Oleh :
Namira Fitria
183110224
III B
Dosen Pembimbing :
Ns. Hj. Murniati Muchtar, S. Kep, S.KM, M. Biomed
A. Pengertian ADL
ADL adalah ketrampilan dasar dan tugas okupasional yang harus dimiliki
seseorang untuk merawat dirinya secara mandiri yang dikerjakan seseorang
sehari-harinya dengan tujuan untuk memenuhi/berhubungan dengan perannya
sebagai pribadi dalam keluarga dan masyarakat
Istilah ADL mencakup perawatan diri (seperti berpakaian, makan & minum,
toileting, mandi, berhias, juga menyiapkan makanan, memakai telfon, menulis,
mengelola uang dan sebagainya) dan mobilitas (seperti berguling di tempat tidur,
bangun dan duduk, transfer/bergeser dari tempat tidur ke kursi atau dari satu
tempat ke tempat lain)
B. Macam – Macam ADL
1. ADL Dasar
Sering disebut ADL saja, yaitu ketrampilan dasar yang harus dimiliki
seseorang untuk merawat dirinya meliputi berpakaian, makan & minum,
toileting, mandi, berhias. Ada juga yang memasukkan kontinensi buang air
besar dan buang air kecil dalam kategori ADL dasar ini. Dalam kepustakaan
lain juga disertakan kemampuan mobilitas (Sugiarto,2005).
2. ADL Instrumental
Yaitu ADL yang berhubungan dengan penggunaan alat atau benda penunjang
kehidupan sehari-hari seperti menyiapkan makanan, menggunakan telefon,
menulis, mengetik, mengelola uang kertas ADL dasar, sering disebut ADL
saja, yaitu ketrampilan dasar yang harus dimiliki seseorang untuk merawat
dirinya meliputi berpakaian, makan & minum, toileting, mandi, berhias. Ada
juga yang memasukkan kontinensi buang air besar dan buang air kecil dalam
kategori ADL dasar ini. Dalam kepustakaan lain juga disertakan kemampuan
mobilitas (Sugiarto,2005)
3. ADL Vokasional
Yaitu ADL yang berhubungan dengan pekerjaan atau kegiatan sekolah.
4. ADL Non Vokasional
Yaitu ADL yang bersifat rekreasional, hobi, dan mengisi waktu luang.
2 Mandi 0 = Tergantung
(Bathing) orang lain
1 = Mandiri
4 Berpakaian 0 = Tergantung
(Dressing) 1 = Sebagian
dibantu /perlu
bantuan
2 = Mandiri
5 Buang air 0 = Tidak bisa
kecil (Bowel) mengontrol
(perlu
di kateter dan
tidak dapat
mengatur
1 = BAK kadang-
kadang (sekali
/24 jam)
2 = Terkontrol
penuh (lebih
dari 7hari)
7 Penggunaan 0 = Tergantung
toilet bantuan orang
lain orang lain
1 = Perlu bantuan
tetapi dapat
melakukan
sesuatu sendiri
2 = Mandiri
9 Mobilitas 0 = Tidak
bergerak/tidak
mampu
1 = mandiri dengan
kursi roda
2 = Berjalan dengan
bantuan
3 = Mandiri
10 Naik turun 0 = Tidak mampu
tangga 1 = Perlu bantuan
2 = Mandiri
Interpretasi hasil :
20 : Mandiri
12-19 : Ketergantungan Ringan
9-11 : Ketergantungan Sedang
5-8 : Ketergantungan Berat
0-4 : Ketergantungan
2) Kats Indeks
Katz indeks adalah suatu instrument pengkajian dengan sistem penilaian
yang didasarkan pada kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas
kehidupan sehari-hari secara mandiri. Penentuan kemandirian fungsional
dapat mengidentifikasikan kemampuan dan keterbatasan klien sehingga
memudahkan pemilihan intervensi yang tepat (Iskandar, 2017).
