Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

KONSEP DASAR KEPERAWATAN KOMUNITAS

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 3

Fitria Ulfa (201901031)

Hilda Reza Priantama (201901037)

Ika Zulaiha (201901039)

STIKES KARYA HUSADA KEDIRI

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami pada Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan rahmat,

karunia dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun judul dari

makalah yang kami ambil adalah Konsep Dasar Keperawatan Komunitas.

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagai salah satu metode

pembelajaran bagi mahasiswa-mahasiswi STIKES Karya Husada Kediri. Ucapan terimakasih

tidak lupa kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu sehingga kami bisa

menyelesaikan tugas makalah ini.

Kami menyadari atas kekurangan kemampuan kami dalam pembuatan makalah ini,

sehingga akan menjadi suatu kehormatan besar bagi kami apabila mendapatkan kritik dan

saran yang membangun agar makalah ini selanjutnya dapat menjadi lebih baik.

Demikian, semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak dan yang membaca

semoga bisa menambah wawasan ilmu serta akan menghasilkan karya yang lebih baik.

Kediri, 8 September 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .......................................................................................................... 2

Daftar Isi ....................................................................................................................3

Bab 1 ......................................................................................................................... 4

A. Latar Belakang ................................................................................................... 4


B. Rumusan Masalah.............................................................................................. 4
C. Tujuan ................................................................................................................ 5
D. Manfaat .............................................................................................................. 6
Bab 2 ........................................................................................................................ 7

A. Asumsi Dasar Keperawatan Komunitas ............................................................ 7


B. Keyakinan Keperawatan Komunitas ..................................................................8
C. Falsafah Keperawatan Komunitas ..................................................................... 8
D. Tujuan Keperawatan Komunitas ........................................................................10
E. Ruang Lingkup Keperawatan Komunitas .......................................................... 11
F. Sasaran Keperawatan Komunitas .......................................................................14
G. Kegiatan Praktek Keperawatan Komunitas ....................................................... 16
H. Prinsip Dasar Keperawatan Komunitas ............................................................. 17
I. Pendekatan Problem Solving Dalam Keperawatan Komunitas ......................... 18
J. Tata Layanan Praktek Keperawatan Komunitas ............................................... 18
Bab 3 ........................................................................................................................ 21

A. Kesimpulan ........................................................................................................ 21
B. Saran ...................................................................................................................21
Daftar Pustaka .......................................................................................................... 22

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tujuan Pembangunan Kesehatan Nasional adalah untuk mencapai hidup sehat

bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang

optimal. Dengan demikian pembangunan di bidang kesehatan mempunyai arti penting

dalam kehidupan nasional khususnya dalam memelihara dan meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat yang erat kaitannya dengan pembinaan dan pengembangan sumber

daya manusia sebagai salah satu modal dasar pembangunan nasional. Berdasarkan tujuan

pembangunan nasional yang ingin dicapai oleh pemerintah Indonesia, maka

direncanakanlah suatu strategi pendekatan untuk menggalang potensi yang ada pada

masyarakat sehingga masyarakat dapat berperan aktif dalam upaya meningkatkan derajat

kesehatannya secara mandiri melalui perawatan kesehatan komunitas.

Keperawatan komunitas belum menjadi suatu hal yang biasa dikalangan

masyarakat secara merata. Sementara ini orang masih mengenal Posyandu, Puskesmas

atau Rumah Sakit, manakala menjumpai masalah kesehatan aktual atau emergency.

Keperawatan komunitas memprioritaskan pada upaya untuk meningkatkan

kesehatan (promotif dan preventif) dengan tidak mengabaikan usaha-usaha kuratif dan

rehabilitatif hal ini sesuai dengan motto : “lebih baik mencegah daripada mengobati.”

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah asumsi dasar keperawatan komunitas?

2. Bagaimanakah keyakinan keperawatan komunitas?

3. Bagaimanakah falsafah keperawatan komunitas (berdasarkan 4 dimensi pokok

keperawatan)?

4. Bagaimanakah tujuan keperawatan komunitas ?

4
5. Bagaimanakah ruang lingkup keperawatan komunitas ?

6. Bagaimanakah sasaran keperawatan komunitas ?

7. Bagaimanakah kegiatan keperawatan komunitas ?

8. Bagaimanakah prinsip dasar praktik keperawatan komunitas ?

9. Bagaimanakah pendekatan problem solving keperawatan komunitas?

10. Bagaimanakah tata layanan praktik keperawatan komunitas ?

C. Tujuan

1) Tujuan Umum

Tujuan umum dari pembuatan makalah ini adalah untuk memberi tahu kepada

pembaca, khususnya bagi kalangan perawat agar mengetahui Konsep Dasar

Keperawatan Komunitas

2) Tujuan Khusus

Secara khusus dalam menyusun makalah ini adalah penulis bertujuan untuk

memenuhi tugas dalam mata kuliah Keperawatan Komunitas 1 yang telah diberikan

oleh dosen pembimbing serta mahasiswa mampu :

a. Untuk mengetahui asumsi dasar keperawatan komunitas

b. Untuk mengetahui keyakinan keperawatan komunitas

c. Untuk mengetahui falsafah keperawatan komunitas

d. Untuk mengetahui tujuan keperawatan komunitas

e. Untuk mengetahui ruang lingkup keperawatan komunitas

f. Untuk mengetahui sasaran keperawatan komunitas

g. Untuk mengetahui kegiatan keperawatan komunitas

h. Untuk mengetahui prinsip dasar praktik keperawatan komunitas

i. Untuk mengetahui pendekatan problem solving keperawatan komunitas

j. Untuk mengetahui tata layanan praktik keperawatan komunitas

5
D. Manfaat

1. Bagi penulis

Menambah pengetahuan penulis mengenai falsafah, asumsi dasar, keyakinan, tujuan,

ruang lingkup, sasaran, kegiatan, prinsip dasar praktik, pendekatan problem solving

dan tata layanan praktik keperawatan komunitas

2. Bagi Institusi

Manfaat praktis penulisan karya tulis ilmiah yaitu dapat digunakan sebagai referensi

bagi institusi pendidikan tentang Konsep Dasar Keperawatan Komunitas

3. Bagi Masyarakat

Menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat mengenai gambaran umum

tentang falsafah, asumsi dasar, keyakinan, tujuan, ruang lingkup, sasaran, kegiatan,

prinsip dasar praktik, pendekatan problem solving dan tata layanan praktik

keperawatan komunitas

6
BAB 2

PEMBAHASAN

A. ASUMSI DASAR KEPERAWATAN KOMUNITAS

Asumsi dasar keperawatan komunitas menurut American Nurses Assicoation

(ANA, 1980) didasarkan pada asumsi:

1. Sistem pelayanan kesehatan bersifat kompleks

2. Pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier merupakan komponen pelayanan

kesehatan

3. Keperawatan merupakan sub sistem pelayanan kesehatan, dimana hasil pendidikan

dan penelitian melandasi praktek.

4. Fokus utama adalah keperawatan primer sehingga keperawatan komunitas perlu

dikembangkan ditatanan kesehatan utama.

Adapun unsur-unsur perawatan kesehatan mengacu kepada asumsi-asumsi dasar

mengenai perawatan kesehatan masyarakat, yaitu:

1. Bagian integral dari pelayanan kesehatan khususnya keperawatan

2. Merupakan bidang khusus keperawatan

3. Gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu sosial

(interaksi sosial dan peran serta masyarakat)

4. Sasaran pelayanan adalah individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat baik

yang sehat maupun yang sakit.

5. Ruang lingkup kegiatan adalah upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif dan

resosialitatif dengan penekanan pada upaya preventif dan promotif.

6. Melibatkan partisipasi masyarakat

7. Bekerja secara team (bekerjasama)

7
8. Menggunakan pendekatan pemecahan masalah dan perilaku

9. Menggunakan proses keperawatan sebagai pendekatan ilmiah

10. Bertujuan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan

masyarakat secara keseluruhan.

B. KEYAKINAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Keyakinan keperawatan komunitas yang mendasari praktik keperawatan

komunitas adalah:

1. Pelayanan kesehatan sebaiknya tersedia, dapat dijangkau dan dapat diterima semua

orang

2. Penyusunan kebijakan seharusnya melibatkan penerima pelayanan dalam hal ini

komunitas

3. Perawat sebagai pemberi pelayanan dan klien sebagai penerima pelayanan perlu

terjalin kerjasama yang baik

4. Lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan komunitas baik bersifat mendukung

maupun mengahambat

5. Pencegahan penyakit dilakukan dalam upaya meningkatkan kesehatan

6. Kesehatan merupakan tanggung jawab setiap orang

C. FALSAFAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

Berdasarkan pada asumsi dasar dan keyakinan yang mendasar , maka dapat

dikembangkan falsafah keprawatan komunitas sebagai landasan praktik keperawatan

komunitas. Dalam falsafah keperawatan komunitas, keperawatan komunitas merupakan

pelayanan yang memberikan perhatian terhadap pengaruh lingkungan (bio-psiko-sosio-

8
kultural dan spiritual) terhadap kesehatan komunitas, dan memberikan prioritas pada

strategi pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan.

Falsafah yang melandasi keperawatan komunitas mengacu kepada paradigma

keperawatan yang terdiri dari 4 hal penting, yaitu: manusia, kesehatan, lingkungan dan

keperawatan sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat adalah pekerjaan yang luhur dan

manusiawi yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

2. Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya berdasrkan kemanusiaan untuk

meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bagi terwujudnya manusia yang sehat

khususnya dan masyarakat yang sehat pada umumnya.

3. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat harus terjangkau dan dapat diterima oleh

semua orang dan merupakan bagian integral dari upaya kesehatan

4. Upaya preventif dan promotif merupakan upaya pokok tanpa mengabaikan upaya

kuratif dan rehabilitatif

5. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat yang diberikan berlangsung secara

berkesinambungan

6. Perawatan kesehatan masyarakat sebagai provider dan klien sebagai konsumer

pelayanan keperawatan dan kesehatan, menjamin suatu hubungan yang saling

mendukung dan mempengaruhi perubahan dalam kebijaksanaan dan pelayanan

kesehatan ke arah peningkatan status kesehatan masyarakat

7. Pengembangan tenaga keperawatan kesehatan masyarakat direncanakan secara

berkesinambungan dan terus menerus

8. Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggung jawab atas kesehatannya, ia harus

ikut dalam upaya mendorong, mendidik dan berpartisipasi aktif dalam pelayanan

kesehatan mereka sendiri.

9
Berdasarkan gambaran di atas, dapat dijabarkan masing-masing unsur sebagai

berikut :

1. Manusia

Komunitas sebagai klien berarti B sekumpulan individu / klien yang berada

pada lokasi atau B batas geografi tertentu yang memiliki niliai-nilai, keyakinan dan

minat yang relatif sama serta adanya interaksi satu sama lain untuk mencapai tujuan.

Komunitas merupakan sumber dan lingkungan bagi keluarga, komunitas, Komunitas

sebagai klien yang dimaksud termasuk kelompok resiko tinggi antara lain : daerah

terpencil, daerah rawan, daerah kumuh.

2. Kesehatan

Sehat adalah suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan

dasar klien / komunitas. Sehat merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai

dampak dari keberhasilan mengatasi stressor.

3. Lingkungan

Semua faktor internal dan eksternal atau pengaruh disekitar klien yang bersifat

biologis, psikologis, social, cultural dan spiritual.

4. Keperawatan.

Intervensi / tindakan yang bertujuan untuk menekan stressor, melalui

pencegahan primer, sekunder dan tersier

D. TUJUAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

1. Tujuan Umum

Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga tercapai

derajat kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan fungsi kehidupan sesuai

dengan kapasitas yang mereka miliki.

10
2. Tujuan Khusus

Untuk meningkatkan berbagai kemampuan individu, keluarga, kelompok

khusus dan msyarakat dalam hal:

a. Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi

b. Menetapkan masalah kesehatan/keperawatan dan prioritas masalah

c. Merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah kesehatan/keperawatan

d. Menanggulangi masalah kesehatan/keperawatan yang mereka hadapi

e. Penilaian hasil kegiatan dalam memecahkan masalah kesehatan/keperawatan

f. Mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelayanan

kesehatan/keperawatan

g. Meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara mandiri (self care).

h. Menanamkan perilaku sehat melalui upaya pendidikan kesehatan, dan lebih spesifik

lagi adalah untuk menunjang fungsi Puskesmas dalam menurunkan angka kematian

bayi, ibu dan balita serta diterimanya norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera

i. Tertanganinya kelompok-kelompok resiko tinggi yang rawan terhadap masalah

kesehatan.

E. RUANG LINGKUP KEPERAWATAN KOMUNITAS

Ruang lingkup praktik keperawatan komunitas meliputi : upaya upaya

peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif) dan mengemblikan serta

memfungsikan kembali baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat ke lingkungan

sosial dan masyarakatnya (resosialisasi).

Dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas, kegiatan yang ditekankan

adalah upaya preventif dan Upaya Promotif dengan tidak mengabaikan upaya

kuratif,rehabilitatif dan resosialitatif.

11
1. Upaya Promotif

Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga,

kelompok dan masyarakat dengan jalan memberikan:

a. Penyuluhan kesehatan masyarakat

b. Peningkatan gizi

c. Pemeliharaan kesehatan perseorangan

d. Pemeliharaan kesehatan lingkungan

e. Olahraga secara teratur

f. Rekreasi

g. Pendidikan seks

2. Upaya Preventif

Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan

terhadap kesehatan terhadap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat melalui

kegiatan:

a. Imunisasi massal terhadap bayi, balita serta ibu hamil

b. Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui Posyandu, Puskesmas maupun

kunjungan rumah

c. Pemberian vitamin A dan yodium melalui Posyandu, Puskesmas ataupun di

rumah

d. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui

3. Upaya Kuratif

Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota

keluarga, kelompok dan masyarakat yang menderita penyakit atau masalah kesehatan,

melalui kegiatan:

a. Perawatan orang sakit di rumah (home nursing)

12
b. Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari Puskesmas dan RS.

c. Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin dan nifas.

d. Perawatan payudara

e. Perawatan tali pusat bayi baru lahir

4. Upaya Rehabilitatif

Upaya rehabilitatif merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita-

penderita yang dirawat di rumah, maupun terhadap kelompok-kelompok tertentu yang

menderita penyakit yang sama, misalnya Kusta, TBC, cacat fisik dan lainnya,

dilakukan melalui kegiatan:

a. Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti penderita Kusta, patah

tulang mapun kelainan bawaan

b. Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit tertentu, misalnya

TBC, latihan nafas dan batuk, penderita stroke: fisioterapi manual yang mungkin

dilakukan oleh perawat

5. Upaya Resosialitatif

Upaya resosialitatif adala upaya mengembalikan individu, keluarga dan

kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah kelompok-

kelompok yang diasingkan oleh masyarakat karena menderita suatu penyakit,

misalnya kusta, AIDS, atau kelompok-kelompok masyarakat khusus seperti Wanita

Tuna Susila (WTS), tuna wisma dan lain-lain. Disamping itu, upaya resosialisasi

meyakinkan masyarakat untuk dapat menerima kembali kelompok yang mempunyai

masalah kesehatan tersebut dan menjelaskan secara benar masalah kesehatan yang

mereka derita. Hal ini tentunya membutuhkan penjelasan dengan pengertian atau

batasan-batasan yang jelas dan dapat dimengerti.

