Anda di halaman 1dari 15

Asesmen Bidang Aktivitas

Kehidupan Sehari-hari
Penyandang Disabilitas

Dwitya Sobat Ady Dharma (22703261012)

Program Studi Doktoral Ilmu Pendidikan


Konsentrasi Pendidikan Luar Biasa
Fakultas Pascasarjana
Universitas Negeri Yogyakarta
Pengertian
• Aktivitas kehidupan sehari-hari (ADLs) mengacu pada sekelompok
tugas yang dilakukan setiap orang untuk mandiri. Secara konkret,
aktivitas dasar kehidupan sehari-hari (BADLs) mengacu pada yang
berorientasi pada perawatan tubuh sendiri termasuk mobilitas,
makan, kebersihan pribadi dan berpakaian.
• Aktivitas kehidupan sehari-hari (ADLs) adalah istilah yang digunakan
untuk secara kolektif menggambarkan keterampilan dasar yang
diperlukan untuk merawat diri sendiri secara mandiri, seperti makan,
mandi, dan mobilitas.
• Activity of Daily Living (ADL) bagi anak berkebutuhan khusus lebih
dikenal dengan bina diri.
Tujuan Khusus Bina Diri
1. Membantu meningkatkan kemampuan ABK dalam mengurus diri,
menolong diri dan merawat diri sehingga tidak bergantung pada
orang lain
2. Membantu meningkatkan kemampuan ABK dalam berkomunikasi
sehingga mampu mengkomunikasikan apa yang diinginkan.
3. Membantu meningkatkan kemampuan ABK dalam bersosialisasi
sehingga dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitar dengan baik.

Faktor yang mempengaruhi


1. Faktor yang berasal dari diri anak meliputi kondisi fisik anak, kemampuan
berpikir dan beradaptasi.
2. Faktor eksternal atau yang berasal dari luar diri anak, meliputi lingkungan
sosial seperti keluarga, sekolah dan masyarakat.
Ragam/ ruang lingkup Asesmen Kemampuan
Aktivitas Kehidupan Sehari-hari bagi ABK Usia Dini
(Rodger, 2006; Shepherd, 2012)
Tabel 1. Aktivitas Dasar ADL di Usia Dini
Ragam/ ruang lingkup Asesmen Kemampuan
Aktivitas Kehidupan Sehari-hari bagi ABK Dewasa
ADL dasar (Basic Activities Daily Living/ BADL) (Sien & Jung, 2014).
• 1) self-care (makan, berdandan, mandi, berpakaian, dan pergi ke toilet),
• 2) menahan/ continence (menahan BAB dan BAK),
• 3) Mobilitas: pergerakan (misalnya tempat tidur ke kursi, kursi ke kursi
toilet, maupun penggunaan kursi roda di tangga.
Menurut Mlinac & Feng (2016), ADL dasar termasuk keterampilan dasar
biasanya diperlukan untuk mengelola kebutuhan fisik dasar, terdiri dari
bidang-bidang perawatan diri/kebersihan pribadi, berpakaian,
toileting/termasuk menahan BAB dan BAK, berpindah/ambulasi, dan
makan.
Keterampilan fungsional ini dikuasai disabilitas sejak dini dan relatif lebih
terpelihara.
Instrumental ADL (IADL) atau Extended ADLs (EADL),
yaitu ADL yang melibatkan kegiatan yang lebih kompleks (The instrumental
ADLs are those that require more complex thinking skills, including
organizational skills)
seperti persiapan makanan, penggunaan obat-obatan, penggunaan telepon,
penggunaan transportasi, dan rumah tangga (Sien & Jung, 2014).

IADL dapat terdiri dari beberapa kemampuan misalnya kemampuan untuk


menggunakan telepon, belanja bahan makanan, persiapan makanan,
penataan rumah ringan dan berat, binatu, transportasi, penggunaan obat,
menangani keuangan (Hilgenkamp, Wijck, & Evenhuis, 2011).

Aktifitas kehidupan sehari-hari bagi disabilitas dewasa juga mencakup


kegiatan reintegrasi dan partisipasi masyarakat, misalnya bekerja,
pemanfaatan kegiatan waktu luang, dan rekreasi. IADL melibatkan tingkat
yang lebih kompleks dari fungsi fisik.
Lanjutan
• Transportation and shopping: Ability to procure groceries, attend events
Managing transportation, either via driving or by organizing other means of
transport.
• Managing finances: This includes the ability to pay bills and managing financial
assets.
• Shopping and meal preparation, i.e., everything required to get a meal on the
table. It also covers shopping for clothing and other items required for daily life.
• Housecleaning and home maintenance. Cleaning kitchens after eating,
maintaining living areas reasonably clean and tidy, and keeping up with home
maintenance.
• Managing communication with others: The ability to manage telephone and
mail.
• Managing medications: Ability to obtain medications and taking them as
directed.
Menurut McCarthy (McCarthy, 1993) Aktivitas
kehidupan shari-hari (Activities Daily Living)
terbagi dalam empat aspek yakni:
1. Activities Daily Living Dasar yakni keterampilan dasar yang harus dimiliki
seseorang untuk merawat dirinya sendiri termasuk berpakaian, makan,
minum, toileting, mandi, dekorasi dan mobilitas.
2. Instrumental Activities Daily Living, terkait dengan penggunaan alat
atau benda penunjang kehidupan sehari-hari seperti menyiapkan
makanan, menggunakan telepon, menulis, mengetik, mengelola uang
kertas
3. Activities Daily Living Vokasi, yaitu ADL yang berhubungan dengan
pekerjaan atau kegiatan sekolah.
4. Activities Daily Living non-vokasional, adalah ADL rekreasi, hobi, dan
waktu luang
Tujuan Asesmen Kemampuan Aktivitas
Kehidupan Sehari-hari bagi ABK Dewasa
Coulter dan Morrow (1978) terbagi menjadi dua tujuan utama yaitu
(1) menegakkan diagnosis/menentukan kelayakan (yaitu, apakah orang tersebut
menunjukkan defisit yang signifikan dalam perilaku adaptif) dan
(2) mengidentifikasi area defisit dan potensi sebagai dasar dalam menetapkan tujuan
dan strategi pembelajaran atau intervensi.
Tujuan lain:
1. Mengidentifikasi keterbatasan fungsional individu
2. Menetapkan kelayakan individu untuk layanan dan dukungan, manfaat administrasi
jaminan sosial, dan intensitas kebutuhan untuk jenis dukungan dan layanan lainnya;
3. Mengidentifikasi dan mengukur tujuan intervensi dan kemajuan dalam perilaku adaptif
dan intervensi keterbatasan fungsional, dan
4. Tolak ukur hasil dalam evaluasi dan intervensi program
Ragam Instrument Asesmen Kemampuan
Aktivitas Kehidupan Sehari-hari Disabilitas
1. Adaptive Behavior Assessment System, third edition (ABAS-3):
• (1) komunikasi, (2) akademik fungsional, (3) pengarahan diri sendiri,
(4) waktu luang, (5) sosial, (6) penggunaan komunitas, (7) kehidupan
rumah/sekolah, (8) kesehatan & keselamatan, (9) perawatan diri, dan
(10) pekerjaan (selesai hanya jika orang yang dinilai memiliki
pekerjaan paruh waktu atau pekerjaan penuh waktu).

2. Adaptive Behavior Diagnostic Scale: keterampilan konseptual, sosial,


dan praktis.
3. Diagnostic Adaptive Behavior Scale: DABS terdiri dari 75 item untuk
ketiga domain perilaku adaptif: keterampilan konseptual, sosial, dan
praktis.

4. Vineland Adaptive Behavior Scales, third edition: keterampilan


hidup sehari-hari, komunikasi, sosialisasi, dan keterampilan motoric.

5. Waisman Activities of Daily Living (W-ADL): Scale for adolescents


and adults with developmental disabilities,
Lanjutan
• Katz Index of Independence in Activities of Daily Living: The Katz
scale assesses the basic activities of daily living but does not assess
more advanced activities of daily living. The Katz ADL scale is sensitive
to changes in declining health status, but its limitations include the
limited in its ability to measure small elements of change seen in the
rehabilitation of older adults.
• The Lawton Instrumental Activities of Daily Living (IADL): Scale is
used to evaluate independent living skills (Lawton & Brody, 1969). The
instrument is most useful for identifying how a person is functioning
and identifying improvement or deterioration over time.
• Barthel Index (for Activities of Daily Living, ADL): This scale consists
of eight items (continence bowels and bladder, grooming, toilet use,
feeding, transfer, walking, dressing, climbing stairs and bathing).
Referensi
• Matthew J. Maenner, Leann E. Smith, Jinkuk Hong, Renee Makuch, Jan S. Greenberg, Marsha R. Mailick,Evaluation of an activities of daily living scale for adolescents and
adults with developmental disabilities,Disability and Health Journal, Volume 6, Issue 1, 2013,pages 8-17, ISSN 1936-6574, https://doi.org/10.1016/j.dhjo.2012.08.005.

• Thessa I.M. Hilgenkamp; Ruud van Wijck; Heleen M. Evenhuis (2011). (Instrumental) activities of daily living in older adults with intellectual disabilities. , 32(5), 0–1987.
doi:10.1016/j.ridd.2011.04.003.

• American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic and statistical manual of mental disorders (5th edition; DSM-5). Arlington, VA: American Psychiatric Publishing.

• Balboni, G., Tassé, M. J., Schalock, R. L., Borthwick-Duffy, S. A., Spreat, S., Thissen, D., Widaman, K. F., Zhang, D., & Navas, P. (2014). The Diagnostic Adaptive Behavior
Scale: Evaluating its diagnostic sensitivity and specifcity. Research in Developmental Disabilities, 35, 2884–2903.

• Coulter, W. A., & Morrow, H. W. (1978). A contemporary conception of adaptive behavior within the scope of psychological assessment. In W. A. Coulter & H. W. Morrow
(Eds.), Adaptive behavior: Concepts and measurements (pp. 3–20). New York, NY: Grune and Stratton.

• Crosy, J. W. (2011). Test review. Journal of Psychoeducational Assessment, 29, 292–296.

• Cullum, C. M., Weiner, M. F., & Saine, K. C. (2009). Texas functional living scale: Examiner’s manual. San Antonio, TX: Pearson Assessment.

• Doll, E. (1936). Preliminary standardization of the Vineland social maturity scale. American Journal of Orthopsychiatry, 6, 283–293.

• Doll, B., & Jones, K. (2010). Test review of social skills improvement system rating scales. In R. A. Spies, J. F. Carlson, & K. F. Geisinger (Eds.), The eighteenth mental
measurements yearbook (pp. 561–565) Retrieved from http://marketplace.unl.edu/buros/.

• Gresham, F. M., & Elliott, S. N. (1990). Social skills rating system. Minneapolis, MN: Pearson, Inc.. Gresham, F. M., & Elliott, S. N. (2008). Social skills improvement system-
rating scales. Minneapolis, MN: Pearson Assessments.

• Harrison, P. L., & Oakland, T. (2015). Adaptive behavior assessment system, third edition (ABAS-3): Manual. San Antonio, TX: Harcourt Assessment.

• Henington, C. (2017). Test review of the adaptive behavior assessment system. In J. F. Carlson, K. F. Geisinger, & J. L. Johnson (Eds.), The twentieth mental measurement
yearbook (3rd ed.) Retrieved from http://marketplace.unl.edu/buros/.

Anda mungkin juga menyukai