Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN DISKUSI KELOMPOK

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Komunitas 1

Dosen Pembimbing : Meivi Sesanelvira, M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.Kom


Dosen Koordinator : Suharjiman, S.Kp.,M.Kep

Disusun oleh :

Kelompok H

Ketua : Zae Nabila 212120069


Scriber 1 : Mohamad Apriliana 213120076
Scriber 2 : Dety Estiana 213120086

Anggota :

Suci novianty 213120150 Dhera tsana novana p 213119086


Dinda mutiara f 213120072 Alina regina putri 213120161
Risma rahmawati 213120038 Neng nia susanti 213120118
Regina kania khatin 213120033 Arsyella fazwah 213120137
Diah ayu nawangsari 213120089 fathya nurul A 213120088
Raihan ilhamudin Ririrn antyaokthvi 213120017
Ezi rezia putri risi 213120020
Firda fadia nur A 213120083
Putri aliandira 213120049
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji dan syukur kami panjatkan kepada kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas segala
nikmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mengenai “LAPORAN
DISKEL II KEPERAWATAN KOMUNITAS 1” dapat diselesaikan pada waktu yang sudah
ditentukan. Makalah ini disusun untuk memenuhi dan melengkapi nilai mata kuliah Keperawatan
komunitas 1. Namun, kami menyadari bahwa dari laporan diskel ini masih banyak kekurangan
dan belum sempurna. Oleh karena itu, kami sendiri masih mempunyai banyak kelemahan dan
kekurangan dalam pengetahuan serta pengalaman. Kami berharap agar para pembaca bisa
memberikan kritik dan saran terhadap makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, kami telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan
kemampuan kami. Namun, sebagai manusia biasa kami tidak luput dari kesalahan baik dari segi
teknik penulisan maupun tata bahasa. Akan tetapi, kami berusaha sebisa mungkin menyelesaikan
Laporan diskel ini meskipun tersusun dengan sederhana.
Demikian semoga Laporan diskel ini dapat bermanfaat bagi kami dan pembaca pada
umumnya. Kami mengharapkan saran serta kritik dari berbagai pihak yang bersifat membangun.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih dan berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
dan menambah wawasan bagi semua pihak yang membutuhkannya

Wassalamu’alaikum Wr.

Cimahi,04 okt 2022


Hormat kami,

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................................................. 2


Pendahuluan .................................................................................................................................. 3
Daftar isi........................................................................................................................................ 3
Bab I PENDAHULUAN............................................................................................................... 4
1.1 Latar belakang ........................................................................................................................ 4
1.2 Batasan masalah ..................................................................................................................... 5
1.3 Rumusan masalah ................................................................................................................... 5
1.4 Tujuan masalah....................................................................................................................... 5
1.5 Sistematika penulisan ............................................................................................................. 5
Bab II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 6
2.1 Skenario kasus ........................................................................................................................ 6
2.2 Step 1 (Klasifikasi Istilah) ...................................................................................................... 6
2.2.1 (Jawaban klasifikasi Istilah) ................................................................................................. 7
2.3 Step 2( Identifikasi Masalah) .................................................................................................. 8
2.4 Step 3 (Analisa masalah) ........................................................................................................ 8
Bab III PENUTUP ........................................................................................................................ 14
A. Kesimpulan ............................................................................................................................. 14
B. Saran ....................................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 15
4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keperawatan komunitas sebagai suatu bidang keperawatan yang merupakan


perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat (public health) dengan dukungan
peran serta masyarakat secara aktif serta mengutamakan pelayanan promotif dan preventif
secara berkesinambungan tanpa mengabaikan perawatan kuratif dan rehabilitatif secara
menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok serta masyarakat
sebagai kesatuan utuh melalui proses keperawatan (nursing process) untuk meningkatkan fungsi
kehidupan manusia secara optimal, sehingga mampu mandiri dalam upaya kesehatan (Mubarak,
2006). Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan keperawatan yang bersifat
alamiah, sistematis, dinamis, kontiniu, dan berkesinambungan dalam rangka memecahkan
masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok serta masyarakat melalui langkah-langkah seperti
pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi keperawatan (Wahyudi, 2010; Irnanda,
2013). Keperawatan komunitas adalah suatu dalam keperawatan yang merupakan perpaduan
antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat
yang bertujuan untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat dengan
menekankan kepada peningkatan peran serta masyarakat dalam melakukan upaya promotif dan
perventif dengan tidak melupakan tindakan kuratif dan rehabilitatif sehingga diharapkan
masyarakat mampu mengenal, mengambil keputusan dalam memelihara kesehatannya
(Mubarak, 2009). Selain menjadi subjek, masyarakat juga menjadi objek yaitu sebagai klien
yang menjadi sasaran dari keperawatan kesehatan komunitas terdiri dari individu dan
masyarakat. Berdasarkan pada model pendekatan totalitas individu dari Neuman (Anderson,
2006; Irnanda, 2013) untuk melihat masalah pasien, model komunitas sebagai klien
dikembangkan untuk menggambarkan batasan keperawatan kesehatan masyarakat sebagai
sintesis kesehatan masyarakat dan keperawatan. Model tersebut telah diganti namanya menjadi
model komunitas sebagai mitra, untuk menekankan filosofi pelayanan kesehatan primer yang
menjadi landasannya.

1.2 Batasan Masalah


Rumusan masalah yang kami ambil, yaitu:
1. Step 1 : Klarifikasi Istilah
2. Step 2 : Identifibakasi Masalah
3. Step 3 : Analisa Masalah
1.3 Rumusan masalah
1. Buatlah tabel analisis data hasil pengkajian ?
2. Tentukan diagnosa keperawatan komunitas prioritas masalah/skorsing?
3. Buatlah perencanaan asuhan keperawatan komunitas ?
4. Buatlah rencana kegiatan program kerja dalam bentuk Planning Of Acation POA ?
5

1.4 Tujuan Masalah


1. Mahasiswa mampu Membuat tabel analisis data hasil pengkajian.
2. Mahasiswa mampu menentukan diagnosa keperawtan komunitas prioritas
masalah/skorsing.
3. Mahasiswa mampu membuat perencanaan asuhan keperawatan keperawatan
komunitas.
4. Mahasiswa mampu Membuat rencana kegitan program kerja dalam bentuk Planning
Of Acation POA.
1.5 Sistematika Penulisan
1. Studi Pustaka
Pengumpulan yang diperoleh dengan cara penulusuran dari buku berupa karya tulis ilmiah
dan jurnal untuk memperoleh materi yang dibahas.
2. Pencarian Internet
Penelusuran dari berbagai macam alamat website yang mengenai tentang tata tulis karya
ilmiah yang ada pada internet untuk memperoleh materi yang dibahas.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sekenario Kasus

Mahasiswa Universitas Jend. Achmad Yani Cimahi melakukan pengkajian keperawatan


komunitas di RW 1 Wilayah kerja Puskesmas Cipali. Hasil pengkajian didapatkan : Hasil
wawancara dengan petugas kesehatan bahwa terjadi peningkatan kasus Covid-19 karena
tidak tersedianya program untuk mencegah masalah kesehatan di komunitas. Selain itu
petugas kesehatan menjelaskan bahwa terjadi peningkatan kasus DO dalam pengobatan
TB paru. Perawat menjelaskan bahwa tidak efektifnya program untuk mencegah masalah
penyakit menular di komunitas. Perawat dan kader menjelaskan bahwa rendahnya
kesadaran masyarakat untuk memelihara kesehatan, seperti kurangnya kesadaran
masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat, rendahnya kunjungan masyarakat
ke sarana Puskesmas, posyandu dan posbindu. Masyarakat tidak memahami dalam upaya
pencegahan Covid-19. Masyarakat tidak menunjukan minat untuk meningkatkan perilaku
sehat. Hasil pengkajian data umum khususnya data demografi didapatkan bahwa RW 1
terdiri dari 100 KK dan 500 jiwa, yang terdiri dari 100 anak usia balita, 100 anak usia
sekolah, 50 org anak usia remaja, 200 orang usia dewasa, dan 50 orang usia keluarga.
Hasil pengkajian Survey Mawas Diri didapatkan bahwa :

 75% keluarga memiliki pengetahuan yang kurang mengenai upaya


pencegahanCovid-19

 80% keluarga memiliki sikap yang negatif untuk mematuhi protokol kesehatan

 85% keluarga tidak memiliki keterampilan yang mendukung dalam mencuci


tangan

 65% keluarga memiliki asumsi yang salah mengenai penyakit Covid-19 dan
Tbparu

 Terjadi peningkatan kasus TB paru sebanyak20%

 30% penderita TB paru yang mengalami DO dalam upaya pengobatan

 70% keluarga tidak mematuhi protokol kesehatan dalam upaya pencegahan covid-
19

 90% jenis tempat pembuangan sampah menggunakan pelastik’

 75% keluarga kondisi sampah dalam keadaan terbuka

 Cara penolahan sampah : ditimbun : 10%, dibakar : 30%, sembarang tempat :


60%

 70% keluarga tidak memanfaatkan sarana kesehatan

 Tempat pengobatan : Puskesmas ; 20%, bidan 10%, dokter praktik : 5%, alternatif
: 20%, dukun : 10%, membeli obat ke warung :35%

 Alasan tdk memanfaatkan sarana kesehatan : jauh : 50%, males : 30%, tidak
memiliki biaya pengobatan 20%

 80% Keluarga tidak pernah mendapatkan penyuluhan kesehatan

 Tidak tersedianya sumber informasi kesehatan di komunitas

 35% keluarga tidak memiliki jaminan kesehatan

 Pendidikan terakhir : tdk sekolah/tidak tamat : 30%, SD : 40%, SLTP : 15%,


SMA : 10%, PT : 5%

2.2 Step 1 (Klasifikasi Istilah)

1. Apa yang di maksud dengan survey mawas diri ? (Alina Regina putri 213120161)

2. Apa yang di maksud data demografi ? (Risma Rahmawati 213120038)

3. Apa yang di maksud TB Paru ? ( neng nia susanti 213120118)

4. Apa yang dimaksud kasus DO ? (Diah Ayu Nawangsari 213120033)

5. Apa itu covid-19 ? ( Regina 213120097)

6. Apa yang disebut kader ? (Raihan 213120089)

7. Apa itu komunitas ? ( fathya 213120088)

8. Apa itu posbindu ? (Putri Arliandira 213120049)


JAWABAN :

1. Firda Fadia Nur Afifah 213120083 survey Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah
Masyarakat Desa (MMD) merupakan suatu upaya bersama yang dilakukan oleh
Puskesmas dengan melibatkan peran serta masyarakat untuk bersama-sama
mengidentifikasi permasalahan kesehatan di masyarakat, dan menggali potensi-potensi
yang dimiliki untuk memecahkan permasalahan tersebut.

Definisi Survei Mawas Diri atau disingkat SMD adalah kegiatan pengenalan,
pengumpulan dan pengkajian masalah kesehatan yang dilakukan oleh kader dan tokoh
masyarakat setempat dibawah bimbingan petugas kesehatan atau perawat di desa.
(Depkes RI, 2007)

TAMBAHAN apriliana 213120076

- Survei Mawas Diri adalah kegiatan untuk mengenali keadaan dan masalah yang
dihadapi masyarakat, serta potensi yang dimiliki masyarakat untuk mengatasi
masalah tersebut. Instrumen SMD/ CSS disusun Puskesmas sesuai masalah yang
dihadapi dan masalah yang akan ditanggulangi Puskesmas

2. Dety Estiana 213120086 Data demografi adalah informasi tentang sekelompok orang
menurut atribut tertentu seperti usia, jenis kelamin, tempat tinggal, dan dapat mencakup
faktor sosial ekonomi seperti pekerjaan, status keluarga, atau pendapatan.

3. Risma Rahmawati 213120038 Tuberkulosis paru merupakan penyakit menular yang


disebabkan Mycobacterium tuberculosis. Penularan terjadi ketika penderita TBC paru
BTA positif batuk atau bersin dan tanpa disengaja penderita menyebarkan kuman ke
udara dalam bentuk percikan dahak. TBC paru dapat menyebabkan kematian apabila
tidak mengkonsumsi obat secara teratur hingga 6 bulan. Selain berdampak pada individu
juga berdampak pada keluarga penderita, yaitu dampak psikologis berupa kecemasan,
penurunan dukungan dan kepercayaan diri yang rendah

TAMBAHAN Diah Ayu Nawangsari 213120033


- Tuberkulosis paru (TB paru) adalah penyakit infeksius, yang terutama menyerang
penyakit parenkim paru.Nama Tuberkulosis berasal dari tuberkel yang berarti
tonjolan kecil dan keras yang terbentuk waktu sistem kekebalan membangun tembok
mengelilingi bakteri dalam paru. Tb paru ini bersifat menahun dan secara khas
ditandai oleh
pembentukan granuloma dan menimbulkan nekrosis jaringan. Tb paru dapat menular
melalui udara, waktu seseorang dengan Tb aktif pada paru batuk, bersin atau bicara.

4. Ezi Rezia Putri Risi 213120020 Kasus DO atau dropout adalah pasien yang tidak
minum obat selama dua bulan berturut-turut atau lebih sebelum periode pengobatan
selesai (WHO, 2019).

5. Suci Nopianty 213120150 COVID-19 adalah penyakit akibat infeksi virus severe acute
respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). COVID-19 dapat menyebabkan
gangguan sistem pernapasan, mulai dari gejala yang ringan seperti flu, hingga infeksi
paru-paru, seperti pneumonia.

TAMBAHAN APRILIANA 213120076

- Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi dan
berpotensi serius terutama pada organ paru-paru. Penyakit ini menjadi 1 dari 10
penyebab kematian dan penyebab utama agen infeksius.

Penyakit virus corona (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
virus SARS-CoV-2.Sebagian besar orang yang tertular COVID-19 akan mengalami
gejala ringan hingga sedang, dan akan pulih tanpa penanganan khusus. Namun,
sebagian orang akan mengalami sakit parah dan memerlukan bantuan medis.

6. Putri Arliandira 213120049 yang merupakan anggota masyarakat yang dipilih dari dan
oleh masyarakat, mau dan mampu bekerja bersama dalam berbagai kegiatan
kemasyarakatan secara sukarela dilatih untuk menangani masalah-masalah kesehatan
perorangan maupun pelayanan posyandu secara rutin.

7. Neng nia susanti 213120118 Komunitas dapat dimaknai sebagai sebuah kelompok dari
suatu masyarakat atau sebagai sekelompok orang yang hidup di suatu area khusus yang
memiliki karakteristik budaya yang sama. Apapun definisinya, komunitas harus memiliki
sifat interaksi.

TAMBAHAN APRILIANA 213120076

- Maka dapat diartikan bahwa komunitas adalah sekelompok orang yang saling berbagi
dan mendukung antara satu sama lain. Iriantara (2004: 22) mendefinisikan makna
komunitas adalah sekumpulan individu yang mendiami lokasi tertentu dan biasanya
terkait dengan kepentingan yang sama.

TAMBAHAN Ririn Antya Okhvi 213120017

- Menurut McMillan dan Chavis (1986) mengatakan bahwa komunitas merupakan


kumpulan dari para anggotanya yang memiliki rasa saling memiliki, terikat diantara
satu dan lainnya dan percaya bahwa kebutuhan para anggota akan terpenuhi selama
para anggota berkomitmen untuk terus bersama-sama.

8. Arsyella Fazwah 213120137

Pos Binaan Terpadu (POSBINDU) adalah kegiatan monitoring dan deteksi dini faktor
resiko penyakit tidak menular terintegrasi serta gangguan akibat kecelakaan dan tindakan
kekerasan dalam rumah tangga yang dikelola oleh masyarakat melalui pembinaan
terpadu.

2.3 Step 2 (Identifikasi Masalah)

1. Buatlah tabel analisis data hasil pengkajian ?


2. Tentukan diagnosa keperawatan komunitas prioritas masalah/skorsing?
3. Buatlah perencanaan asuhan keperawatan komunitas ?
4. Buatlah rencana kegiatan program kerja dalam bentuk Planning Of Acation POA ?
2.4 Step 3 :( Analisa Masalah )

1. Tabel analisa data

NO. DATA MASALAH KEPERAWATAN


KETIDAKEFEKTIFAN
Ezi Rezia Putri Risi (213120020)
PEMELIHARAAN KESEHATAN
DS :

 Perawat menjelaskan bahwa


tidak efektifnya program untuk
mencegah masalah penyakit
menular di komunitas.

 Perawat dan kader menjelaskan


bahwa rendahnya kesadaran
masyarakat untuk memelihara
kesehatan, seperti kurangnya
kesadaran masyarakat untuk
berperilaku hidup bersih dan
sehat, rendahnya kunjungan
masyarakat ke sarana
Puskesmas, posyandu dan
posbindu

 Masyarakat tidak menunjukan


minat untuk meningkatkan
perilaku sehat.

DO :

 Tempat pengobatan : Puskesmas


; 20%, bidan 10%, dokter
praktik : 5%, alternatif : 20%,
dukun : 10%, membeli obat ke
warung : 35%

 85% keluarga tidak memiliki


keterampilan yang mendukung
dalam mencuci tangan

 90% jenis tempat pembuangan


sampah menggunakan pelastik

 75% keluarga kondisi sampah


dalam keadaan terbuka

 Cara penolahan sampah :


ditimbun : 10%, dibakar : 30%,
sembarang tempat : 60% - 70%
keluarga tidak memanfaatkan
sarana Kesehatan

 35% keluarga tidak memiliki


jaminan kesehatan Pendidikan
terakhir : tdk sekolah/tidak
tamat : 30%, SD : 40%, SLTP :
15%, SMA : 10%, PT : 5%

Menambahkan (Ririn Antya DEFISIT KESEHATAN KOMUNITAS


Okhvi 213120017) (D.0110)

DS :

 Hasil wawancara dengan


petugas kesehatan bahwa terjadi
peningkatan kasus Covid-19
karena tidak tersedianya
program untuk mencegah
masalah kesehatan di
komunitas.

 Petugas kesehatan menjelaskan


bahwa terjadi peningkatan kasus
DO dalam pengobatan TB paru.

 Tidak tersedianya sumber


informasi kesehatan di
komunitas

 Perawat menjelaskan bahwa


tidak efektifnya program untuk
mencegah masalah penyakit
menular di komunitas.

DO :

 Terjadi peningkatan kasus TB


paru sebanyak 20%

 30% penderita TB paru yang


mengalami DO dalam upaya
pengobatan

 65% keluarga memiliki asumsi


yang salah mengenai penyakit
Covid- 19 dan TB paru

 Alasan tdk memanfaatkan


sarana kesehatan : jauh : 50%,
males : 30%, tidak memiliki
biaya pengobatan 20%

 80% Keluarga tidak pernah


mendapatkan penyuluhan
kesehatan

 70% keluarga tidak mematuhi


protokol kesehatan dalam upaya
pencegahan covid-19

 80% keluarga memiliki sikap


yang negatif untuk mematuhi
protokol kesehatan

 75% keluarga memiliki


pengetahuan yang kurang
mengenai upaya pencegahan
Covid-19

 Masyarakat tidak memahami


dalam upaya pencegahan Covid-
19.

2. Diagnosa keperawatan berdasarkan perioritas masalah

NO DIAGNOSA KRITERIA JUMLAH RANK

1. 1 2 (bks)3 4 5 6
(bks) B=5 (bks) (bks) (bks) (bks)
B=4 B=8 B=8 B=7 B=4
(Risma 4x2 5x3=15 8x2 = 8x4 = 7x5 = 4x5 = 126 2
Rahmawati =8 16 32 35 20
213120038)

Pemeliharaan
kesehatan
tidak efektif
Defisit 4x3 = 5x1 = 5 8x3 = 8x4 = 8x4 = 4x5 = 128 1
kesehatan 12 24 32 32 20
komunitas
3. Perencanaan Asuhan Keperawatan Komunitas

NO. DIAGNOSA ( SDKI ) TUJUAN (SLKI) INTERVENSI (SIKI)

1 Kategori: Perilaku Sub Setelah dilakukan tindakan PREVENTIF PRIMER


kategori: Penyuluhan dan keperawatan selama 4
pembelajaran Defisit minggu di masyarakat RW Promosi Perilaku Upaya
kesehatan komunitas 1, diharapkan: Kesehatan (I.12472)
(D.0110)
 status kesehatan OBSERVASI
masyarakat meningkat
 Indetifikasi perilaku upaya
 ketersediaan program kesehatan yang dapat
promosi kesehatan
ditingkatkan
meningkat
 masyarakan dapat lebih TERAPEUTIK
aktif berpartisipasi
 Orientasi pelayanan
dalam kegiatan
kesehatan yang dapat di
 masyarakat dapat ikut manfaatkan
serta dalam asuransi atau
jaminan kesehatan EDUKASI
 meningkatnya kepatuhan  anjurkan menggunakan air
masyarakat terhadap bersih
standar kesehatan
lingkungan  anjurkan memberantas
jentik dirumah seminggu
 sistem survei kesehatan sekali
meningkat dan
pemantawan standar  anjurkan melakukan
komunitas meningkat aktivitas fisik setiap hari
 anjurkan tidak merokok di
(Fathya 213120088) rumah

PREVENTIF SEKUNDER

Skrining Tuberkolosis
(I.01024)

OBSERVASI
 identifikasi target populasi
skrining tuberkulosis
(kelompok berisiko
TERAPEUTIK
 lakukan informed consent
tuberkulosis
 sediakan akses layanan
skrining tuberkulosis
 jadwalkan waktu skrining
tuberkulosis
 gunakan instrumen
skrining tuberkulosis yang
valid dan akurat (mis.
tanda gejala, BTA, rotgent
thoraks)
 lakukan anamnesis riwayat
kesehatan, faktor risiko,
dan pengobatan jika perlu
 lakukan pemeriksaan fisik,
sesuai indikasi

EDUKASI
 jelaskan tujuan dan
prosedur skrining
tuberkulosis
 informasikan hasil
pemeriksaan kesehatan

PREVENSI TERSIER

Pencegahan Risiko
Lingkungan (1.14545)

OBSERVASI
 Identifikasi adanya risiko
lingkungan yang dapat
merusak/ membahayakan
kesehatan
 Identifikasi pihak-pihak
yang dapat membantu
masyarakat untuk
perlindungan dari bahaya
lingkungan

TERAPEUTIK
 Analisis tingkat risiko
terkait dengan lingkungan
(mis. Perumahan, air,
makanan, radiasi dan
kekerasan)
 Bekerjasama dengan pihak
pihak terkait untuk
meningkatkan keamanan
lingkungan

