Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Assalammu`alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
hidayah-NYA sehingga penulis dengan segenap kemampuan dapat
menyelesaikan penulisan laporan Asuhan kebidanan Komunitas RT 28 RW 13
kelurahan Kradenan. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk
memenuhi tugas Praktek Komunitas.
Terselesaikannya penulisan makalah ini tidak terlepas dari bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu dalam kesempatan ini kami
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Wiwin Rohmawati, S.SiT, M.Keb selaku Kepala Prodi D III Kebidanan
STIKES Muhammadiyah Klaten
2. Ibu Lilik S. ST selaku koordinator Praktek Kerja lapangan.
3. Ibu Astri Wahyuningsih S.SiT, M.Kes selaku pembimbing akademik
4. Serta semua pihak yang membantu penyelesaian laporan ini

Penulis sadar sekiranya dalam perencanaan, pelaksanaan hingga


penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis
harapkan dari semua pihak demi perbaikan makalah ini.

Wassalammu`alaikum Wr.Wb.

Klaten, 20 Desember 2018

Penulis

DAFTAR ISI

ii
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang................................................................................. 1
B.Tujuan ......................................................................................... 3
C.Strategi .........................................................................................4
D.Waktu .......................................................................................... 7
E.Pelaksanaan Kegiatan..................................................................... 7
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Batasan Komunitas/ Masyarakat................................................... 8
B. Ciri –ciri Masyarakat...................................................................... 10
BAB III ASUHAN MANAJEMEN MASYARAKAT
A. Pengkajian..................................................................................... 11
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................... 19
B. Saran............................................................................................. 19
LAMPIRAN

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah program

Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan

status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan

masyarakat yang di dukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan

pelayanan kesehatan. Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar

utama yaitu paradigma sehat, penguatkan pelayanan kesehatan dan

jaminan kesehatan nacional : 1) pilar paradigma sehat dilakukan dengan

strategi pengaruh utama kesehatan dalam pembangunan, penguatan

promotif, preventif, dan pemberdayaan masyarakat, 2) penguatan pelayanan

kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan akses pelayanan

kesehatan, optimalisasi sistem rujukan dan peningkatan mutu pelayanan

kesehatan, menggunakan pendekatan continuum of care dan intervensi

berbasis resiko.

Misi Indonesia sehat 2016 adalah menciptakan masyarakat

Indonesia yang mempunyai perilaku sehat dan mempertahankan kesehatan

secara mandiri. Berbagai program kesehatan dilaksanakan dengan tujuan

sampai akhir tahun 2016 diharapkan seluruh masyarakat dapat melakukan

upaya mempertahankan dan meningkatkan derajat kesehatan secara

mandiri. Perawatan kesehatan masyarakat dapat ditelusuri melalui catatan

perkembangan bangsa. Dari sejarah periode–periode kemajuan dinaungi

oleh kemunduran–kemunduran seperti kesehatan telah mendapat perhatian

1
yang beganti–ganti dan kemudian diabaikan. Banyak kemajuan dari

kesehatan masyarakat muncul karena kebutuhan. Kebanyakan kasus

epidemic–epidemic merusak kondisi kesehatan mengehendaki pemecahan

segera.

Erosi yang lambat laun mengikis pelayanan kesehatan menambah

permasalahan. Klinik–klinik di daerah Ngrenggodadi, Kalikebo, Trucuk,

Klaten yang padat penduduknya masih ada yang belum terjangkau dari

pelayanan kesehatan yang masalah utamanya adalah karena tidak adanya

bantuan dana. Keadaan demikian memaksa banyak orang menunggu

sampai keadaan darurat dan bukan memperoleh pelayanan pencegahan.

Kendala yang sering ditemui dalam pelaksanaan pencapaian misi

hidup sehat adalah kurangnya kesadaran dan kemampuan masyarakat baik

dalam pengetahuan, SDM, dana dan motivasi masyarakat tentang hidup

sehat. Kondisi ini membutuhkan adanya individu atau kelompok yang

mampu menjadi agent perubahan pada masyarakat. Salah satu bentuk atau

upaya menciptakan adanya change agent dalam masyarakat, khususnya di

bidang kesehatan adalah dengan kegiatan perawatan kesehatan

masyarakat, dimana dengan adanya program tersebut diharapkan tenaga

kesehatan dapat menjadi agent perubahan dalam merubah dan menuntun

perilaku kesehatan masyarakat dari kurang atau tidak sehat menuju perilaku

yang sehat, sehingga dapat mencapai misi yang telah ditetapkan..

