Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PROSEDUR TINDAKAN KEPERAWATAN PADA LANSIA


DAN BANTUAN AKTIFITAS SEHARI-HARI
(ATIVITY DAILY LIVING-ADL)

Disusun Oleh :

1. Fina Oktaridha (212113011)


2. Robet Supriadi (212113028)

Dosen Pembimbing :

Mawar Eka Putri, S.Kep,Ns, M.Kep

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH
TANJUNGPINANG
T.A 2023 / 2024
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya bagi Allah SWT. Atas berkat dan rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah kami yang berjudul “PROSEDUR TINDAKAN KEPERAWATAN
PADA LANSIA DAN BANTUAN AKTIFITAS SEHARI-HARI (ATIVITY DAILY LIVING-
ADL)” tepat pada waktunya. Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan
didukung bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Namun
tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan pada
makalah ini baik dari segi bahasa, penyusunan, atau aspek lainnya. Oleh karena itu diharapkan
kepada pembaca agar memberikan kritik dan saran yang membangun demi memperbaiki
makalah ini.

Tanjungpinang, 14 Oktober 2023

Kelompok 10
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………………………1

Daftar Isi……………………………………………………………………………………...2

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………3

A. Latar Belakang………………………………………………………………………...3
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………..3
C. Tujuan Penulisan………………………………………………………………………3

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………….4

A. Pengertian ADL………………………………………………………………………4
B. Macam-Macam ADL…………………………………………………………………4
C. Pengukuran ADL……………………………………………………………………..5
D. Faktor yang Mempengaruhi ADL pada lansia……………………………………….10

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………….....11

A. Kesimpulan……………………………………………………………………………11
B. Saran………………………………………………………………………………..…11

Daftar Pustaka…………………………………………………………………………....…..12
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lanjut usia adalah bagian dari proses tumbuh kembang. Lansia merupakan suatu
proses alami yang di tentukan ole Tuhan Yang Maha Esa. Semua orang akan mengalami
proses menjadi tua dan masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir. Lanjut
usa atau yang lazim disingkat dengan Lansia adalah warga Indonesia yang berusia ≥ 60
tahun (Badan Pusat Statistik, 2015).
Menurut WHO dalam Effendi dan Makhduli (2009) lansia terbagi dalam beberapa
batasan usia yaitu usia pertengahan (middle age) antara usia 45 sampai 59 tahun, lanjut
usia (elderly) berusia atara 60 dan 74 tahun, lanjut usia tua (old) usia 75 sampai 90 tahun,
dan usia sangat tua (very old) di atas 90 tahun.
Aktifitas sehari - hari atau Activity of Daily Living (ADL) adalah kegiatan yang
rutin dilakukan dalam kehidupan sehari - hari, Berbagai kemunduran fisik mengakibatkan
kemunduran gerak fungsional baik kemampuan mobilitas maupun perawatan diri.
Kemunduran fungsi mobilitas meliputi penurunan kemampuan mobilitas di tempat tidur,
berpindah, jalan / ambulasi, dan mobilitas dangan alat adaptasi. Kemunduran kemampuan
perawatan diri meliputi penurunan kemampuan aktivitas makan, mandi, berpakaian,
defekasi dan berkemih, merawat rambut, gigi, serta kumis dan kuku.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Activities Of Daily Living (ADL)?
2. Apa saja Macam-macam ADL?
3. Bagaimana cara pengukuran ADL?
4. Apa saja Faktor yang Mempengaruhi ADL pada Lansia?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi activities of daily living (ADL)
2. Untuk mengetahui Macam-macam ADL
3. Untuk mengetahui cara pengukuran ADL
4. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi ADL pada lansia
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertia ADL
ADL adalah kegiatan melakukan hari. ADL merupakan aktivitas pokok pekerjaan
pokok rutin sehari-bagi perawatan diri. ADL meliputi antara lain : ke toilet, makan,
berpakaian (berdandan). mandi, dan berpindah tempat.
Sedangkan menurut Brunner & Suddarth ADL adalah aktifitas perawatan diri
yang harus pasien lakukan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidup
sehari-hari.
ADL adalah keterampilan dasar dan tugas okupasional yang harus dimiliki
seseorang untuk merawat dirinya secara mandiri yang dikerjakan seseorang sehari-
harinya dengan tujuan untuk memenuhi / berhubungan dengan perannya sebagai pribadi
dalam keluarga dan masyarakat.
Istilah ADL mencakup perawatan diri (seperti berpakaian, makan & minum,
toileting, mandi, berhias, juga menyiapkan makanan, memakai telfon, menulis,
mengelola uang dan sebagainya) dan mobilitas (seperti berguling di tempat tidur, bangun
dan duduk, transfer/bergeser dari tempat tidur ke kursi atau dari satu tempat ke tempat
lain).

