Kebijakan adalah rangkaian asas dan konsep yang menjadi pedoman dan
dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kpemimpinan dan cara
bertindak. Istilah ini dapat diterapkan pada pemerintah, organisasi dan kelompok
sektor swasta , serta individu. Kebijakan berbeda dengan peraturan dan hukum.
Jika hukum dapat memaksa atau melarang suatu perilaku (misalnya suatu hukum
yang mengharuskan pembayaran pajak penghasilan), kebijakan hanya menjadi
pedoman tindakan yang paling mungkin memperoleh hasil yang diinginkan.
Aspek lahiriah, bisa diamati dengan jelas. Aspek ini dibagi dalam dua
kelompok, yaitu :
Deviasi lahiriah yang verbal dalam bentuk : kata-kata makian, slang (logat, bahasa
populer), kata-kata kotor yang tidak senonoh dan cabul, sumpah serapah, dialek-
dialek dalam dunia politik dan dunia kriminal, ungkapan-ungkapan sandi dan lain-
lain. Misalnya, penamaan “babi” untuk pegawai negeri atau pemerintahan “singa”
untuk tentara “serigala”, untuk polisi “kelinci”, untuk orang-orang yang bisa
dijadikan mangsa (dirampok atau dicopet, digarong) dan seterusnya.
Deviasi lahiriah yang non verbal : semua tingkah laku yang non verbal
yang nyata kelihatan. Aspek-aspek simbolik yang tersembunyi. Mencakup sikap-
sikap hidup, emosi-emosi, sentimen-sentimen dan motivasi-motivasi yang
mengembangkan tingkah laku menyimpang. Berupa mens rea (pikiran yang
paling dalam dan tersembunyi) atau berupa iktikad kriminal dibalik semua aksi-
aksi kejahatan dan tingkah laku menyimpang. Hendaknya selalu diingat, bahwa
sebagian besar dari tingkah laku penyimpangan (ex : kejahatan, pelacuran,
kecanduan narkoba dan lain-lain) itu tersamar dan tersembunyi sifatnya, tidak
kentara atau bahkan tidak bisa diamati.
- Deviasi tingkah laku selalu berlangsung dalam satu konteks sosio kultural
dan antar personal. Sehubungan dengan lingkungan sosio kultural ini,
deviasi tingkah laku dapat dibagi menjadi :
Deviasi Individual. Beberapa deviasi ditimbulkan oleh ciri-ciri yang unik dari
individu yang berasal dari anomali-anomali, variasi-variasi biologis dan kelainan-
kelainan psikis tertentu yang sifatnya ada sejak lahir. Kelainan ciri juga
disebabkan oleh penyakit dan kecelakaan. Devisasi jenis ini sifatnya simptomatik
yaitu disebabkan oleh konflik-konflik intra psikis yang kronis dan sangat dalam
atau berasal dari konflik-konflik yang ditimbulkan oleh identifikasi-identifikasi
yang kontroversal bertentangan satu sama lain. Individu yang termasuk deviasi
individual misalnya : anak-anak luar biasa, fanatisi, idiot savant dan individu-
individu psikotis.
- Kebudayaan korupsi.
- Adolescent revolt.
Selain macam deviasi di atas, terdapat macam deviasi yang lain berdasarkan
sifatnya, yaitu :
Wujud dari program keluarga berencana adalah pemakaian alat kontrasepsi untuk
menunda/mencegah kehamilan. Berikut alat kontrasepsi yang paling sering
digunakan :
1. Kondom
2. Pil KB
3. IUD
4. Suntik
5. KB implan/susuk
6. Vasektomi dan tubektomi (KB permanen)
DAPUS :
ecodevzone.blogspot.com
hellosehat.com (risky candra swari dan dan dr.tania savitri; 03 maret 2019)
https://djsn.go.id
tambahan ltar belakang :
Dalam sebuah kebijakan, tidak kan lepas dari translasi atau deviasi. Entah
itu kehendak sendiri atau orang lain, untuk keuntungan sendiri atau kelompok dan
hal-hal lain yang mendukung seseorang atau sekelompok orang melakukan
penyimpangan terhadap kebijakan yang ada.