13
F. SASARAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Sasaran perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga, kelompok dan

masyarakat, baik yang sehat maupun yang sakit yang mempunyai masalah

kesehatan/perawatan.

1. Individu

Individu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila individu tersebut

mempunyai masalah kesehatan/keperawatan karena ketidakmampuan merawat diri

sendiri oleh suatu hal dan sebab, maka akan dapat mempengaruhi anggota keluarga

lainnya baik secara fisik, mental maupun sosial.

2. Keluarga

Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala keluarga,

anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu rumah tangga

karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, satu dengan lainnya saling

tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu atau beberapa anggotat keluarga

mempunyai masalah kesehatan/keperawatan, maka akan berpengaruh terhadap

anggota keluarga lainnya dan keluarga-keluarga yang ada disekitarnya.

3. Kelompok Khusus

Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis

kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan terhadap

masalah kesehatan. Termasuk diantaranya adalah:

a. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat perkembangan dan

petumbuhannya, seperti:

o Ibu hamil

o Bayi baru lahir

o Balita

14
o Anal usia sekolah

o Lanjut Usia

b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan bimbingan

serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah:

o Penderita penyakit menular, seperti: TBC, Lepra, AIDS, penyekit kelamin

lainnya.

o Penderita dengan penyakit tak menular, seperti: penyakit diabetes mellitus,

jantung koroner, cacat fisik, gangguan mental dan lain sebagainya.

c. Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranya:

o Wanita tuna susila

o Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba

o Kelompok-kelompok pekerja tertentu

o Dan lain-lain.

d. Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah:

o Panti wredha

o Panti asuhan

o Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial)

o Penitipan balita

4. Masyarakat

Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan bekerjasama cukup

lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka

sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas yang telah ditetapkan dengan jelas.

Masyarakat merupakan kelompok individu yang saling berinteraksi, saling tergantung

dan bekerjasama untuk mencapai tujuan. Dalam berinteraksi sesama anggota

15
masyarakat akan muncul banyak permasalahan, baik permasalahan sosial,

kebudayaan, perekonomian, politik maupun kesehatan khususnya.

G. KEGIATAN PRAKTEK KEPERAWATAN KOMUNITAS

Kegiatan praktik keperawatan komunitas yang dilakukan perawat mempunyai

lahan yang luas dan tetap menyesuaikan dengan tingkat pelayanan kesehatan wilayah

kerja perawat, tetapi secara umum kegiatan praktik keperawatan komunitas adalah

sebagai berikut:

1. Memberikan asuhan keperawatan langsung kepada individu, keluarga, kelompok

khusus baik di rumah (home nursing), di sekolah (school health nursing), di

perusahaan, di Posyandu, di Polindes dan di daerah binaan kesehatan masyarakat.

2. Penyuluhan/pendidikan kesehatan masyarakat dalam rangka merubah perilaku

individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

3. Konsultasi dan pemecahan masalah kesehatan yang dihadapi

4. Bimbingan dan pembinaan sesuai dengan masalah yang mereka hadapi

5. Melaksanakan rujukan terhadap kasus-kasus yang memerlukan penanganan lebih

lanjut

6. Penemuan kasus pada tingakat individu, keluarga, kelompok dan masyarakat

7. Sebagai penghubung antara masyarakat dengan unit pelayanan kesehatan

8. Melaksanakan asuhan keperawatan komuniti, melalui pengenalan masalah kesehatan

masyarakat, perencanaan kesehtan, pelaksanaan dan penilaian kegiatan dengan

menggunakan proses keperawatan sebagai suatu usaha pendekatan ilmiah

keperawatan.

9. Mengadakan koordinasi di berbagai kegiatan asuhan keperawatan komuniti

10. Mengadakan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dengan instansi terkait.

16
11. Memberikan ketauladanan yang dapat dijadikan panutan oleh individu, keluarga,

kelompok dan masyarakat yang berkaitan dengan keperawatan.

H. PRINSIP DASAR KEPERAWATAN KOMUNITAS

Menurut Quad Council of Public Health Nursing Organization,2007dalam

Stanhope & Lancaster (2016) ,ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam

keperawatan komunitas .Prinsip ini di sebut juga sebagai Eight Priciples of Public Health

Nursing,antara lain :

1. Klien adalah populasi/masyarakat,

2. Memberi beri manfaat sebesar-besarnya bagi komunitas,

3. Proses yang digunakan, termasuk bekerja dengan mitra yang sama,

4. Pencegahan primer menjadi prioritas dalam aktivitas,

5. Strategi khusus yang berfokus pada kondisi lingkungan, sosial, dan ekonomi

yangsehat dalam komunitas

6. Memberi manfaat sebesar-besarnya pada aktivitas penelitian masyarakat

7. Penggunaan sumber daya masyarakat secara optimal

8. Kolaborasi dengan profesi, organisasi, atau kesatuan lain, demi keefektifan program

peningkatan dan pemeliharaan kesehatan komunitas.(Ratnawati, 2017, p. 13)

Menurut Mubarak dan Chayantin, 2009, pertimbangan prinsip dalam

melaksanakan keperawatan komunitas adalah sebagai berikut:

1. Kemanfaatan. Intervensi atau pelaksanaan yang dilakukan harus memberikanmanfaat

sebesar-besarnya bagi komunitas, artinya ada keseimbangan antaramanfaat dan

kerugian.

2. Otonomi. Pelaksanaan keperawatan komunitas diberikan kebebasan untukmelakukan

atau memilih alternative terbaik yang disediakan untuk komunitas.

17
3. Keadilan. Perawat melakukan upaya atau tindakan sesuai dengan kemampuan

ataukapasitas komunitas.(Wahid Iqbal Mubarak & Nurul Chayantin, 2009, p. 10)

I. PENDEKATAN PROBLEM SOLVING DALAM KEPERAWATAN KOMUNITAS

Pendekatan yang digunakan perawat dalam memecahkan masalah kesehatan

masyarakat yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat secara

keseluruhan adalah:

1. Problem Solving Approach

Pendekatan yang dituangkan dalam proses keperawatan dengan memanfaatkan

pendekatan epidemiologi yang dikaitkan dengan upaya kesehatan dasar (PHC).

Pendekatan pemecahan masalah dimaksudkan bahwa setiap masalah kesehatan

yang dihadapi individu, keluarga, kelompok dan masyakrakat akan dapat diatasi oleh

perawat melalui keterampilan melaksanakan intervensi keperawatan sebagai bidang

keahliannya dalam melaksanakan profesinya sebagai perawat kesehatan masyarakat.

2. Family Approach

Bila kegiatan perawatan komunitas dan keluarga menggunakan pendekatan

terhadapat keluarga binaan

3. Case Approach

Bila pembinaann di lakukan berdasarkan atas seleksi kasus yang datang ke

Puskesmas yang dinilai memerlukan tindak lanjut

4. Community Approach

bila pendekatan dilakukan terhadap masyarakat daerah binaan melalui survei

mawas diri dengan melibatkan partisipasi masyarakat.

J. TATA LAYANAN PRAKTEK KEPERAWATAN KOMUNITAS

18
Perawat kesehatan komunitas melakukan pekerjaan pada berbagai posisi dengan

fokus utama klien individu, keluarga, dan komunitas. (Archer, 1976). Tatanan praktik

dalam keperawatan kesehatan komunitas sangat luas, karena pada semua tatanan perawat

komunitas dapat memberikan pelayanan dengan penekanan tingkat pencegahan primer,

sekunder dan tertier. Perawat yang bekerja di komunitas dapat bekerja sebagai perawat

keluarga, perawat sekolah, perawat kesehatan kerja atau pegawai gerontology.

1. Perawat Keluarga

Keperawatan kesehatan keluarga adalah tingkat keperawatan tingkat kesehatan

masyarakat yang dipusatkan pada keluarga sebagai satu kesatuan yang dirawat dengan

sehat sebagai tujuan pelayanan dan perawatan sebagai upaya (Bailon dan Maglaya,

1978).

Perawat keluarga adalah perawat terregistrasi dan telah lulus dalam bidang

keperawatan yang dipersiapkan untuk praktik memberikan pelayanan individu dan

keluarga disepanjang rentang sehat sakit.

Peran yang dilakukan perawat keluarga adalah melaksanakan asuhan

keperawatan keluarga, berpartisipasi dan menggunakan hasil riset, mengembangkan

dan melaksanakan kebijakan dibidang kesehatan, kepemimpinan, pendidikan, case

management dan konsultasi.

2. Perawat Kesehatan Sekolah

Keperawatan sekolah adalah keperawatan yang difokuskan pada anak

ditatanan pendidikan guna memenuhi kebutuhan anak dengan mengikut sertakan

keluarga maupun masyarakat sekolah dalam perencanaan pelayanan (Logan, BB,

1986).

Fokus utama perawat kesehatan sekolah adalah siswa dan lingkungannya dan

sasaran penunjang adalah guru dan kader.

19
3. Perawat Kesehatan Kerja

Perawatan kesehatan kerja adalah penerapan prinsip-prinsip keperawatan

dalam memelihara kelestarian kesehatan tenaga kerja dalam segala bidang pekerjaan.

Perawat kesehatan kerja mengaplikasikan praktik keperawatan dalam upaya

memenuhi kebutuhan unik individu, kelompok dan masyarakat ditatanan industri,

pabrik, tempat kerja, tempat konstruksi, universitas dan lain-lain.

4. Perawat Gerontologi

Perawatan gerontologi atau gerontik adalah ilmu yang mempelajari dan

memberikan pelayanan kepada orang lanjut usia yang dapat terjadi diberbagai tatanan

dan membantu orang lanjut usia tersebut untuk mencapai dan mempertahankan fungsi

yang optimal.

Lingkup praktik keperawatan gerontologi adalah memberikan asuhan

keperawatan, melaksanakan advokasi dan bekerja untuk memaksimalkan kemampuan

atau kemandirian lanjut usia, meningkatkan dan mempertahankan kesehatan,

mencegah dan meminimalkan kecacatan dan menunjang proses kematian yang

bermartabat.

20
BAB 3

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Keperawatan komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang

ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pada kelompok resiko tinggi,dalam

upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan

peningkatan kesehatan dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang

dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan,pelaksanaan dan

evaluasi pelayanan keperawatan.Pelayanan keperawatan komunitas adalah seluruh

masyarakat termasuk individu,keluarga dan kelompok yang beresiko tinggi seperti

keluarga penduduk yang tinggal di daerah kumuh,daerah terisolasi dan daerah yang tidak

terjangkau termasuk kelompok bayi,balita,lansia dan ibu hamil.

B. SARAN

Dalam penulisan makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan,untuk itu kami

sangat mengharapkan motivasi,kritik dan saran dari teman-teman,pembaca serta yang

paling utama dari dosen pembimbing mata kuliah konsep keperawatan komunitas.

21
DAFTAR PUSTAKA

Ferry & Makhfudli. 2009. Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta:

Salemba Medika.

Notoatmojo, S. 2010. Promosi kesehatan: teori dan aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.

http://nissa-uchil.blogspot.com/2015/11/keperawatan-komunitas.html?m=1

http://viand-perawat.blogspot.com/2012/09/keperawatan-komunitas-masyarakat.html?m=1

22

Anda mungkin juga menyukai