No :
Resiko
OLEH:
ARNIAT SISWI NAZARA (180204001)
PROGRAM STUDI NERS
FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY. N DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI DI RSU PRATAMA, NIAS UTARA
h. Masalah dengan
perumahan
Klien menganggap
tetangganya tidak
menyukainya dan
meyepelekan dirinya dan
menghina klien jelek.
40
TH
Keterangan: : garis perkawinan
: perempuan : tinggal serumah dengan klien
: laki-laki : meninggal
: klien
: cerai
: garis keturunan
3. SUMBER KOPING
DIAGNOSA MATERIAL
PERSONAL ABILITY SOSIAL SUPPORT BELIEF TERAPI
KEPERAWATAN ASSET
Defisit perawatan Klien tampak lesu, dapat bergerak 1. Klien dulu Nilai dan Terapi
diri 1. Orang dekat : pernah bekerja di keyakinan : Rehabilitasi
dan berjalan dengan bebas namun
toko tetapi klien klien dan TAK
orang yang
gerakan pelan-pelan. Selama di keluar karena tidak
berkeyakinan
dekat dengan betah dengan
Rumah Sakit klien untuk melakukan beragama
tempat kerjanya
klien yaitu islam
aktivitas sehari-hari seperti mandi, dan suka dihina
Bapak dan teman-temanya
menggosok gigi, keramas, makan
2. Klien
Ibunya.
dan mengikuti senam namun harus
mengatakan dan
di motivasi oleh perawat. 2. Peran serta meyadari bahwa
dalam kegiatan keluarganya
kelompok / adalah keluarga
Klien terlihat tidak rapi : klien tidak
masyarakat : tidak mampu.
berhias, tidak memotong kuku, dan
klien selama
jarang menggosok gigi harus
sakit tidak ikut
disuruh, makan dan mandi harus
kegiatan
disuruh, pakaian kusut, rambut tidak
bermasyarakat.
disisir, rambut berketombe.
3. Hambatan dalam
berhubungan
dengan orang
lain : di rumah
sakit klien
jarang
berkomunikasi
dengan temanya
dan perawat,
klien tidak
koperatif klien
suka diam dan
menyediri
4. MEKANISME KOPING
ANALISA/KESAN
UPAYA YANG DILAKUKAN
KONSTRUKTIF DESTRUKTIF
1. Klien tidak dapat
1. Klien mengatakan bersosialisasi
puas menjadi dengan klien lain,
anakayahnya. Karena keluarga maupun
klien merasa bisa perawat.
membimbing adiknya 2. Klien jarang
untuk merawat ayahya bergaul dan haya
yang sedang sakit dan memiliki sedikit
membantu ibunya untuk teman, klien lebih
menyelesaikan suka berdiam di
pekerjaan rumah. dalam rumah.
3. Klien mengatakan
bahwa dirinya
kecewa hanya
sempat sekolah
sampai SMP dan
klien tidak dapat
melanjutkan
sekolah lagi karena
masalah biaya.
4. Klien dulu pernah
bekerja di toko
tetapi klien keluar
karena tidak betah
dengan tempat
kerjanya dan suka
dihina teman-
temanya.
5. Klien menganggap
tetangganya tidak
menyukainya dan
meyepelekan
dirinya dan
menghina klien
jelek.
6. Klien mengatakan
dan meyadari
bahwa keluarganya
adalah keluarga
tidak mampu.
5. STATUS MENTAL
1. Penampilan Klien terlihat tidak rapi : klien tidak berhias, tidak memotong kuku, dan jarang menggosok gigi harus
disuruh, makan dan mandi harus disuruh, pakaian kusut, rambut tidak disisir, rambut berketombe
2. Pembicaraan klien masih kacau dan kadang tidak nyambung, tidak fokus dan pelan
3. Aktivitas motorik Klien tampak lesu, dapat bergerak dan berjalan dengan bebas namun gerakan pelan-pelan. Selama di
Rumah Sakit klien untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti mandi, menggosok gigi, keramas,
makan dan mengikuti senam namun harus di motivasi oleh perawat.
4. Interaksi selama wawancara Saat wawancara klien mau diajak komunikasi, kontak mata kurang fokus / tidak fokus pada lawan
bicara, klien tidak mampu diajak bicara terlalu lama dan biasanya klien minta untuk menghindar atau
megakhiri percakapan.
5. Alam perasaan Tampak senang
6. Afek Afek Klien Datar saat diajak berbicara tentang sedih dan senang tidak ada perubahan roman muka, ada
respon saat diwawancara pandangan tidak mau melihat yang mengajak berbicara, pandangan kosong.
7. Persepsi Tidak terdapat kelaianan dalam persepsi seperti hallusinasi dll
8. Isi pikir Tidak terjadi gangguan isi pikir seperti obsesi dan waham
9. Proses pikir Pada saat wawancara klien mampu menjawab apa yang ditanyakan oleh perawat namun sesekali
pertanyaan yang di berikan harus di ulangi.
10. Tingkat kesadaran Klien terkadang tampak bingung, menjawab pertanyaan tidak konsisten.
11. Daya ingat Klien mampu mengingat-ingat kegiatan-kegiatan yang dilakukan dirumah, Orang-orang terdekat dan
pada saat diantar ke RSJ Dr. Amino GondoHutomo.
12. Kemampuan berhitung Kemampuan berhitung klien cukup baik, klien dapat berkonsentrasi dan mampu berhitung sederhana.
Contoh menghitung 1 – 10
13. Penilaian Klien mampu mengambil keputusan diantara dua hal, yaitu saat ditanya mau ibadah apa mandi
dulu?.Klien mengatakan mandi dulu agar ketika ibadah klien dalam keadaan bersih baru makan.
14. Daya tilik diri Klien mengingkari kalu dirinya sakit jiwa.
Terapi keperawatan :
Dx : defisit perawatan diri
Terapi Rehabilitasi
Terapi TAK
PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA LANJUT PADA KLIEN Ny.N DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI
1. Identitas :
Klien
Nama : Ny.N
Umur 40 th
:
2. Hasil Pengkajian
Faktor Predisposisi : Klien sebelumnya pernah dirawat di Rs Jiwa sampai 3 kali kurang lebih 6 bulan tidak pernah
minum obat, dalam keluarga klien tidak ada yang mengalami gangguan jiwa. Sejak Bapakya
meniggal dunia pasien terlihat sering melamun, murung, tidak mau makan dan mandi, mandi harus
disuruh. Pasien tidak pernah megalami aniaya fisik maupun kejadian yang tidak menyenangkan.
a. psikologi
Faktor Presipitasi : pasien terlihat sering melamun, murung, tidak mau makan dan mandi, mandi harus disuruh. Pasien
tidak pernah megalami aniaya fisik maupun kejadian yang tidak menyenangkan.
b. sosial
Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : di rumah sakit klien jarang berkomunikasi
dengan temanya dan perawat, klien tidak koperatif klien suka diam dan menyediri
2. Ukuran
TB : 156 cm BB : 50kg
2. Kondisi Psikososial :
a. Respon Pikiran : Klien megatakan meyukai anggota tubuh pada bagian hidung dan tidak menyukai bagian anggota
tubuhnya yaitu gigi karena giginya ompong.
d. Respon sosial : Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : di rumah sakit klien jarang berkomunikasi
dengan temanya dan perawat, klien tidak koperatif klien suka diam dan menyediri
Sumber Daya
a. Klien :
b. Keluarga :
c. Kelompok :
d. Masyarakat :
3 Diagnosa Medis :
Terapi Medis : Terapi medis
Trihaksiphenidil 3x 2 mg
Ziozapin 2x 12,5 mg
Kalxefin 1x 20 g
4 Diagnosa Keperawatan :
1. Defisit perawatan diri
3. Isolasi sosial