OLEH:
NI WAYAN YUNA PRATIWI
NIM: 219012688
A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
Identitas Klien
Nama (Initial) : T.n B
Umur : 66 tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Marital : Sudah menikah
Pendidikan : Tidak sekolah
Pekerjaan : Petani
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Br. Abangan Tegalalang
Tanggal Masuk : 28 September 2021
Tanggal Pengkajian : 12 Oktober 2021
No.Register : 162162013048
Diagnosa Medis : Tetanus + sups pnemonia bronkitis retensio
sputum
Kemampuan 0 1 2 3 4
Perawatan Diri
Makan dan
minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Berpindah
0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain
dan alat, 4: tergantung total
b. Latihan
Sebelum sakit : pasien mengatakan sebelum sakit pasien
biasa melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik tanpa
bantuan
Saat sakit : pasien mengatakan saat sakit pasien tidak
bisa melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik karena pada
saat melakukan aktivitas pasien mengalami sesak napas
5) Pola kognitif dan Persepsi
Pasien mengatakan mengetahui sedikit tentang penyakitnya
6) Pola Persepsi-Konsep diri
Identitas diri : pasien mampu mengenali dirinya sendiri.
Gambaran diri : pasien merasa dirinya sakit dan memerlukan
pertolongan
Ideal diri : pasien mengtakan ingin segera sembuh dan berkumpul
dengan keluarganya.
Harga diri : pasien tidak pernah malu dengan dengan kondisinya
yang sekarang.
Peran diri : selama ini apsien berperan ssebagai kepala rumah
tangga dalam keluarganya.
7) Pola Tidur dan Istirahat
Sebelum sakit : pasien mengatakan sebelum sakit pasien
tidur selama 8 jam dari pukul 22.00 sampai 06.00 dengan tidak
ada gangguan tidur.
Saat sakit : pasien mengatakan saat sakit pasien
tidurnya terganggu karena sering terbangun akibat dari sesak
napas
8) Pola Peran-Hubungan
Pasien mengatakan hubungannya dengan istri, anak, keluarga, kerabat,
dan tetangganya baik-baik saja.
9) Pola Seksual-Reproduksi
Sebelum sakit :-
Saat sakit :-
10) Pola Toleransi Stress-Koping
Pasien mengatakan pada saat mengalami stress pasien biasanya
melakukan rekreasi bersama keluarganya.
11) Pola Nilai-Kepercayaan
Pasien mengatakan biasanya melakukan persembahyangan 3x sehari
4. Pengkajian Fisik
1) Keadaan umum : lemas
Tingkat kesadaran : komposmetis
GCS : verbal (5) Psikomotor (6) Mata (4)
2) Tanda-tanda Vital :
Nadi = 95 x/menit
Suhu = 37,5oC
TD = 130 /90 mmHg
RR = 30 x/menit
3) Keadaan fisik :
a. Kepala dan leher
Kepala dan leher pasien tampak bersih, tidak terdapat luka atau
lesi, tidak ada gangguan fungsi pergerakan, ditandai klien dapat
menoleh kekiri, kekanan, keatas dan kebawah. Tidak ada
pembesaran kelenjar thyroid. Mukosa bibir kering. Cuping hidung
(+)
b. Dada
Inspeksi : retraksi dada (+), bentuk dada barrel, tidak terlihat
adanya massa, terpasang alat bantu nafas (oksigen) 9
liter/menit
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada teraba massa di
area dada pasien, taktil premitus teraba, pergerakan dada
simetris
Perkusi : bunyi hipersonor di area paru, dan redup pada area
jantung
Auskultasi : suara nafas vesikuler menurun, terdengar bunyi
wheezing di lapang paru kiri dan kanan.
c. Abdomen
Inspeksi : tidak tampak massa dan lesi pada perut pasien,
bentuk perut datar, tidak cembung.