Sejalan dengan misi tersebut, Program Studi D III Kebidanan

melaksanakan program Kuliah Kerja Kesehatan Masyarakat (K3M)

sebagai salah satu program bagi mahasiswa. Dalam program ini, mahasiswa

bersama masyarakat menggali data kesehatan yang ada pada masyarakat,

2
kemudian data yang terkumpul di analisa untuk mengetahui masalah

kesehatan yang ada pada masyarakat. Selanjutnya bersama masyarakat

mahasiswa menyusun perencanaan dan melaksanakan perawatan

kesehatan dan diakhiri dengan evaluasi pencapaian program kegiatan.

Melalui program ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kesadaran

masyarakat akan kondisi kesehatan yang ada pada keluarga dan

lingkungannya dan mencari alternatif pemecahan masalah yang pada

akhirnya masyarakat mampu meningkatkan derajat kesehatannya secara

mandiri.

Kegiatan Kuliah Kerja Kesehatan Masyarakat merupakan salah

satu metode untuk membangkitkan kesadaran dan kemampuan masyarakat

dalam berperilaku hidup sehat. Melalui program ini diharapkan mahasiswa

dapat bekerjasama dengan masyarakat untuk menggali kemampuan dam

meberdayakan masyarakat dalam perawatan kesehatan berdasarkan data

base yang diperoleh dari masyarakat sendiri.

A. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah melaksanakan kegiatan kuliah kerja kesehatan

masyarakat, diharapkan mahasiswa mampu menerapkan upaya

pemecahan masalah kesehatan masyarakat pada tingkat komunitas

dengan pendekatan proses asuhan kebidanan.

2. Tujuan Khusus

Setelah melaksanakan kegiatan kuliah kerja kesehatan

masyarakat, diharapkan mahasiswa mampu :

a. Melakukan pengkajian asuhan kebidanan komunitas

3
b. Mengidentifikasi masalah kesehatan komunitas berdasar

data yang ditemukan

c. Menyusun perencanaan asuhan kebidanan komunitas,

meliputi memprioritaskan masalah, perumusan tujuan, dan

intervensi

d. Melaksanakan perencanaan sesuai dengan kesepakatan

dengan masyarakat

e. Melakukan evaluasi terhadap pencapaian tujuan sesuai

waktu yang telah ditetapkan

B. Strategi

Beberapa strategi yang dilakukan dalam penerapan asuhan

keperawatan komunitas,diuraikan sebagai berikut :

a. Penjajagan umum

1. Pendataan dan penjelasan program kepada pihak berwenang

dan yang terkait diantaranya tokoh masyarakat meliputi

seluruh perangkat desa dan Puskesmas.

2. Orientasi wilayah

3. Mahasiswa melakukan survai batas-batas wilayah dukuh/desa

Pendekatan warga RT 27 RW 07 hasil: jumlah KK sebanyak

49 , jumlah warga laki- laki : 62 orang, perempuan : 59.

b. Pengumpulan data,melalui :

1) Wawancara dan observasi lingkungan

pemukiman penduduk secara keseluruhan dengan cara

mendatangi setiap rumah warga di RT 027 RW 07.

4
2) Wawancara dengan para tokoh

masyarakat dan pencarian data sekunder di Ketua RT 027

RW 007, terdapat prioritas masalah yang terbesar adalah

sebagai berikut:

a) Tidak KB

b) Hipertensi

c) Pengelolaan sampah terbuka sebanyak : 29

d) Perilaku tidak sehat, Merokok : 21 orang

c. Rencana Kegiatan

1. Mempersiapkan materi pendidikan kesehatan

2. Membuat SAP

3. Membuat leaflet

4. Menyiapkan media ( LCD )

No Tanggal Jenis Kegiatan Tempat

1. Pendataan perKK Rumah warga


Pendidikan kesehatan
Pemeriksaan jentik-jentik
Pemeriksaan tensi
2. Pendataan Pemerioritasan Posko (posyandu)
masalah
d. Melaksanakan Kegiatan

Pertemuan dengan masyarakat dengan tujuan

menganalisa hasil pendataan untuk menemukan permasalahan

kesehatan yang ada serta mencari solusi atas temuan yang ada

kegiatan ini dilakukan dengan melibatkan tokoh masyarakat dan

pihak Puskesmas untuk menyamakan persepsi terhadap

permasalahan yang ada. Menetapkan prioritas pemecahan

masalah yang ditemukan. Pada Pendidikan Kesehatan ini

5
diharapakan ada kesepakatan tentang rencana tindakan yang

akan dilakukan.

e. Mengimplementasikan Perencanaan

Mahasiswa bersama masyarakat melaksanakan rencana

kegiatan yang telah disepakati.

f. Evaluasi/ Hasil

Pertemuan dengan masyarakat untuk mengevaluasi

pencapaian tindakan dan pemecahan masalah sesuai tujuan dan

waktu yang telah ditentukan. Penting dalam tahap ini adalah follow

up terhadap masalah atau perencanaan yang belum

terlaksanakan atau terselesaikan untuk selanjutnya

dikoordinasikan dengan dan instasnsi kesehatan terkait.

Prioritas masalah yang paling banyak adalah tidak KB.

Dengan masalah ini kita memberikan pendidikan kesehatan

mengenai Keluarga Berencana (KB) pada warga RT 027 RW 007.

Dengan hasil warga sudah paham dan mengerti tentang Keluarga

Berencana untuk kesehatan, namun untuk dapat berhenti

merokok masih belum dapat teratasi sepenuhnya. Warga sudah

mencoba untuk mengurangi merokok.

D. Waktu

Kuliah Kerja Kesehatan Masyarakat dilaksanakan di Dukuh

Ngrenggodadi RT 027 RW 007, Desa Kalikebo, Kelurahan Kalikebo,

Kecamatan Trucuk, dengan periode waktu dari tanggal 26

Novemberr-22 Desember 2018.

6
E. Pelaksanaan

Asuhan Kebidanan Komunitas dengan program Kuliah Kerja

Kesehatan Masyarakat dilaksanakan Dukuh Ngrenggodadi RT 027

RW 007, Desa Kalikebo, Kelurahan Kalikebo, Kecamatan Trucuk,

oleh mahasiswa Program Studi D III Kebidanan STIKES

Muhammadiyah Klaten, yang terdiri :

1. Adelia Pratidina W

2. Erika Ananta

3. Huzaifa U.A.B

4. Krisnayanti

5. Yuriyahtun Khasanah

7
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Batasan Komunitas / Masyarakat

1. Definisi Komunitas
Para ahli mendefinisikan komunitas dari berbagai sudut pandang

sebagaimana berikut :
WHO (World Health Organitation) 1974 komunitas sebagai

kelompok sosial yang ditentukan oleh batas-batas wilayah, nilai-nilai

keyakinan dan minat yang sama serta adanya saling mengenal dan

berinteraksi antara anggota masyarakat yang satu dengan yang lain.


Spradley (1985) Mendefinisikan komunitas adalah Sekumpulan

orang yang saling bertukar pengalaman penting dalam hidupnya.

Koentjaraningrat (1990) Mendefinisikan komunitas adalah sebagai satu

kesatuan hidup manusia, yang menempati suatu wilayah nyata dan

yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat serta terikat oleh

suatu rasa identitas suatu komunitas.


Sounders (1991) Mendefinisikan komunitas sebagai tempat atau

kumpulan orang-orang atau sistem sosial. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa komunitas berarti sekelompok individu yang tinggal

pada wilayah tertentu, memiliki nilai-nilai keyakinan dan minat relatif

sama serta adanya interaksi satu sama lain untuk mencapai tujuan.

2. Definisi Kebidanan Komunitas


American Midwifery Assosiation (1973) : Suatu sintesa dari

praktek kebidanan dan praktek kesehatan masyarakat yang diterapkan

untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan penduduk.

8
WHO (World Health Organitation) 1974 : Mencakup perawatan

kesehatan keluarga dan juga meliputi kesehatan dan kesejahteraan

masyarakat luas, membantu masyarakat mengidentifikasi masalah

kesehatan sendiri serta memecahkan masalah kesehatan tersebut

sesuai dengan kemampuan yang ada padaa mereka sebelum mereka

meminta bantuan kepada orang lain.


Ruth B.Freeman (1981) : Kebidanan Komunitas adalah kesatuan

yang unik dari praktek kebidanan dan kesehatan masyarakat yang

ditujukan kepada pengembangan dan peningkatan kesehatan baik diri

sendiri sebagai perorangan maupun secara kolektif sebagai keluarga,

kelompok khusus atau masyarakat dan pelayanan tersebut mencakup

spektrum pelayanan kesehatan untuk masyarakat.


Departemen Kesehatan RI (1986) : Kebidanan kesehatan

masyarakat adalah suatu upaya pelayanan kebidanan yang merupakan

bagian integral dari pelayanan kesehtan yang dilaksanakan oleh bidan

dengan mengikutsertakan tim kesehatan lainnya dan masyarakat untuk

memperoleh tingkat kesehatan yang lebih tinggi dari individu, keluarga

dan masyarakat
Pradley (1985) ; Logan dan Dawkin 1987 : Kebidanan komunitas

adalah Pelayanan kebidanan profesional yang ditujukan kepada

masyarakat dengan penekanan apad kelompok resiko tinggi, dalam

upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan

penyakit dan peningkatan kesehatan, dengan menjamin keterjangkauan

pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan melibatkan klien sebagai

mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan

kebidanan.

9
Rapat Kerja kebidanan kesehatan masyarakat (1990) :

Mendefinisikan sebagai suatu bidang kebidanan yang merupakan

perpaduan antara kebidanan dan kesehatan masyarakat dengan

dukungan peran serta masyarakat secara aktif daan mengutamakan

pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungaan tanpa

mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secra menyeluruh dan

terpadu yang ditunjukan pada : Individu, Keluarga, kelompok dan

masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses kebidanan untuk

meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal sehingga

mampu mandiri dalam upaya kesehatan

B. Ciri – Ciri Masyarakat Sehat

1. Ada kemampuan dari masyarakat untuk hidup sehat.


2. Mampu mengatasi masalah kesehatan melalui upaya peningkatan

kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan, pemulihan

kesehatan terutama untuk ibu dan anak.


3. Berupaya selalu meningkatkan kesehatan lingkungan terutama

penyediaan sanitasi dasar.


4. Berupaya selalu menurunkan angka kesakitan dan kematian dari

berbagai sebab dan penyakit.

BAB III

ASUHAN / MANAJEMEN KEBIDANAN KOMUNITAS RT 27 RW 07 DUKUH

NGGRENGODADI, KELURAHAN KALIKEBO, KECAMATAN TRUCUK

A. Pengkajian

Asuhan kebidanan komunitas, dilaksanakan di Dukuh ngrenggodadi

RT 27 RW 07 Kelurahan Kalikebo, Kecamatan Trucuk, dengan periode

10
waktu dari tanggal 26 november – 22 Desember 2018, dengan pendekatan

proses kebidanan mulai pengkajian sampai evaluasi.

Pengkajian merupakan langkah awal proses asuhan kebidanan

komunitas. Tahap ini merupakan kunci dari tahap-tahap berikutnya. Secara

konsep pengkajian dilaksanakan setelah diadakan Pendidikan Kesehatan,

setelah mahasiswa melakukan perkenalan sekaligus penjelasan misi dan

program dari kegiatan Kuliah Kerja Kesehatan Masyarakat. Kelompok

melaksanakan pengkajian sebelum pendidikan kesehatan dimulai,

dikarenakan adanya perubahan jadwal di masyarakat.

Strategi yang ditempuh kelompok untuk memudahkan pengkajian

adalah dengan meminta ijin secara langsung ke ketua RT dengan membagi

mahasiswa dalam bentuk penanggung jawab pengkajian per rumah dari

masing-masing RT. Metode pengkajian meliputi suvey dan wawancara ke

keluarga serta tokoh-tokoh masyarakat.

B. Data Umum

Data Pemerintahan

Dukuh Nggrengodadi RT 027 RW 007, Desa Kalikebo, Kelurahan

Kalikebo, merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Trucuk

Kabupaten Klaten. Secara struktural terbagi menjadi 1 RW. RW 1

terdiri dari 3 RT. Dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat

Dukuh Nggrengodadi masuk dalam wilayah kerja Puskesmas Trucuk II

a. Data Geografis

Dukuh Nggrenggodadi RT 027 RW 007, Desa Kalikebo, Kelurahan

Kalikebo, Kecamatan Trucuk, memiliki batas-batas wilayah sebagai

berikut :

11
- Sebelah Timur berbatasan dengan Dk Kujon, Jogoiten,

Bawukan

- Sebelah Barat berbatasan dengan Dk Getan, Desa

Trucuk

- Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Kalikebo

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Dk Brijo lor,

Dosaran

b. Data Demografi

Berdasarkan hasil survey dan pendataan yang dilakukan dalam rangka

PKL, jumlah penduduk Dukuh Nggrenggodadi RT 027 RW 007, Desa

Nggrengodadi, Kelurahan Kalikebo , Kecamatan Trucuk, secara

keseluruhan berjumlah 145 jiwa, dengan rincian sebagai berikut laki –

laki berjumlah 76 jiwa dan perempuan 69 jiwa. Jumlah Kepala

Keluarga sebanyak 49 KK. Berdasarkan karakteristik penduduk,

mayoritas penduduk di Dukuh Ngrenggodadi RT 027 RW 007, Desa

Kalikebo, Kelurahan kalikebo. Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten

dengan periode waktu dari tanggal 26 November – 22 Desember 2018

berada dalam rentang usia dewasa (26 - 45 tahun) 31 jiwa 26%,

kelompok lansia sebanyak 21 jiwa atau sekitar 17% dari total populasi.

Pekerjaan terbanyak kepala keluarga adalah buruh, tingkat pendidikan

terbanyak adalah tamatan SMA, agama yang dianut oleh penduduk

Dukuh Nggrengodadi RT 027 RW 007, Desa Kalikebo, Kelurahan

Kalikebo. Kecamatan Trucuk, Klaten mayoritas beragama Islam.

Tabel 1: Komposisi jumlah penduduk menurut usia dan jenis kelamin

NO JENIS KELAMIN JUMLAH PROSENTASE

12
Prosentase

PEREMPUAN
PROSENTASE
laki-laki

PEREMPUAN
LAKI-LAKI
KELOMPOK
UMUR

1 0-12 bulan 0 0 4 6% 4 3%
2 1-5 tahun 3 4% 1 1% 4 3%
3 6- 15 tahun 7 9% 9 13% 16 11%
4 16 -25 tahun 17 22% 17 25% 34 23%
5 26 – 45 tahun 20 27% 11 16% 31 22%
6 46 – 59 tahun 18 24% 17 25% 35 24%
60 tahun ke
7 11 14% 10 14% 21 14%
atas
Jumlah 76 100% 69 100% 145 100%

13
Tabel 2: Komposisi penduduk menurut pekerjaan
MATA PENCAHARIAN /
NO JUMLAH PROSENTASE
PEKERJAAN
1 Petani 2 1%
2 Buruh 70 48%
3 Pedagang 3 2%
4 PNS/ABRI 1 1%
5 Karyawan Swasta 15 10%
6 Wiraswasta 4 3%
7 Pensiunan 1 1%
8 Tidak / Belum Bekerja 49 34%
Jumlah 145 100%

Tabel 3: Komposisi penduduk menurut pendidikan


NO TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH PROSENTASE

1 Tidak pernah sekolah 14 10%


2 Belum sekolah 0-12 bulan 4 3%
3 Belum sekolah 1-5 tahun 4 3%
4 Tidak / belum sekolah SD 35 24%
5 Tamat SD / Sederajat 16 11%
6 Tamat SLTP / Sederajat 18 12%
7 Tamat SLTA / Sederajat 50 34%
8 Perguruan Tinggi 4 3%
Jumlah 145 100

