Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA

DENGAN PERUBAHAN FISIOLOGIS : ADL

KELOMPOK 3 :
1. Luis Da Cruz (1420119042R)
2. Leviana Surya (1420119041R)
3. Magdalena Junu Parera (1420119043R)
4. Maria Altin Wala (1420119036R)
5. Maria Antonia Bayangkari Mugi (1420119045R)

SI KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NUSANTARA KUPANG
2022/ 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya penulisan laporan asuhan keperawatan pada lansia dengan perubahan fisiologis :
ADL ini dapat diselesaikan. Askep ini disusun untuk memenuhi tugas pembelajaran mata
kuliah Keperawatan Gerontik.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan askep ini masih jauh dari kata sempurna.
Untuk itu kami sangat terbuka menerima kritik serta saran yang memebangun sehingga dalam
penulisan askep berikutnya dapat lebih baik lagi. Kami berharap askep ini dapat berguna bagi
para pembaca dalam hal menambah wawasan serta pengetahuan bagi pembaca mengenai
asuhan keperawatan pada lansia dengan perubahan fisiologis : ADL.
Akhir kata kami mengucapkan Terima kasih dan semoga askep sederhana ini dapat
dipahami oleh para pembaca. Dan kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kata-kata
yang kurang berkenan dihati para pembaca.
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lanjut usia adalah bagian dari proses tumbuh kemabng. Lansia merupakan suatu
prose salami yang ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Semua orang akan
mengalami proses menjadi tua dan masa tua merupakan masa hidup manusia yang
terakhir. Lanjut usia atau yang lazim disingkat dengan lansia merupakanwarga
Indonesia yang berusia > 60 tahun (Badan Pusat Statistik, 2015).
Aktivitas sehari-hari atau Activity of Daily Living (ADL) merupakan kegiatan
yang rutin dilakukan dalam kegidupan sehari-hari. Berbagai kemunduran fisik
mengakibatkan kemunduran gerak fungsional baik kemampuan moboilitas maupun
perawatan diri. Kemunduran fungsi mobilitas meliputi penurunan kemampuan
mobilitas di tempat tidur, berpindah, jalan/ ambulasi, dan mobilitas dengan alat
adaptasi. Kemunduran kemampuan perawatan diri meliputi penurunan kemampuan
aktivitas makan, mandi, berpakaian, defekasi dan berkemih, merawat rambut, gigi,
serta kumis dan kuku. Seiring terjadinya proses penuaan maka akan terjadi
perubahan ataupun kemunduran dalam ADL pada lansia. Oleh karena itu, perawat
harus memiliki kemampuan dalam mengkaji kemampuan ADL pada lansia.
Aktivitas sehari-hari yang dilakuakn oleh lansia ada lima macam diantaranya
makan, mandi, berpakaian, mobilitas dan toieting (Brunner & Suddart, 2001).
Untuk memenuhi kebutuhan lansia diperlukan pengetahuan atau kognitif dan sikap
yang dapat mempengaruhi perilaku lansia dalam kemandirian pemenuhan
kebutuhan ADL pada lansia.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas , maka rumusan masalah dari penulisan
makalah ini ialah :
1. Apa yang dimaksud dengan Activities of Daily Living?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi ADL pada lansia?
3. Macam-macam Activity of Daily Living?
4. Bagaimana pengukuran kemandirian lansia dengan indeks barthel?
5. Bagaimana asuhan keperawatan pada lansia dengan gangguan fisiologis : ADL?