Auskultasi : bunyi bising usus 12x/menit
Perkusi : bunyi perut timpani pada kuadran kiri atas, kiri
bawah dan kanan bawah, bunyi pekak pada kuadran kanan
atas
Palpasi : shifting dullness dan undulasi negative, tidak ada
nyeri tekan, tidak teraba hepar, lien dan massa pada
abdomen.
d. Genetalia
Tidak ada gangguan pada system genetalia pasien
e. Integument
Tidak terdapat lesi, akral kulit teraba hangat, turgor kulit elastis
f. Ekstremitas
Atas
Kebersihan baik, ekstremitas atas lengkap, tidak ada luka
atau lesi, tidak ada fraktur, tidak ada gangguan fungsi
pergerakan, tidak ada nyeri, CRT<3 detik.
Bawah
Kebersihan baik, ekstrimitas bawah lengkap, tidak ada luka,
tidak ada gangguan fungsi pergerakan, tidak ada nyeri, dan
keluhan lainnya, CRT<3 detik
g. Neurulogis
Klien dalam keadaan sadar penuh, tidak ada nyeri kepala, tidak
ada muntah proyektil, reflek fisiologis (patella) positif.
Pemeriksaan syaraf kranial :
Test nervus I (Olfactory); klien dapat membedakan bau
alcohol dan bau minyak angin
Test nervus II ( Optikus); klien dapat membaca nama
mahasiswa dengan jelas tanpa menggunakan alat bantu
kacamata
Test nervus III, IV, VI (Oculomotorius, Trochlear dan
Abducens); pupil klien mengecil saat disenter, mata klien
dapat melirik kekiri dan ke kanan tanpa menoleh.
Test nervus V (Trigeminus); klien dapat mengatupkan gigi
dan mengunyah dengan baik
Test nervus VII (Facialis); klien dapat membedakan rasa asin,
manis dan pahit. Pada saat diminta untuk tersenyum, bentuk
mulut klien terlihat simetris
Test nervus VIII (Acustikus); klien dapat mendengar
perkataan perawat dengan jelas.
Test nervus IX (Glossopharingeal) dan nervus X (Vagus):
klien dapat menelan dengan baik
Test nervus XI (Accessorius); klien dapat mengangkat bahu
dengan baik
Nervus XII (Hypoglosus); klien dapat menjulurkan lidah
dengan baik
4) Data Penunjang
a. Data laboratorium yang berhubungan
- Pemeriksaan darah lengkap pada tanggal 08 Oktober 2021
*terlampir
b. Pemeriksaan radiologi
- Hasil rontgen thorax pada tanggal 11 Oktober 2021
c. Hasil konsultasi
-
d. Pemeriksaan penunjang diagnostic lain
-
B. ANALISA DATA
a) Table Analisa data
DATA ETIOLOGI MASALAH
wheezing
Retraksi dada (+) Mukus kental
TTV :
Batuk berdahak
Tekanan
darah : 130/90
Bersihan jalan napas tidak efektif
mmHg
RR : 30x/menit
Nadi :
90x/menit
Suhu : 37oC
b) Tabel Daftar Diagnosa Keperawatan /Masalah Kolaboratif
Berdasarkan Prioritas
No Tanggal / jam Diagnosa Keperawatan Tanggal Ttd
ditemukan Teratasi
1 Selasa, 12 Bersihan jalan napas tidak efektif Yuna
Oktober 2021 berhubungan dengan sekresi yang
10.00 WITA tertahan ditandai dengan pasien
mengatakan sesak dan susah
mengeluarkan dahaknya ketika
batuk. Suara napas wheezing.
Retraksi dada (+) Tekanan darah :
130/90 mmHg, RR : 30x/menit,
Nadi : 90x/menit, Suhu : 37oC .
C. Intervensi Keperawatan
Hari/ No Ttd
Tujuan dan kriteria Hasil Intervensi Rasional
tgl Dx
Selasa, 1 Setelah dilakukan tindakan 1. Auskultasi dada untuk 1. Pernafasan ronchi, Yuna
12 keperawatan selama 3x24 karakter bunyi nafas dan wheezing
Oktober jam diharapkan bersihan adanya secret. menunjukkan
2021 jalan napas teratasi, dengan 2. Berikan air minum hangat tertahannya seckret
kriteria hasil : 3. Lakukan fisioterapi dada dan obstruksi jalan nafas.
