Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PROMOSI KESEHATAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas mata kuliah Promosi Kesehatan


Dosen Pengampu : M.Ridwan, SKM. MPH

Disusun Oleh :

Nama : Suci Tri Annisa

NIM : N1A117112

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS JAMBI
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa


karena atas berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas
Promosi Kesehatan yaitu membuat karya tulis tentang “Media dalam
Promosi Kesehatan”.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun


yang membacanya.Sekiranya makalah yang disusun ini dapat berguna
bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
memperbaiki kesalahan dalam penulisan karya tulis ini. Akhir kata penulis
ucapkan terima kasih

Jambi, 29 Agustus 2018

penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................. i
DAFTAR ISI. ............................................................................................ ii

BAB I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang............................................................................... 1

I.2 Tujuan Penulisan........................................................................... 2

I.3 Manfaat ......................................................................................... 2

I.4 Pertanyaan Kajian.......................................................................... 2

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.................................................................. 3

BAB III. PEMBAHASAN

III.1 Media Cetak dalam Promosi Kesehatan..................................... 4

III.2 Media Elektronik dalam Promosi Kesehatan............................... 5

III.3 Media Luar Ruang dalam Promosi Kesehatan............................ 6

III.4 Media Sosial dalam Promosi Kesehatan..................................... 7

BAB IV. PENUTUP

IV.1 Kesimpulan.................................................................................. 9

IV.2 Saran .......................................................................................... 9

DAFTAR RUJUKAN ................................................................................ 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Upaya mewujudkan kesehatan masyarakat di Indonesia


terutama dilakukan dengan melakukan perubahan perilaku
kesehatan melalui promosi kesehatan. Promosi kesehatan meliputi
kegiatan pendidikan kesehatan disertai pemberdayaan masyarakat.
Pendidikan kesehatan memiliki tujuan utama mengubah
pengetahuan masyarakat agar terbentuk perilaku sehat sesuai
yang diharapkan. Peningkatan pengetahuan kesehatan masyarakat
diharapkan memicu sikap mendukung perilaku sehat, bila didukung
faktor pemungkin dan pendorong akan membentuk perilaku
sehat.Proses pendidikan kesehatan merupakan proses transfer
informasi tentang kesehatan yang diharapkan melalui komunikasi.
Komponen komunikasi tersusun atas pengirim dan penerima
pesan, isi pesan, media dan efek dari pesan.

Media sebagai saluran informasi merupakan salah satu


komponen penting dalam pendidikan kesehatan. Memilih media
sebagai saluran menyampaikan pesan kesehatan dipengaruhi
metode yang digunakanMedia pendidikan kesehatan pada
hakekatnya alat bantu pendidikan kesehatan. Menurut fungsi
sebagai saluran pesan media pendidikan kesehatan dapat
dikelompokkan atas media cetak, media elektronik dan media
papan (billboard). Beberapa media cetak dikenal antara lain
booklet, leaflet, selebaran (flyer), lembar balik (flip chart), artikel
atau rubrik, poster dan foto. Media elektronik dapat berupa televisi,
radio, video, slide, film strip dan sekarang dikenal internet. Media
papan berupa baliho biasanya dipasang di tempat-tempat umum
yang menjadi pusat kegiatan masyarakat. Alat peraga yang

1
dipergunakan dalam pendidikan kesehatan dapat berupa alat bantu
lihat (visual), alat bantu dengar (audio) atau kombinasi audio visual

2
1.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa saja media cetak yang digunakan dalam


promosi kesehatan
2. Untuk mengetahui apa saja media elektronik yang digunakan
dalam promosi kesehatan
3. Untuk mengetahui apa saja media luar ruang yang digunakan
dalam promosi kesehatan
4. Untuk mengetahui apa saja media sosial yang digunakan dalam
promosi kesehatan

1.3 Manfaat

1. Dapat mengetahui dan memahami mengenai media cetak dalam


promosi kesehatan
2. Dapat mengetahui dan memahami mengenai media elektronik
dalam promosi kesehatan
3. Dapat mengetahui dan memahami mengenai media luar ruang
dalam promosi kesehatan
4. Dapat mengetahui dan memahami mengenai media sosial dalam
promosi kesehatan

1.4 Pertanyaan Kajian

1. Apa itu media cetak dan media cetak apa saja yang digunakan
dalam promosi kesehatan ?
2. Apa itu media elektronik dan apa saja media elektronik yang
digunakan dalam promosi kesehatan ?
3. Apa itu media luar ruang dan apa saja media luar ruang yang
digunakan dalam promosi kesehatan ?
4. Apa itu media sosial dan media sosial apa saja yang digunakan
dalam promosi kesehatan ?

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
Media adalah alat yang digunakan oleh pendidik dalam
menyampaikan bahan pendidikan atau pengajar (Herry D.J. Maulana).
Media promosi kesehatan adalah alat yang dipakai untuk mengirimkan
pesan kesehatan (Ferry Efendy & Makhfudli). Media promosi kesehatan
adalah semua sarana atau upaya menampilkan pesan atau informasi
yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik melalui media cetak,
elektronika, media luar ruang, sehingga pengetahuan sasaran dapat
meningkat dan akhirnya dapat mengubah perilaku ke arah positif terhadap
kesehatan (Soekidjo, 2005).

Alat peraga digunakan secara kombinasi, misalnya menggunakan


papan tulis dengan foto dan sebagainya. Tetapi dalam menggunakan alat
peraga, baik secara kombinasi maupun tunggal, ada dua hal yang harus
diperhatikan, yaitu alat peraga harus mudah dimengerti oleh masyarakat
sasaran dan ide atau gagasan yang terkandung didalamnya harus dapat
diterima oleh sasaran. Alat peraga yang digunakan secara baik
memberikan keuntungan-keuntungan, antara lain :

1. Dapat menghindari kesalahan pengertian/pemahaman atau salah


tafsir.
2. Dapat memperjelas apa yang diterangkan dan dapat lebih mudah
ditangkap.
3. Apa yang diterangkan akan lebih lama diingat, terutama hal-hal
yang mengesankan.
4. Dapat menarik serta memusatkan perhatian.
5. Dapat memberi dorongan yang kuat untuk melakukan apa yang
dianjurkan.

4
BAB III

PEMBAHASAN
a. Media Cetak

Yaitu suatu media statis dan mengutamakan pesan-pesan


visual.Media cetak pada umumnya terdiri dari gambaran sejumlah kata,
gambar atau foto dalam tata warna. Fungsi utama media cetak ini adalah
memberi informasi dan menghibur.Kelebihan media cetak diantaranya
tahan lama, mencakup banyak orang, biaya tidak tinggi, tidak perlu listrik,
dapat dibawa ke mana-mana, dapat mengungkit rasa keindahan,
meningkatkan gairah belajar. Kelemahan media cetak yaitu media ini tidak
dapat menstimulir efek suara dan efek gerak dan mudah terlipat
(Notoatmodjo, 2005).

Media cetak yaitu suatu media statis dan mengutamakan pesan-


pesan visual. Pada umumnya terdiri atas gambaran sejumlah kata,
gambar, atau foto dalam tata warna. Yang termasuk kedalam media
cetak, antara lain :

 Buklet, merupakan media untuk menyampaikan pesan-


pesan kesehatan dalam bentuk buku, baik berupa tulisan
maupun gambar.
 Leaflet, merupakan selembar kertas yang terdiri dari 200-
400 kata dengan tulisan cetak yang berisi tentang informasi
atau pesan-pesan kesehatan. Isi informasi dapat berupa
kalimat, gambar atau informasi dapat berupa gambar atau
kombinasi.
 Flyer(selembaran), bentuknya seperti leaflet, tetapi tidak
berlipat.
 Flip chart(lembar balik), merupakan alat peraga yang
menyerupai kalender balik bergambar.

5
 Rubrik atau tulisan-tulisan pada surat kabar atau majalah
yang membahas suatu masalah kesehatan atau hal-hal yang
berkaitan dengan kesehatan.

