Anda di halaman 1dari 30

BANTUAN AKTIVITAS SEHARI-HARI PADA

KELOMPOK LANSIA
 Penurunan produktifitas dari kelompok usia lanjut
terjadi karena terjadi penurunan fungsi, sehingga akan
menyebabkan kelompok usia lanjut mengalami
penurunan dalam melaksanakan kegiatan harian
seperti makan, ke kamar mandi, berpakaian, dan
lainnya dalam Activities Daily Living (ADL).
 Kemandirian pada lansia dinilai dari kemampuannya
untuk melakukan aktivitas sehari–hari (activities of
Daily Living = ADL)
 Sekitar20% daripenduduk dunia usia 70 tahun, dan
50% dari penduduk usia 85 tahun lebih dilaporkan
mengalami kesulitan dalam aktifitas sehari-hari (ADL)
seperti mandi, berpakaian, kekamar kecil,
kontinen(buang air besar/buang air kecil), makan dan
perpindahan tempat
Penurunan
produktifitas dari Sekitar
kelompok usia lanjut 20% daripenduduk
terjadi karena terjadi dunia usia70 tahun,
penurunan dan 50% dari
fungsi, sehingga akan penduduk usia 85
Kemandirianpadalan tahun lebih
menyebabkan
siadinilaidarikemamp dilaporkan
kelompok usia lanjut
uannyauntukmelaku mengalami kesulitan
mengalami
kanaktivitassehari– dalam aktifitas
penurunan dalam
hari( sehari-hari( ADL)
melaksanakan
kegiatan harian Activities of Daily seperti
seperti makan, ke Living mandi, berpakaian, k
kamar = ADL) e kamar
mandi,berpakaian, da kecil, kontinen
n lainnya dalam (buang air
besar/buang
Activities Daily Living
air kecil), makan dan
(ADL). perpindahan tempat
Meskipun lansia secara alamiah mengalami
penurunan dan kemunduran fisik, tetapi tidak
menutup kemungkinan lansia dapat melakukan
aktivitas dan pemenuhan kebutuhan sehari–hari
secara mandiri. Ketersediaan bantuan sepanjang
waktu di rumah atau institusi layanan kesehatan atau
rawatan rumah bersifat melindungi kebutuhan lansia
untuk tetap tinggal di rumahnya dan
mempertahankan kemandiriannya selama mungkin.
 Disabilitas menyebabkan lansia tidak dapat mencapai
tujuan menjadi tua tetap sehat(Healthy ageing ) dan
menjadi tua yang aktif (active ageing). Selain itu
disabilitas tidak hanya memberikan dampak bagi
lansia sendiri tetapi juga berdampak pada keluarga,
masyarakat dan pemerintah, karena jika dilihat dari
segi ekonomi akan memberikan beban biaya
yang cukup besar
Empat tahap lansia menurut WHO:
•1) Usia pertengahan (Middle Age) = kelompokusia45–59 tahun.
2) Lanjut usia(Elderly ) = antara 60–74 tahun.
3) Lanjut usia tua( Old ) = antara 75– 90 tahun.
4) Lansia sangat tua(Very Old ) = d iatas 90tahun.
Pralansia = seseorang
yang berusia antara 45-
59 tahun Batasan lansia yang ada di Indonesia
adalah 60 tahun keatas. Pernyata an
tersebut di pertegas dalam Undang–
2) Lansia= seseorang
yang berusia 60 tahun
undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang
atau lebih. Kesejahteraan Lanjut Usia pada Bab 1
Pasal1 Ayat 2 adalah seseorang
yang telah mencapai usia 60 tahun
3) Lansia resiko
tinggi= seseorangyang berusia 70 keatas
tahun atau lebih atau seseorang
yang berusia 60 tahun atau lebih
dengan masalah kesehatan.