Pengkajian ini menggunakan indeks kemandirian Katz untuk aktivitas
kehidupan sehari-hari yang berdasarkan pada evaluasi fungsi mandiri atau
bergantung dari klien dalam hal 1) makan, 2) kontinen (BAB atau BAK), 3)
berpindah, 4) ke kamar kecil, 5) mandi dan berpakaian (Maryam, R. Siti,
dkk, 2011).
E. Penilaian Activity Of Daily Living (ADL)
Penilaian ADL(Activity Of Daily Living) penting dalam rangka menetapkan
level bantuan bagi lansia dengan tingkat ketergantungan penuh atau sedang.
Bila lansia tidak dapat melakukan ADL (Activity Of Daily Living) instrumen
secara mandiri diperlukan peran perawat pembantu (care-giver).Dengan
demikian, lansia diharapkan dapat terus bersosialisasi (Tamher dan
Noorkasiani, 2011). Terdapat sejumlah alat atau instrument ukur yang telah
teruji validitasnya untuk mengukur ADL(Activity Of Daily Living) dasar
salah satunya adalah indeks Katz.
Penilaian dalam melakukan activity of daily living sebagai berikut:
1) Mandi
Mandiri (1) : bantuan hanya pada satu bagian mandi (seperti punggung
atau ektremitas yang tidak mampu) atau mandi sendiri sepenuhnya
Bergantung (0): bantuan mandi lebih dari satu bagian tubuh, bantuan
masuk dan keluar dari bak mandi, serta tidak mandi sendiri.
2) Berpakaian
Mandiri (1): mengambil baju dari lemari, memakai pakaian, melepaskan
pakaian, mengancing/mengikat pakaian
Bergantung (0): tidak dapat memakai baju sendiri atau hanya sebagian.
3) Toileting
Mandiri (1): masuk dan keluar dari kamar kecil kemudian membersihkan
genitalia sendiri
Bergantung (0): menerima bantuan untuk masuk ke kamar kecil dan
menggunakan pispot.
4) Berpindah
Mandiri (1): berpindah dari tempat tidur, bangkit darikursi sendiri
Bergantung (0): bantuan dalam naik atau turun dari tempat tidur atau
kursi, tidak melakukan sesuatu atau perpindahan.
5) Kontinen
Mandiri (1): BAB dan BAK seluruhnya dikontrol sendiri.
Bergantung (0): inkontinesia persial atau total yaitu menggunakan kateter
dan pispot, enema dan pembalut/pampers.
6) Makanan
Mandiri (1): mengambil makanan dari piring dan menyuapinya sendiri
Bergantung (0): bantuan dalam hal mengambil makanan dari piring dan
menyuapinya, tidak makan sama sekali dan makan parenteral atau melalui
Naso Gastrointestinal Tube (NGT).
F. Tabel Kemampuan Activity Of Daily Living (ADL)
No Kriteria Dengan Mandiri Skor
Bantuan Yang
Didapat
1. Makan 5 10
2. Berpindah dari kursi roda ke 5-10 15
tempat tidur atau sebaliknya
3. Personal toilet (cuci muka, 0 5
meyisir rambut, gosok gigi)
4. Keluar masuk toilet (mencuci 5 10
pakaian,menyeka tubuh,
menyiram)
5. Mandi 0 5
6. Berjalan di permukaan datar 0 5
(jika tidak bisa, dengan kursi
roda)
7. Naik turun tangga 5 10
8. Mengenakan pakaian 5 10
9. Kontrol bowel (BAB) 5 10
10. Kontrol Bladder (BAK) 5 10
Jumlah 35-45 90
Kategori :
a) Mandiri =72 - 90
b) Ketergantungan parsial= 54-71
c) Ketergantungan total = 35-53
G. Aktifitas Sehari – Hari Untuk Mencegah Penurunan ADL
Aktivitas sehari – hari untuk mencegah penurunan ADL menurut Iskandar
(2017) yaitu :
1) Pekerjaan Rumah dan Berkebun
Kegiatan ini dapat memberikan suatu latihan yang dibutuhkan untuk menjaga
kesegaran jasmani, tetapi harus dilakukan secara tepat, agar nafas sedikit lebih
cepat, denyut jantung lebih cepat dan otot menjadi lelah. Akan tetapi perlu
selalu dikontrol terhadap peningkatan denyut nadi jangan sampai melebihi
batas maksimal.
