Anda di halaman 1dari 20

KEPERAWATAN KOMUNITAS

“Konsep Keperawatan Komunitas”

OLEH KELOMPOK 2:

Ali Akbar Pramayana

Fadhila Ismatul Iffa

Lilia Mawaddah

Resha Febriana Maisyah

Sri Marisa Ananda

Suci Angelina Mirza

KELAS : 3A

DOSEN PEMBIMBING :

Tasman, S.Kep, M.Kep, Sp.Kom

D-III KEPERAWATAN PADANG

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah Subhanawata’ala yang telah memberikan nikmat
kesempatan dan kesehatan sehingga penyusunan makalah Keperawatan Komunitas dengan
pembahasan mengenai “Konsep Kesehatan Komunitas” ini dapat selesai tepat pada
waktunya. Kemudian shalawat beserta salam tidak lupa kita sampaikan kepada Nabi besar
kita Muhammad Shalallahu ‘Alaihi wassalam yang telah memberikan pedoman hidup untuk
keseamatan umat islam di dunia ini.

Penyusunan makalah ini diajukan sebagai syarat menyelesaikan tugas mata kuliah
Keperawatan Komunitas program studi D3 Keperawatan Padang Poltekkes Kemenkes
Padang tahun 2021. Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mendapat bimbingan dan
petunjuk dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada
Bapak/Ibu: 

1. Bapak Tasman, S.Kp, M.Kep, Sp.Kom selaku dosen pengampu mata kuliah
Keperawatan Komunitas yang telah memberikan ilmu dan sumbangsinya dalam
menyusun makalah ini.

2. Rekan-rekan dan semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan
makalah.

Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih belum sempurna, maka saran dan
kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan demi perbaikan makalah selanjutnya.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat.

Padang , 03 Agustus 2021

i
Kelompok 2

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan..............................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................4
2.1 Pengertian Keperawatan Komunitas..................................................................4
2.2 Tujuan dan Sasaran............................................................................................5
2.3 Falsafah Keperawatan Komunitas......................................................................7
2.4 Paradigma Keperawatan Komunitas..................................................................9
2.5 Sejarah Perkembangan Keperawatan Komunitas...........................................10
BAB III PENUTUP.........................................................................................................12
3.1 Kesimpulan............................................................................................................12
3.2 Saran......................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................13
LAMPIRAN....................................................................................................................14

ii
iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan merupakan salah salu faktor yang sangat menentukan kualitas sumber daya
manusia, disamping juga merupakan karunia Tuhan yang perlu disyukuri. Oleh karena itu
kesehatan perlu dipelihara dan ditingkatkan serta dilindungi dari ancaman yang merugikan.
Derajat kesehatan dipengaruhi oleh banyak laktor yaitu: lingkungan, perilaku, pelayanan
kesehatan dan keturunan. Faktor lingkungan termasuk keadaan pemukiman atau perumahan,
tempat kerja, sekolah, tempat umum, air, udara, tekhnologi, keadaan sosial, pendidikan dan
ekonomi, sedangkan perilaku tergambar dalam kebiasaan sehari hari seperti pola makan,
kebersihan keluarga dan gaya hidup. Pelayanan keschatan mencakup sarana kesehatan,
program kesehatan, dan tenaga kesehatan (Mubarak, 2005).

Salah satu pelayanan kesehatan yang memberikan konstribusi penting dalam


peningkatan derajat keschatan adalah keperawatan yang berwenang memberikan asuhan
keperawatan pada komunitas.

Komunitas dipandang sebagai target pelayanan kesehatan sehingga diperlukan suatu


kerja sama yang melibatkan secara aktif masyarakat untuk mencapai peningkatan derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Asuhan keperawatan komunitas bertujuan untuk
meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat serta peran serta masyarakat dalam
melakukan upaya preventif, promotif dan mempertahankan kesehatanya. Praktik
dilaksanakan secara komprehensif dan umum, tidak hanya terbatas pada usia kelompok
tertentu atau diagnosa tertentu. Tanggung jawab yang dominan adalah terhadap komunitas
secara keselurulan dan pelayanan diberikan secara langsung. berkelanjutan dan tidak episodik
yang ditujukan kepada individu, keluarga dan kelompok maupun masyarakat (Mahyuddin,
2009).

