Anda di halaman 1dari 2

KASUS HIDROCEPHALUS

Klien bernama Anak L, usia 7 bulan, masuk melalui IGD dan dirawat sejak tanggal 30 Juli
2020. Klien dibawa ke rumah sakit dengan alasan mengalami pembesaran kepala sejak lahir.
Orang tua klien mengatakan, klien lahir di bidan secara normal. Pada saat lahir memang kepala
klien terlihat agak besar, namun di bidan mengatakan klien normal. Tidak ada kejang. Klien
tidak pernah di rawat di RS sebelumnya.
Saat masuk RS, berat badan klien 6,7 kg. Panjang badan 58 cm. Lingkar kepala klien 59,8
cm. Klien dirawat untuk operasi pemasangan VP shunt pada tanggal. Setelah operasi, klien
dirawat di ruang High Care Unit untuk mendapat perawatan yang lebih intensif. Kemudian klien
dipindahkan ke ruang rawat karena kondisi sudah stabil. Pada saat pengkajian, kesadaran klien
compos mentis dan keadaan umumnya sedang. Di kepalanya tampak balutan luka operasi.
Selain itu di abdomen juga terdapat luka balutan. Tanda-tanda vital klien cukup stabil yaitu N:
110 x/menit, pernafasan 28 x/ menit, dan suhu 36,8 0 C. Tidak ada riwayat alergi. BAB 1X sehari
konsistensi lunak.
Klien terlihat berbaring di tempat tidur. Klien terlihat sering menangis, terutama pada
saat dilakukan prosedur invasif seperti pemasangan infus dan pengambilan sampel darah. Hasil
dari pemeriksaan cairan otak secara makroskopi didapatkan hasil Tes Nonne (+) dan Tes Pandy
(+), protein total 53 mg/d, glukosa 45 mg/dl, dan klorida 667 mg/dl. Sedangkan hasil
pemeriksaan hematologi semuanya dalam batas normal. Sejak lahir, klien pernah mengalami
demam dan batuk pilek, tidak ada kejang dan mimisan. Klien sudah mendapat imunisasi BCG
dan polio. Klien diberi ASI oleh ibu klien. Menurut orangtua klien, klien tidak ada masalah dalam
pemberian ASI, klien minum cukup banyak. Selain ASI, klien juga diberikan PASI yaitu bubur
susu. Pola tidur klien yaitu 9 jam untuk tidur malam dan 2 jam saat siang. Klien BAB 2 kali
sehari, BAK 6 kali sehari. Penilaian risiko jatuh dengan metode humpty dumpty, skor yang
didapat adalah 13 yaitu risiko jatuh sedang. Penilaian risiko dekubitus dengan metode norton,
skornya adalah 9 yaitu kategori sedang. Klien mendapatkan obat parenteral yaitu ceftriaxone
2x200 mg dan ketorolac 2x7,5 mg. Klien mendapat cairan IVFD yaitu KaEn IB 500ml dalam 24
jam.
Hasil CT scan : tampak dilatasi ventrikel

Anda mungkin juga menyukai