4) Lansia Potensial=
lansia yang masih mampu
melakukan aktifitas

) Lansia tidak potensial=


lansia yang tidak berdaya
mencari nafkah, sehingga
hidupnya bergantung pada
bantuan orang lain.
Kebutuhan Hidup Lansia

1. Kebutuhan fisiologis
2. Kebutuhan keselamatan dan rasa aman
•Kebutuhan fisiologis merupakan hal yang
perlu atau penting untuk bertahan
•adalah kebutuhan akan rasa keamanan
hidup.Kebutuhan tersebut antara lain oksigen, dan ketentraman, seperti
cairan, nutrisi, temperatur, eliminasi, tempat Kebutuhan akanj aminan hari
tinggal, istirahat, dan seks tua, kebebasan, kemandirian
Kebutuhan Hidup Lansia

4. Kebutuhan harga diri


3. Kebutuhan cinta dan rasa memiliki •adalah kebutuhan akan harga diri untuk
•adalah kebutuhan dimana manusia diakui akan keberadaannya. Kebutuhan
secara umum mebutuhkan perasaan harga diri berhubungan dengan
bahwa mereka dicintai oleh keluarga keinginan terhadap kekuatan,
mereka dan bahwa mereka diterima oleh pencapaian, rasa cukup, kompetensi,
teman sebaya dan oleh masyarakat rasa percaya diri, dan kemerdekaan.
5. Kebutuhan aktualisasi diri
Kebutuhan Hidup Lansia •merupakan tingkat
kebutuhan
yang paling tinggi dalam
hirarki Maslow. Menurut
teori, pada saat manusia
sudah memenuhi seluruh
kebutuhan pada tingkat an
yang lebih rendah, hal
tersebut melalui aktualisasi
diri dikatakan bahwa
mereka mencapai potensi
mereka yang paling
maksimal
Jika kebutuhan–kebutuhan tersebut tidak
terpenuhi akan timbul masalah–masalah
dalam kehidupan orang lanjut usia yang
akan menurunkan kemandiriannya.
Kemandirian lanjut usia dapat dilihat dari
kemampuan untuk melawan aktivitas
normal sehari-hari (Activity of Daily Living
).Kemandirian lansia tidak hanya diukur
dari kemampuan mereka dalam beradaptasi
dan beraktivitas normal sehari–hari, tetapi
juga dari kondisi tubuh ataupun kesehatan
lansia. Semakin lemah kondisi kesehatan
lansia semakin berkurang pula tingkat
kemampuan mereka dalam beraktivitas
Activity of Daily Living
Activity of Daily Living (ADL)adalah kegiatan melakukan pekerjaan rutin
sehari-hari.ADLmerupakan aktivitas pokok pokok bagi perawatan
diri.ADLmeliputi antara lain : ketoilet, makan, berpakaian (berdandan),
mandi, dan berpindah tempat . (Hardy winito & Setiabudi, 2005)

Brunner & Suddarth (2002 )ADL adalah aktifitas perawatan diriyang harus
pasien lakukan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan
hidupsehari-hari

ADL adalah ketrampilan dasar dan tugas okupasional yang harus dimiliki
seseoranguntuk merawat dirinya secara mandiri yang dikerjakan
seseorang sehari-harinyadengan tujuan untuk memenuhi/berhubungan dengan
perannya sebagai pribadidalam keluarga dan masyarakat (Sugiarto,2005)

ADL merupakan suatu bentuk pengukuran kemampuan seseorang


untuk melakukan
activity of daily living secara mandiri. Penentuan kemandirian
fungsional dapatmengidentifikasi kemampuan dan keterbatasan
klien sehingga memudahkanpemilihan intervensi yang tepat
(Maryam, 2008).
Activity of Daily Living
Adalah pengukuran terhadap aktivitas
yang dilakukan rutin oleh manusia setiap
hari

.Aktivitas tersebut antara


. lain: memasak, berbelanja,merawat/men
gurus rumah, mencuci, mengatur
keuangan, minum obat dan
memanfaatkan sarana transportasi

