
pemberian
obat
Respon :
Furosemide
1x40 mg IV
Pola nafas Setelah 1. Mengkaji 1. Mengkaji S : Pasien
tidak efektif dilakukan frekuensi,kendala frekuensi mengatakan sesak
berhubungan tindakan nafas berkurang
man pernafasan pernafasan
dengan keperawatan O : - Wajah
penurunan duharapkan dan ekspansi Respon : pasien
ekspansi paru pola nafas dada. RR : tampak
kembali tenang
2. Auskultasi 22x/menit,
efektif - Pasien
bunyi nafas, retraksi dada
Kriteria hasil : tampak
catat adanya (+)
sedikit
- Pola nafas crekles. 2. Auskultasi
efekti sesak nafas
3. Ajarkan pasien bunyi nafas
- Bunyi nafas - Retraksi
normal atau teknik nafas dan catat
dada(+)
bersih dalam. adanya
- Posisi
- Tanda-tanda
4. Atur posisi crekles,
vital dalam pasien semi
rentang normal senyaman wheezing
fowler
- Ekspansi paru mungkin. Respon :
- TTV
mengembang 5. Kolaborasi Vesikuler,
TD : 140/80
dalam tidak ada suara mmHg
pemberian nafas Nadi :
86x/m
oksigen tambahan.
Suhu:36,7oc
3. Mengajarkan RR:22 x/m
teknik nafas - Terpasang
dalam oksigen 3L
Respon : nasal kanul
Pasien dan A : Pola nafas tidak
keluarga efektif
tampak
mengerti P : Intervensi
tentang cara dilanjutkan
teknik
relaksasi napas 6. Mengkaji
dalam. frekuensi,
4. Memberikan
kedalaman
posisi nyaman
pernafasan dan
Respon :
ekspansi dada.
Pasien diberikan
7. Auskultasi
posisi semi
bunyi nafas,
fowler
catat adanya
5. Kolaborasi
crekles.
dalam
8. Ajarkan pasien
pemberian
teknik nafas
oksigen 4L
dalam.
nasal kanul
9. Atur posisi
Respon :
senyaman
Pasien merasa
lebih mudah mungkin.
untuk bernafas 10. Kolaborasi

dalam
pemberian
oksigen

Shift Pasien Lama Pasien Baru Meninggal Pindah Pulang Jumlah

Malam 4 0 0 0 0 4
LAPORAN PERAWAT PELAKSANA (TIM III)
RUANG KOMERING 1.2 INSTALASI RAWAT INAP D
RSUP Dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
SABTU, 27 OKTOBER 2018

Shift Pagi: Pukul 08.00-14.00 WIB


Jumlah Pasien Tim III : 12 Orang (Dibagi 3 PA jadi tiap PA 4 orang)

1. Kamar 7 Bed 1
a. Nama Pasien : Ny. Y
b. Diagnosa Medis : Asites
c. Diagnosa Keperawatan
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan ekspansi paru
d. Masalah Keperawatan
Pola nafas tidak efektif
e. Rencana Tindakan Keperawatan

Dx Kep Tujuan & KH Intervensi Implementasi Evaluasi

Pola nafas Setelah 1. Mengkaji 1. Mengkaji S : Pasien


tidak efektif dilakukan frekuensi, frekuensi mengatakan sesak
berhubungan tindakan nafas berkurang
kedalaman pernafasan
dengan keperawatan O : - Wajah
penurunan duharapkan pernafasan dan Respon : pasien
ekspansi paru pola nafas ekspansi dada. RR : tampak
kembali tenang
2. Auskultasi 22x/menit,
efektif - Pasien
bunyi nafas, retraksi dada
Kriteria hasil : tampak
catat adanya (+)
sedikit
- Pola nafas crekles. 2. Auskultasi
efekti sesak nafas
3. Ajarkan pasien bunyi nafas
- Bunyi nafas - Retraksi
normal atau teknik nafas dan catat
dada(+)
bersih dalam. adanya
- Posisi
- Tanda-tanda
crekles,
vital dalam pasien semi
rentang normal wheezing
fowler
- Ekspansi paru 4. Atur posisi Respon : - TTV
mengembang senyaman Vesikuler, TD : 130/70
mungkin. tidak ada suara mmHg
Nadi :
5. Kolaborasi nafas
84x/m
dalam tambahan. Suhu:36,7oc
pemberian 3. Mengajarkan RR:22 x/m
- Terpasang
oksigen teknik nafas
oksigen 4L
dalam
nasal kanul
Respon :
Pasien dan A : Pola nafas tidak
keluarga efektif
tampak
P : Intervensi
mengerti
tentang cara dilanjutkan
teknik 1. Mengkaji
relaksasi napas frekuensi,
dalam.
4. Memberikan kedalaman

posisi nyaman pernafasan dan

Respon : ekspansi dada.

