DISUSUN OLEH
(KELOMPOK 5)
DOSEN PEMBIMBING:
Ns. Dewi Kurniati, S.Kep, MS
Menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami ucapkan
puji syukur atas kehadirat Nya yg sudah melimpahkan rahmat, hidayah serta inayah-
Nya kepada kami, sehingga kami bisa menuntaskan makalah ilmiah ini mengenai “Activity
DailyLiving pada Lansia.”
Kami selaku tim penulis mengucapkan terima kasih kepada ibuk Ns. Dewi
Kurniawati, S.Kep, MS selaku dosen pembimbing mata kuliah Keperawatan
Gerontik yang sudah memberikan kami saran serta bimbingan pada pembuatan makalah ini.
Terlepas berasal seluruh itu, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan asal segi
susunan kalimat maupun rapikan bahasanya. sang sebab itu, menggunakan tangan terbuka
kami mendapatkan segala saran serta kritik berasal pembaca agar kami bisa memperbaiki
makalah ini. Akhir istilah kami berharap semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi
para pembaca.
Kata Pengantar....................................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................................ ii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1.LatarBelakang................................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................... 2
1.3. Tujuan ............................................................................................................. 2
BAB II: KERANGKA TEORI
2.1 Konsep Activity Daily Living Lansia............................................................. 3
2.2. Konsep Kemandirian pada Lansia................................................................ 11
2.3.Cara Mempertahankan Activity Daily Living pada Lansia ........................... 19
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..................................................................................................... 29
3.2 Saran................................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................30
BAB I
PENDAHULUAN
Menua dan menjadi tua merupakan suatu kondisi yang terjadi dalam
kehidupan manusia, masa penurunan kemampuan intelektual dan fisik yang
diawali dengan beberapa perubahan alami dalam kehidupan. Menurut World
Health Organization ada empat kelompok umur, yaitu kelompok umur
menengah (mean age) 45-59 tahun, kelompok tua (older people) 60-70 tahun
dan kelompok umur (old). antara 75-90 tahun, kelompok usia sangat tinggi di
atas 90 tahun (Felpina et al., 2016)
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa saja Konsep dari Activity Daily Living pada Lansia
2. Mengetahui apa saja Konsep dari Kemandirian Lansia
3. Mengetahui cara mempertahankan Activity Daily Living pada Lansia
4. Mengetahui Asuhan Keperawatan pada Lansia
BAB II
KERANGKA TEORI
Indeks Katz Merupakan Kehandalan dan < 10 menit Skala ADL yang
penilaian Kesahihan sangat sesuai sudah di terima
kehadiran yang cukup, kisaran untuk skrining, secara luas,
diukur depensasi ADL sangat penilaian kehandalan dan
yang hierarkis : terbatas (6 item) formal, kesahihan
mandi, pemantauan dan cukup, menilai
berpakaian, pemeliharaan keterampilan
toileting, terapi. dasar, tetapi
berpindah tidak menilai
tempat dan berjalan dan
makan. naik tangga
Penilaian dari A
((Mandiri pada
kelima item
sampai G
(dependen pada
kelima item)
FIM (functional Skala ordinal Kehandalan dan < 20 menit Skala ADL yang
independen dengan 18 item, kesahihan baik, sangat sesuai sudah diterima
Measure) 7 level dengan sensitif dapat untuk skrinning, secara luas.
skor berkisar mendeteksi penilaian Pelatihan untuk
antara 18-126 perubahan kecil formal, petugas pengisi
area yang dengan 7 level pemantauan dan lebih lama
dievaluasi, pemeliharaan karena item
perawatan diri, terapi serta banyak
kontrol stingfer, evaluasi
komunikasi dan program
kognitif sosial.