C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui asuhan keperawatan
pada lansia dengan gangguan fisiologis : ADL.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian ADL
ADL (Activity of Daily Living) adalah sekumpulan kegiatan yang dilakukan
oleh lansia untuk memenuhi kebutuhan perawatan dirinya. Aktivitas tersebut
meliputi mandi, berpakaian, berpindah dari tempat tidur atau kursi, berjalan,
menggunakan toilet, dan makan. Seiring terjadinya proses penuaan, maka akan
terjadi perubahan ataupun kemunduran dalam ADL pada lansia.
Activity Daily Living (ADL) merupakan suatu kegiatan melakukan pengkajian
rutin sehari-hari. ADL adalah aktivitas pokok-pokok bagai perawatan diri, terdapat
beberapa ADL diantaranya seperti ke toilet, makan, berpakaian (berdandan), mandi,
dan berpindah tempat (Harydiwinoto, 2009). Sedangkan menurut Brunner &
Suddarth (2007) bahwa ADL adalah aktivitas perawatan diri yang harus pasien
lakukan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidup sehari-hari. ADL
adalah keterampilan dasar dan tugas okupasional yang harus dimiliki seseorang
untuk merawat dirinya secara mandiri yang dikerjakan seseorang sehari-harinya
dengan tujuan untuk memenuhi atau berhubungan dengan perannya sebagai pribadi
dalam keluarga dan masyarakat (Sugiarto, 2008).
Kemandirian lansia dalam ADL di definisikan sebagai kemandirian seseorang
dalam melakukan aktivitas dan fungsi kehidupan harian yang dilakukan oleh
manusia baik secara rutin dan universal (Sari, 2013). Kemandirian merupakan sikap
individu diperoleh secara komulatif dalam perkembangan dimana individu akan
terus belajar 27 untuk bersikap mandiri dalam menghadapi berbagai situasi di
lingkungan, sehingga individu mampu berpikir dan bertindak sendiri. Dengan
kemandirian seseorang dapat memilih jalan hidupnya untuk berkembang menjadi
lebih baik (Husain, 2013). Kemandirian lansia dalam ADL didefinisikan sebagai
kemandirian seseorang dalam melakukan aktivitas dan fungsi-fungsi kehidupan
sehari-hari yang dilakukan oleh manusia dengan teratur (Ediawati, 2013).
Selain ADL ada indikator lain yang dapat digunakan untuk mengetahui fungsi
individu dalam aktivitas sehari-hari, yaitu aktivitas instrumental kehidupan sehari-
hari (IADLs). IADLs agak lebih rumit namun tetap mencerminkan kemampuan
seseorang untuk hidup mandiri dan berkembang. Indikator IADL, sebagai berikut :
a. Membina persahabatan dan dukungan mental
b. Transportasi dan belanja
c. Menyiapkan makanan
d. Mengelola rumah tangga
e. Mengelola pengobatan
f. Berkomunikasi dengan orang lain
g. Mengelola keuangan

B. Faktor Yang Mempengaruhi ADL Pada Lansia


Terdapat beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kemandirian pada
lansia diantaranya sebagai berikut :
1. Usia
Penurunan fungsi organ tubuh ini akan lebih dirasakan pada usia diatas 60
tahun (Posbindu Lansia, 2012). Sedangkan lansia yang telah memasuki usia 70
tahun ialah lansia dengan resiko tinggi. Biasanya akan mengalami penurunan
dalam berbagai hal termasuk tingkat kemandirian dalam aktivitas sehari-hari
(Maryam. R. Siti, 2008).
2. Imobilitas
Keletihan atau kelemahan, batasan karakteristik intoleran aktivitas telah
diketahui sebagai penyebab paling umum yang paling sering terjadi dan menjadi
keluhan bagi lansia. Imobilisasi untuk sebagian besar orang tidak terjadi secara
tiba-tiba, bergerak dari imobilisasi penuh sampai ketergantungan fisik total atau
ketidakefektifan, tetapi berkembang secara perlahan dan tanpa disadari.
3. Mudah Terjatuh
Jatuh pada lansia merupakan masalah yang sering terjadi terutama masalah
kesehatan yang disebabkan oleh beberapa faktor baik faktor ekstrinsik (lantai
yang licin, turun tangga, dan kursi roda yang tidak terkunci) maupun intrinsik
(gangguan sistem anggota gerak, gangguan gaya berjalan).