Tabel 4: Komposisi penduduk menurut agama


No Agama/Kepercayaan Jumlah Prosentase

1 Islam 114 79%


2 Katolik - -
3 Kristen 31 21%
4 Budha - -
5 Hindu - -
Jumlah 145 100%

14
Tabel 5: Distribusi kepemilikan jamban
Kepemilikan Jamban Jumlah %

Punya 49 100%

Tidak Punya - 0

Jumlah 49 100%

Tabel 6: Distribusi kondisi SPAL


Kondisi SPAL Jumlah %
Sehat 49 100%
Tidak Sehat - -
JUMLAH 49 100%

Tabel 7: Distribusi pengelolaan sampah


Pengelolahan Sampah Jumlah %
Terbuka 32 65%
Tertutup 5 10%
Tidak Punya 12 25%
Jumlah 49 100%

Tabel 8: Distribusi resiko pencemaran air sumur gali


Resiko Jumlah %
Rendah - -
Sedang - -
Tinggi - -
Sangat Tinggi - -
Jumlah - -

Tabel 9: Distribusi perumahan dan lingkungan


Keadaan Rumah Jumlah %
Sehat 47 96%
Kurang Sehat 2 4%
Jumlah 49 100%

15
Tabel 10: Distribusi insiden penyakit
NO JENIS PENYAKIT JUMLAH PROSENTASE
1 Diabetes 1 8%
2 Hipertensi 6 50%
3 Asam Urat 1 8%
4 Kolesterol 0 0
5 Ca Payudara 0 0
6 Hernia 0 0
7 DBD 0 0
8 Stroke 1 8%
9 lain-lain 3 26%
Jumlah 12 100

Tabel 11: Distribusi penggunaan alat kontrasepsi


NO JENIS KB JUMLAH PROSENTASE
1 KB Sederhana 0 0%
2 Pil 5 23%
3 Suntik 6 27%
4 MOW / MOP 1 5%
5 IUD 1 5%
6 Implant 0 0%
7 Tidak KB 9 40%
Jumlah 22 100%

Tabel 12: Distribusi data KIA


Data KIA Jumlah %
PUS 17 46%
WUS 12 32%
Bayi 4 11%
Balita 4 11%
Bumil - 0%
Jumlah 37 100%

Tabel 13. Distribusi kondisi balita


IMUNISASI DASAR
JMLH JMLH
WILAYAH TIDAK
BAYI BALITA TIDAK
% LNGKAP % LENGKAP %
RT 27 4 4 0 0% 4 100% 4 100%

16
Tabel 14: Distribusi perilaku tidak sehat dalam keluarga
Jenis Jumlah %
Merokok 21 100%
MIRAS 0 0%

NAPZA 0 0%

Lain-lain 0 0%

Jumlah 21 100%

Tabel 15: Distribusi kondisi kandang ternak


Kondisi Kandang Jumlah %
Sehat 3 60%
Tidak Sehat 2 40%
Jumlah 5 100%

BAB IV

17
PENUTUP

A. Kesimpulan

Wilayah dusun Nggrenggodadi Kelurahan kalikebo merupakan

bagian dari wilayah Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten. Secara

struktural terbagi menjadi 1 RW. RW 007 terdiri dari 3 RT. Dalam upaya

peningkatan kesehatan masyarakat dukuh Seneng masuk dalam

wilayah kerja Puskesmas Trucuk.

Jumlah penduduk Desa Ngrenggodadi RW 007 RT 27 secara

keseluruhan berjumlah 145 jiwa, dengan jumlah KK sebanyak 49,

jumlah warga laki- laki : 76 orang, perempuan : 69. Prioritas masalah

yang ada adalah merokok,mayoritas warga belum mengetahui tanda

bahaya merokok. Dan telah dilakukan pendidikan kesehatan tanda

bahaya merokok di RT 027 RW 007. Hasil evaluasi sebagian besar

masalah merokok belum dapat teratasi, karena butuk waktu dan proses

dalm mengurangi dan berhenti merokok. Namun sekarang warga

sudah mengetahui tanda bahaya merokok.

B. Saran

Diharapkan warga RT 027 RW 007 dapat hidup sehat baik

jasmani maupun rohani dengan cara mengurangi dan berhenti dari

kebiasaan buruk merokok. Dengan begitu kesehatan individu, keluarga

maupun kelompok dapat tercapai secara optimal.

18

Anda mungkin juga menyukai