EDUKASI
 Informasikan pada
populasi yang berisiko
terkait bahaya yang
mungkin diperoleh dari
lingkungan sekitar

KOLABORASI
Kolaborasi dengan petugas
kesehatan terkait, jika perlu

( Arsyella Fazwa 213120137


)
4. Rencana kegiatan program kerja planning of action ( POA )

No Masalah Tujuan Rencana Sasaran Metod Wakt Dana PJ


keperaw e& u&
aatan media temp
at
1. Defisist Masyara Ceram Rabu swada Perwakil
 status  mengajar kat
kesehata ah dan 05 ya an
kesehatan kan
n ppt oktob masyara
masyaraka edukasi
komunta er kat
t pencegah
s 2022,
meningkat aan
(D.0110) balai
covid-19
 ketersedia desa
an  mengajar cipali
program kan
promosi edukasi
kesehatan pencegah
meningkat aan TB
paru
 masyaraka
n dapat  penyuluh
lebih aktif an
berpartisip pengolah
asi dalam an
kegiatan sampah
 masyaraka  penyuluh
t dapat an
ikut serta kesehata
dalam n
asuransi keluarga
atau
 mengedu
jaminan
kasi dan
kesehatan
mengaja
 meningkat k
nya masyarak
kepatuhan at
masyaraka mencuci
t terhadap tangan 6
standar langkah.
kesehatan
lingkunga
n
 sistem
survei
kesehatan
meningkat
dan
pemantaw
an standar
komunitas
meningkat

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Proses keperawatan komunitas adalah metode asuhan keperawatan yang bersifat


ilmiah, sistematis, dinamis, kontinyu dan berkesinambungan dalam rangka memecahkan
masalah kesehatan dari klien, keluarga, kelompok atau masyarakat yang langkah –
langkahnya dimulai dari (1) pengkajian : pengumpulan data, analisis data dan penentuan
masalah, (2) diagnosis keperawatan, perencanaan tindakan keperawatan, pelaksanaan dan
evaluasi tindakan keperawatan. Proses keperawatan pada komunitas mencakup individu,
keluarga dan kelompok khusus yang memerlukan pelayanan asuhan keperawatan. Dalam
perawatan kesehatan komunitas keterlibatan kader kesehatan, tokoh – tokoh masyarakat
formal dan informal sangat diperlukan dalam setiap tahap pelayanan keperawatan secara
terpadu dan menyeluruh sehingga masyarakat benar – benar mampu dan mandiri dalam
setiap upaya pelayanan kesehatan dan keperawatan yang diberikan.

B. Saran

Kami masih menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kata sempurna sehingga
kami sangat memerlukan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. adapun saran
yang kami adalah : 1. memperkuat sumber materi sehingga dasar keilmuan menjadi lebih
valid 2. diharapkan laporan diskel ini dapat ,menjadi acuan bagi mahasiswa untuk
meningkatkan pengetahuan mengenai kesehatan pada anak.
DAFTAR PUSTAKA

https://dinkes.demakkab.go.id/survey-mawas-diri-smd-puskesmas/

https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/jkmi/article/download/5830/4856

Yuliana. (2020). Coronavirus Diseases ada (COVID-19); Sebuah Tinjauan


Literatur. Wellness and Healthy Magazine, 2(1), pp. 187-92.

http://sagaracipta.desa.id/artikel/2021/6/17/pelatihan-peningkatan-kapasitas-
kader-posyandu

https://comdev.binus.ac.id/blog/2017/01/pengertian-dan-jenis-jenis-komunitas-
menurut-ahli/

https://akah.desa.id/artikel/2020/2/8/ayo-ke-posbindu-skrining-penyakit-tidak-
menular-ptm

PPNI, T. P. (2018). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia(SDKI). (1 ed).


Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Indonesia: Jakarta Selatan

https://www.academia.edu/43335456/Askep_Keperawatan_Komunitas

Anda mungkin juga menyukai