FAZRI
NPM : PK 115 016 081
Semester/KELAS : VI/A
PERAN PERAWAT
Menurut Kepmenkes RI No. 1239 tahun 2001 tentang registrasi dan praktik
perawat, perawat adalah seseorang yang lulus pendidikan perawat, baik didalam
maupun di luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Perawat adalah orang yang memberikan pelayanan/asuhan
keperawatan berdasarkan data hasil pengkajian sampai pada evaluasi hasil baik
medik maupun bio-psikososio-spiritual (Ali H.Z, 2002: 43).
Berdasarkan hal tersebut diatas beberapa peran perawat sebagai berikut:
5. Sebagai anggota tim kesehatan yang dituntut untuk dapat bekerja sama
dengan tenaga kesehatan lain (Collaborator)
Perawat bekerjasama dengan tim kesehatan lain dan keluarga dalam
menentukan rencana maupun pelaksanaan asuhan keperawatan guna
memenuhi kebutuhan kesehatan klien.
6. Sebagai koordinator agar dapat memanfaatkan sumber-sumber potensi
klien (Coordinator)
Perawat memanfaatkan semua sumber-sumber dan potensi yang ada, baik
materi maupun kemampuan klien secara terkoordinasi sehingga tidak ada
intervensi yang terlewatkan maupun tumpang tindih.
Dalam menjalankan peran sebagai koordinator, perawat dapat melakukan hal-
hal sebagai berikut :
a. Mengkoordinasi seluruh pelayanan keperawatan
b. Mengatur tenaga keperawatan yang akan bertugas
c. Mengembangkan sistem pelayanan keperawatan
d. Memberikan informasi tentang hal-hal yang terkait dengan pelayanan
keperawatan pada sarana kesehatan.
DISUSUN OLEH
MOH. FAZRI
PK 115 016 081
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan limpahan rahmat-Nya maka kami dapat menyelesaikan sebuah
makalah dengan judul “Pengaruh Budaya Terhadap Askep Maternitas”.
Dalam pembuatan makalah, kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang ikut serta dalam menyelesaikan
makalah ini. Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan karena terbatasnya pengetahuan kami maka dari itu makalah ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karna itu kami harapkan
dari pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
memperbaiki makalah ini.
Namun demikian kami sangat berharap kiranya makalah dan askep ini
dapat memberikan manfaat. Terima kasih, dan semoga makalah ini bisa
memberikan sumbangsih positif bagi kita semua.
Penyusun,
Moh Fazri
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ............................................................................................ 6
B. Saran ..................................................................................................... 6
A. Latar Belakang
Perawat merupakan seorang praktisi profesional dengan suatu keahlian
tersendiri yang sepanjang pekerjaannya selalu berhubungan dengan berbagai
disiplin ilmu lain yang terkait dengan keperawatan. Keperawatan merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan yang berdasarkan ilmu dan kiat
keperawatan, di tujukan pada individu, keluarga, masyarakat baik yang sehat
maupun sakit yang mencakup biopsikososial dan spiritual yang
komprehensif.
Berdasarkan hal tersebut, konsep asuhan keperawatan maternitas juga di
laksanakan secara komprehensif yang mencakup seluruh aspek dalam diri
individu. Pengetahuan perawat tentang aspek kebudayaan akan memberikan
implikasi yang positif dalam melaksanakan proses keperawatan yang efektif.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Kebudayaan
kulture (budaya) sebagai keseluruhan ketrampilan, kebiasaan dan pengertian
yang di dapatkan dan belajar yang berlaku untuk kelompok tertentu. (Tylor,
1970 )
Budaya adalah keseluruhan system gagasan, tindakan dan hasil karya
manusia dengan belajar. (Koetjaraningrat 1989 )
Kebudayaan berarti sejumlah cara hidup orang, warisan sosial individu yang
ia peroleh dari kelompoknya (Kluckon 1949 ).
Hubungan manusia dan kebutuhannya dapat di katakan bahwa
kebudayaan itu merupakan respon manusia terhadap kebutuhan dasarnya.
Kebudayaan adalah prilaku yang harus di pelajari seseorang sebagai anggota
masyarakat. Kebudayaan dapat juga di katakan sebagai cara hidup manusia
yang di rancang sebagai pedoman hidupnya. Cara hidup tersebut merupakan
warisan sosial yang di pelajari dan di miliki oleh kelompok manusia.
Berdasarkan uraian di atas kebudayaan dapat di definisikan sebagai cara
hidup yang di pelajari dan di miliki oleh kelompok manusia.
Berdasarkan uraian di atas kebudayaan dapat di definisikan sebagai cara
hidup yang di pelajari dan di miliki bersama- sama secara kemasyarakatan di
teruskan dari generasi ke generasi berikutnya. Meskipun kebudayaan yang
satu berbeda dengan kebudayaan lainnya, semua kebudayaan berisi ciri atau
unsur-unsur yang bersifat universal.
Kebudayaan dapat di bagi menjadi 3 bagian utama yaitu (1) adat istiadat, (2)
system kepercayaan dan (3) benda hasil karya manusia.
Adat istiadat berarti kelompok kebiasaan. Kebiasaan-kebiasaan itu adalah
cara yang sesungguhnya dari anggota masyarakat bertingkah laku. Anak-anak
mulai belajar adat istiadat ketika mereka masih kecil, cara komunikasi, cara
supaya tetap bersih dan lain-lain.
Sistem kepercayaan adalah seperangkat ide atau gagasan yang
menetapkan standar prilaku yang baik dan buruk, serta memberikan makna
dan maksud hidup. Termasuk dalam pengertian system kepercayaan adalah
religi dan norma yang menetapkan cara seseorang harus berprilaku. Pada
masyarakat yang belum menganut agama Islam atau Kristen di pedalaman
Kalimantan, religi dan norma saling melengkapi bagaimanapun juga system
kepercayaan merupakan bagian dari kebudayaan terutama berguna bagi
individu sebab memberikan bimbingan dan arahan untuk menentukan
tindakan.
Benda hasil karya adalah objek yang di hasilkan dan di pakai masyarakat,
termasuk alat-alat yang di pakai untuk memproduksi benda-benda lain.
Benda-benda tersebut di kembangkan oleh masyarakat sendiri atau di tiru dari
masyarakat lain.
A. Kesimpulan
Pengkajian budaya dalam pemberian asuhan keperawatan maternitas akan
sangat bermanfaat untuk menjaga mutu pelayanan kesehatan. Manfaat yang
akan diperoleh seperti dapat meningkatkan efektifitas pelayanan kesehatan,
meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan, meningkatkan penerimaan
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, melindungi penyelenggara
pelayanan kesehatan dan kemungkinan timbulnya gugatan hukuman.
B. Saran
Asuhan keperawatan maternitas sebagai pelayanan keperawatan profesional
yang di tujukan kepada wanita usia subur, bayi beserta keluarganya agar
dapat beradaptasi secara holistic, maka peran perawat perlu ditingkatkan
dalam menerapkan proses keperawatan yang tidak terlepas dari kemampuan
perawat dalam menggali latar belakang budaya klien dan keluarga agar sikap,
nilai dan perilaku sehat yang dimilikinya tetap dipertahankan.
DAFTAR PUSTAKA