C. Macam-macam Activity of Daily Living (ADL)


Dibawah ini terdapat macam-macam dalam pemenuhan Activity Daily Living
(ADL) sebagai berikut :
1. ADL Dasar
Merupakan keterampilan dasar yang harus dimiliki seseorang untuk merawat
dirinya meliputi berpakaian, makan dan minum, toileting, mandi, berhias.
Terdapat pula mengkategorikan kontinensi buang air besar dan buang air kecil
dalam kategori ADL dasar tersebut (Sugiarto, 2008).
2. ADL Instrumental
Activity Daily Living ini berhubungan dengan penggunaan alat atau benda
penunjang kehidupan sehari-hari seperti menyiapkan makanan, menggunakan
telefon, menulis, mengetik, mengelola uang kertas (Sugiarto, 2008).
3. ADL Vokasional
Pemenuhan Activity Daily Living ini berhubungan dengan pekerjaan serta
kegiatan sekolah baik diluar atau didalam (Sugiarto, 2008).
4. ADL Non Vokasional
Kegiatan atau aktifitas dalam pemenuhan ADL ini sebenarnya bersifat
rekreasional, hobi, dan mengisi waktu luang dengan kegiatan yang
menyenangkan
D. Mengukur Kemandirian Lansia Dengan Menggunakan Indeks Barthel
Indeks Barthel merupakan suatu instrumen pengkajian yang dapat berfungsi
untuk mengukur kemandirian fungsional baik dalam hal perawatan diri dan
mobilitas serta dapat juga digunakan sebagai kriteria dalam menilai kemampuan
fungsional bagi pasien-pasien yang mengalami gangguan aktivitas atau
keseimbangan. Untuk mengukur tingkat kemandirian dalam pemenuhan ADL
digunakan Indeks Barthel dengan kriteria-kriteria sebagai berikut :
BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
a. Identitas klien
Identitas klien meliputi nama, umur, jenis kelamin, suku bangsa/latar belakang,
kebudayaan, status sipil, pendidikan, pekerjaan dan alamat. Pada pengkajian umur
didapatkan data umur pasien memasuki usia lanjut.
b. Keluhan utama
Keluhan utama adalah keluhan yang membuat orang seseorang datang ke tempat
pelayanan kesehatan untuk mencari pertolongan.
c. Tingkat aktifitas sehari-hari
a. Pola aktifitas sehari-hari
b. Jenis frekuensi dan lamanya latihan fisik
d. Kemampuan melakukan ADM (mandi, keramas,oral care)
a. Berpakayan ,makan toileting
e. Tingkat lelelahan
a. Aktifitas yang membuat lelah
b. Riwayat sesak napas
f. Gangguan pergerakan
a. Penyebab gangguan pergerakan
b. Tanda dan gejala
c. Efek dari gangguan pergerakan
g. Pemeriksaan Fisik
a. Tingkat kesadaran
b. Pemeriksaan kekuatan otot
c. Postur/bentuk tubuh (Skoliosis, kiposis, lordosis ,cara berjalan.
d. Ekstremitas (kelemahan, gangguan sensorik, tonus otot, atropi)
e. Tremor, gerakan tak terkendali, kekuatan otot, kemampuan jalan.
f. Kemampuan duduk, kemampuan berdiri,nyeri sendi, kekuatan sendi