Skala ADL terdiri atas skala ADL dasar


atau Basic Activity of Daily Living (BADLs),
Instrumental or Intermediate Activity of
Daily Living (IADLs). Skala ADL dasar
mengkaji kemampuan dasar seseorang
untuk merawat dirinya sendiriself care ),
dan hanya mewakili rentang range ) yang
sempit dari kinerja (performance)
Lansia dapat diberi penilaian dalam melakukan aktifitas
sebagai berikut:
ADL PENGERTIAN TINDAKAN TINDAKAN YANG
MANDIRI BERGANTUNG
Makan Kemammpuan untuk Mengambil makanan Bantuan dalam hal
menyiapkan makanan yang dari piring dan mengambil dari
sederhana untuk dirinya, mentuapinya sendiri piring dan
meliputi kemampuan untuk menyuapinya, tidak
menyendokkan nasi dalam makan sama sekali,
piring, memilih lauk, dan makan parenteral
kemandirian dalam atau melalui nasal
menghabiskan makanan serta gastrointestinal tube
kebersihan piring/gelas serta (NGT)
kerapihan meletakkan
peralatan makan
Berpakaian Kemampuan untuk Mengambil baju dari Tidak dapat memakai
mengenakan pakaian dari lemari, memakai baju sendiri atau
gantungan baju atau setelah pakaian, melepaskan hanya sebagian
mandi,m mengambil baju dari pakaian,mengancing
rak, mengenakan, serta atau mengikat
mengancing atau membuka pakaian
Lansia dapat diberi penilaian dalam melakukan aktifitas
sebagai berikut:
ADL PENGERTIAN TINDAKAN TINDAKAN YANG
MANDIRI BERGANTUNG
. Berpindah Kemammpuan bepergian Berpindah dari Bantuan dalam naik
tempat tidur, bangkit atau turun dari
dari kursi sendiri tempat tidur atau
kursi, tidak
melakukan sesuatu
atau berpindah
. Ke kamar Kemampuan untuk mengatur Masuk dan keluar dari Menerima bantuan
ecil hajat seperti masuk dan kamar kecil kemudian untuk masuk
keluar WC, mencopot serta membersihkan kekamar kecil dan
merapikan pakaian, serta genitalia sendiri menggunakan pispot
kamampuan untuk cebok atau
membersihkan alat vitalnya
Lansia dapat diberi penilaian dalam melakukan aktifitas
sebagai berikut:
ADL PENGERTIAN TINDAKAN TINDAKAN YANG
MANDIRI BERGANTUNG
Mandi Kemampuan untuk menyiram Bantuan hanya pada Bantuan mandi lebih
tempat tertentu, menyabuni satu bagian mandi ( dari satu bagian
serta menggosok daki di seperti punggung tubuh, bantuan
tempat tertentu, menyirami atau ekstremitas yang masuk dan keluar dari
kembali anggota tubuh yang tidak mampu) atau bak mandi serta tidak
terkena sabun, menggunakan mandi sendiri mandi sendiri
handuk sampai sepenuhnya
mengeringkan tubuh
Kontinen Apakah dalam melakukan BAB dan BAK Inkontinensia parsial
hajat besar atau hajat kecil, seluruhnya dikontrol atau total,
pasien tersebut mengalami sendiri menggunakan kateter
kesulitan atau masih dapat dan pispot, enema
mengaturnya sendiri dan pembalut/diaper.
MACAM-MACAM ADL
1. •ADL dasar/Basic of Activity Daily Living , yaitu
 keterampilan dasar yang harus dimiliki seseorang untuk
merawat dirinya meliputi berpakaian, makan& minum,
toileting, mandi, berhias.•
2. ADL instrumental / Instrumental of Activity Daily Living
, yaitu ADL yang berhubungan dengan penggunaan alat
atau benda penunjang kehidupan sehari-hari seperti
menyiapkan makanan, menggunakan telefon, menulis,
mengetik, mengelola uang.
3. ADL vokasional, yaitu ADL yang berhubungan dengan
pekerjaan atau kegiatan
sekolah.ADL non vokasional, yaitu ADL yang bersifat
rekreasional, hobi, dan mengisi waktu luang
Faktor-faktorYang MempengaruhiADL

Umur dan status Fungsi Tingkat Status


perkembangan Kognitif stress mental

Kesehatan Fungsi Ritme Pelayanan


fisiologis Psikososial biologi kesehatan
 Ritmebiologi Indeks
Barthel Indeks
Penilaian Katz
ADL

FIM
*I. INDEKS BARTHEL : Mengukur KemandirianFungsional Dalam Hal
Perawatan Diri Dan Mobilitas.