Seiring berkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan, serta


bertambahnya penduduk dan masyarakat maka, maka perlu adanya perawat kesehatan
komunitas yang dapat melayani masyarakat dalam dalam hal pencegahan, pemeliharaan,
promosi kesehatan dan pemulihan penyakit, yang bukan saja ditujukan kepada individu,
keluarga, tetapi juga dengan masyarakat dan inilah yang disebut dengan keperawatan
komunitas.

1
Menurut WHO (1974) keperawatan komunitas mencakup perawatan kesehatan
keluarga (nurse health family) juga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat luas, membantu
masyarakat mengidentifikasi masalah kesehatannya sendiri, serta memecahkan masalah
kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan yang ada pada mereka sebelum mereka
meminta bantuan pada orang lain

Keperawatan komunitas atau community health nursing merupakan praktik untuk


memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat dengan menggunakan pengetahuan dari
ilmu keperawatan, ilmu sosial dan ilmu kesehatan masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut :

1. Apa pengertian keperawatan komunitas?

2. Apa Tujuan dan sasaran?

3. Apa falsafah?

4. Apa pradigma keperawatan komunitas?

5. Apa sejarah perkembangan keperawatan komunitas?

1.3 Tujuan Penulisan


a. Tujuan Umum
Setelah proses pembelajaran diharapkan mahasiswa dapat memahami dan mengetahui
tentang konsep komunitas dan konsep keperawatan komunitas.
b. Tujuan Khusus
Agar mahasiswa mengetahui dan memahami tentang :

a. Pengertian Komunitas

b. Tujuan dan sasaran

c. Falsafah

d. Pradigma keperawatan komunitas

e. Sejarah perkembangan keperawatan komunitas

2
1.4 Manfaat Penulisan

1. Menambah pengetahuan dan informasi mengenai konsep komunitas dan konsep


keperawatan komunitas

2. Merangsang minat pembaca untuk lebih mengetahui konsep komunitas dan konsep
keperawatan komunitas

3. Mengetahui bagaimana konsep komunitas dan konsep keperawatan komunitas

3
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Keperawatan Komunitas

Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai persamaan


nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan kelompok khusus dengan batas-batas
geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah melembaga (Sumijatun, 2006).
Misalnya di dalam kesehatan di kenal kelompok ibu hamil, kelompok ibu menyusui,
kelompok anak balita, kelompok lansia, kelompok masyarakat dalam suatu wilayah desa
binaan dan lain sebagainya. Sedangkan dalam kelompok masyarakat ada masyarakat petani,
masyarakat pedagang, masyarakat pekerja, masyarakat terasing dan sebagainya (Mubarak,
2006).

Keperawatan komunitas atau community health nursing merupakan praktik untuk


memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat dengan menggunakan pengetahuan dari
ilmu keperawatan, ilmu sosial dan ilmu kesehatan masyarakat. Pengertian lain dari
keperawatan komunitas adalah suatu bentuk pelayanan profesional berdasarkan ilmu dan kiat
keperawatan yang ditujukan terutama pada kelompok risiko tinggi untuk meningkatkan status
kesehatan komunitas dengan menekankan upaya peningkatan kesehatan, pencegahan
penyakit serta tidak mengabaikan kuratif dan rehabilitatif.

Keperawatan komunitas sebagai suatu bidang keperawatan yang merupakan perpaduan


antara keperawatan dan kesehatan masyarakat (public health) dengan dukungan peran serta
masyarakat secara aktif serta mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara
berkesinambungan tanpa mengabaikan perawatan kuratif dan rehabilitative secara
menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok serta
masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses keperawatan (nursing process) untuk
meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga mampu mandiri dalam
upaya kesehatan (Mubarak, 2006).

Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan keperawatan yang bersifat


alamiah, sistematis, dinamis, kontinyu, dan berkesinambungan dalam rangka memecahkan
masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok serta masyarakat melalui langkah-langkah
seperti pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi keperawatan (Wahyudi, 2010).

4
Praktik keperawatan komunitas (community health nursing practice) merupakan sintesi
teori keperawatan dan teori kesehatan masyarakat untuk promosi, pemeliharaan dan
perawatan kesehatan populasi melalui pemberian pelayanan keperawatan pada individu,
keluarga dan kelompok yang mempunyai pengaruh terhadap kesehatan komunitas (Stanhope
& Lancaster, 2004).

Keperawatan kesehatan komunitas adalah praktik melakukan promosi kesehatan dan


melindungi kesehatan masyarakat dengan menggunakan pendekatan ilmu keperawatan, ilmu
social dan ilmu kesehatan masyarakat yang berfokus pada tindakan promotif dan pencegahan
penyakit yang sehat (Anderson & McFarlane, 2007).

2.2 Tujuan dan Sasaran

Tujuan proses keperawatan dalam komunitas adalah untuh pencegahan dan peningkatan
kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya sebagai berikut.

a. Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap individu, keluarga, dan
keluarga dan kelompok dalam konteks komunitas.
b. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health general community)
dengan mempertimbangkan permasalahan atau isu kesehatan masyarakat yang dapat
memengaruhi keluarga, individu, dan kelompok

Tujuan keperawatan komunitas adalah sebagai berikut:

a. Promosi kesehatan
Promosi kesehatan pada tujuan keperawatan komunitas ini berarti adalah suatu upaya
untuk membantu masyarakat menjadikan gaya hidup mereka sehat optimal. Kesehatan
yang optimal didefinisikan sebagai keseimbangan kesehatan fisik, emosi, social, spiritual,
dan intelektual. Promosi kesehatan tidak sekadar mengubah gaya hidup, tetapi
mempertahankan dan meningkatkan perilaku sehat adalah tujuan yang akan dicapai pula.
b. Proteksi kesehatan
Proteksi kesehatan merupakan upaya perlindungan kelompok masyarakat terhadap
terpaparnya suatu penyakit.
c. Pencegahan penyakit dan penyembuhan
Pencegahan penyakit merupakan upaya dalam mencegah terjadinya penyakit pada
kelompok yang berisiko, sedangkan penyembuhan adalah upaya yang dilakukan pada

5
kelompok masyarakat yang telah terkena penyakit. Upaya penyembuhan bertujuan untuk
menyembuhkan kelompok masyarakat yang sakit dan mencegah terjadinya komplikasi.

Sasaran dari perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga, kelompok


khusus, komunitas baik yang sehat maupun sakit yang mempunyai masalahan kesehatan atau
perawatan, sasaran ini terdiri dari:

a. Individu
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek biologi,
psikologi, social dan spiritual
b. Keluarga
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus menerus
dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun secara bersama-sama,
di dalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara keseluruhan.
c. Kelompok khusus
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin,
umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah
kesehatan. Termasuk diantaranya adalah:
1) Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat perkembangan dan
pertumbuhannya, seperti:
a) Ibu hamil
b) Bayi baru lahir
c) Balita
d) Anak usia sekolah
e) Usia lanjut
2) Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan bimbingan
serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah:
a) Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS, penyakit kelamin lainnya
b) Penderita dengan penyakit tak menular, seperti: penyakit diabetes melitus, jantung
coroner, cacat fisik, gangguan mental dan lain sebagainya.
3) Kelompok yang mempunyai risiko terserang penyakit, diantaranya:
a) Wanita tuna susila
b) Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba
c) Kelompok-kelompok pekerja tertentu, dan lain-lain

6
4) Lembaga social, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah:
a) Panti werdha
b) Panti asuhan
c) Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan social)
d) Penitipan balita

2.3 Falsafah Keperawatan Komunitas

Falsafah merupakan Keyakinan terhadap nilai kemanusiaan yang menjadi pedoman


dalam melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat baik untuk individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat. Falsafah Keperawatan bertujuan mengarahkan
kegiatan keperawatan yang dilakukan. Keperawatan menganut pandangan holistik
terhadap manusia yaitu kebutuhan manusia bio-psiko-sosial-spiritual.

Dalam falsafah keperawatan komunitas, keperawatan komunitas merupakan


pelayanan yang memberikan perhatian terhadap pengaruh lingkungan (bio-psiko-sosio-
kultural-spiritual) terhadap kesehatan komunitas dan memberikan prioritas pada strategi
pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan. Falsafah yang melandasi keperawatan
komunitas mengacu kepada paradigma keperawatan yang terdiri dari 4 hal penting, yaitu:
manusia, kesehatan, lingkungan dan keperawatan, sehingga dapat dirumuskan sebagai
berikut:

a. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat adalah pekerjaan yang luhur dan


manusiawi yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
b. Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya berdasarkan kemanusiaan untuk
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bagi terwujudnya manusia yang
sehat khususnya dan masyarakat yang sehat pada umumnya.
c. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat harus terjangkau dan dapat diterima
oleh semua orang dan merupakan bagian integral dari upaya kesehatan.
d. Upaya preventif dan promotif merupakan upaya pokok tanpa mengabaikan upaya
kuratif dan rehabilitatif.
e. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat yang diberikan berlangsung secara
berkesinambungan.
f. Perawatan kesehatan masyarakat sebagai provider dan klien sebagai consumer pelayanan
keperawatan dan kesehatan, menjamin suatu hubungan yang saling mendukung dan

7
mempengaruhi perubahan dalam kebijaksanaan dan pelayanan kesehatan ke arah
peningkatan status kesehatan masyarakat.
g. Pengembangan tenaga keperawatan kesehatan masyarakat direncanakan secara
berkesinambungan dan terus-menerus.
h. Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggung jawab atas kesehatannya, ia harus
ikut dalam upaya mendorong, mendidik dan berpartisipasi aktif dalam pelayanan
kesehatan mereka sendiri.

Komponen Falsafah Keperawatan:

a. Manusia
Manusia merupakan komponen paradigma keperawatan yang menjadi salah satu
fokus dari pelayanan keperawatan. Manusia sebagai klien yang merupakan
makhluk biopsikososial dan spiritual, yang merupakan kesatuan dari aspek jasmani
dan rohani, yang memiliki sifat unik dengan kebutuhan berbeda-beda sesuai dengan
tingkat perkembangannya masing-masing. Dengan demikian apabila terjadi masalah
pada seorang klien, tidak hanya cukup dengan memberi obat saja, tetapi perawat
juga perlu memberikan pendekatan keseluruhan yaitu menyelidiki semua faktor yang
ada baik fisik, mental, maupun sosial.
b. Kesehatan.
Sehat adalah suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan dasar
klien / komunitas. Sehat merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari
keberhasilan mengatasi stressor.
Menurut WHO (1947), yang dikatakan sehat adalah suatu keadaan yang lengkap,
meliputi kesejahteraan fisik, mental, dan sosial bukan semata-mata bebas dari penyakit
atau kelemahan.
Dalam konsep sehat WHO tersebut diharapkan adanya keseimbangan yang serasi
dalam interaksi antara manusia dan makhluk hidup lain dalam lingkungannya. Sebagai
konsekuensi dari konsep WHO tersebut maka yang dikatakan manusia sehat adalah:
1) Tidak sakit;
2) Tidak cacat;
3) Tidak lemah
4) Bahagia secara rohani;
5) Sejahtera secara sosial; dan

8
6) Fit secara jasmani

Konsep keadaan yang baik berorientasi terutama untuk meningkatkan keadaan


yang sudah baik harus berfokus pada unsur-unsur :

1) Keadaan badaniyah (physical condition)