1. Indeks Barthel(IB)
Indeks Barthel adalah alat penilaian yang digunakan untuk mengukur
kemandirian fungsional dalam kaitannya dengan kemandirian dan mobilitas
dan juga dapat digunakan sebagai kriteria untuk menilai fungsional pasien
dengan gangguan keseimbangan.(Setyani et al., 2016)
Dengan menggunakan 10 indikator, yaitu :
Tabel 2.2 Instrumen Pengukuran Activity Daily Living (ADL) dengan Indeks
Barthel menurut Florence I. Mahoney, MD (Florence I. Mahoney, 1965;
Sincihu Y & Dewi BDN, 2015)
No Item yang di nilai Skor Nilai
1 Makan (Feeding) 0 = Tidak mampu 2
1 = Mandiri
3 Perawatan diri 0 = Membutuhkan bantuan orang lain 1
(Grooming) 1 = Mandiri dalam perawatan muka, rambut,
gigi dan bercukur
4 Berpakaian 0 = Tergantung orang lain 2
(Dressing)
1 = Sebagaian dibantu (misal mengancing
baju)
2 = Mandiri
5 Buang Air Kecil 0 = Inkontinensia atau pakai kateter dan 2
(Bowel) tidak terkontrol
2. IndeksKats
Indeks Katz merupakan alat penilaian pengkajian berdasarkan
kemampuan seseorang untuk secara mandiri terlibat dalam aktivitas
kehidupan sehari-hari. Menentukan kemandirian fungsional dapat
mengidentifikasi kemampuan dan keterbatasan klien untuk memfasilitasi
pemilihan intervensi yang tepat (Raden Siti Maryam, 2008)
Penilaian ini menggunakan Katz Independence Index untuk aktivitas
kehidupan sehari-hari berdasarkan penilaian fungsi independen atau dependen
klien dalam kaitannya dengan 1) makan, 2) kontinental (usus besar atau usus
besar), 3) olahraga, 4) menggunakan toilet, 5) mandi. dan berpakaian(Raden
Siti Maryam, 2008)
Tabel 2.3 PenilaianIndeks Katz(S. Katz & Akpom, 1976; Pratama, 2017;
Raden Siti Maryam, 2008)
Skor Kriteria
E Kemandiriandalamsemuaaktifitashidupsehari-hari, kecuali
F Kemandiriandalamsemuaaktifitashidupsehari-hari, kecuali
Keterangan:
Kemandirian berarti tanpa pengawasan aktif, bimbingan atau bantuan orang lain. Seseorang
yang menolak untuk melakukan suatu fungsi dianggap tidak terpenuhi meskipun ia mampu
melakukannya.
a. Mandi
b. Berpakaian
c. Ke Kamar Kecil
d. Berpindah
mandiri: bergerak ke dan dari tempat tidur untuk duduk, bangkit dari kursi
sendirian.
Dependent: bantuan untuk naik dan turun dari tempat tidur atau kursi, tidak ada
satu atau lebih berpindah .
e. Kontinen
Mandiri : buang air kecil dan buang air besar dikendalikan sendiri
Tergantung pada : Inkontinensia parsial atau lokal, menggunakan kateter, pispot,
enema, pembalut
f. Makan
Mandiri : Mengambil makanan dari piring dan memakannya secara sendiri
Ketergantungan : Membantu menurunkan berat badan dan memberi makan, tidak
makan sama sekali, dan nutrisi parenteral (NGT)
AnalisisHasil :
Point : 13 – 17 : Mandiri
Point : 0 – 12 : Ketergantungan
1. Usia/Umur
Dengan menggunakan indeks ADL menurut Katz, harapan hidup aktif
tertentu dalam suatu masyarakat dapat diprediksi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa setelah melalui kategori usia 65-69 tahun, lansia hanya memiliki angka
harapan hidup 10 tahun dalam keadaan aktif, sedangkan lansia memiliki angka
harapan hidup yang lebih pendek. Untuk individu berusia 85 tahun ke atas (di
AS), masa aktif hanya 2,5 tahun (Marlita et al., 2018)
2. Imobilisasi
Imobilisasi pada lansia disebabkan oleh nyeri, kekakuan,
ketidakseimbangan, dan gangguan mental. Penyebab utama imobilisasi adalah
ketakutan akan jatuh. Tindakan yang paling penting dalam situasi ini adalah
pencegahan. Pemberian nutrisi yang cukup dan olahraga yang cukup juga harus
ditekankan(Marlita et al., 2018)
(Stahl, 2014)
Kegiatan aktivitas Jasmani yang akan diarahkan di gaya hidup aktif
para lansia sebenarnya tidak harus terstruktur dengan latihan yang rumit, namun
mampu melalui berbagai kegiatan jasmani sehari- hari yang dilakukan oleh para
lansia. Hal ini dikarenakan begitu sensitifnya syarat fisiologis pada lansia. (Stahl,
2014)
Kelima, kebanyakan lansia merasa lebih baik bila ia aktif secara
jasmani. Memeriksakan kesehatan sebelum melakukan kegiatan jasmani perlu
dilakukan, terlebih Jika lansia memiliki penyakit-penykit kronis. Otot- otot
akan terasa sakit. Latihan kekuatan bisa dilakukan buat mengurangi rasa
sakit akibat asal arthritis.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
kegiatan sehari- hari yang wajib dilakukan oleh lansia antara lain
dibagi sebagai makan, minum, mandi, berpakaian, mobilitas, toileting buat
memenuhi kebutuhan lansia dibutuhkan pengetahuan atau kognitif serta sikap
yang bisa mempengaruhi perilaku lansia dalam kemandirian pemenuhan
kebutuhan ADL. Pengetahuan atau kognitif ialah domain yang sangat krusial buat
terbentuknya tindakan seseorang, semakin tinggi pengetahuan seorang semakin
baik kemampuannya terutama kemampuannya dalam pemenuhan kebutuhan
ADL.