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Intoleransi akttifitas berhubungan dengan (gaya hidup kurang
gerak,imobilitas,ketidakseimbangan antara supai dan kebutuhan oksigen tira
baring)
2. Gangguan mobilisasi fisik berhubungan dengan (gangguan musculoskeletal,
nyeri, penurunan kekuatan otot, intoleransi aktifitas, keengganan memulai
pergerakan.)
3. Keletihan berhubungan dengan( ansietas, kelesuan fisik, peningkatan kelelahan
fisik, kelesuhan fisiologis (penyakit)
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosea keperawatan NOC NIC
1. Intoleransi Aktifitas NOC : NIC :
Definisi :  energy conservation  Energy management
Ketidakcukupan energi  self care : ADLs  Observasi adanya pembatasan
secara fisiologis maupun Kriteria hasil : klien dalam melakukan
psikologis untuk  Berpartisipasi dalam aktifitas
meneruskan atau aktifitas fisik tanpa  Kaji adanya faktor yg
menyelesaikan aktifitas disertai peningkatan menyebabkan kelelahan
yang diminta atau aktifitas tekanan darah nadi  Monitor nutrisi dan sumber
sehari hari dan RR energi tenaga adekuat
Batasan Karakteristik :  Mampuh melakukan  Monitor pasien akan adanya
a. Melaporkan secara aktifitas sehari hari kelelahan fisik dan emosi
verbal adanya secara mandiri secara berlebihan
kelelahan atau  Monitor respon kardiovaskular
kelemahan terhadap aktifittas
b. Respon abnormal  Monitor pola tidur dan lamanya
dari tekanan darah tidur atau istirahat pasien
atau nadi terhadap
aktifitas. Activity Therapy :
c. Adanya dyspneu  Kolaborasikan dengan tenaga
atau rehabilitasi medik dalam
ketidaknyamanan perencanaan program terapi yg
saat beraktifitas. tepat
Faktor- faktor yang  Bantuh klien untuk
berhubungan : mengidentifikasi aktifitas yg
 Tirah baring atau mampuh dilakukan
imobilisasi
 Kelemahan
menyeluruh
2. HAMBATAN NOC : NIC :
MOBILISASI FISIK  Mobility level Exercisetherapy ambulation :
Definisi :  Self care : ADLs  Monitoring vital sign sebelum
Keterbatasan dalam  Transfer performance /sesudah latihan dan lihat respon
kebebasan untuk Kriteria hasil : pasien saat latihan
pergerakan fisik tertentu  Klien meningkat dalam  Ajarkan pasien /tenaga
pada bagian tubuh atau aktifitas fisik kesehatan lain tentang teknik
satu atau lebih ekstrenitas  Mengerti tujuan dari ambulasi
secarah mandiri dan peningkatan mobilitas  Kaji kemampuan pasien dalam
terarah.  Memverbalisasikan mobilisasi
Batasan karakteristik : perasaan dalam  Latih pasien dalam pemenuhan
 Postur tubuh yg tidak meningkatkan kekuatan kebutuhan ADLs secara mandiri
stabik selama melakukan dan kemamouan sesuai kemampuan
kegiatan rutin harian berpindah  Dampingi dan bantuh pasien
 Keterbatasan kemampuan  Memperagakan saat mobilisasi dan bantuh
untuk melakukan penggunaan alat bantu penuhi kebutuhan ADLs ps
keterampilan motorik untuk mobilisasi  Berikan alat bantu jika klien
kasar memerlukan
 Keterbatasan kemampuan  Ajarkan pasien bagaimana
untuk melakukan merubah posisi dan berikan
keterampikan motorik bantuan jika di perlukan
halus
 Keterbatasan ROM
 Usaha yang kuat untuk
perubahan gerak
Faktor yang
berhubungan :
 Kurang pengetahuan
tentang penggunaan
pergerakan fisik
 Tidak nyaman, nyeri
 Kerusakan
muskuloskeletal dan
neuromuskuler
 Intoleransi
aktifitas/penurunan
kekuatan dan stamina
3. Keletihan NOC : NIC :
 Energi conservation Energy management
 Nutritional status  Observasi adanya pembatasan
energi. klien dalam melakukan
Kriteria hasil : aktifitas
 Memverbalisasikan  Kaji adanya faktor yg
peningkatan energi dan menyebabkan kelelahan
meresa lebih baik  Moniror nutrisi dan sumber
 Menjelaskan tenaga energi adekuat
penggunaan energi  Monitor pasien akan adanya
untuk mengatasi kelelahan fisik dan emosi
kelelahan secara berlebihan
 Monitor pola tidur dan
lamanya tidur/istirahat pasien
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lanjut usia adalah bagian dari proses tumbuh kemabng. Lansia merupakan suatu
prose salami yang ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Semua orang akan
mengalami proses menjadi tua dan masa tua merupakan masa hidup manusia yang
terakhir.
Aktivitas sehari-hari atau Activity of Daily Living (ADL) merupakan kegiatan
yang rutin dilakukan dalam kegidupan sehari-hari. Berbagai kemunduran fisik
mengakibatkan kemunduran gerak fungsional baik kemampuan moboilitas maupun
perawatan diri. Kemunduran fungsi mobilitas meliputi penurunan kemampuan
mobilitas di tempat tidur, berpindah, jalan/ ambulasi, dan mobilitas dengan alat
adaptasi. Kemunduran kemampuan perawatan diri meliputi penurunan kemampuan
aktivitas makan, mandi, berpakaian, defekasi dan berkemih, merawat rambut, gigi, serta
kumis dan kuku. Seiring terjadinya proses penuaan maka akan terjadi perubahan
ataupun kemunduran dalam ADL pada lansia. Oleh karena itu, perawat harus memiliki
kemampuan dalam mengkaji kemampuan ADL pada lansia.

B. Saran
Setelah melakukan tinjauan teori askep ADL maka saran yang dapat penulis sampaikan
kepada pembaca adalah sebagai berikut
1. Bagi perawat
hasil karya tulis ini diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam peningkatan
kulitas pelayanan asuham kperawatan khususnya pada lansia dengan gangguan
pemenuhan kebutuhan ADL

Anda mungkin juga menyukai