2) Kesadaran gizi (nutritional awareness)
3) Pengelolaan terhadap stress (stress management)
4) Tanggungjawab pribadi (self responsibility)
c. Lingkungan
Lingkungan adalah merupakan komponen dalam paradigma keperawatan yang
mempunyai implikasi sangan luas bagi kelangsungan hidup manusia, khususnya
menyangkut status kesehatan seseorang. Lingkungan yang dimaksud dapat berupa
lingkungan internal dan eksternal yang berpengaruh, baik secara langsung maupun
tidak langsung pada individu, kelompok, atau masyarakat, seperti lingkungan yang
bersifat biologis, psikologis, sosial, spritiual dan kultural, iklim sistem perekonomian,
serta politik. Jika keseimbngan lingkungan ini tidak dijaga dengan baik, maka akan
dapat menyebabkan berbagai macam penyakit.
Misalnya, kebiasaan membuang sampah sembarangan berdampak pada
lingkungan menjadi kotor, bau dan banyak lalat, serta bencana banjir. Eksploransi
kekayaan laut dan hutan secara besar-besaran juga dapat menyebabkan terjadinya
bencana banjir, tanah longsor dan menggangu ekosistem.
d. Keperawatan.
Intervensi / tindakan yang bertujuan untuk menekan stressor, melalui pencegahan
primer, sekunder dan tersier.

2.4 Paradigma Keperawatan Komunitas

Paradigma adalah suatu cara dalam mempersepsikan atau memandang sesuatu. Paradigm
menjelaskan sesuatu dalam memahami suatu tingkah laku. Paradigma memberikan dasar
dalam melihat, memandang, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap
berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan.

Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan yang professional, yang merupakan


bagian integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan,

9
dengan bentuk pelayanan mencakup biopsikososio-spiritual yang ditujukan kepada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat baik sehat maupun sakit dalam siklus kehidupan
manusia.

Paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang yang mendasar atau cara kita melihat,
memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap fenomena yang ada
dalam keperawatan.

Komponen Paradigma Keperawatan

Keperawatan merupakan bagian dari system pelayanan kesehatan dan salah satu factor
yang mempengaruhi tercapainya pembangunan nasional, oleh karena itu tenaga keperawatan
berada di tatanan pelayanan kesehatan terdepan dengan kontak pertama dan terlama dengan
klien, yaitu selama 24 jam per hari dan 7 hari per minggu, maka perawat perlu mengetahui
dan memahami tentang paradigma keperawatan, peran, fungsi dan tanggung jawab sebagai
perawat professional agar dapat memberikan pelayanan keperawatan yang optimal dalam
memberikan asuhan keperawatan pada klien. Perawat harus selalu memperhatikan keadaan
secara individual dari segi bio, psiko, social, spiritual dan kultural.

Paradigma memiliki fungsi antara lain:

a. Menyikapi dan menyelesaikan berbagai persoalan yang melingkupi profesi keperawatan


sebagai aspek pendidikan dan pelayanan keperawatan, praktik dan organisasi profesi
b. Membantu individu dan masyarakat untuk memahami dunia keperawatan kita dan
membantu kita untuk memahami setiap fenomena yang terjadi di sekitar kita.

Dalam keperawatan ada empat komponen yang merupakan pola dasar dari teori-teori
keperawatan atau paradigma keperawatan. Empat komponen tersebut meliputi: manusia,
keperawatan, lingkungan, dan kesehatan.

2.5 Sejarah Perkembangan Keperawatan Komunitas


Perkembangan keperawatan komunitas, dapat dibagi menjadi empat tahap, yaitu:

1) Tahap awal home care (sebelum pertengahan 1800-an) menekankan perawatan bagi orang
miskin yang sakit dirumah oleh berbagai ordo awam dan agama
2) Tahap keperawatan distrik (pertengahan 1800-an) termasuk perawatan sukarela dirumah
untuk orang miskin oleh spesialis atau “perawat kesehatan” yang merawat orang sakit dan
mengajarkan hidup sehat kepada pasien

10
3) Tahap keperawatan kesehatan masyarakat atau Public Health Nursing (1900-1970)
ditandai dengan meningkatnya kepedulian terhadap kesehatan masyarakat umum
4) Tahap keperawatan kesehatan komunitas atau Community Health Nursing (1970 hingga
sekarang) mencakup peningkatan pengakuan keperawatan kesehatan komunitas sebagai
bidang khusus, dengan focus pada komunitas dan populasi (Allender, Rector, and
Warner, 2014).

