Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 1

1. Ani khomsa okta 9. Maratus solihah


2. Denta kartika W 10. Milla puspa A
3. Devi aprelia H 11. Neli saadah
4. Eka yana ariyani 12. Nilam astrini
5. Fara triska fandila 13. Sri purnamasari
6. Falikatul ibrizah 14. Ulya irnanda
7. Hasna yumna M
8. Khilwilyatul ula
A. Konsep nursing secara holistik dan integral
APA KEPERAWATAN HOLISTIC ITU?
• Semua praktek keperawatan yang mempunyai tujuan untuk menyembuhkan
• holistic keperawatan adalah praktik khusus yang mengacu pada pengetahuan
keperawatan.
APA YANG DILAKUKAN SEORANG PERAWAT HOLISTIK
• Seorang perawat holistic adalah alat penyembuhan dan fasilitator dalam proses
penyembuhan
• seorang perawat holistic sangat menjaga kehormatan masing-masing individu baik
pengalaman tentang kesehatan ,keyakinan kesehatan dan nilai-nilai.
KEPERAWATAN HOLISTIC ITU BERFOKUS PADA APA?
1. MELINDUNGI ,MEMPROMOSIKAN DAN MENGOPTIMALKAN KESEHTAN
DARI PENYAKIT
2. MEMBANTU PENYEMBUHAN
3. MENCEGAH PENYAKIT DAN CEDERA
4. MENGURANGI PENDERITAAN.
5. MENDUKUNG UNTUK MENEMUKAN KEDAMAIAN ,KENYAMANAN DAN
KESEIMBANGAN DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG DALAM HOLISTIC NURSING
• Nilai inti 1:
Holistik Filsafat, Teori,
dan Etika
• Nilai inti 2:
Holistik Pendidikan dan Penelitian
• Nilai inti 3:
Holistik Perawat Perawatan Diri
• Nilai inti 4:
Holistik Komunikasi, Lingkungan Terapi, dan Keragaman Budaya
Nilai inti 5:
Proses Merawat Holistik
Pengertian integral
• Perawat merupakan bagian integral (terpenting) dalam suatu instansi
kesehatan karena perawat merupakan kerangka dasar yang tidak dapat
dipisahkan dalam proses memberikan pelayanan kesehatan, dalam semua
instansi kesehatan jumlah perawat lebih banyak dari jumlah tenaga
kesehatan yang lain
B. Konsep entrepreneur dalam kerangka
marketing keperawatan
 Adversiting periklanan, ex: website, blog, jejaring sosial,
leaflet, benner, brosur.
 Selling perawat menyediakan dan memberikan jasa
layanan kepada klien dan perawat berhak mendapatkan
imbalan atas jasa yang yang telah diberikan.
 Distributor penyaluran barang / jasa.
C. Terminologi entrepreneur
Secara terminologi David E. Rye dalam budaya
The Vest- Pocket Entrepreneur (1996). Mempresentasikan
kewirausahaan sebagai pengetahuan terapan dari konsep dan
teknik manajerial yang disertai risiko dalam menstransformasi
sumber daya menjadi output yang memiliki nilai tambah tinggi
(Valve Added)
Entrepreneurship juga dapat diartikan sebagai the backbone of
economy, yaitu syaraf pusat perekonomian atau tailbone of
economic, yaitu pengendalian suatu bangsa (Soeharto
Prawirakusumo 1997:1)
D. Pengembangan body of knowledge
 Body of knowledgea adalah unsur utama dalam mengembangkan
pendidikan keperawatan.
Secara konseptual Nursepreneur termasuk dalam
pengembangan karir dari peran dan fungsi perawat. pengembngan karir
tersebut dapat menjadi pengelola klinik atau sarana kesehatan lainnya.
Misalnya manager spa, manager fisioterapi, manager Nursing Center,
manager Balai kesehatan swasta, pemilik massage dan refleksi,
meskipun dalam pelaksanaan teknisnya banyak melibatkan profesi lain
sebagai pelaksana, dalam hal ini perawat dapat bertindak sebagai
pemilik modal, penggagas ide, pemilik saham, atau owner yang akan
menggaji karyawannya. Entreprenuer memiliki sifat : Berhasrat
mencapai prestasi, Seorang Pekerja keras, Ingin bekerja untuk dirinya,
Mencapa kualitas, Berorientasi kepada Reward dan Kesempurnaan
,Optimis, Berorganisasi , Berorientasi kepada keuntungan.
Entrepeneur bagi perawat sebetulnya bisa dipelajari sambil
melakukannya (learning by doing), namun harus diingat bahwa
wawasan tentang jenis usaha yang akan dipilih tetap sangat diperlukan
karena jika tanpa hal itu sama dengan menyelam ke dasar laut tanpa
tabung gas. Agar konsep Entrepeneur dapat dipahami lebih jauh dalam
kaitannya dengan konsep nursepreneur, akan dicakup lima ciri
entrepeneur unggulan (Paulus Winarto, 2005):
1. Berani mengambil risiko.
2. Menyukai tantangan.
3. Punya daya tahan yang tinggi.
4. Punya visi jauh ke depan
5. Selalu berusaha memberikan yang terbaik.
E. Riset jiwa wirausaha
Universitas Trunojoyo Madura (UTM) saat ini sedang
menggiatkan pendidikan kewirausahaan untuk menumbuhkan jiwa dan
perilaku berwirausaha serta wadah bagi mahasiswa untuk berwirausaha.
Selain itu Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,
Kementerian Pendidikan Nasional telah meluncurkan Program Mahasiswa
Wirausaha (PMW) untuk dilaksanakan dan dikembangkan oleh perguruan
tinggi, termasuk di UTM. PPMW bertujuan untuk memberikan bekal
pengetahuan, keterampilan dan jiwa wirausaha (entrepreneurship) berbasis
IPTEKS kepada para mahasiswa agar menjadi pengusaha yang tangguh
dan sukses menghadapi persaingan global. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui karakteristik kewirausahaan mahasiswa UTM. Variabel yang
diamati terdiri atas ciri-ciri kepribadian wirausaha meliputi dorongan
untuk berprestasi, rasa tanggung jawab, sikap terhadap resiko, percaya diri,
menggunakan umpan balik, orientasi jangka panjang, kemampuan dan
ketrampilan manajerial, dan sikap terhadap uang. Metode analisis yang
digunakan adalah deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan Dari 8 karakteristik jiwa kewirausahaan
yang menjadi variabel penelitian hanya karakteristik berorientasi jangka
panjang saja yang banyak di miliki oleh oleh responden dalam tahapan
tinggi, yaitu 70%. Sedangkan ke 7 karakteristik jiwa kewirausahaan yang
lainnya seperti dorongan berprestasi, rasa tanggung jawab, sikap terhadap
risiko, rasa percaya diri, menggunakan umpan balik, kemampuan
manajerial dan sikap terhadap uang sudah dimiliki oleh para responden
meskipun pada tahap sedang. Hasil lain penelitian inin menunjukkan
presentase mahasiswa UTM yang memiliki cita-cita untuk usaha mandiri
(wirausahawan) hanya sebesar 36,2%. Sisanya sebesar 63,8% memiliki
cita-cita sebagai pegawai, baik karyawan swasta mapun PNS.

Anda mungkin juga menyukai