Pasien diberikan 2. Auskultasi


posisi semi bunyi nafas,

fowler catat adanya

5. Kolaborasi crekles.

dalam 3. Ajarkan pasien

pemberian teknik nafas

oksigen 4L dalam.

nasal kanul 4. Atur posisi

Respon : senyaman
Pasien merasa mungkin.
lebih mudah 5. Kolaborasi
untuk bernafas
dalam
pemberian
oksigen
2. Kamar 7 Bed 2
a. Nama Pasien : Ny. N
b. Diagnosa Medis : AML
c. Diagnosa Keperawatan
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan respon anemia
d. Masalah Keperawatan
Intoleransi aktivitas
e. Rencana Tindakan Keperawatan

Dx Kep Tujuan & KH Intervensi Implementasi Evaluasi

Intoleransi Setelah 1. Periksa tanda 1. Mengukur S : Pasien


aktivitas dilakukan vital sebelum tanda-tanda mengatakan
berhubungan tindakan badannya masih
dan setelah vital
dengan keperawatan sedikit lemah,
respon diharapkan aktivitas. Respon: O : - Keadaan
anemia. Pasien 2.Evaluasi TD : 110/70 umum lemah,
toleransi pasien dapat
peningkatan mmHg, RR : 20
terhadap beraktivitas
aktivitas, intoleran x/menit, Nadi : minimal.
aktivitas. 82 x/menit, - Konjungtiv
Kriteria hasil : a anemis
3.Berikan bantuan Suhu : 36,5 o c
- Aktivitas - Pasien
dalam aktivitas 2. Mengevaluasi
meningkat berbaring
- Kelemahan perawatan diri peningkatan
ditempat
berkurang sesuai indikasi. intoleransi
atau tidak tidur
Selingi periode aktivitas
ada Hb : 9.9 g/dl
- Aktivitas aktivitas dengan Respon :
- TTV
mandiri periode istirahat. Pasien
TD : 120/70
atau dengan 4.Anjurkan mengatakan mmHg
bantuan
aktivitas alternatif badan lemah Nadi:82x/m
minimal.
sambil istirahat. 3. Membantu Suhu:36,5oc
RR : 20x/m
pasien dalam - Rencana
mobilisasi transfusi
Respon : darah PRC
200 cc
Pasien dibantu A : Intoleransi
untuk ke kamar aktivitas
mandi, berubah P : Intervensi
posisi dari tidur dilanjutkan
menjadi duduk 1. Periksa tanda
dengan bantuan vital
keluarga dan 2.Evaluasi
perawat. peningkatan
4. Menganjurkan intoleran
pasien untuk aktivitas.
istirahat. 3.Berikan bantuan
Respon: dalam
Pasien mengerti aktivitas/mobilisa
dan akan si
mengikuti 4.Anjurkan
anjuran yang aktivitas
diberikan. alternatif sambil
istirahat.

3. Kamar 7 Bed 3
a. Nama Pasien : Ny. S
b. Diagnosa Medis : CKD Stage V
c. Diagnosa Keperawatan
Hipervolemia berhubungan dengan gangguan fungsi ginjal
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan ekspansi paru
d. Masalah Keperawatan
Hipervolemia
Pola nafas tidak efektif
f. Rencana Tindakan Keperawatan

Dx Kep Tujuan & KH Intervensi Implementasi Evaluasi

Hipervolemia Setelah 1. Kaji status 1. Mengkaji S:


berhubungan dilakukan cairan : status cairan Pasien mengatakan
dengan tindakan
a. Timbang berat masukan dan masih membatasi
gangguan keperawatan
fungsi ginjal diharapkan badan harian haluaran 6 jam cairan.
volume cairan b. Keseimbangan Respon : O:- Keadaan
dalam batas
masukan dan Intake : umum lemah
normal.
Kriteria hasil : haluaran Minum : 240 - Balance
- Tidak ada c. Turgor kulit cc/6 jam, Infus cairan : +
edema
- Balance cairan dan adanya tidak ada, Obat 22.75 cc
seimbang edema : 14 cc/6jam, Terpasang
d. Tekanan darah, Jumlah : 254 Stopper
- TTV
denyut nadi cc ; Output :
TD : 140/80
dan irama nadi Urine : 200
mmHg
2. Batasi cairan cc/hari, IWL : Nadi :
sesuai indikasi 31.25 cc, 86x/menit
Suhu:36,7oc
3. Jelaskan Jumlah :
RR : 22x/m
rasional 231.25 cc ;
A : Hipervolemia
pembatasan Balance
cairan pada cairan: +22.75 P : Intervensi
dilanjutkan
pasien dan cc
keluarga 2. Mengukur 1. Mengkaji Status
haluaran dan
4. Identifikasi tanda-tanda
masukan cairan
sumber vital tiap 6 jam
potensial Respon :
2. Mengukur TTV
cairan TD:130/90mm
3. Mengkaji adanya
5. Kolaborasi Hg, RR : 22
oedema
dalam x/menit, Nadi :
4. Menganjurkan
pemberian 86 x/menit,
keluarga untuk
Suhu : 36,5 o c
obat sesuai 3. Mengkaji membatasi
indikasi turgor kulit cairan