6
 Poster merupakan bentuk media yang berisi pesan-pesan
singkat atau informasi kesehatan yang biasanya menempel
di dinding, tempat-tempat umum atau kendaraan umum dan
dalam bentuk gambar.
 Foto, yang mengungkapkan informasi kesehatan.

Kelebihan media cetak;

 Tahan lama
 Mencakup banyak orang
 Biaya tidak tinggi
 Tidak perlu listrik
 Dapat dibawa kemana-mana
 Dapat mengungkit rasa keindahan

Kelebihan media cetak

 Media ini tidak dapat menstimulir efek suara dan efek gerak
 Mudah terlipat
 Media elektronika, yaitu suatu media bergerak dan dinamis, dapat
dilihat dan didengar dalam menyampaikan pesannya melalui alat
bantu elektronika.

b. Media elektronik.

Media elektronik yaitu suatu media bergerak, dinamis, dapat


dilihat, didengar, dan dalam menyampaikan pesannya melalui alat
bantu elektronika. Kelebihan media elektronik antara lain sudah
dikenal masyarakat, melibatkan semua pancaindra, lebih mudah
dipahami, lebih menarik karena ada suara dan gambar, adanya
tatap muka, penyajian dapat dikendalikan, janagkauan relatif lebih
besar/luas, serta dapat diulang-ulang jika digunakan sebagai alat
diskusi. Kelemahannya yaitu biaya lebih tinggi, sedikit rumit,

7
memerlukan energi listrik, diperlukan alat canggih dalam proses
produksi, perlu persiapan matang, peralatan yang selalu
berkembang dan berubah, perlu keterampilan penyimpanan, dan
perlu keterampilan dalam pengoprasian (Notoatmodjo, 2005)

Media elektronik sebagai sasaran untuk menyampaikan


pesan-pesan atau informasi kesehatan berbeda-beda jenisnya.
Antara lain:

 Televisi, dapat dalam bentuk sandiwara, sietron, forum


diskusi atau tanya jawab sekitar masalah kesehatan,
pidato(ceramah), TV Spot, kuis atau cerdas cermat, dan
sebagainya.
 Radio, dapat dalam bentuk obrolan(tanya-jawab), sandiwara
radio, ceramah, radio spot, dan sebagainya.
 Video
 Slide
 Film Strip

c. Media luar ruang

Media luar ruang yaitu media yang menyampaikan pesannya


di luar ruang secara umum melalui media cetak dan elektronika
secara statis, misalnya: Papan reklame yaitu poster dalam ukuran
besar yang dapat dilihat secara umum di perjalanan, spanduk yaitu
suatu pesan dalam bentuk tulisan dan disertai gambar yang dibuat
di atas secarik kain dengan ukuran tergantung kebutuhan dan
dipasang di suatu tempat yang strategi agar dapat dilihat oleh
semua orang, pameran, banner dan TV layar lebar (DEPKES RI,
2006).

Kelebihan media luar ruang diantaranya: Sebagai informasi


umum dan hiburan, Mengikut sertakan semua panca indra, Lebih
mudah dipahami, Lebih menarik karena ada suara dan gambar

8
bergerak, Bertatap muka, Penyajian dapat dikendalikan, Jangkauan
relatif lebih besar, Dapat menjadi tempat bertanya lebih detail,
Dapat menggunakan semua panca indra secara langsung, dan
lain-lain. (DEPKES RI, 2006).

Kelemahan media luar ruang diantaranya: Biaya lebih tinggi,


Sedikit rumit, Ada yang memerlukan listrik, Ada yang memerlukan
alat canggih untuk produksinya, Perlu persiapan matang, Peralatan
selalu berkembang dan berubah, Perlu keterampilan penyimpanan,
Perlu keterampil dalam pengoperasian (DEPKES RI, 2006).

d. Media Sosial

Menggunakan media sosial dapat meningkatkan akses


masyarakat terhadap informasi kesehatan, serta mempromosikan
perubahan perilaku yang positif, dengan demikian media sosial
dapat berkolaborasi dan melengkapi promosi kesehatan yang
selama ini masih konvensional.

Media sosial dapat menjadi alat yang unggul dengan


jangkauan dan interaktivitas luas. Teknologi berupa media sosial
memfasilitasi pengetahuan masyarakat yang lebih baik tentang
penyakit dan pencegahannya, penggunaan layanan kesehatan
yang lebih baik, lebih patuh terhadap pengobatan dan partisipasi
dalam keputusan kesehatan, peningkatan dukungan sosial serta
berbagi dukungan kepada orang lain sehingga masyarakat mampu
secara mandiri menyebarluaskan pengalaman positif mereka
tentang perubahan perilaku yang lebih sehat, perubahan tubuh,
efek samping penyakit serta dampak positif dari menerapkan gaya
hidup sehat.

1) Youtube, Beberapa studi kesehatan masyarakat baru-baru ini telah


terlihat video yang dihosting di YouTube tentang vaksinasi

9
papillomavirus dan pesan tembakau serta makanan kaleng
“bercacing”.
2) Facebook, merupakan platform publik dan, dalam banyak kasus,
menjangkau masyarakat umum. Halaman Facebook yang
ditargetkan secara khusus untuk mengatasi layanan kesehatan,
profesional kesehatan masyarakat dan lain-lain
3) Twitter, situs yang jangkauannya sangat tinggi di kalangan remaja
dan dewasa muda (Duggan, 2015). Pengguna Twitter mengambil
peran yang lebih aktif tidak hanya dengan menerima tetapi juga
dengan berbagi, mengirim, atau mengirim ulang pesan.
4) Second Life, memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan
banyak format, termasuk audio, video, gambar,dan teks, dan
membawa masyarakat "bersama-sama" dalam ruang virtual saat
mereka berada jauh secara geografi serta bisa menawarkan pasien
sebuah situs dengan pendapat ahli dari seluruh dunia atau grup
dukungan online untuk penyakit spesifik.
5) Image Sharing, Berbagi gambar memberikan nilai untuk kegiatan
komunikasi kesehatan dengan menyediakan gambar kesehatan
masyarakat yang dapat dengan mudah ditempatkan di situs web,
blog, atau situs media sosial lainnya.
6) Mobile technology, Ponsel mendukung berbagai fungsi teknis,
kebanyakan layanan pesan suara dan pesan singkat (SMS atau
pesan teks) memungkinkan komunikasi dua arah secara langsung
maupun tidak langsung.
7) Blog, aplikasi web yang berbentuk tulisan-tulisan (yang dimuat
sebagai posting) pada sebuah halaman web. Situs web seperti ini
biasanya dapat diakses oleh semua pengguna Internet sesuai
dengan topik dan tujuan dari si pengguna blog tersebut.

10
BAB IV

PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk


menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh
komunikator, baik itu melalui media cetak, elektronik (TV, radio, komputer,
dll) dan media luar ruang, sehingga sasaran dapat meningkat
pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya
kearah positif terhadap kesehatannya (DEPKES RI, 2006).

Alat peraga digunakan secara kombinasi, misalnya menggunakan


papan tulis dengan foto dan sebagainya. Tetapi dalam menggunakan alat
peraga, baik secara kombinasi maupun tunggal, ada dua hal yang harus
diperhatikan, yaitu alat peraga harus mudah dimengerti oleh masyarakat
sasaran dan ide atau gagasan yang terkandung didalamnya harus dapat
diterima oleh sasaran.

4.2 Saran

Semoga makalah ini dapat dimanfaatkan dalam melaksanakan


promosi kesehatan dan penulis berharap makalah ini mendapatkan kritik
yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

11
DAFTAR RUJUKAN

Efendi, F & makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori


dan Praktik Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Maulana, Herry. 2007. Promosi Kesehatan. Jakarta: EGC.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi.


Jakarta: Rineka Cipta.

DEPKES RI 2006

Leonita, Emy dan Nizwardi Jalinus. 2018. Peran Media Sosial dalam
Upaya Promosi Kesehatan: Tinjauan Literatur. Jurnal Inovasi Vokasional
dan Teknologi, Vol. 18 No. 2.

12

Anda mungkin juga menyukai