RR batas normal 20- ajarkan batuk efektif 2. Membantu
24x/m 4. Beri posisi yang nyaman mengencerkan secret
Sesak (-) seperti posisi semi fowler 3. Untuk memudahkan
Jalan napas paten 5. Sarankan keluarga agar tidak mengeluarkan dahak
dengan bunyi napas memakaikan pakaian ketat 4. Memudahkan pasien
bersih kepada pasien untuk bernafas.
11.15
WITA
4. Memberi posisi semi fowler
DS:- pasien mengatakan sulit bergerak
DO:- pasien tampak sulit bergerak karena
ketika bergerak pasien mengeluh sesaknya
12.00 muncul.
WITA 5. Menyarankan keluarga agar tidak
memakaikan pakaian ketat DS:- pasien mengatakan sesak
kepada pasien DO:- pasien tampak sulit bergerak
6. Melakukan kolaborasi
penggunaan nebulizer velotin
DS:- pasien mengtaakan sesak
DO:- pasien tampak susah mengeluarkan
dahaknya dan masih tampak sesak
Kamis, 14 1 1. Melakukan auskultasi dada untuk DS: - pasien mengatakan masih sesak
Oktober karakter bunyi nafas dan adanya DO: - masih terdengar suara wheezing di
2021 secret. lapang paru kanan dan kiri
13.00 - RR : 27x/menit
WITA - Nadi 90x/menit
Jumat, 15 1 1. Melakukan auskultasi dada untuk DS: - pasien mengatakan sesaknya Yuna
Oktober karakter bunyi nafas dan adanya berkurang
2021 secret. DO: - terdengar suara wheezing di lapang
10.00 paru kiri dan kanan
WITA
DS:-pasien mengatakan sudah bisa
2. Memberikan air minum hangat
mengeluarkan dahaknya
DO: - pasien mampu untuk minum air
hangat
10.15
WITA 3. Melakukan fisioterapi dada dan
DS : - pasien mengatakan kondisinya sudah
mengajarkan batuk efektif
membaik
DO: - dahak pasien tampak keluar,
berwarna kuning tanpa adanya darah
10.45
WITA DS:- pasien mengatakan nyaman dengan
4. Memberi posisi semi fowler posisinya
11.00 DO:- pasien tampak cooperative
WITA
DS:- pasien mengatakan lebih nyaman
5. Menyarankan keluarga agar tidak untuk hari ini
memakaikan pakaian ketat DO:- pasien tampak tenang dan tidak ada
kepada pasien batuk
A. Kondisi Klien
1. Alasan masuk RS
Pasien mengatakan nyeri pada punggungnya.
2. Data Fokus
DS : Pasien mengeluh sesak dan sulit untuk mengeluarkan
dahaknya.
DO : Pasien tampak sesak dan kurang nyaman
B. Diagnosa Keperawatan
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif Berhubungan dengan Sekresi
yang Tertahan Ditandai dengan Pasien Mengatakan Dahaknya
Ketika Batuk, Suara Napas Wheezing. Retraksi dada (+) Tekanan
darah : 130/90 mmHg, RR : 30x/menit, Nadi : 90x/menit, Suhu :
37 derajat celcius.
B. Tujuan dan Kriteria Hasil
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x15 menit diharapkan
bersihan jalan napas pasien dapat teratasi dengan kriteria hasil
sesak (-) dan jalan napas pasien paten
B. Terminasi
· Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Subjektif :
“Bapak saya sudah selesai melakukan tindakan, bagaimana
pak? apa bapak sudah merasa lebih lega? Apa dahaknya
sudah terasa lebih encer pak?”
Objektif :
Pasien dapat mengeluarkan dahaknya
· Tindakan lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai
dengan hasil tindakan yang telah dilakukan)
“Setelah selesai melakukan tindakan ini bapak bisa minum
air hangat nggih pak.”
· Kontrak yang akan datang (topik, waktu, dam tempat)
Topik :
“Nanti sekitar sore saya akan memberikan bapak obat lagi
nggih pak.”
Waktu :
“Sekitar pukul 16.00 saya akan datang lagi ke sini untuk
memberikan bapak obat lagi pak.”
Tempat :
“Saya nanti akan melakukan tindakannya nanti di ruangan
ini nggih pak.” Di ruang 206 A, kalau begitu saya permisi
nggih bapak, terimakasih.”