Kemandirian lansia dalam memenuhi aktivitas sehari hari atau
Activity Daily Living diartikan sebagai kemandirian seseorang dalam
melakukan aktivitas dan fungsi hidup sehari hari yang rutin dan universal
dilakukan oleh lansia.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, R. R., Pitra, D. A. H., Anissa, M., & Anggraini, D. (2020). Hubungan Tingkat
Kemandirian Dan Gangguan Kognitif Pada Lansia. Human Care Journal, 5(3), 671.
https://doi.org/10.32883/hcj.v5i3.814
Brunner & Suddarth. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah (SMELTZER. Suzanna
C (Ed.); 8th ed.). Jakarta, ECG. http://kin.perpusnas.go.id/DisplayData.aspx?
pId=630&pRegionCode=PLTKB&pClientId=133
Felpina, D., Wiyono, J., & Maryah, V. (2016). Hubungan Dukungan Keluarga dengan
Kemandirian Lansia dalam Pemenuhan ADL di Kelurahan Tlogomas Kota Malang.
Nursing News, 1(2), 101–114.
Katz, Sidney, Ford, A. B., Moskowitz, R. W., Jackson, B. A., & Jaffe, M. W. (1963). Studies
of Illness in the Aged The Index of ADL: A Standardized Measure of Biological and
Psychosocial Function Downloaded From: by a UNIVERSITY OF ADELAIDE
LIBRARY User on 10/08/2017 Table 1.—Index of Independence in Activities of Daily
Living. Jama, 185(12), 914–919.
Marlita, L., Saputra, R., & Yamin, M. (2018). Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat
Kemandirian Lansia Dalam Melakukan Activity Daily Living (Adl) Di Upt Pstw
Khusnul Khotimah. Jurnal Keperawatan Abdurrab, 1(2), 64–68.
Mujiastuti, R., Ravi, M., Arasy, M., Risanty, R. D., Ayuning, H., & Meilina, P. (2019).
Aplikasi Status Pemeriksaan Activity of Daily Living (ADL) dan Risiko Jatuh Pasien
Geriatri. Prosiding Semnastek, 16(0), 1–10.
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek/article/view/5230
Raden Siti Maryam. (2008). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta:Salemba
Medika,2008.
Setyani, N. D., Asih, S. W., & Rhosma, S. D. (2016). Hubungan Tingkat Kemandirian
Activity Of Daily Living (ADL) Dengan Kualitas Hidup Lansia Di UPT Pslu Jember.
Jurnal of Undergraduate Thesis, 1–12.
Sincihu Y, & Dewi BDN. (2015). Peningkatan Kemandirian Lansia Berdasarkan Perbedaan
Activities Daily Living: Perawatan Lansia di Rumah dan di Panti Werda.
PROCEDING TEMU ILMIAH: KONSEP MUTAKHIR TATALAKSANA BERBAGAI
PERSOALAN MEDIS Dalam Rangka Dies Natalis Fakultas Kedokteran Universitas
Syiah Kuala Ke-33, Oktober, 190–209.
Sonza, T., Badri, I. A., & Erda, R. (2020). Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Tingkat
Kemandirian Activities of Daily Living Pada Lansia. Human Care Journal, 5(3), 688.
https://doi.org/10.32883/hcj.v5i3.818
Stahl, J. S. (2014). Balance. In Encyclopedia of the Neurological Sciences (Vol. 11, pp. 373–
374). https://doi.org/10.1016/B978-0-12-385157-4.00122-6
http://jurnal.akper-whs.ac.id/index.php/mak/article/view/56/4
https://sg.docworkspace.com/d/sIESyh7M3pO27jQY
https://sg.docworkspace.com/d/sIESyh7M3pO27jQY