Disusun Oleh :
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
memperbaiki kesalahan dalam penulisan karya tulis ini. Akhir kata penulis
ucapkan terima kasih
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................. i
DAFTAR ISI. ............................................................................................ ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Pelaksanaan Advokasi............................................................ 6
B. Pelaksanaan Bina Suasana.................................................... 8
C. Pelaksanaan Pemberdayaan.................................................. 11
D. Pelaksanaan Kemitraan.......................................................... 13
IV.1 Kesimpulan.................................................................................. 18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
untuk mencapai keberhasilan promosi kesehatan sehingga tercapainya
derajat kesehatan yang tinggi.
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Strategi Intervensi dalam promosi kesehatan
1. Perencanaan
a. MenentukanTujuan
3
Tahap Penentuan kegiatan intervensi terpilih didasarkan pada :
2) Wilayah garapan
4
topik peningkatan penggunaan air bersih di wilayah desa binaan
rempoa. yang secara keseluruhan merupakan masalah di wilayah
kerja tersebut. Disini petugas kesehatan berfungsi sebagai
penggerak lintas program dan lintas sektor, untuk selanjutnya
bersama-sama melaksanakan penyuluhan diwilayah tersebut.
5
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Strategi dalam promosi kesehatan
A. Advokasi
Advokasi merupakan upaya untuk mempengaruhi kebijakan melalui
pendekatan kepada para pemimpin atau pengambil keputusan agar
bersedia memberi dukungan, kemudahan pada upaya pembangunan
kesehatan. Pihak-pihak yang terkait ini berupa tokoh - tokoh masyarakat
(formal dan informal) yang umumnya berperan sebagai narasumber
(opinion leader), atau penentu kebijakan (norma) atau penyandang
dana.Upaya yang dilakukan ialah melalui pendekatan atau lobi (lobbying)
dengan para pembuat keputusan agar mereka menerima commited dan
akhirnya mereka bersedia mengeluarkan kebijakan atau keputusan-
keputusan untuk membantu dan mendukung program yang akan
dilaksanakan. Advoksi adalah suatu usaha sistematik terorganisir untuk
mempengaruhi dan mendesakkan terjadinya perubahan dalam kebijakan
publik secara bertahap-maju (incre-mental). Advokasi ialah fokus tersier
dalam promosi kesehatan dengan produk kebijakan kesehatan.
6
Prinsip dasar Advokasi tidak hanya sekedar melakukan lobby politik,
tetapi mencakup kegiatan persuasif, memberikan semangat dan bahkan
sampai memberikan pressure atau tekanan kepada para pemimpin
institusi. Metode atau cara dan teknik advokasi untuk mencapai tujuan ada
bermacam-macam, yaitu:
7
Komitmen para pembuat keputusan atau penentu kebijakan sangat
penting untuk mendukung atau mengeluarkan peraturan-peraturan yang
berkaitan dengan kesehatan masyarakat, misalnya untuk pembahasan
kenaikan anggaran kesehatan, contoh konkrit pencanangan Indonesia
Sehat 2010 oleh presiden. Untuk meningkatkan komitmen ini sangat
dibutuhkan advokasi yang baik.
B. Bina Suasana
Merupakan upaya untuk membentuk opini publik dengan membuat
suasana dan iklim yang kondusif atau menunjang sehingga masyarakat
terdorong untuk melakukan hidup bersih dan sehat. Seseorang akan
terdorong untuk mau melakukan sesuatu apabila lingkungan sosial di
mana pun ia berada (keluarga di rumah, organisasi siswa/mahasiswa,
serikat pekerja/ karyawan, orang-orang yang menjadi panutan/idola,
kelompok arisan, majelis agama dan lain-lain, dan bahkan masyarakat
umum) menyetujui atau mendukung perilaku tersebut. Bina suasana
adalah fokus sekunder dalam promosi kesehatan dengan produk
8
kemitraan dan dukungan suasana.
Tujuan utama kegiatan ini adalah agar para tokoh sebagai jembatan
antara sektor kesehatan sebagai pelaksana program kesehatan dengan
masyarakat (penerima program) kesehatan. Dengan kegiatan mencari
dukungan sosial melaui tokoh masyarakat pada dasarnya adalah
mensosialisasikan program-program kesehatan, agar masyarakat mau
menerima dan mau berpartisipasi terhadap program kesehatan tersebut.
Oleh sebab itu, strategi ini juga dapat dikatakan sebagai upaya bina
suasana, atau membina suasana yang kondusif terhadap kesehatan.
Bentuk kegiatan dukungan social ini antara lain: pelatihan para toma,
seminar, lokakarya, bimbingan kepada toma, dan sebagainya. Dengan
demikian maka sasaran utama dukungan sosial atau bina suasana adalah
para tokoh masyarakat di berbagai tingkat (sasaran sekunder).
9
masyarakat. Dalam kategori ini tokoh-tokoh masyarakat menjadi individu-
individu panutan dalam hal perilaku yang sedang diperkenalkan. Yaitu
dengan mempraktikkan perilaku yang sedang diperkenalkan tersebut
(misalnya seorang kepala sekolah atau pemuka agama yang tidak
merokok). Lebih lanjut bahkan mereka juga bersedia menjadi kader dan
turut menyebarluaskan informasi guna menciptakan suasana yang
kondusif bagi perubahan perilaku individu.
10
pressure) oleh individu-individu anggota masyarakat, sehingga akhirnya
mereka mau melaksanakan perilaku yang sedang diperkenalkan.
C. Pemberdayaan
Merupakan upaya untuk memandirikan individu, keluarga, dan
masyarakat agar berkembang kesadaran, kemauan, dan kemampuan di
bidang kesehatan. Pemberdayaan adalah proses pemberian informasi
kepada individu, keluarga atau kelompok secara terus-menerus dan
berkesinambungan mengikuti perkembangan masyarakat, serta proses
membantu mereka agar masyarakat tersebut berubah dari tidak tahu
menjadi tahu atau sadar (aspek knowledge), dari tahu menjadi mau
(aspek attitude) dan dari mau menjadi mampu melaksanakan perilaku
yang diperkenalkan (aspek practice).
11
Secara bertahap pemberdayaan masyarakat bertujuan untuk:
12
bekerjasama, mengorganisir warga masuyarakat, serta mobilisasi
sumberdaya untuk memecahkan masalahmasalah yang mereka
hadapi
D. Kemitraan
Merupakan suatu upaya dengan melakukan kerjasama yangformal
antara individu-individu,kelompok-kelompok atau organisasi-organisasi
untuk mencapai suatu tugas atau tujuan tertentu. Dalam kerjasama ada
kesepakatan tentang komitmen dan harapan masing-masing, tentang
peninjauan kembali terhadap kesepakatan-kesepakatan yang telah dibuat,
dan berbagi baik dalam risiko maupun keuntungan.
1) Kesetaraan
2) Keterbukaan
13
“pertengkaran”. Akan tetapi kesadaran akan kekeluargaan dan
kebersamaan, akan mendorong timbulnya solusi yang adil dari
“pertengkaran” tersebut.
3) Saling menguntungkan
14
1. Tujuan Program. Merupakan pernyataan tentang apa yang akan
dicapai dalam periode waktu tertentu yang berhubungan dengan
status kesehatan.
2. Tujuan Pendidikan. Merupakan deskripsi perilaku yang akan
dicapai dapat mengatasi masalah kesehatan yang ada.
3. Tujuan Perilaku. Merupakan pendidikan atau pembelajaran yang
harus tercapai (perilaku yang diinginkan). Oleh sebab itu, tujuan
perilaku berhubungan dengan pengetahuan dan sikap.
4. Tujuan Intervensi Perilaku dalam promosi kesehatan
a. Mengurangi perilaku negatif bagi kesehatan. Misal :
mengurangi kebiasaan merokok.
b. Mencegah meningkatnya perilaku negatif bagi kesehatan. Misal
: mencegah meningkatnya perilaku ‘seks bebas'.
c. Meningkatkan perilaku positif bagi kesehatan. Misal :
mendorong kebiasaan olah raga
d. Mencegah menurunnya perilaku positif bagi kesehatan. Misal :
mencegah menurunnya perilaku makan kaya serat.
15
Kesehatan masyarakat memainkan peran penting dalam upaya
pencegahan penyakit baik di dunia berkembang maupun di negara maju,
melalui sistem kesehatan setempat dan organisasi non-pemerintah . The
World Health Organization (WHO) adalah lembaga internasional yang
mengkoordinasikan dan bekerja pada dunia kesehatan masyarakat
masalah. Sebagian besar negara memiliki pemerintahan sendiri lembaga
kesehatan masyarakat, kadang-kadang dikenal sebagai departemen
kesehatan, untuk menanggapi masalah kesehatan dalam negeri. Misalnya
di Amerika Serikat , garis depan inisiatif kesehatan publik negara bagian
dan lokal departemen kesehatan . The Amerika Serikat Layanan
Kesehatan Masyarakat (PHS), yang dipimpin oleh Surgeon General
Amerika Serikat , dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit ,
berkantor pusat di Atlanta , terlibat dengan beberapa kegiatan kesehatan
internasional, di samping tugas nasional mereka. Di Kanada, Dinas
Kesehatan Masyarakat Kanada adalah badan nasional yang bertanggung
jawab untuk kesehatan masyarakat, kesiapsiagaan dan tanggap darurat,
dan menular dan penyakit kronis kontrol dan pencegahan. The Sistem
kesehatan masyarakat di India yang dikelola oleh Departemen Kesehatan
dan Kesejahteraan Keluarga Pemerintah India dengan fasilitas kesehatan
milik negara.
16
efektif melibatkan lebih dari sekedar pameran kesehatan, kampanye
media, maupun seminar pendidikan kesehatan yang sederhana. Walau
teknik tersebut sangat berharga dan digunakan secara luas, pakar
promosi kesehatan terkemuka telah lama menganjurkan penggunaan
stategi yang mencakup pendidikan dan kesadaran sekaligus beberapa
aktifitas kunci lainnya. Strategi dapat didefinisikan sebagai rencana umum
tindakan yang dapat mencakup beberapa aktifitas dan
mempertimbangkan karakteristik populasi target. Strategi promosi
kesehatan yang efektif dapat dikategorikan sebagai berikut:
17
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
18
DAFTAR RUJUKAN
Susilawati, Dewi. 2016. Promosi Kesehatan. Jakarta Selatan :
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
19