dan edema 5. Kolaborasi


Respon : dalam
pemberian obat
Adanya edema
pada kedua
tungkai
4. Menganjurkan
keluarga untuk
membatasi
cairan
Respon :
Keluarga
tampak
mengerti
5. Kolaborasi
dalam
pemberian
obat
Respon :
Furosemide
1x40 mg IV
Pola nafas Setelah 1. Mengkaji 1. Mengkaji S : Pasien
tidak efektif dilakukan frekuensi,kendalam frekuensi mengatakan sesak
berhubungan tindakan nafas berkurang
an pernafasan dan pernafasan
dengan keperawatan O : - Wajah
penurunan duharapkan ekspansi dada. Respon : pasien
ekspansi paru pola nafas 2. Auskultasi RR : tampak
kembali tenang
bunyi nafas, 22x/menit,
efektif - Pasien
catat adanya retraksi dada
Kriteria hasil : tampak
crekles. (+)
sedikit
- Pola nafas 3. Ajarkan pasien 2. Auskultasi
efekti sesak nafas
teknik nafas bunyi nafas
dalam. dan catat
- Bunyi nafas 4. Atur posisi adanya - Retraksi
normal atau senyaman crekles, dada(+)
bersih
mungkin. wheezing - Posisi
- Tanda-tanda
vital dalam 5. Kolaborasi Respon : pasien semi
rentang normal dalam Vesikuler, fowler
- Ekspansi paru
pemberian tidak ada suara - TTV
mengembang
oksigen nafas TD : 140/80
tambahan. mmHg
Nadi :
3. Mengajarkan
86x/m
teknik nafas Suhu:36,7oc
dalam RR:22 x/m
- Terpasang
Respon :
Pasien dan oksigen 3L
keluarga nasal kanul
tampak
A : Pola nafas tidak
mengerti
efektif
tentang cara
teknik P : Intervensi
relaksasi napas dilanjutkan
dalam.
4. Memberikan 1. Mengkaji

posisi nyaman frekuensi,

Respon : kedalaman

Pasien diberikan pernafasan dan

posisi semi ekspansi dada.

fowler 2. Auskultasi

5. Kolaborasi bunyi nafas,

dalam catat adanya

pemberian crekles.

oksigen 4L 3. Ajarkan pasien


nasal kanul teknik nafas

Respon : dalam.
Pasien merasa 4. Atur posisi
lebih mudah senyaman
untuk bernafas
mungkin.
5. Kolaborasi
dalam
pemberian
oksigen

4. Kamar 7 Bed 4
a. Nama Pasien : Ny. A
b. Diagnosa Medis : CKD Stage V
c. Diagnosa Keperawatan
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan respon anemia
d. Masalah Keperawatan
Intoleransi aktivitas
e. Rencana Tindakan Keperawatan

Dx Kep Tujuan & KH Intervensi Implementasi Evaluasi

Intoleransi Setelah 1. Periksa tanda 1. Mengukur S : Pasien


aktivitas dilakukan vital sebelum tanda-tanda vital mengatakan
berhubungan tindakan badannya masih
dan setelah Respon:
dengan keperawatan sedikit lemah,
respon diharapkan aktivitas. TD : 110/80 O : - Keadaan
anemia. Pasien 2.Evaluasi mmHg, RR : 20 umum lemah,
toleransi pasien dapat
peningkatan x/menit, Nadi : 82
terhadap beraktivitas
aktivitas, intoleran x/menit, Suhu : minimal.
aktivitas. 36,6 o c - Konjungtiv
Kriteria hasil : a anemis
3.Berikan bantuan 2. Mengevaluasi
- Aktivitas - Pasien
dalam aktivitas peningkatan
meningkat berbaring
- Kelemahan perawatan diri intoleransi
ditempat
berkurang sesuai indikasi. aktivitas
atau tidak tidur
Selingi periode Respon :
ada - TTV
- Aktivitas aktivitas dengan Pasien
TD : 120/90
mandiri periode istirahat. mengatakan mmHg
atau dengan badan lemah Nadi:84x/m
bantuan Suhu:36,5oc
minimal. RR : 20x/m
4.Anjurkan 3. Membantu A : Intoleransi
aktivitas alternatif pasien dalam aktivitas
sambil istirahat. mobilisasi P : Intervensi
Respon : dilanjutkan
Pasien dibantu 1. Periksa tanda
untuk ke kamar vital
mandi, berubah 2.Evaluasi
posisi dari tidur peningkatan
menjadi duduk intoleran
dengan bantuan aktivitas.
keluarga dan 3.Berikan bantuan
perawat. dalam
4. Menganjurkan aktivitas/mobilisa
pasien untuk si
istirahat. 4.Anjurkan
Respon: aktivitas
Pasien mengerti alternatif sambil
dan akan istirahat.
mengikuti
anjuran yang
diberikan.

Shift Pasien Lama Pasien Baru Meninggal Pindah Pulang Jumlah

Malam 4 0 0 0 0 4

Anda mungkin juga menyukai