2) Jalan Kaki
Berjalan baik untuk meregangkan otot – otot kaki dan bila jalannya makin
lama makin cepat, akan bermanfaat bagi daya tahan tubuh. Bila anda memilih
jenis ini sebaiknya dilakukan pada pagi hari antara pukul 5 – 6, dikala udara
masih bersih dan segar. Lokasi terbaik adalah daerah perkebunan atau
pegunungan yang jauh dari asap kendaraan bermotor, pabrik yang
menyebabkan polusi udara
3) Berenang
Berenang akan melatih pergerakan seluruh tubuh. Latihan ini lebih baik lagi
untuk orang – orang yang mengalami kelemahan otot atau kaku sendi,
asalkan dilakukan secara teratur.
4) Lompat Tali
Melompat tali mempunyai beberapa keistimewaan (menggerakkan tali secara
berirama menggerakkan tubuh bagian atas lebih banyak daripada lari
perlahan.
Kasus ADL pada lansia
kasus
Ny.N berumur 65 tahun yang dirawat di BPSTW sabai nan aluih, klien mengatakan
memiliki penyakit hipertensi. Saat ini Ny.N masih mengkonsumsi obat antihipertensi
secara rutin. Klien mengatakan nyeri dirasakan saat terlalu beraktivitas. Ny. N
makan 3x sehari, dan mengahbiskan 1porsi makanan. BAB 1x sehari, BAK 6x
sehari. Kemampuan bersosialisasi Ny.N baik yaitu saling mengobrol dengan teman
satu kamarnya dan penghuni wisma lainnya. Ny.N mengatakan mengalami susah
tidur dan gelisah, tetapi Ny.N selalu berfikir positive saja. Ny.N beragama islam dan
sholat 5 waktu sehari semlam dan berdoaa atas kesembuhannya. Ny.N mengatakan
semuana masih bisa dilakukan secara mandiri tanpa pengawasan, pengarahan dan
tidak membutuhkan bantuan orang lain. Ny.N makan sendiri, pergi ke toilet sendiri,
pakai pakaian sendiri dan mandi sendiri. Ny.N tidak menggunakan alat bantu
berjalan
Pembahasan
1. KATZ indeks
Klien termasuk dalam kateogori A karena semuanya masih bisa dilakukan secara
mandiri tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan orang lain, Ny.N makan,
BAK,BAB serta menggunakan pakaian dan mandi dengan sendirinya, dan Ny.N
tidak menggunakan alat bantu berjalan
2. Modifikasi dari bartel indeks
Tanggal : 12 september 2020
Nama :Ny.N
Kelamin/umur: perempuan/65 tahun
Bulechek, G., Butcher, H., Dochterman, J., & Wagner, C.M. (2013). Nursing
Interventions Classification (NIC) (6th ed). St Louis : Mosby
Darmojo R.B. (2006). Buku Ajar Geriatri. Edisi ke-3, Balai Penerbit. Jakarta:
FKUI
Hardywinoto dan Setiabudhi, T.(2005). Panduan Gerontologi. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama
Kemensos RI. (2014). Pedoman Pendampingan dan Perawatan Sosial Lanjut Usia
di rumah (home care). Jakarta : Direktorat Pelayanan Sosial lanjut Usia
Sugiarto, Andi.( 2005). Penilaian Keseimbangan Dengan Aktivitas Kehidupan
Sehari-Hari Pada Lansia Di panti Werdha Pelkris Elim Semarang Dengan
Menggunakan Berg Balance Scale Dan Indeks Barthel. Semarang : UNDIP.
RESUME KEPERAWATAN GERONTIK
“TAK ( terapi aktivitas kelompok) pada Lansia”
Oleh :
Namira Fitria
183110224
III B
Dosen Pembimbing :
Ns. Hj. Murniati Muchtar, S. Kep, S.KM, M. Biomed