Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas LMI Mata Kuliah Keperawatan Keluarga.
Disusun Oleh
Kelompok 9
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena hidayah-Nya, tugas
makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Dengan waktu yang telah ditentukan kelompok
kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan terimakasih kepada orang tua kami yang telah
memfasilitasi kebutuhan dalam tugas ini.
Tugas ini dipersiapkan unruk memenuhi kriteria penilaian dari mata kuliah Keperawatan
Keluarga, dan untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran dalam mata kuliah ini. Tugas makalah ini
menjelaskan hasil diskusi kelompok tentang “Konsep Keperawatan Komunitas” dalam bentuk teori
penjelasan. Dalam melaksanakan tugas makalah ini, kami menggunakan beberapa media diantaranya
internet, buku dan dapat diambil dari sumber lain.
Melalui tugas makalah ini diharapkan para mahasiswa dan mahasiswi mampu mempelajarilebih
baik dan mengamati keadaan sekitar untuk berfikir kritis menyelesaikan masalah terutama dalam
bidang klesehatan dan dapat diambil hikmahnya, sebagai mana tugas ini telah dibuat.
Semoga tugas kelompok ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi pembaca, karena
kelompok kami masih dalam tahap pembelajaran. Dan jika terdapat kesalahan dalam pengetikan atau
lainnya mohon untuk dimaklumi dan dimaafkan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
ii
BAB III HASIL DISKUSI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring berkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan, serta
bertambahnya penduduk dan masyarakat, maka perl adanya perawat kesehatan komunitas yang
dapat melayani masyarakat dalam hal pencegahan, pemeliharaan, promosi kesehatan dan
pemulihan penyakit, yang bukan saja ditujukan kepada individu, keluarga, tetapi juga dengan
masyarakat dan inilah yang disebut dengan keperawatan komunitas (Mubarak, 2009).
Komunitas adalah sebagai suatu kesatuan hidup manusia, yang menepati suatu walayah nyata
dan beriteraksi menurut suatu sistem adat istiadat serta terikat oleh suatu rasa identitas suatu
komunitas (Deden Dermawan, 2012, hal. 2)
Keperawatan Kesehatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang
ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya
pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan
kesehatan, dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan
melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pelayanan
keperawatan. (Pradley, 1985; Logan dan Dawkin, 1987).
Peran serta komunitas tersebut diartikan sebagai suatu proses di mana individu, keluraga,
dan komunitas bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri dengan berperan sebagai pelaku
kegiatan upaya peningkatan kesehatan berdasarkan asas kebersamaan dan kemandirian.
Bantuan diberikan oleh perawat komunitas karena ketidak mampuan, ketidak tahuan, dan
ketidak mauan masyarakat dalam mengenal masalah kesehatan serta dengan menggunakan
potensi lingkungan berusaha memandirikan masyarakat. Namun pada kenyataannya belum
semua tenaga keperawatan komunitas mampu memerikan pelayanan sesuai dengan konsep. Hal
ini dapat disebabkan oleh pemahaman perawat komunitas yang belum sama mengenai konsep
dasar keperawatan komunitas dan peranannya dalam keperawatan komunitas (Mubarak, 2011).
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari Keperawatan Komunitas?
2. Bagaimana Sejarah dari keperawatan komunitas?
3. Bagaimana paradigm dari keperawatan komunitas?
4. Apa tujuan dari keperawatan komunitas?
5. Apa prinsip keperawatan komunitas?
6. Bagaimana falsafah keperawatan komunitas?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan untuk hidup sehat sehingga tercapai derajat
kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan fungsi kehidupan sesuai dengan
kapasitas yang dimiliki.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui dan memahami definisi Keperawatan Komunikasi
b. Untuk mengetahui dan memahami sejarah, paradigm, falsafah keperawatan
komunitas
c. Untuk mengatahui dna memahami tujuan dan prinsip dari keperawatan
komunitas
D. Manfaat
Pembuatan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis, pembaca, dan
masyarakat umum tentang keperawatan komunitas.
BAB II
LANDASAN TEORI
3
4
dan kuratif. Kedua usaha ini tidak ada hubungannya dan masing-masing berjalan
sendiri.
3. Periode Ketiga
Dimulai setelah Indonesia merdeka (Bandung Plan) disusun suatu rencana
kesehatan masyarakat, bertujuan untuk menyatukan upaya kuratif dan preventif.
Pelaksanaannya diserahkan kepada inspektur kesehatan Jawa Barat, dipimpin oleh
dr. H. A. Patah. Selanjutnya menyusun pilot project usaha kesehatan masyarakat,
yang kemudian berkembang menjadi konsep Puskesmas.
Kesepalatan global untuk mencapai “Kesehatan Bagi Semua (KBS) pada tahun
2000” atau “Health For All By The Year 2000”
Salah satu bentuk operasional dari PHC di Indonesia adalah PKMD, Posyandu
beberapa alternatif terbaik dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang ada. Prinsip
dasar lainnya dalam keperawatan kesehatan komunitas, yaitu :
1. Keluarga adalah unit utama dalam pelayanan kesehatan masyarakat.
2. Sasaran terdiri dari, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
3. Perawat kesehatan bekerja dengan masyarakat bukan bekerja untuk masyarakat.
4. Pelayanan keperawatan yang diberikan lebih menekankan pada upaya promotif dan
preventif dengan tidak melupakan upaya kuratif dan rehabilitatif.
5. Dasar utama dalam pelayanan perawatan kesehatan masyarakat adalah
menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dituangkan dalam proses
keperawatan.
6. Kegiatan utama perawatan kesehatan komunitas adalah di¬masyarakat dan bukan di
rumah sakit.
7. Klien adalah masyarakat secara keseluruhan bark yang sakit maupun yang sehat.
8. Perawatan kesehatan masyarakat ditekankan kepada pem¬binaan perilaku hidup
sehat masyarakat.
9. Tujuan perawatan kesehatan komunitas adalah meningkatkan fungsi kehidupan
sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan seoptimal mungkin.
10. Perawat kesehatan komunitas tidak bekerja secara sendiri tetapi bekerja secara tim.
11. Sebagian besar waktu dari seorang perawat kesehatan ko¬munitas digunakan untuk
kegiatan meningkatkan kesehatan, pencegahan penyakit, melayani masyarakat yang
sehat atau yang sakit, penduduk sakit yang tidak berobat ke puskesmas, pasien yang
baru kembali dari rumah sakit.
12. Kunjungan rumah sangat penting.
13. Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan utama.
14. Pelayanan perawatan kesehatan komunitas harus mengacu pada sistem pelayanan
kesehatan yang ada.
15. Pelaksanaan asuhan keperawatan dilakukan di institusi pela¬yanan kesehatan yaitu
puskesmas, institusi seperti sekolah, panti, dan lainnya dimana keluarga sebagai
unit pelayanan.
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek
biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada individu sebagai klien,
pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya yang mencakup kebutuhan biologi,
sosial, psikologi dan spiritual karena adanya kelemahan fisik dan mental,
keterbatasan pengetahuan, kurangnya kemauan menuju kemandirian pasien/klien.
2. Keluarga Sebagai Klien
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus
menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun secara
bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara keseluruhan.
Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dan lingkup kebutuhan dasar manusia
yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman dan nyaman, dicintai dan mencintai, harga
diri dan aktualisasi diri. Beberapa alasan yang menyebabkan keluarga merupakan
salah satu fokus pelayanan keperawatan yaitu:
a. Keluarga adalah unit utama dalam masyarakat dan merupakan lembaga yang
menyangkut kehidupan masyarakat.
b. Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah,
memperbaiki ataupun mengabaikan masalah kesehatan didalam kelompoknya
sendiri.
c. Masalah kesehatan didalam keluarga saling berkaitan. Penyakit yang diderita
salah satu anggota keluarga akan mempengaruhi seluruh anggota keluarga
tersebut.
3. Masyarakat Sebagai Klien
Masyarakat memiliki ciri-ciri adanya interaksi antar warga, diatur oleh adat
istiadat, norma, hukum dan peraturan yang khas dan memiliki identitas yang kuat
mengikat semua warga. Kesehatan dalam keperawatan kesehatan komunitas
didefenisikan sebagai kemampuan melaksanakan peran dan fungsi dengan efektif.
Kesehatan adalah proses yang berlangsung mengarah kepada kreatifitas, konstruktif
dan produktif. Menurut Hendrik L. Blum ada empat faktor yang mempengaruhi
kesehatan, yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan.
Lingkungan terdiri dari lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan
fisik yaitu lingkungan yang berkaitan dengan fisik seperti air, udara, sampah, tanah,
iklim, dan perumahan. Contoh di suatu daerah mengalami wabah diare dan penyakit
kulit akibat kesulitan air bersih. Keturunan merupakan faktor yang telah ada pada diri
manusia yang dibawanya sejak lahir, misalnya penyakit asma. Keempat faktor
12
tersebut saling berkaitan dan saling menunjang satu dengan yang lainnya dalam
menentukan derajat kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Keperawatan dalam keperawatan kesehatan komunitas dipandang sebagai
bentuk pelayanan esensial yang diberikan oleh perawat kepada individu, keluarga,
dan kelompok dan masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan meliputi
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative dengan menggunakan proses
keperawatan untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal. Keperawatan adalah
suatu bentuk pelayanan professional sebagai bagian integral pelayanan kesehatan
dalam bentuk pelayanan biologi, psikologi, sosial dan spiritual secara komprehensif
yang ditujukan kepada individu keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit
mencakup siklus hidup manusia. Lingkungan dalam paradigma keperawatan
berfokus pada lingkungan masyarakat, dimana lingkungan dapat mempengaruhi
status kesehatan manusia. Lingkungan disini meliputi lingkungan fisik, psikologis,
sosial dan budaya dan lingkungan spiritual.
pelayanan dan dalam memberikan informasi hal lain yang diperlukan untuk
mengambil persetujuan (Informed Concent) atas tindakan keperawatan yang
diberikan kepadanya.
Tugas yang lain adalah mempertahankan dan melindungi hak-hak klien,
harus dilakukan karena klien yang sakit dan dirawat di rumah sakit akan
berinteraksi dengan banyak petugas kesehatan (Mubarak, 2005).
5. Sebagai Manajer kasus (Case Manager)
Perawat kesehatan masyarakat diharapkan dapat mengelola berbagai kegiatan
pelayanan kesehatan puskesmas dan masyarakat sesuai dengan beban tugas dan
tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.
6. Sebagai kolaborator
Peran perawat sebagai kolaborator dapat dilaksanakan dengan cara
bekerjasama dengan tim kesehatan lain, baik dengan dokter, ahli gizi, ahli radiologi,
dan lain-lain dalam kaitanya membantu mempercepat proses penyembuhan klien
Tindakan kolaborasi atau kerjasama merupakan proses pengambilan keputusan
dengan orang lain pada tahap proses keperawatan. Tindakan ini berperan sangat
penting untuk merencanakan tindakan yang akan dilaksanakan (Mubarak, 2005).
7. Sebagai perencana tindakan lanjut (Discharge Planne)
Perencanaan pulang dapat diberikan kepada klien yang telah menjalani
perawatan di suatu instansi kesehatan atau rumah sakit. Perencanaan ini dapat
diberikan kepada klien yang sudah mengalami perbaikan kondisi kesehatan.
8. Sebagai pengidentifikasi masalah kesehatan (Case Finder)
Melaksanakan monitoring terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang menyangkut masalah-masalah
kesehatan dan keperawatan yang timbul serta berdampak terhadap status kesehatan
melalui kunjungan rumah, pertemuan-pertemuan, observasi dan pengumpulan data.
9. Koordinator Pelayanan Kesehatan (Coordinator of Services)
Peran perawat sebagai koordinator antara lain mengarahkan, merencanakan
dan mengorganisasikan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada klien.
Pelayanan dari semua anggota tim kesehatan, karena klien menerima pelayanan dari
banyak profesional (Mubarak, 2005).
10. Pembawa perubahan atau pembaharu dan pemimpin (Change Agent and
Leader)
20
b) Pengenalan Masalah
Tujuan : untuk mengetahui masalah kesehatan secara menyeluruh
yang benar-benar menjadi kebutuhan komunitas saai ini.
Tahap pengenalan masalah :
➢ Membuat instrumen pengkajian/pengumpulan data
- Diawali dengan survey awal pada komunitas yang
menjadi sasaran, meliputi :
✓ Survey wilayah
✓ Survey populasi
✓ Survey masalah utama dan faktor penyebab
✓ Survey kebijakan program dan frasilitas layanan
kesehatan.
✓ Survey potensi-potensi, sumber pendukung di
komunitas.
- Membuat instrument pengumpulan data.
➢ Tabulasi Data:
- Membuat table tabulasi data
- Menghitung frekuensi distribusi
- Membuat table, diagram, grafik frekuensi distribusi
➢ Analisa Data
- Analisa Deskriptif : Membuat gambaran suatu
keadaan dari obyek yang diteliti.
- Analisa Korelasi
Menganalisa tingkat hubungan pngaruh dari dua atau lebih
subvariabel yang diteliti dengan menggunkan perhitungan statistik.
➢ Perumusan Masalah
23
c) Penyadaran komunitas
➢ Tujuan :
- Mengenalkan masalah kesehatan yang sedang
dihadapi oleh komunitas
- Mengikutsertakan komunitas dalam pemecahan
masalah
- Menumbuhkan kesadaran komunitas untuk terlibat
aktif menjadi tenaga potensial dalam kegiatan
pemecahan masalah.
2) KEGIATAN :
a) Mengadakan musyawarah komunitas dengan metode lokakarya
mini, dengan langkah :
➢ Penyajian data hasil survey
➢ Diskusi kelompok :
- Perumusan masalah dan faktor penyebab
- Menyusun rencana pemecahan masalah (bentuk
masalah, waktu, tempat, penanggung jawab dan biaya)
- Pembentukan kelompok kerja kesehatan (Pokjakes)
dari anggota komunitas yang merupakan calon kader
kesehatan yang bertanggung jawabterhadap kegiatan
yang direncanakan.
➢ Penyajian hasil diskusi kelompok
➢ Tangapan-tanggapan dari tokoh formal, informal,
puskesmas.
24
b) Pelaksanaan
Adalah tahap pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang telah
direncanankan dengan melihat aktifitas kelompok kerja yang telah
terbentuk melalui kerja sama dengan aparat desa/kelurahan,
puskesmas/dinkes yang meliputi kegiatan :
➢ Pelatihan Kader
➢ Penyuluhan kesehatan
➢ Pelayanan kesehatan langsung
➢ Home care
➢ Rujukan
3) EVALUASI
Hal-hal yang harus dievaluasi :
a) Perkembangan masalah kesehatan yang ditemukan
b) Pencapaian tujuan perawatan (terutama tujuan jangka pendek)
c) Efektifitas dan efisiensi tindakan/kegiatan yang telah dilakukan
d) Rencana tindak lanjut.
kerja perawat tetapi secara umum kegiatan praktek keperawatan komunitas adalah
sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan:
a. Pembekalan dari departemen komunitas dan dinas kesehatan tentang program
praktek.
b. Penjajakan ke daerah, meliputi wilayah, sistem dalam komunitas, masalah
dan kesehatan utama.
c. Penyusunan instrumen data.
d. Uji coba instrumen pengumpulan data.
e. Pertemuan awal dengan komunitas dan keluarga untuk perkenalan, penjelasan
program praktek dan mengadakan kontrak dengan komunitas.
f. Melaksanakan pendataan dengan melibatkan tokoh-tokoh dan kader
kesehatan setempat.
g. Melakukan tabulasi data, menganalisa data dengan pendekatan demografi,
epidemiologi dan statistik serta membuat visualisasi/penyajian data.
h. Mengidentifikasi pra musyawarah komunitas: menyusun kepanitiaan,
menyiapkan dan melatih masyarakat yang akan terlibat dalam musyawarah
dan menyebarkan undangan.
i. Melaksanakan musyawarah komunitas tingkat RW:
1) Penyajian data hasil pengkajian kesehatan masyarakat
2) Diskusi kelompok untuk menetapkan hasil masalah, prioritas masalah, garis
besar rencana kegiatan
3) Membentuk kelompok kerja kesehatan sesuai dengan masalah yang telah
ditetapkan.
4) Tanggapan-tanggapan dari tokoh-tokoh masyarakat dan petugas kesehatan
dari instansi terkait.
2. Tahap Pelaksanaan:
a. Menyusun kembali rencana kerja hasil musyawarah bersama dengan kelompok
kerja kesehatan.
b. Melaksanakan kegiatan di komunitas bersama-sama dengan kelompok kerja
kesehatan:
1) Pelatihan kader kesehatan
26
2) Penyuluhan kesehatan
3) Simulasi/demonstrasi
4) Pembuatan model/percontohan
5) Kunjungan rumah (home health care)
6) Kerja bakti, daan lain-lain.
c. Berkoordinasi dengan puskesmas dan instansi terkait dalam pelaksanaan
kegiatan.
3. Tahap Evaluasi:
a. Mengevaluasi setiap kegiatan yang dilakukan di komunitas dalam hal
kesesuaian, kefektifan dan keberhasilan kegiatan serta aktivitas dari komunitas.
b. Mengevaluasi seluruh kegiatan di komunitas dalam hal pencapaian tujuan,
keberhasilan pemecahan masalah dan kemampuan komunitas dalam pemecahan
masalah.
Setelah membaca isi dari pembahasan makalah diatas maka kami menarik suatu kesimpulan :
Saran
1. Institusi PendidikanSemoga makalah ini dapat menjadi sumber ilmu yang baru bagi yang
mempelajari ilmu keperawatan
2. Bagi MahasiswaSemoga dengan makalah ini agar bisa memahami dan mempelajari lebih
dalamlagi tentang keperawatan komunitas.
29
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, E.T., and McFarlane, J.(2000). Community as partner: Theory and practice in
nursing, 3rd.ed, Philadelpia: Lippincott
Allender, J.A., and Spradley, B.W.(2001). Community health nursing : Concepts and
practice, 4th.ed, Philadelpia: Lippincott
Clark, M.J.(1999). Nursing in the community: Dimensions of community health nursing,
Standford, Connecticut: Appleton & Lange
George B. Julia , Nursing Theories- The base for professional Nursing Practice , 3rd ed.
Norwalk, Appleton and Lange.
Hidayat Aziz Halimul. 2004. Pengantar Konsep Keperawatan Dasar. Salemba Medika :
Jakarta.
Mary A. nies, McEWEN Melanie. 2017. Keperawatan Kesehatan Komunitas dan Keluarga.
Jakarta : Elsevier
Mubarak, Iqbal Wahit. 2009. Pengantar dan Teori Ilmu Keperawatan Komunitas 1. Cv
Sagung Seto : Jakarta.
30