Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN

DENGAN PENYAKIT TERMINAL (FOKUS


ASPEK PSIKOSOSIAL)
 Pengkajian pada klien dengan penyakit terminal, menggunakan
pendekatan holistik yaitu suatu pendekatan yang menyeluruh terhadap
klien bukan hanya pada penyakit dan aspek pengobatan dan
penyembuhan saja akan tetapi juga aspek psikososial lainnya.
 Salah satu metode untuk membantu perawat dalam mengkaji data
psikososial pada klien terminal yaitu dengan menggunakan metode
“PERSON”.
P: Personal Strenghat
 Yaitu: kekuatan seseorang ditunjukkan melalui gaya hidup, kegiatannya
atau pekerjaan.
E: Emotional Reaction
 Yaitu reaksi emosional yang ditunjukkan dengan klien.
R: Respon to Stress
 Yaitu respon klien terhadap situasi saat ini atau dimasa lalu.
S: Support System
 Yaitu: keluarga atau orang lain yang berarti.
O: Optimum Health Goal
 Yaitu: alasan untuk menjadi lebih baik (motivasi)
N: Nexsus
 Yaitu: bagian dari bahasa tubuh mengontrol seseorang mempunyai
penyakit atau mempunyai gejala yang serius.
Diagnosa Keperawatan

Anxietas/cemas b.d.
 Antisipasi kehilangan
 Konflik yang tidak terselesaikan
 Rasa takut
Isolasi diri b.d.
 Perasaan tidak berharga
 Perasaan meninggalkan aktivitasnya
 Menarik diri
Gangguan komunikasi verbal
 Perubahan status mental
 Denial
 Kehilangan kepercayaan (trust)
 Depresi
 Riwayat keterampilan komunikasi verbal
 Menarik diri/isolasi diri
 Ketidakmampuan mengekpresikan perasaannya
Tidak efektifnya koping individu b.d.
 Rasa bersalah
 Potensial self care defisit b.d.
 Hilangnya fungsi mental
 Meningkatnya ketergantungan pada orang lain tentang
perawatan
 Gangguan self konsep b.d.
 Kehilangan fungsi fisik/mental
 Meningkatnya ketergantungan pada orang lain tentang
perawatan
intervensi

 Denial, pada tahap ini dapat mempergunakan teknik komunikasi:


 Listening
 Dengarkan apa yang diungkapkan klien.
 Pertahankan kontak mata.
 Observasi komunikasi non verbal.
 Silent
 Duduk bersama klien
 Mengkonsumsikan minat perawat pada klien secara non verbal
 Broad opening
 Mengkonsumsikan topik/pikiran yang sedang dipikirkan klien.
Angger, pada tahap ini kita dapat mempergunakan
teknik komunikasi
 Listening: perawat berusaha dengan sabar
mendengarkan apapun yang dikatakan klien lalu
diklarifikasikan.
Bargaining
Fucusing
 Bantu klien mengembangkan topik atau hal yang penting.
Sharing perception
 Menyampaikan pengertian perawat dan mempunyai untuk kemampuan
meluruskan kerancuan.
 Fase depresi
 Beri kenyataan emosional yaitu dengan memberikan sentuhan dan
ciptakan lingkungan/suasana yang tenang.
 Perlakuan klien dengan sabar, penuh perhatian dan tetap realitas.
 Kaji pikiran dan perasaan serta persepsi klien jika ada salah pengertian
harusnya diklarifikasi.
 Untuk klien yang tidak mau berkomunikasi secara verbal tetap berikan
support.
Acceptance
nforming
 Membantu dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang aspek yang sesuai
dengan kesejahteraan dan kemandirian klien.
Example:
 Melaksanakan kegiatan sesuaai dengan kemampuan
 Lebih mendekatkan diri kepada Tuhan
 Gunakan waktu luang dengan aktivitas bermanfaat dan pemikiran positif
Broad opening
 Komunikasikan pada klien tentang apa yang dipikirkan dan harapan-harapannya.
Focusing
 Membantu klien mendiskusikan hal yang menjadi topik utama dan menjaga agar tujuan komunikasi
tercapai.
 INTERVENSI DENGAN KELUARGA
 Bantu klien untuk mengerti tentang pentingnya komunikasi diantara klien dan
keluarga.
 Berikan support yang bermutu yang didapatkan dengan cara berbagi pengalaman
dan perasaan.
 Bantu keluarga untuk mengenal koping klien dalam melewati fase ini.
 Beri keyakinan yang realistik bahwa hubungan yang terbuka dan jujur adalah hal
penting bagi klien dalam melewati fase ini.
 Bantu keluarga dalam melewati proses kematian, resolusi yang dapat dilakukan
setelah kematian.
Kasus 1
 Tn X salah sat pX yang diagnosa HIV oleh dokter. Saat ini Tn X sudah
memasuki fase AIDS, dari proses anamnesa didapatkan Tn X mengeluh
sesak dan batuk tidak sembuh sembuh semenjak 5 bulan yang lalu. Kulit tn
X nampak kering dan muncul bintik warna hitam. Selama proses
anamnesa Tn x sesekali menangis dan mengungkapkan putus asa
dengan proses pengobtan yang dialaminya saat ini. Tn x cemas dengan
kondisinya dan takut sekali kalo meninggal dunia. Hasil pemeriksan RR
30x/menit, N 96x/menit, S 37C, terpasang Sunggup O2 7LPM
Kasus 2
 Ny. Y didiagnosis CA Payudara stadium akhir oleh dokter, dari hasil
pemeriksaan didapatkan Ny. Y selalu tampak murung dan sesekali
menangis serta Ny. Y mengatakan kalo sudah putus asa dengan
penyakitnya, dan menganggap kalo tidak akan sembuh dan sebentar
lagi meninggal. Sudah 3 hari yang lalu Ny tidak mau makan. Ny. Y juga
mengeluhkan rasa nyeri di bagian payu daranya dengan skala 8. Luka
pada Payudara Ny. Y juga semakin parah, Nampak keluar nanah disertai
darah ketika dilakukan rawat luka.
Kasus 3
 Pada suatu hari Tn. N memeriksakan penyakitnya ke dokter Spesialis
Urologi, hasil pemeriksaan didapatkan Tn. N didiagnosis Gagal Ginjal
Kronis. Dari semenjak didiagnosis oleh dokter Tn. N memilih untuk
menyendiri dan tidak mau bergaul dengan orang lain karena
menganggap dirinya sudah tidak bisa sembuh. Tn. N mngeluhkan rasa
nyeri (Skala 9) tembus dari depan sampai belakang pada pinggangnya.
Dokter meminta Tn.N untuk terapi dialysis tapi tidak mau karena takut, kalo
itu mengancam nyawanya.
Kasus 4
 Tn. P didiagnosis HIV/Aids . saat ini Tn P dirawat di rumah sakit. Tn.P
mengeluh sesak nafas ditandai RR 29x/menit, Tn.P juga mengeluhkan
karena diare yang tidak sembuh sembuh semenjak 3 bulan yang lalu
ditandai dengaan ( Feses cair) dan BAB >3x sehari, kulit nampak keriput.
Tn P nampak sedih dengan kondisi yang dialaminya saat ini. Keluarganya
mengatakan sebelum terkena HIV/Aids Tn.P rajin beribadah, akan tetapi
setelah terkena HIV/Aids Tn. P tidak mau beribdah karena menganggap
percuma meskipun beribadah dan berdoa, karena sudah pasti penyakit
yang dialaminya tidak bisa sembuh.
 Kasus 5
 Ny. V didiagnosis CA servik oleh dokter. Ny V nampak tidak puas dengan
diagnosa yang diputuskan dokter, dia menyalahkan diagnosa yang
diberikan oleh dokter dengan membentak dan mengeluarkan kata kata
kasar dengan nada tinggi ke dokter tersebut. Saat ini ny. Y Nampak sedih,
dia tidak mau beribadah karena menganggap itu percuma, dia tidak
mau ditemui siapapun. Dokter meminta untuk dilakukan kemo, tapi Ny. Y
menolak, dia merasa takut karena tidak tau prosedurny aman atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai