DISUSUN OLEH :
HARTHALENA NOVENTHA MATAPULY(22207012)
DENY ALEXA TUTUHATUNEWA (22107017)
RAHMAWATI MANJURUNGI (22207025)
NUR SADRINA RACHMAN (22107009)
SUSANA GLORIA KERTY (22107016)
DENADA ANASTASIA (22207005)
RADIATAN MARDIA (22207024)
RADIATAN MARDIA (22207024)
ANGRENI MUHTAR (22107018)
NIAR TANDILINTIN (22107008)
ANGRENI MUHTAR (22107018)
MARIA SAMPONU (22107006)
KHAERUNNISA (22207010)
FERDINANDUS (21907018)
SASRIANTI (22107014)
ATRIANI (22207003)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
Penulis menyadari bahwa laporan kegiatan ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karenanya, diharapkan saran dan kritik yang membangun agar penulis menjadi lebih
pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL................................................................................. i
KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................
A. LatarBelakang........................................................................... 4
B. Tujuan....................................................................................... 5
C. Manfaat..................................................................................... 6
D. Waktu dan Tempat Praktik....................................................... 7
BAB IV PENDATAAN................................................................................
A. Persiapan................................................................................... 20
B. Pelaksanaan............................................................................... 21
C. Hasil Pendataan......................................................................... 21
BAB V PEMBAHASAN.............................................................................
A. Pengkajian................................................................................. 82
B. Masalah Kesehatan.................................................................... 83
C. Perencanaan............................................................................... 84
D. Implementasi............................................................................. 84
E. Evaluasi .................................................................................... 87
BAB VI PENUTUP......................................................................................
A. Simpulan................................................................................... 89
B. Saran......................................................................................... 90
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan yang optimal. Hal ini
kemauan dan kemampuan hidup sehat yang ditandai penduduk yang hidup dengan
pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata diseluruh wilayah republik
indonesia (Depkes, 2006). Hal ini ditempuh melalui peningkatan pengetahuan, sikap
positif, perilaku dan peran aktif individu, keluarga dan masyarakat sesuai dengan
Perilaku masyarakat yang diharapkan adalah bersifat proaktif. Hal ini sesuai
demgan UU No.36 tahun 2009 tentang kesehatan pasal 9 ayat 1 dan 2 yang
4
tingginya. (2) kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pelaksanaannya
maka Program Profesi Ners STIK Makassar sebagai salah satu institusi pendidikan
berwawasan kesehatan sesuai dengan pradigma sehat dengan cara partisipasi dalam
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
pemeliharaan kesehatan.
b. Tujuan khusus
5
a. Menerapkan proses keperawatan komunitas dan keluarga dengan strategi yang
C. Manfaat
1. Untuk mahasiswa
kepada masyarakat.
interpersonal
2. Untuk masyarakat
6
b. Mendapatkan kemampuan untuk mengenal, mengerti, dan menyadari masalah
masyarakat.
3. Untuk pendidikan
a. Salah satu tolak ukur kebersihan Program Profesi Ners STIK Makassar
mampu mengembangkannya.
R.A kartini, Jln.Nipa-nipah lama, Jln. Bawangkaraeng, Jln Sabe II, Jln. Kemauan
Raya,Jl. Gamasumi dan Jl. Nipa Lama Perum dimulai dari tanggal 14 juni 2021- 24
juli 2021.
7
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Defenisi
memiliki nilai-nilai keyakinan dan minat yang relative sama, serta berinteraki satu
individu yaitu balita gizi buruk, ibu hamil resiko tinggi, usia lanjut, penderita
penyakit menular. Sasaran keluarga yaitu keluarga yang termasuk rentan terhadap
masalah kesehatan dan prioritas. Sasaran kelompok khusus, komunitas baik yang
sehat maupun sakit yang mempunyai masalah kesehatan atau perawatan (Ratih
8
berkelanjutan dan tidak terbatas pada perawatan yang bersifat episodik. (Effendi
Association (2004) yaitu sintesis dari ilmu kesehatan masyarakat dan teori
dengan kemampuan yang ada pada mereka sebelum mereka meminta bantuan
pada orang lain. Perawat kesehatan komunitas merupakan praktik promotif dan
yang dilakukan berfokus pada populasi dengan tujuan utama promosi kesehatan
dan mencegah penyakit serta kecacatan untuk semua orang melalui kondisi yang
9
Selanjutnya secara spesifik diharapkan individu, keluarga, kelompok, dan
pengertian, kebiasaan dan perilaku hidup sehat sehingga mampu memelihara dan
(Depkes, 2006)
a. Sasaran individu Sasaran priotitas individu adalah balita gizi buruk, ibu hamil
risiko tinggi, usia lanjut, penderita penyakit menular (TB Paru, Kusta, Malaria,
degeneratif.
terhadap masalah kesehatan (vulnerable group) atau risiko tinggi (high risk
10
b. Keluarga miskin sudah memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan
yang rentan terhadap timbulnya masalah kesehatan baik yang terikat maupun
1) Kelompok masyarakat khusus tidak terikat dalam suatu institusi antara lain
sekolah, pesantren, panti asuhan, panti usia lanjut, rumah tahanan (rutan),
berdarah, dll)
lainnya
11
Menurut Depkes (2006) Pelayanan keperawatan kesehatan komunitas dapat
keluarga di rumah yang menderita penyakit akut maupun kronis. Peran home
diberbagai institusi pendidikan (TK, SD, SMP, SMA, dan Perguruan tinggi,
langsung terhadap kasus akut, penyakit kronis, dan kecacatan fisik ganda, dan
mental.
12
g. Di Panti atau kelompok khusus lain, seperti panti asuhan anak, panti wreda,
dan panti sosial lainya serta rumah tahanan (rutan) atau lembaga
Komunitas
perlakukan kekerasan
ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pada kelompok resiko tinggi, dalam
upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan
dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
masyarakat termasuk individu, keluarga dan kelompok yang beresiko tinggi seperti
keluarga penduduk didaerah kumuh, daerah terisolasi dan daerah yang tidak
terjangkau termasuk kelompok bayi, balita, lansia dan ibu hamil (Veronica, Nuraeni,
13
yang berkelanjutan dan menggunakan metode proses keperawatan komunitas yang
1. Pengkajian
Hal yang perlu di kaji pada komunitas atau kelompok, antara lain sebagai berikut :
tempat tinggal, apakah masyarakat merasa nyaman atau tidak, apakah sering
Data demografi kelompok atau komunitas yang terdiri atas usia yang berisiko,
5. System komunikasi, sarana komunikasi apa saja yang tersedia dan dapat di
14
6. System ekonomi, tingkat social ekonomi masyakarat secara keseluruhan,
mengetahui stressor yang mengancam masyarakat dan seberapa berat yang muncul
b. Karakteristik populasi
c. Karakteristik lingkungan
3. Perencanaan
Meningkatkan kerjasama dan proses kelompok serta mendorong peran serta masyarakat
pendekatan social action, namun yang dominan adalah dengan pendekatan locality
15
development yang berarti mengembangkan masyarakat berdasarkan sumber daya dan
sumber dana yang dimiliki, serta mampu mengurangi hambatan yang ada.
aktif masyarakat dan penuh percaya diri dalam memecahkan masalah-masalah yang
dihadapi, dan memotivasi mereka untuk partisipasi aktif dalam memecahkan masalah
kesehatannya sendiri.
4. Pelaksanaan
pencegahanyaitu:
a. Pencegahan primer
terhadap penyakit.
b. Pencegahan sekunder
Pencegahan pada diagnosa dini dan intervensi yang tepat untuk menghambat
proses penyakit atau kelainan, sehingga memperpendek masa sakit dan tingkat
keparahan.
c. Pencegahan tersier
Pencegahan ini dimulai pada saat cacat atau tidak dapat diperbaiki lagi
16
5. Evaluasi
a. Menilai respon verbal dan non verbal komunitas setelah di lakukan intervensi
keperawatan
bagaimana dengan peran staf atau pelaksanaan tindakan, fasilitas dan jumlah
peserta.
g. Efektifitas kerja: apakah tujuan tercapai dan apakah klien atau masyarakat puas.
17
BAB III
A. Keadaan Geografis
B. Keadaan Demografi
Dari hasil pendataan ada sekitar 50 KK yang bersedia untuk didata, yang
terdiri dari 142 orang diantaranya balita 18 orang, anak-anak 12 orang, remaja awal 7
orang, remaja akhir 25 orang, dewasa awal 23 orang, dewasa akhir 16 orang, masa
lansia awal 19 orang, masa lansia akhir 14 orang dan masa manula 8 orang. Dari hasil
C. Status Kesehatan
1. Lingkungan
dari hasil observasi yaitu pada umumnya jarak antara rumah-rumah penduduk
18
2. Perilaku Kesehatan
Dari segi perilaku, tingkat kesehatan masyarakat pada umumnya sudah bagus.
Hal ini dapat dilihat mengunakan jamban yang sudah sesuai dengan standar
3. Pelayanan Kesehatan
penyakit Hipertensi, Diabetes Melitus dan uric acid yang diderita oleh masyarakat
19
BAB IV
HASIL PENDATAAN
RW 07, maka melalui Praktek Profesi Keperawatan Komunitas dan Keluarga Mahasiswa
Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar (STIK) Makassar akan
Mey 2022-28 Mey 2022 di Jln. Urip Sumoharjo RW 07, Kegiatan Ini terdiri dari
beberapa tahap kegiatan meliputi pengkajian awal (pengumpulan dan pengelolahan data),
(Planning of Action)
Adapun kegiatan keperawatan komunitas yang akan dilaporkan pada MMD I dan II
adalah tahap persiapan dan pelaksanaan. Persiapan meliputi persiapan kemasyarakat dan
persiapan teknis sedangkan tahap pelaksanaan terdiri dari pengkajian dan perencanaan.
A. Persiapan
1. Persiapan kemasyarakat
Tahap awal/ persiapan dimulai pada tanggal 16 Mey 2022 dimana mahasiswa
Praktek Profesi Komunitas dan Keluarga (PPKK) Ners STIK Makassar diterima
20
2. Persiapan teknis
kesehatan yang ada pada setiap anggota keluarga, maka Mahasiswa melakukan
B. Pelaksanaan
keluarga yang sedang sakit, serta observasi kondisi rumah dan lingkungan
sekitarnya.
2. Melakukan tabulasi data dari hasil pengumpulan data yang telah dilakukan.
C. Hasil Pendataan
Microsoft Excell dan Statistical Product and Service Solution (SPSS) ditabulasi
dalam bentuk tabel. Pengolahan data mencakup frekuensi dan analisa masalah
kesehatan yang ada di masyarakat Jln. Urip Sumoharjo RW 07. Berdasarkan data
dan 142 jiwa, Adapun hasil tabulasi dari hasil pendataan yang telah dilakukan akan
1. Identitas Keluarga
a. Umur KK
21
Tabel 1.1
Umru responden N %
0-5 Tahun 18 13
5-11 Tahun 12 8
12-16 Tahun 7 5
17-25 Tahun 25 18
26-35 Tahun 23 16
36-45 tahun 16 11
46-55 tahun 19 13
56-65 Tahun 14 10
>65 Tahun 8 6
Berdasarkan Tabel 1.1 tentang Distribusi frekuensi umur responden di Jln. Urip
tahun sebanyak 25 responden (18%) dan yang sedikit 12-16 tahun sebanyak 27orang
(5%).
22
b. Jenis Kelamin KK
Tabel 1.2
Jenis Kelamin n %
Laki-laki 67 47
Perempuan 75 53
Jln. Urip Sumoharjo RW 07 dari 142 (100%) orang, jenis kelamin responden
terbanyak perempuan sebanyak 175 orang (53%). dan yang terendah laki-laki
67 orang (47%).
c. Agama Responden
Tabel 1.3
Sumoharjo RW 07.
Agama Responden n %
23
d. Hubungan Keluarga
Tabel 1.4
Sumoharjo RW 07.
Hubungan Kelurga n %
Kepala Keluarga 50 35
Istri 26 18
Anak 66 46
anak sebanyak 66 orang (46%) dan yang terendah istri sebanyak 26 orang (18%).
e. Suku Responden
Tabel 1.5
Suku n %
Bugis 29 20
Bugis Makassar 88 62
Bugis Selyar 25 18
Toraja 0 0
24
Berdasarkan Tabel 1.5 tentang Distribusi frekuensi suku responden di Jln. Urip
Sumoharjo RW 07 dari 142 (100%) orang, hasil yang didapatkan terdiri dari suku
Bugis Makassar sebanyak 88 orang (62%) dan yang terendah bugis selayar sebanyak
f. Pekerjaan Responden
Tabel 1.6
07.
Pekerjaan n %
PNS 3 2
IRT 26 18
Mahasiswa 11 8
Pelajar 17 12
Buru Harian 18 13
Polisi 1 1
Wiraswasta 8 6
Karyawan swasta 5 4
Belum bekerja 53 37
25
Berdasarkan Tabel 1.6 tentang Distribusi frekuensi pekerjaan responden di Jln.
Urip Sumoharjo RW 07 dari 142 (100%) orang, hasil yang didapatkan yang
terbanyak yaitu belum bekerja dengan jumlah sebanyak 53 (37%) dan yang terendah
g. Pendidikan Responden
Tabel 1.7
07.
Pendidikan n %
SD 32 23
SMP 24 17
SMA 40 28
S1 10 7
Beluam sekolah 25 18
Belum taman SD 11 8
Urip Sumoharjo RW 07 dari 142 (100%) orang, hasil yang didapatkan yang
terbanyak yaitu SMA dengan jumlah 40 orang ( 28 %) dan yang terendah yaitu S1
26
1. Lingkungan Fisik
a. Perumahan
1) Kepemilikan rumah
Tabel 2.1
Kepemilikan Rumah n %
Milik Pribadi 47 94
Kontrak 3 6
Jumlah 50 100,0
2) Jumlah kamar
Tabel 2.1
Jumlah Kamar n %
1 5 10
2 32 64
3 12 24
4 1 2
5 0 0
Jumlah 50 100,0
27
Berdasarkan Tabel 2.1 tentang Distribusi frekuensi jumlah kamar di Jln. Urip
3) Luas Rumah
Tabel 2.3
Luas Rumah n %
10x17 50 100,0
Jumlah 50 100,0
Berdasarkan Tabel 2.3 tentang Distribusi frekuensi jenis rumah di Jln. Urip
sebanyak 50 KK (100,0%).
4) Jenis Rumah
Tabel 2.4
Jenis Rumah N %
Permanen 37 74
Semi Permanen 13 26
Jumlah 50 100,0
Berdasarkan Tabel 2.4 tentang Distribusi frekuensi jenis rumah di Jln. Urip
28
5) Jenis Lantai
Tabel 2.5
Jenis Lantai N %
Tanah 2 4
Tegel/keramik 27 54
Semi permanen 21 42
Panggung/kayu 0 0
Jumlah 50 100,0
Berdasarkan Tabel 2.5 tentang Distribusi frekuensi jenis lantai di Jln. Urip
6) Dinding Rumah
Tabel 2.6
Dinding Rumah N %
tembok Penuh 22 44
papan Kayu 3 6
Seperdua tembok 21 42
Bilik 4 8
Jumlah 50 100.0
29
Berdasarkan Tabel 2.6 tentang Distribusi frekuensi dinding rumah di Jln. Urip
7) Ventilasi
Tabel 2.7
Ventilasi n %
Ya 13 36
Tidak 37 27
Jumlah 50 100,0
yaitu yang tidak memiliki ventilasi sebanyak 37 KK (100%), terendah yaitu yang
8) Pembukaan Jendela
Tabel 2.8
Pembukaan Jendela n %
Ya 17 34
Tidak 2 4
Kadang-kadang 31 62
Jumlah 50 100,0
30
Berdasarkan Tabel 2.8 tentang Distribusi frekuensi pembukaan jendela di Jln.
sebanyak 2 KK (4%).
Tabel 2.9
RW 07.
Ya 25 50
Tidak 25 50
Jumlah 50 100,0
Jln. Urip Sumoharjo RW 07 dari 50 KK (100%), hasil yang didapatkan hasil sama
Tabel 2.10
Kebersihan rumah N %
Bersih 35 70
Tidak 15 30
Jumlah 50 100,0
31
Berdasarkan Tabel 2.10 tentang Distribusi frekuensi kebersihan rumah Jln. Urip
sebanyak 35 KK (70%).
Tabel 2.11
07.
Kebersihan Halaman n %
Bersih 100,0
Tidak 0 0
Jumlah 7 100,0
sebanyak 7 KK (81.2%).
32
12) Pemanfaatan halaman
Tabel 2.12
07.
Pemanfaatan Halaman n %
Tidak dimanfaatkan 0 0
Untuk Perkebunan 0 0
Untuk perikanan 0 0
Jumlah 100,0
33
13) Vektor yang banyak disekitar rumah
Tabel 2.13
Sumoharjo RW 07.
Vektor n %
Nyamuk 15 30
Kecoa 5 10
Lalat 25 50
Kucing 4 8
Burung 1 2
Ayam 0 0
Anjing 0 0
34
b. Sumber Air
1) Minum
Tabel 3.1
Sumur Pompa 19 38
Air Hujan 3 6
PAM 28 56
sumur gali 0 0
Jumlah 50 100,0
Berdasarkan Tabel 3.1 tentang Distribusi sumber air di Jln. Urip Sumoharjo RW
07 dari 50 (100%) KK, hasil yang didapatkan penggunaan yang tertinggi yaitu PAM
35
2) Apakah sumber air minum di masak
Tabel 3.2
Ya 12 24
Tidak 38 76
Jumlah 50 100.0
Berdasarkan Tabel 3.2 tentang Distribusi air minum yang di masak di Jln.
Urip Sumoharjo RW 07, dari 7 (100%) KK, hasil yang didapatkan penggunaan
air minum dengan kategori terbanyak yaitu yang tidak dimasak sebanyak 38
(76%) KK dan penggunaan air minum yang dimasak sebanyak 12 (24%) KK.
36
3) Jarak Sumber Air Minum dan Penampungan akhir Kotoran
Tabel 3.3
< 10 meter 37 74
> 10 meter 13 26
Jumlah 50 100,0
Berdasarkan Tabel 3.3 tentang distribusi jarak sumber air minum dan penggunaan
akhir kotoran di Jln. Urip Sumoharjo RW 07, dari 50 (100%) KK, hasil yang
didapatkan jarak sumber air minum dan penampungan akhir kotoran <10 meter yaitu
sebanyak 37 (74%) KK dan jarak sumber air minum dan penampungan akhir kotoran
37
4) Keadaan Fisik Air Untuk diminum
Tabel 3.4
RW 07.
Berwarna 0 0
Berasa 50 100,0
Berbau 0 0
Jumlah 50 100,0
Berdasarkan Tabel 3.4 tentang distribusi keadaan fisik air untuk diminum di
Jln. Urip Sumoharjo RW 07, dari 50 (100%) KK, hasil yang didapatkan keadaan
fisik air untuk diminum terbanyak yaitu berasa sebanyak 50 (100,0%) KK, dan
keadaan fisik air untuk diminum terendah yaitu berwarna dan berbau sebanyak 0
(0%) KK.
38
5) Sumber Air Untuk Mandi dan Mencuci
Tabel 3.5
Distribusi Sumber Air Untuk Mandi dan Mencuci di Jln. Urip Sumoharjo
RW 07.
Sumur Pompa 19 38
Sumur Gali 0 0
PAM 31 62
Air hujan 0 0
Jumlah 50 100,0
Berdasarkan Tabel 3.5 tentang distribusi Sumber Air Untuk Mandi dan
Mencuci di Jln. Urip Sumoharjo RW 07, dari 50 (100%) KK, hasil yang
didapatkan Sumber Air Untuk Mandi dan Mencuci terbanyak yaitu PAM
sebanyak 31 (62%) KK, dan Sumber Air Untuk Mandi dan Mencuci terendah
39
6) Tempat Penampungan Air
Tabel 3.6
Tertutup 50 100,0
Terbuka 0 0
Jumlah 0 100,0
Berdasarkan Tabel 3.6 tentang distribusi Tempat Penampungan air Jln. Urip
40
7) Keadaan Gentong/Bak Mandi
Tabel 3.7
07.
Tidak Berlumut 27 54
Berlumut 5 10
Jumlah 50 100,0
Berdasarkan Tabel 3.7 tentang distribusi Keadaan Gentong atau Bak Mandi
di Jln. Urip Sumoharjo RW 07, dari 50 (100%) KK, hasil yang didapatkan
41
8) Frekuensi Membersikan Penampungan Air
Tabel 3.8
Sumoharjo RW 07.
1 Minggu 28 56
2 minggu 19 38
3 minggu 3 6
Total 50 100,0
Penampungan Air Jln. Urip Sumoharjo RW 07, dari 50 (100%) KK, hasil yang
42
c. Cara Pembuangan Sampah
Tabel 4.1
Sembarangan 0 0
Jumlah 50 100.0
43
2) Tempat penampungan sampah
Tabel 4.2
Sumoharjo RW 07.
Ada 50 100,0
Tidak ada 0 0
Jumlah 50 100,0
44
3) Apakah ada polusi udara dan buangan limbah yang menganggu kesehatan
Tabel 4.3
Ya 50 100,0
Tidak 0 0
Jumlah 50 100,0
45
4) Kebiasaan membuang barang bekas yang dapat menampung air
Tabel 4.4
Jumlah 50 100,0
bekas yang dapat menampung air di Jln. Urip Sumoharjo RW 07, KK 50 dan
sebanyak 50 (100%).
d. Pembuangan Tinja
Tabel 5.1
Jln Sabe II, Jl. Gamasumi dan Jl. Nipa Lama Perum.
Ya 50 100,0
Tidak 0 0
Jumlah 50 100,0
46
Berdasarkan tabel 5.1 tentang distribusi frekuensi keluarga yang mempunyai
jamban Jln. Cokrominito, Jln. R.A Kartini, Jln. Nipa-nipa lama, Jln. Bawakaraeng, Jln
sebanyak 7 (100%).
2) Jenis Jamban
Tabel 5.2
Jenis jamban n %
Cemplung 0 0
Leher angsa 50 50
Jumlah 50 100,0
Berdasarkan table 5.2 tentang distribusi frekuensi jenis jamban Jln. Urip
47
3). Kondisi jamban
Tabel 5.3
Kondisi jamban n %
Terpelihara 50 0
Tidak Terpelihara 0 0
Jumlah 50 100,0
Berdasarkan tabel 5.3 tentang distribusi frekuensi kondisi jamban Jln. Urip
Tabel 5.4
Kepemilikan jamban n %
Milik sendiri 50 0
Milik bersama 0 0
Jumlah 50 100,0
Urip Sumoharjo RW 07, dengan jumlah KK 50 (100%) dan persentase hasil yang di
dapatkan tentang kepemilikan jamban yaitu milik sendiri sebanyak 50 (100,0%), dan
48
e. Pembuangan air limbah
Tabel 6.1
07.
Selokan 50 0
Jumlah 50 100,0
Berdasarkan tabel 6.1 tentang frekuensi air limbah di Jln. Urip Sumoharjo RW
07, dengan jumlah KK 50 (100%) dan persentase hasil yang di dapatkan sebanyak 50
49
2. Ekonomi
a. Penghasilan
Tabel 7.1
Penghasilan n %
Rp. 200.000 3 6
Rp. 200.000-300.00 8 16
Rp. 300.000-500.000 15 30
Rp. >Rp.500.000 17 34
Tidak berpenghasilan 7 14
Jumlah 50 100,0
penghasilan paling tinggi yakni >Rp 500.000 sebanyak 17 (34%), dan terendah
50
b. Alokasi Dana Untuk Pemeliharaan Kesehatan
Tabel 7.2
Urip Sumoharjo RW 07
kesehatan
Ya 50 100,0
Tidak ada 0 0
Jumlah 50 100.0
51
c. Sarana Ekonomi
Tabel 7.3
Sarana Ekonomi n %
Pasar 12 24
Bank 0 0
KUD 4 8
Perusahaan 25 10
Lain-lain 29 58
Jumlah 7 100,0
lain-lain sebanyak 29 (58%), dan sarana ekonomi terendah adalah KUD sebanyak
4 (8%).
52
d. Industri di wilayah sekitar
Tabel 7.4
Pertanian 0 0
Makanan 45 90
Perikanan 0 0
Perusahaan RT 5 10
Jumlah 50 100,0
didapatkan hasil tertinggi yakni industry makanan sebanyak 45 (90%). Dan yang
53
3. Transportasi
1) Sarana Transportasi
Tabel 8.1
Sarana Transportasi N %
Ojek 27 54
Becak 7 14
Bus 0 0
Jumlah 50 100
nilai tertinggi yakni ojek 27 KK ( 54% ), dan terendah yakni becak sebanyak 7
(14%).
54
2) Keadaan Jalan
Tabel 8.2
Keadaan jalan N %
Jumlah 50 100,0
dengan tingkan terendah adalah dapat ditempuh jalan kaki sebanyak 5 (10%).
55
3) Transportasi Ke Puskesmas
Tabel 8.3
RW 07
Transportasi ke puskesmas n %
Naik Motor 25 50
Naik Mobil 0 0
Naik sepeda 0 0
Jalan kaki 25 50
Total 50 100,0
sama yakni naik motor sebanyak 25 ( 50 % ) dan jalan kaki sebanyak 25 (50%).
56
4) Keamanan Lingkungan
Tabel 8.4
07
Keamanan lingkungan n %
Ya 50 100
Jumlah 50 100,0
57
4. Pelayanan kesehatan dan pelayanan social
Tabel 9.1
RW 07
Radio 0 0
Televisi 15 30
Papan pengumuman RW 5 10
penyuluhan puskesmas/posyandu 30 60
Jumlah 50 100,0
58
b. Tempat Pemeriksaan Kesehatan
Tabel 9.2
RW 07
Puskesmas 50 100
Rumah Sakit 0 0
Dokter Praktek 0 0
Jumlah 50 100,0
50 (100%)
59
c. Anggapan Masyarakat Tentang Petugas Kesehatan
Tabel 9.3
Petugas Kesehatan
Baik 50 100,0
Kurang Baik 0 0
Jumlah 50 100,0
60
d. Kunjungan Petugas Kesehatan
Tabel 9.4
Sumoharjo RW 07
Tidak Pernah 0 0
Total 7 100
hasil kunjungan petugas kesehatan terbanyak yaitu Ya, 1 bulan sekali sebanyak 50
(100%) KK.
61
e. Pernah Mendapatkan Penyuluhan Kesehatan
Tabel 9.5
Urip Sumoharjo RW 07
Kesehatan
Ya 44 88
Jumlah 50 100,0
Penyuluhan Kesehatan di Jln. Cokrominito, Jln. R.A Kartini, Jln. Nipa-nipa lama,
62
a. Komunikasi yang digunakan
Tabel 10.1
Komunikasi N %
Telepon 47 94
Jumlah 50 100,0
Sumoharjo RW 07, dari 50 KK (100%), hasil yang didapatkan yang terbanyak telepon
(6%).
63
5. Kesehatan Bayi dan balita
Tabel 11.1
Distribusi Keluarga Yang Memiliki Anak Bayi dan Balita di Jln. Urip
Sumoharjo RW 07
Anak ke 1 9 50
anak ke 2 7 39
Anak ke 3 2 11
Anak ke 4 0 0
Jumlah 18 100,0
dan balita di Jln. Urip Sumoharjo RW 07, dari 18 (100%) KK, hasil
64
2) Balita/bayi yang memiliki KSM
Tabel 11.2
Ya 18 100
Jumlah 18 100,0
KSM di Jln. Urip Sumoharjo RW 07, dari 18 (100%) KK, hasil terbanyak
65
3) Pemberian ASI pada Bayi
Tabel 11.3
07
Ya 18 100
Tidak 0 0
Jumlah 18 100,0
66
4) Berapa kali Bayi/Balita Makan dalam Sehari
Tabel 11.4
Sumoharjo RW 07
1 kali sehari 0 0
2 kali sehari 0 0
3 kali sehari 14 78
4 kali sehari 4 22
Jumlah 18 100,0
67
5) Jenis Makanan Bayi/Balita
Tabel 11.5
Sumoharjo RW 07
nabati
Jumlah 18 100,0
Sumoharjo RW 07, dari 18 (100%) KK, dari hasil yang di dapatakan Jenis
responden, dan Jenis Makanan Bayi/Balita terendah yaitu sumber gizi lengkap
68
6) Makanan Tambahan Bayi
Tabel 11.6
07
tidak 16 89
Ya 2 11
Jumlah 18 100
Sumoharjo RW 07, dari 18 (100%) KK, di dapatkan hasil bayi yang diberikan
makanan tambahan terbanyak yaitu tidak 16 (89%) responden, dan bayi yang
69
7) Pantangan Makanan Bayi/balita
Tabel 11.7
07
Jumlah 18 100
Sumoharjo RW 07, dari 18 (100%) KK, di dapatkan hasil terbanyak yakni tidak
70
8) Pengelolahan Bahan Makanan Bayi/Balita
Tabel 11.8
07
Pengelolahan Bahan
n %
Makanan Bayi/Balita
Masak sendiri 6 33
Jumlah 18 100,0
di jalan urip sumoharjo RW 07, dari 18 (100%) KK, di ketahui hasil tebanyak
adalah pengolahan maknaan siap saji sebanyak 12 (67%) responden KK. Dan
71
9) Pemberian Vit. A setiap 6 bulan sekali
Tabel 11. 9
RW 07
Tidak 0 0
Ya 18 100
Jumlah 18 100,0
jalan. Urip sumoharjo RW 07, dari 18 (100%) KK, terdapat nilai tertinggi
72
10) Penyakit yang sering diderita oleh Bayi/Balita
Tabel 11.10
Urip Sumoharjo RW 07
Batuk 4 22
Demam 10 56
Diare 3 17
Bisul 1 6
Jumlah 18 100,0
bayi/Balita Jalan, Urip Sumoharjo RW 07, dari 18 (100%) KK, di ketahui nilai
73
11) Apakah Bayi/Balita ditimbang setiap Bulan
Tabel 11.11
Tidak 0 0
Ya 18 100
7 100,0
Jumlah
Berdasarkan Tabel 11.11 tentang bayi ditimbang setiap bulan di Jalan Urip
Sumoharjo RW 07, dari 18 (100%) KK, terdapat hasil terbanyak yakni ya bayi
74
b. 1). Imunisasi dasar pada bayi / balita
Tabel 12.1
Tidak 0 0
Ya 18 100
Jumlah 18 100,0
Berdasarkan Tabel 12.1 tentang imunisasi dasar pada bayi Jalan Urip
Sumoharjo RW 07, dari 18 (100%) KK, didapatkan hasil terbanyak yakni bayi
75
6. Masalah anak dan remaja ( 6 – 12 )
a. Kesehatan Anak
Tabel 13.1
Urip Sumoharjo RW 07
Ya 0 0
Jumlah 0 0
76
2.) Jadwal kegiatan sehari – hari pada anak
Tabel 13.2
Sumoharjo RW 07
Ya 0 0
Jumlah 0 0
tidak dikaji.
b. Kesehatan remaja
Tabel 14.1
Kartini, Jln. Nipa-nipa lama, Jln. Bawakaraeng, Jln Sabe II, , Jl.
Masalah Remaja n %
Begadang 20 63
Jumlah 32 100,0
77
Berdasarkantabel 14.1 tentang frekuensi masalah remaja Jln.
Cokrominito, Jln. R.A Kartini, Jln. Nipa-nipa lama, Jln. Bawakaraeng, Jln
Sabe II 7 (100%) di ketahui yang tidak memikiki anak sebnayk 5 (71,4%) dan
begadang.
Tabel 14.2
Kartini, Jln. Nipa-nipa lama, Jln. Bawakaraeng, Jln Sabe II, , Jl.
Mekanisme Koping n %
Jumlah 32 100,0
Cokrominito, Jln. R.A Kartini, Jln. Nipa-nipa lama, Jln. Bawakaraeng, Jln
Sabe II dengan persentase hasil yang di dapatkan yang tidak memikiki remja
78
3.) Kebiasaan / kegiatan remaja pada waktu luang
Tabel 14.3
Jln Sabe II, , Jl. Gamasumi dan Jl. Nipa Lama Perum.
Remaja Masjid 9 28
Berolahraga 11 34
Jumlah 32 100,0
remaja pada waktu luang Jln. Cokrominito, Jln. R.A Kartini, Jln. Nipa-nipa
yang tidak memikiki remaja sebanayk 5 (71,4%) dan kebiasaan kegiatan pada
Tabel 16.2
Kartini, Jln. Nipa-nipa lama, Jln. Bawakaraeng, Jln Sabe II, , Jl.
Menyusui anak n %
79
Tidak ada bayi 36 72
Ya 14 28
Tidak 0 0
Jumlah 50 100,0
puting susu Jln. Cokrominito, Jln. R.A Kartini, Jln. Nipa-nipa lama, Jln.
(85,7,%) yang tidak ada bayi dan 1 (14,3%) yang tidak membersihkan puting
susu.
Tabel 16.3
R.A Kartini, Jln. Nipa-nipa lama, Jln. Bawakaraeng, Jln Sabe II, , Jl.
Ya 14 100
Tidak 0 0
Jumlah 14 100,0
hamil Jln. Cokrominito, Jln. R.A Kartini, Jln. Nipa-nipa lama, Jln. Bawakaraeng,
Jln Sabe II,dengan persentase hasil yang di dapatkan yaitu 6 (85,7,%) yang tidak
80
ada bayi dan 1 (14,3%) yang mengetahui pendidikan kesehatan balita dan
menyusui.
Tabel 16.4
Bawakaraeng, Jln Sabe II, , Jl. Gamasumi dan Jl. Nipa Lama Perum.
Ya 14 100
Tidak 0 0
Jumlah 14 100,0
Jln. Cokrominito, Jln. R.A Kartini, Jln. Nipa-nipa lama, Jln. Bawakaraeng, Jln
Sabe II, dengan persentase hasil yang di dapatkan yaitu 6 (85,7,0%) yang tidak ada
81
4). Ibu menerima pendidikan kesehatan
Tabel 16.4
Jln Sabe II, , Jl. Gamasumi dan Jl. Nipa Lama Perum.
Makanan buteki 5 36
ASI 3 21
Makan bayi 6 43
Jumlah 14 100,0
Jln. Cokrominito, Jln. R.A Kartini, Jln. Nipa-nipa lama, Jln. Bawakaraeng, Jln
Sabe II, dengan persentase hasil yang di dapatkan yaitu 6 (85,7,0%) yang tidak ada
82
a. Keluarga Berencana
Tabel 17.1
Kartini, Jln. Nipa-nipa lama, Jln. Bawakaraeng, Jln Sabe II, Jl.
Ya 14 19
Tidak 61 81
Jumlah 75 100,0
Cokrominito, Jln. R.A Kartini, Jln. Nipa-nipa lama, Jln. Bawakaraeng, Jln Sabe II
dengan persentase hasil yang di dapatkan yaitu pernah tapi saat ini tidak lagi
sebanyak 1 (100%) responden pernah PUS menjadi akseptor KB, tai saat ini tidak
83
2). Alat kotrasepsi yang di gunakan
Tabel 17.2
Jln. Nipa-nipa lama, Jln. Bawakaraeng, Jln Sabe II, Jl. Gamasumi dan Jl.
Kontrasepsi yangdigunakan n %
Pil 3 21
AKDR 0 0
Kondom 0 0
Suntik 7 50
Susuk 4 29
Jumlah 14 100,0
Kartini, Jln. Nipa-nipa lama, Jln. Bawakaraeng, Jln Sabe II dengan persentase hasil
kesehatan .
84
3). Informasi tentang KB
Tabel 17.2
Kartini, Jln. Nipa-nipa lama, Jln. Bawakaraeng, Jln Sabe II, Jl.
Media TV 0 0
Radio 0 0
Jumlah 14 100,0
Kartini, Jln. Nipa-nipa lama, Jln. Bawakaraeng, Jln Sabe II dengan persentase hasil
kesehatan .
85
10. Masalah Penyakit Dalam 1 Tahun Terakhir Yang Diderita Keluarga
a. Daftar penyakit
1). Apakah di dalam keluarga saat ini ada yang menderita saki
Tabel 18.1
Kartini, Jln. Nipa-nipa lama, Jln. Bawakaraeng, Jln Sabe II, Jl.
Daftar penyakit n %
hipertensi 20 14
Strok 3 2
TBC 19 13
DM 9 6
Asam Urat 4 3
R.A Kartini, Jln. Nipa-nipa lama, Jln. Bawakaraeng, Jln Sabe II dengan
(57,1%), dan terendah pada penyakit Strok dan TBC yaitu 1 (2,9%) dari 35
responden
86
11. Masalah Lansia
Tabel 19.1
Kartini, Jln. Nipa-nipa lama, Jln. Bawakaraeng, Jln Sabe II, Jl.
Usia lansia n %
55 - 59 tahun 4 8
60-69 tahun 10 20
>70 tahun 6 12
Jumlah 50 100,0
87
Berdasarkan tabel 1 frekuensi distribusi usia lansia Jln. Cokrominito, Jln.
R.A Kartini, Jln. Nipa-nipa lama, Jln. Bawakaraeng, Jln Sabe II dengan
2) lansia berobat
Tabel 19.2
Kartini, Jln. Nipa-nipa lama, Jln. Bawakaraeng, Jln Sabe II, Jl.
Lansia Berobat n %
Berobat ke dukun 0 0
Jumlah 50 100,0
Cokrominito, Jln. R.A Kartini, Jln. Nipa-nipa lama, Jln. Bawakaraeng, Jln
tidak ada lansia dan didapatkan usia lansia berobat ke sarana Yankes
sebanyak 1 ( 14,3%).
88
3) Frekuensi berobat
Tabel 19. 3
Kartini, Jln. Nipa-nipa lama, Jln. Bawakaraeng, Jln Sabe II, Jl.
Jumlah 41 100,0
sebanyak 1 ( 14,3%).
89
4) Kegiatan Lansia
Tabel 19.4
Kartini, Jln. Nipa-nipa lama, Jln. Bawakaraeng, Jln Sabe II, Jl.
Kegiatan Lansia n %
Pengajian/Keagamaan 11 22
Nonton TV 25 61
Olahraga 7 17
Jumlah 41 100,0
Jln. R.A Kartini, Jln. Nipa-nipa lama, Jln. Bawakaraeng, Jln Sabe II ,
ada lansia dan didapatkan usia lansia kegiatan lansia dengan jawaban
90
5) Bentuk bantuan
Tabel 19.5
Penyuluhan Kesehatan 20 49
Pelayanan Kesehatan 21 51
Jumlah 41 100,0
Cokrominito, Jln. R.A Kartini, Jln. Nipa-nipa lama, Jln. Bawakaraeng, Jln Sabe
lansia dan didapatkan bentuk bantuan berdasarkan jawaban yaitu dana sehat
sebanyak 1 ( 14,3%).
91
BAB V
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
format pengkajian.
1. Analisis Swot
a. Strength / kekuatan
92
5) Semangat dari mahasiswa itu sendiri untuk melakukan pengkajian
komunitas
b. Weakness / kelemahan
1) Pada saat pendataan ada beberapa penduduk yang tidak berada di tempat.
c. Opportunity / kesempatan
d. Threat / ancaman
1) Jawaban hasil pendataan yang mungkin tidak sesuai dengan keadaan yang
B. Masalah kesehatan
Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan di Jln. Cokrominito, Jln. R.A Kartini,
Jln. Nipa-nipa lama, Jln. Bawakaraeng, Jln Sabe II, Jln Gamasumi, Jln Nipa Lama
yaitu di Jln. Cokrominito, Jln. R.A Kartini, Jln. Nipa-nipa lama, Jln. Bawakaraeng,
2. Dimana sampah dikumpulkan dan dibakar paling banyak yang berada di 7 alamat
yaitu di Jln. Cokrominito, Jln. R.A Kartini, Jln. Nipa-nipa lama, Jln. Bawakaraeng,
93
3. Pembuangan air limbah kebanyakan diselokan yang berada di 7 alamat yaitu
diJln. Cokrominito, Jln. R.A Kartini, Jln. Nipa-nipa lama, Jln. Bawakaraeng, Jln
masing-masing alamat terrsebut yaitu di Jln. Cokrominito, Jln. R.A Kartini, Jln.
Nipa-nipa lama, Jln. Bawakaraeng, Jln Sabe II, Jln Gamasumi, Jln Nipa Lama
Perum.
C. Perencanaan
Berikut gambaran analisis SWOT untuk melihat secara nyata faktor pendukung dan
1. Strength/Kekuatan
c. Kerja sama yang baik antara teman kelompok, pembagian tugas yang jelas, serta
2. Weakness/Kelemahan
waktu pelaksanaan kegiatan kadang tidak sesuai dengan jadwal yang disepakati.
3. Opportunity/Kesempatan
Setiap rencana kegiatan yang akan di lakukan selalu mendapat dukungan dari
4. Threath/Ancaman
94
Peran serta aktif masyarakat dalam pelaksanaan nantinya akan berkurang
D. Implementasi
yang ada agar seluruh rangkaian kegiatan dapat berjalan dengan baik. Implementasi
merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan yang telah disusun.
Berikut gambaran analisis SWOT untuk melihat secara nyata faktor pendukung dan
penghambat implementasi.
yaitu di Jln. Cokrominito, Jln. R.A Kartini, Jln. Nipa-nipa lama, Jln.
Bawakaraeng, Jln Sabe II, Jln Gamasumi, Jln Nipa Lama Perum.
a. Strength/Kekuatan
b. Weakness/Kelemahan
c. Opportunity/Kesempatan
95
1) Adanya dukungan positif dari pihak pemerintah setempat
d. Threath/Ancaman
alamat yaitu di Jln. Cokrominito, Jln. R.A Kartini, Jln. Nipa-nipa lama, Jln.
Bawakaraeng, Jln Sabe II, Jln Gamasumi, Jln Nipa Lama Perum.
a. Strength/Kekuatan
b. Weakness/Kelemahan
pada tempatnya
c. Opportunity/Kesempatan
d. Threath/Ancaman
Ada beberapa masyarakat yang beranggapan bahwa hal ini bukan masalah.
alamat yaitu di Jln. Cokrominito, Jln. R.A Kartini, Jln. Nipa-nipa lama, Jln.
Bawakaraeng, Jln Sabe II, Jln Gamasumi, Jln Nipa Lama Perum.
a. Strength/Kekuatan
b. Weakness/Kelemahan
96
1) Anggapan masyarakat tentang buang air limbah disekolah bahwasanya
R.A Kartini, Jln. Nipa-nipa lama, Jln. Bawakaraeng, Jln Sabe II, Jln
a. Strength/Kekuatan
b. Weakness/Kelemahan
Dari 7 alamat lebih banyak membeli obat di apotek atau diwarung jika dia
sakit
c. Threath/Ancaman
2) Kurang pengetahuan
E. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
2. Evaluasi proses
97
3. Evaluasi hasil
c. Penyuluhan tentang Gout artritis telah dilaksanakan pada tanggal 03 Juli 2021 di
Jln Sabe-sabe
f. Penyuluhan tentang Room dan Asma telah dilaksanakan pada tanggal 23 Juli
98
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
beberapa masalah yaitu vektor yang paling membahayakan kesehatan adalah vektor
nyamuk, kebanyakan dari masyarakat sampah dibuang dengan cara dikumpulkan dan
dibakar, kebanyakan dari masyarakat juga kebanyakan pembuangan air limbah adalah
diselokan dan kebanyakan juga dari masyarakat sama sekali tidak pernah dikunjungi
dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah
melembaga, misalnya didalam kesehatan dikenal kelompok ibu hamil, kelompok ibu
menyusui, kelompok anak balita, kelompok lansia, kelompok masyarakat dalam suatu
wilayah binaan dan lain sebagainya. Sedangkan dalam kelompok masyarakat ada
99
masyarakat petani, masyarakat pedagang, masyarakat pekerja, masyarakat terasing
masyarakat dalam melakukan upaya promotif dan preventif dengan tidak melupakan
B. Saran
Berdasarkan hasil pembahasan yang diperoleh maka dapat diberikan saran sebagai
berikut :
1. Bagi masyarakat
2. Bagi pemerintah
Perlu kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat untuk mencegah
3. Bagi puskesmas
100
Diharapkan fasilitas yang ada dipuskesmas memenuhi kriteria yang
berdasarkan survey yang dilakukan banyak pernyataan dari masyarakat yang sama
4. Bagi mahasiswi
101
DAFTAR PUSTAKA
Alimul H., Aziz. 2009. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.
Jakarta:Salemba Medika
102