No FUNGSI SKOR KETERANGAN


No Skor Keterangan
1. Mengendalikan rangsang 0 Tak terkendali/tak terkontrol (perlui
pencahar)
pembuangan tinja
1 Kadang2 tak terkendali (1x seminggu)
2 Terkendali Teratur

2. Mengendalikan Rangsang Kemih 0 Tak erkendali/pakai kateter


1 Kadang2 tak terkendali (1x 24 jam)
2 Mandiri
3. Membersihkan diri (seka muka, 0 Butuh pertolongsn orang lain
gosok gigi, sisir rambut) 1 Mandri

4. Penggunaan jamban, masuk dan 0 Tergantung pertolongan orang lain


keluar (melepaskan, memakai 1 Perlu pertolongan pada beberapa
celana, membersihkan, menyiram kegiatan, tetapi dapat melakukan
sendiri beberapa kegiatan
2 Mandiri
No FUNGSI SKOR KETERANGAN

5. Makan 0 Tak Mampu


1 Perlu ditolong memotong makanan
2 Mandiri

6. Berubah sikap dari berbaring ke 0 Tak Mampu


duduk 1 Perlu banyak bantuan untuk perlu
duduk
2 Bantuan minimal 1 orang
3 Mandiri
7. Berpindah/Berjalan 0 Tidak mampu
1 Bisa( pindah) dengan kursi roda
2 Berjalan dengan bantuan 1 orang
3 Mandri

8. Memakai Baju 0 Tergantung orang lain


1 Sebagian dibantu(memakai baju)
2 Mandiri
No FUNGSI SKOR KETERANGAN

9. Naik Turun Tangga 0 Tidak Mampu


1 Butuh pertolongan
2 Mandiri

10. Mandi 0 Tergantung orang lain


1 Mandiri

Total Skor IB:


20 : Mandiri
12-19 : Ketergantungan ringan
9-11 : Ketergantungan sedang
5-8 : Ketergantungan berat
0-4 : Ketergantungan total
 Dilakukannya pengkajian dengan menggunakan
Barthel Index sangat penting, terutama ketika terjadi
hambatan pada kemampuan lansia dalam
melaksanakan fungsi kehidupan sehari–
harinya. Kemampuan fungsional ini harus
dipertahankan semandiri mungkin. Dari hasil
penelitan tentang gangguan status fungsional
merupakan indikator penting tentang adanya penyakit
pada lansia. Pengkajian status fungsional dinilai
penting untuk mengetahui tingkat ketergantungan
II. Indeks Katz : Indeks Kemandirian Katz Untuk ADL
YangBerdasarkan Pada Evaluasi Fungsi Mandiri Atau
Bergantung DariKlien Dalam Hal Makan, Mandi, Toileting,
Kontinen (BAB/BAK),Berpindah Ke Kamar Mandi Dan
Berpakaian.

mandi Berpakai Toileting Berpindah Kontinen Makan


an
Penilaian Indeks Katz
No Penilaian Kriteria

6 Mandiri total Mandiri dalam mandi, berpakaian, pergi ke


toilet, berpindah,kontinendanmakan

5 Tergantung Mandiri pada semua fungsi diatas, kecuali salah satu dari
paling minimal fungsi di atas

4 Tergantung ringan Mandiri pada semua fungsi diatas, kecuali mandi dan satu
fungsi lainnya.

3 Tergantung sedang Mandiri pada semua fungsi diatas, kecuali mandi,


berpakaian, dan satu fungsi lainnya

2 Tergantung berat Mandiri pada semua fungsi diatas, kecuali mandi,


berpakaian, pergi ke toilet, dan satu fungsi lainnya

1 Tergantung paling Mandiri pada semua fungsi diatas, kecuali mandi,


Berat berpakaian, pergi ke toilet, berpindah, dan satu fungsi
 Analisi Hasil :
 Point : 13 – 17 : Mandiri
 Point : 0 – 12 : Ketergantungan
III. HE FUNCTIONAL INDEPENDENCE
MEASURE (FIM)

AlatPenilaian Yang Bertujuan Untuk Mengevaluasi


StatusFungsional Lansia (Pasien) Selama Proses
RehabilitasiSetelah Stroke, Cedera Otak Traumatis,
Cedera TulangBelakang Atau Kanker
Penilaian motori kmeliputi:

• Makan
• Berdandan
• Mandi
• Memakai baju
• Memakai celana
• Kekamar mandi(toilet )
• Kontrol sphincter Manajemen kontrol buang
air kecil
• Manajemenkontrolbuangair besar•
•Tidur, pakai kursi, pakai kursi roda
• Buang air sendiri
• Mandi dibak mandi, denganshower
• Gerakan Berjalan atau dengan kursi roda
• Naik tangga

Penilaian kognitif meliputi

• Pemahaman
• Ekspresi
• Interaksisosial
• Penyelesaianmasalah
• Ingatan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai