Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat,
karunia, taufik serta hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah tentang
mencegah dan mengendalikan penyakit ginjal . Maksud dan tujuan penyusunan
makalah ini adalah untuk :
1. Memberikan informasi tentang pentingnya mengetahui mengetahui
penyakit ginjal kronis
2. Sebagai upaya perbaikan secara berkesinambungan bagi semua
instalasi.
3. Sebagai pertanggungjawaban mengenai makalah yang dibuat di
pelayanan kesehatan dan keperawatan di seluruh instansi
keperawatan.

Kami sangat berharap makalah ini dapat memenuhi tujuan tersebut diatas,
sehingga masukan berbagai pihak akan sangat dihargai guna melengkapi
makalah ini. Dengan harapan makalah ini dapat memberikan dampak yang baik
terhadap kesehatan masyarakat.

Bandung barat, 18 Januari 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1

A. Latar Belakang..................................................................................................1

B. Tujuan...............................................................................................................1

C. Manfaat.............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................5

A. Penyakit ginjal..................................................................................................5

B. Hari ginjal sedunia............................................................................................6

C. Mendeteksi penyakit ginjal sejak dini...............................................................7

D. Tanda dan gejala penyakit ginjal......................................................................7

E. Mencegah penyakit ginjal.................................................................................8

BAB III PENUTUP......................................................................................................9

A. Kesimpulan.....................................................................................................9
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penyakit Ginjal adalah kelainan yang mengenai organ Ginjal. Penyakt ini
timbul akibat berbagai faktor, misalnya infeksi, tumor, kelainan bawaan, penyakit
metabolik atau degeneratif, dan lain-lain. Penyakit Ginjal kronis, biasanya timbul
secara perlahan dan sifatnya menahun.

Data Global Burden of Disease tahun 2010 menunjukkan, Penyakit Ginjal Kronis
merupakan penyebab kematian ke-27 di dunia tahun 1990 dan meningkat menjadi
urutan ke 18 pada tahun 2010. Lebih dari 2 juta penduduk di dunia mendapatkan
perawatan dengan dialisis atau transplantasi Ginjal dan hanya sekitar 10% yang
benar-benar mengalami perawatan tersebut.

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, menunjukkan bahwa


prevalensi penduduk Indonesia yang menderita Gagal Ginjal sebesar 0,2% atau 2
per 1000 penduduk dan prevalensi Batu Ginjal sebesar 0,6% atau 6 per 1000
penduduk. Prevalensi Penyakit Gagal Ginjal tertinggi ada di Provinsi Sulawesi
Tengah sebesar 0,5%.

Berdasarkan jenis kelamin, prevalensi gagal Ginjal pada laki-laki (0,3%) lebih tinggi
dibandingkan dengan perempuan (0,2%). Berdasarkan karakteristik umur prevalensi
tertinggi pada kategori usia di atas 75 tahun (0,6%), dimana mulai terjadi
peningkatan pada usia 35 tahun ke atas. Berdasarkan strata pendidikan, prevalensi
gagal Ginjal tertinggi pada masyarakat yang tidak sekolah (0,4%). Sementara
Berdasarkan masyarakat yang tinggal di pedesaan (0,3%) lebih tinggi prevalensinya
dibandingkan di perkotaan (0,2%).
Berdasarkan Indonesian Renal Registry (IRR) tahun 2016, sebanyak 98% penderita
gagal Ginjal menjalani terapi Hemodialisis dan 2% menjalani terapi Peritoneal
Dialisis (PD). Penyebab penyakit Ginjal kronis terbesar adalah nefropati diabetik
(52%), hipertensi (24%), kelainan bawaan (6%), asam urat (1%), penyakit lupus
(1%) dan lain-lain.

Jumlah pasien hemodialisis baik pasien baru maupun pasien aktif sejak tahun 2007
sampai 2016 mengalami peningkatan, terutama pada tahun 2015 hingga 2016.
Berdasarkan usia, pasien hemodialisis terbanyak adalah kelompok usia 45 – 64
tahun, baik pasien baru maupun pasien aktif.

Pada awalnya, penyakit Ginjal kronis tidak menunjukkan gejala yang khas sehingga
penyakit ini sering terlambat diketahui. Tanda dan gejala yang timbul karena
penyakit Ginjal sangat umum dan dapat ditemukan pada penyakit lain seperti
tekanan darah tinggi, perubahan frekuensi buang air kecil dalam sehari, adanya
darah dalam urin, mual dan muntah serta bengkak, terutama pada kaki dan
pergelangan kaki.

Bila ditemukan tanda dan gejala penyakit Ginjal, maka yang harus dilakukan adalah
kontrol gula darah pada penderita diabetes, kontrol tekanan darah pada penderita
hipertensi, dan pengaturan pola makan yang sesuai dengan kondisi Ginjal.
B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini
adalah
1. Bagaimana pengetahuan masyarakat terhadap penyakit ginjal
2. Bagaimana masyarakat perduli terhadap kesehatan ginjal
3. Bagaimana cara masyarakat mencegah penyakit ginjal

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan masyarakat terhadap
penyakit ginjal
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pelaksanaan Komunikasi
Terapeutik terhadap masyarakat tentang penyakit ginjal
b. Untuk mengetahui seberapa besar kepedulian masyarakat terhadap penyakit
ginjal
c. Untuk mengetahui seberapa tau cara mencegah penyakit ginjal.
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
a. Diharapkan dapat menambah wawasan dan meningkatkan kemampuan
peneliti dalam mengimplementasikan ilmu dan pengetahuan yang
diperoleh pada perkuliahan ke dalam suatu penelitian.
b. Diharapkan dapat menambah kekayaan ilmu dan menjadi bahan rujukan
bagi dunia pendidikan dalam menetapkan kurikulum pendidikan.