B. Macam - Macam ADL


1. ADL dasar, sering disebut ADL saja, yaitu keterampilan dasar yang harus dimiliki
seseorang untuk merawat dirinya meliputi berpakaian, makan & minum, toileting,
mandi, berhias. Ada juga yang memasukkan kontinensi buang air besar dan buang air
kecil dalam kategori ADL dasar ini. Dalam kepustakaan lain juga disertakan
kemampuan mobilitas.
2. ADL instrumental, yaitu ADL yang berhubungan dengan penggunaan alat atau benda
penunjang kehidupan sehari-hari seperti menyiapkan makanan, menggunakan telefon,
menulis, mengetik, mengelola uang kertas ADL dasar, sering disebut ADL saja, yaitu
keterampilan dasar yang harus dimiliki seseorang untuk merawat dirinya meliputi
berpakaian, makan & minum, toileting, mandi, berhias. Ada juga yang memasukkan
kontinensi buang air besar dan buang air kecil dalam kategori ADL dasar ini. Dalam
kepustakaan lain juga disertakan kemampuan mobilitas
3. ADL vokasional, yaitu ADL yang berhubungan dengan pekerjaan atau kegiatan
sekolah.
4. ADL non vokasional, yaitu ADL yang bersifat rekreasional, hobi, dan mengisi waktu
luang.
C. Cara Pengukuran ADL
Untuk melakukan penilaian kemampuan terhadap seberapa lemah dan ketergantungan
lansia biasanya dilakuakan penilaian aktivitas dasar sehari-hari pada lansia dengan
menggunakan indeks Katz dan Indeks Barthel. Indeks Katz digunakan untuk mengukur
kemampuan mandiri pasien untuk mandi, berpakaian, ketoilet, berpindah tempat,
mempertahankan kontinensia, dan makan. Indeks in membentuk suatu kerangka kerja
untuk mengkaji kemampuan hidup mandiri pasien atau, bila ditemukan terjadi penurunan
fungsi, maka akan disusun titik-titik fokus perbaikannya. Sedangkan pada indeks Barthel
sering digunakan untuk mengkaji kemampuan pasien merawat diri mereka sendiri,
namun pokok-pokoknya ditekankan untuk jumlah bantuan fisik yang akan diperlukan bila
pasien tak mampu melakukan fungsi yang diberikan.

1. Indeks Katz
Indeks katz merupakan instrument sederhana yang digunakan untuk menilai
kemampuan fungsional AKS (Aktivitas Kehidupan Sehari-hari), dapat juga untuk
meramalkan prognosis dari berbagai macam penyakit pada lansia. Adapun aktivitas
yang dinilai adalah Bathing, Dressing, Toileting, transferring, continence dan feeding,
dengan penilaian sebagai berikut :
a. Bathing
Mandiri : Memerlukan bantuan hanya pada satu bagian tubuh atau dapat
melakukan seluruhnya sendiri.
Tergantung : Memerlukan bantuan mandi lebih dari satu bagian tubuh atau tidak
dapat mandi sendiri
b. Dressing
Mandiri : Menaruh, mengambil, memakai dan menanggalkan pakaian sendri serta
menalikan sepatu sendiri.
Tergantung : Tidak dapat berpakaian sebagian.
c. Toileting
Mandiri : Pergi ke toilet, duduk sendiri di kloset, memakai pakaian dalam,
membersihkan kotoran
Tergantung : Mendapat bantuan orang lain
d. Transferring
Mandiri : Berpindah dari dan ke tempat tidur, dari dan ke tempat duduk
(memakai/tidak memakai alat Bantu)
Tergantung : Tidak dapat melakuakan sendiri dengan /bantuan
e. Continence
Mandiri : Dapat mengontrol BAB/BAK
Tergantung : Tidak dapat mengontrol sebagian atau seluruhnya dengan bantuan
manual atau kateter
f. Feeding
Mandiri : Mengambil makanan dari piring atau yang lainnya dan memasukkan ke
dalam mulut (tidak termasuk kemampuan memotong daging dan menyiapkan
makanan seperti mengoleskan mentega pada roti)
Tergantung : Memelukan bantuan untuk makan atau tidak dapat makan sendiri
secara parenteral.

Tabel Aktivitas Dasar Lansia menurut Indeks Katz

NO AKTIVITAS MANDIRI TERGANTUNG

Bathing (Mandi)
1.
❖ Mandiri :

Memerlukan bantuan hanya pada satu


bagian tubuh atau dapat melakukan
seluruhnya sendiri.

❖ Tergantung :

Memerlukan bantuan mandi lebih dari


satu bagian tubuh atau tidak dapat mandi
sendiri

2. Dressing (Berpakaian)

❖ Mandiri :

Menaruh, mengambil, memakai dan


menanggalkan pakaian sendri serta
menalikan sepatu sendiri.

❖ Tergantung :

Tidak dapat berpakaian sebagian.

3. Toileting

❖ Mandiri :

Pergi ke toilet, duduk sendiri di kloset,


memakai pakaian dalam, membersihkan
kotoran.
❖ Tergantung ;

Mendapat bantuan orang lain.

4. Transferring

❖ Mandiri :

Berpindah dari dan ke tempat tidur, dari


dan ke tempat duduk (memakai/tidak
memakai alat Bantu)

❖ Tergantung :

Tidak dapat melakukan sendiri


dengan/bantuan

5. Continence

❖ Mandiri :

Dapat mengontrol BAB/BAK

❖ Tergantung :

Tidak dapat mengontrol sebagian atau


seluruhnya dengan bantuan manual atau
kateter

6. Feeding

❖ Mandiri :

Mengambil makanan dari piring atau


yang lainnya dan memasukkan ke dalam
mulut (tidak termasuk kemampuan
memotong daging dan menyiapkan
makanan seperti mengoleskan mentega
pada roti)

❖ Tergantung :

Memelukan bantuan untuk makan atau


tidak dapat makan sendiri secara
parenteral.
Dari kemampuan melaksanakan 6 aktivitas dasar tersebut, kemudian di klasifikasikan
menjadi 7 tahapan, dan disebut sesuai dengan aktivitas yang biasa dikerjakan sendiri. Tahapan
aktivitas diatas kemudian disebut dengan Indeks Katz secara berurutan adalah sebagai berikut :

• Indeks Katz A : mandiri untuk 6 aktivitas


• Indeks Katz B : mandiri untuk 5 aktivitas
• Indeks Katz C : mandiri, kecuali bathing dan satu fungsi lain
• Indeks Katz D : mandiri, kecuali bathing, dressing dan I fungsi lain
• Indeks Katz E : mandiri, kecuali bathing, dressing, toileting dan satu fungsi lain
• Indeks Katz F : mandiri, kecuali bathing, dressing, toileting, transferring dan satu fungsi lain
• Indeks Katz G : tergantung pada orang lain untuk 6 aktivitas.

2. Indeks Barthel
Indeks Barthel merupakan suatu instrument pengkajian yang
berfungsi mengukur kemandirian fungsional dalam hal perawatan diri dan mobilitas.
Indeks Barthel menggunakan 10 indikator ADL, sebagai berikut :
a. Makan (Feeding)
b. Mandi (Bathing)
c. Perawatan diri (Grooming)
d. Berpakaian (Dressing)
e. Buang air kecil (Bowel)
f. Buang air besar (Bladder)
g. Penggunaan toilet
h. Transfer (Berpindah dari tempat tidur ke kursi dan sebaliknya)
i. Mobilitas
j. Naik turun tangga

Tabel Aktivitas Dasar Lansia menurut Bartel Indeks

No Item yang dinilai Skor

1 Makan 0 = Tidak mampu

1 = Butuh bantuan memoton lauk, mengoles mentega, dll

2 = Mandiri

2 Mandi 0 = Tergantung orang lain

1 = Mandiri
3 Perawatan diri 0 = Membutuhkan bantuan orang lain

1 = Mandiri dalam perawatan luka, rambut, gigi, dan bercukur

4 Berpakaian 0 = Tergantung orang lain

1 = Sebagian di bantu (missal mengancing baju)

2 = Mandiri

5 Buang air kecil 0 = Inkontinensia atau pakai kateter dan tidak terkontrol

1 = Kadang Inkontinensia (maks, 1x24 jam)

2 = Kontinensia (teratur untuk lebih dari 7 hari)

6 Buang air besar 0 = Inkontinensia (tidak teratur atau perlu enema)

1 = Kadang Inkontensia (sekali seminggu)

2 = Kontinensia (teratur)

7 Penggunaan toilet 0 = Tergantung bantuan orang lain

1 = Membutuhkan bantuan, tapi dapat melakukan beberapa hal


sendiri

2 = Mandiri

8 Transfer 0 = Tidak mampu

1 = Butuh bantuan untuk bisa duduk (2 orang)

2 = Bantuan kecil (1 orang)

3 = Mandiri

9 Mobilitas (berjalan di 0 = Immobile (tidak mampu)


permukaan datar)
di permukaan datar

1 = Menggunakan kursi roda

2 = Berjalan dengan bantuan satu orang

3 = Mandiri (meskipun menggunakan alat bantu seperti, tongkat)


10 Naik turun tangga 0 = Tidak mampu

1 = Membutuhkan bantuan (alat bantu)

2 = Mandiri

Hasil dari pemeriksaan Indeks Bartel di kategorikan menjadi 5 kategori dengan rentang
nilai berikut ini :

➢ Skor 20 : Mandiri
➢ Skor 12-19 : Ketergantungan Ringan
➢ Skor 9-11: Ketergantungan Sedang
➢ Skor 5-8 : Ketergantungan Berat
➢ Skor 0-4 : Ketergantungan Total

D. Faktor yang Mempengaruhi ADL pada lansia


Menurut Hadiwynoto (2005) penurunan Activities Daily Living adalah :
faktor yang mempengaruhi :
1. Kondisi fisik misalnya penyakit menahun, gangguan mata dan telinga
2. Kapasitas mental
3. Status mental seperti kesedihan dan depresi
4. Penerimaan terhadap fungsinya anggota tubuh
5. Dukungan anggota keluarga
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari materi yang ada diatas dapat disimpulkan Activities Of Daily Living (ADL)
atau aktivitas sehari-hari adalah sekumpulan kegiatan yang dilakukan ole Lansia untuk
memenuhi kebutuhan perawatan dirinya. Aktivitas tersebut meliputi mandi, berpakaian,
berpindah dari tempat tidur atau kursi, berjalan, menggunakan toilet, dan makan.
Aktifitas sehari - hari atau Activity of Daily Living (ADL) adalah kegiatan yang
rutin dilakukan dalam kehidupan sehari - hari, Berbagai kemunduran fisik mengakibatkan
kemunduran gerak fungsional baik kemampuan mobilitas maupun perawatan diri.

B. Saran
Kesegaran Jasmani mempunyai fungi yang sangat penting bagi kehidupan lansia
dalam melakukan kegiatan sehari-hari dan dengan berolahraga, lansia dapat
meningkatkan kemampuan sehingga dapat melaksanakan kegiatan sehari-hari secara
optimal.
DAFTAR PUSTAKA

Noviyana Idrus Dgmapato. 2020. Makalah Kelompok ADL pada Lansia. [Diakses pada 2
November 2020]
https://id.scribd.com/document/457261042/MAKALAH-KELOMPOK-2-ADL-PADA-
LANSIA

Wahyu Amarajaya. 2019. Indeks Katz. [Diakses pada 2 November 2020]


https://www.academia.edu/34744631/Indeks Katz

Hamka Ham. 2017. Makalah ADL. [Diakses pada 2 November 20201


https://id.scribd.com/document/363877820/Makalah-Adl

Anda mungkin juga menyukai