Praktik keperawatan berbasis komunitas mengacu pada penerapan proses keperawatan


dalam merawat individu, keluarga, kelompok, agregat dan populasi pada berbagai setting
seperti tempat tinggal, tempat kerja atau sekolah atau saat bergerak melalui system perawatan
kesehatan (Nies and McEwen, 2019). Layanan dalam keperawatan berbasis komunitas
sebagian besar bersifat langsung, tetapi dalam perawatan kesehatan komunitas, layanan dapat
bersifat langsung dan tidak langsung. Berbeda dari keperawatan dasar di mana focus yang
menjadi klien adalah individu, sedangkan pada perawatan kesehatan komunitas, focus yang
menjadi klien adalah keluarga, kelompok dan populasi

11
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Keperawatan komunitas atau community health nursing merupakan praktik untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat dengan menggunakan pengetahuan dari
ilmu keperawatan, ilmu sosial dan ilmu kesehatan masyarakat. Pengertian lain dari
keperawatan komunitas adalah suatu bentuk pelayanan profesional berdasarkan ilmu dan kiat
keperawatan yang ditujukan terutama pada kelompok risiko tinggi untuk meningkatkan status
kesehatan komunitas dengan menekankan upaya peningkatan kesehatan, pencegahan
penyakit serta tidak mengabaikan kuratif dan rehabilitatif.

Tujuan proses keperawatan dalam komunitas adalah untuh pencegahan dan peningkatan
kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya Pelayanan keperawatan secara langsung dan
Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat.

Dalam falsafah keperawatan komunitas, keperawatan komunitas merupakan


pelayanan yang memberikan perhatian terhadap pengaruh lingkungan (bio-psiko-sosio-
kultural-spiritual) terhadap kesehatan komunitas dan memberikan prioritas pada strategi
pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan.

3.2 Saran

1. Institusi Pendidikan

Saran dari penyusunan makalah ini dapat menjadi sumber ilmu yang baru bagi yang
mempelajari ilmu keperawatan

2. Bagi Mahasiswa

Saran dari penyusunan makalah ini unutk mahasiswa agar bisa memahami dan
mempelajari lebih dalam lagi tentang keperawatan komunitas.

12
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, M agung. 2019. Buku Ajar Konsep-konsep Dasar dalam Keperawatan
Komunitas. Yogyakarta: DEEPUBLISH.

Ayu, komang,. Achjar, Henny. 2011. Teori dan Praktik Asuhan Keperawatan
Komunitas. Jakarta : EGC

Candra, Faisalado. 2014. Keperawatan Komunitas Dengan Pendekatan Praktis.


Yogyakarta: Nuha Medika.

Diah, Eka Kartiningrum., Lembunai, TAT Alberta., dkk. 2017. Konsep Dasar
Keperawatan Komunitas. Mojokerto : STIKes Majapahit Mojokerto

Kholifah, Siti Nur,. Widagdo, Wahyu. 2016. Keperawatan Keluarga dan Komunitas.
Jakarta Selatan: Pusdik SDM Kemenkes RI.

Mubarak. W. L.Chayatin, N. 2013. Ilmu keperawatan komunitas. Edisi 1. Jakarta :


Salemba Medika

Novalia, Ifa., Nurhadi. 2018. Modul Pembelajaran Keperawatan Komunitas I. Jombang


: Icme Press

Sinaga, Elvalini Warnelis,. Pakpahan, Martina, dkk. 2020. Keperawatan Komunitas.


Jakarta: Yayasan Kita Menulis.

Swajarna, I Ketut. 2016. Keperawatan Kesehatan Komunitas. Yogyakarta: ANDI,


Anggota IKAPI.

13
LAMPIRAN

14
15
16

Anda mungkin juga menyukai