2. Manfaat Praktis
a. Sebagai bahan masukan bagi mahasiswa dalam penerapan komunikasi
terapeutik kepada masyarakat sehingga dapat meningkatkan kualitas
kesehatan.
b. Masyarakat mampu mengaplikasikan hidup sehat dalam kehidupan sehari
hari
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Penyakit ginjal merupakan kelainan pada organ ginjal yang timbul akibat
berbagai faktor, biasanya timbul secara perlahan dan bersifat menahun.
Penyakit ini sering terlambat diketahui karena pada awalnya tidak ditemukan
gejala yang khas.

Pada 12 Maret 2021 diperingati Hari Ginjal Sedunia dengan tema “Hidup
Berkualitas dengan Penyakit Ginjal” sebagai salah satu upaya untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penyakit ginjal.

Fakta menyebutkan berdasarkan Riskesdas (2013) bahwa 2 dari 1000


penduduk di Indonesia menderita Gagal Ginjal dan menurut Global Burden of
Disease (2010) menyebutkan bahwa Penyakit Ginjal Kronis merupakan
penyebab kematian no.18 di Dunia. Adapun perubahan gaya hidup seperti pola
hidup sedentary/mager (malas gerak) turut andil dalam menyumbang angka
penderita penyakit ginjal.

Ginjal sendiri memiliki fungsi yang sangat baik bagi tubuh, seperti
mengeluarkan sisa-sisa produk dari tubuh, menyeimbangkan cairan tubuh,
memroduksi sel darah merah, mengatur tekanan darah, menyaring 120-150
liter darah per hari, dan mengaktifkan vitamin D untuk kesehatan tulang dan
gigi. Apabila fungsi ginjal terganggu akan sangat berbahaya bagi kesehatan
manusia bahkan dapat menyebabkan kematian.
B. Hari Ginjal Sedunia
Hari Ginjal Sedunia diperingati setiap tahunnya pada Kamis minggu kedua di
bulan Maret. Tahun ini jatuh pada tanggal 8 Maret 2018. Tema Hari Ginjal
Sedunia pada tahun 2018 ini adalah “Kidneys and Women’s Health : Include,
Value, Empower”. Dengan tema ini diharapkan semua pihak ikut
mempromosikan akses yang terjangkau dan adil terhadap pendidikan
kesehatan, perawatan kesehatan dan pencegahan penyakit Ginjal bagi semua
wanita dan anak perempuan di dunia.

Di Indonesia peringatan Hari Ginjal Sedunia diisi dengan rangkaian kegiatan


seperti melaksanakan sosialisasi dan diseminasi informasi tentang penyakit
Ginjal kronis melalui berbagai media dan bekerjasama dengan lintas program,
lintas sektor, organisasi profesi, pelaku usaha dan organisasi masyarakat
melalui kegiatan Forum Diskusi Dialisis.

Secara khusus Kementerian Kesehatan mengimbau kepada pemerintah, swasta


maupun masyarakat untuk dapat berpartisipasi dan mendukung upaya
pencegahan dan pengendalian Penyakit Ginjal Kronis dengan meningkatkan
upaya promotif dan preventif dengan modifikasi gaya hidup untuk pencegahan
penyakit Ginjal kronis, yaitu dengan Melakukan aktivitas fisik teratur, Makan
makanan sehat (rendah lemak, rendah garam, tinggi serat), Kontrol tekanan
darah dan gula darah, Monitor berat badan dan mempertahankan berat badan
normal, Minum air putih minimal 2 liter per hari, Tidak konsumsi obat-obatan
yang tidak dianjurkan dan Tidak merokok.

Selain itu, Kemenkes mendorong implementasi Gerakan Masyarakat Hidup


Sehat (GERMAS) dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) serta mendorong
kementerian dan lintas sektor terkait lainnya untuk meningkatkan kerjasama
dalam mengatasi masalah kesehatan sehingga semua kebijakan yang ada
berpihak pada kesehatan.
C. Mendeteksi penyakit ginjal sejak dini
Untuk deteksi dini penyakit ginjal, kita bisa kenali lebih dulu gejala yang terjadi
pada tubuh kita seperti di bawah ini.
 Penurunan jumlah urin, walaupun kadang bisa normal.
 Retensi cairan yang menyebabkan pembengkakan pada tungkai
pergelangan kaki atau pada kaki.
 Urin berbusa karena jumlah protein yang banyak dalam urin tidak tersaring.
 Sesak napas.
 Kelelahan.
 Kebingungan.
 Lemas.
 Mual.
 Detak jantung tidak teratur.
 Nyeri dada.
Bila terjadi gejala di atas, segera lakukan check up kedokter dan pemeriksaan
urin dan darah. Bila ditemukan protein (albumin) dalam urin, maka itu merupakan
salah satu tanda awal penyakit ginjal yang disebabkan oleh diabetes.

D. Tanda dan gejala penyakit ginjal


Kita harus mengetahui tanda-tanda dan gejala penyakit ginjal kronis. Berikut
adalah tanda dan gejala penyakit ginjal kronis.

- Tekanan darah tinggi.


- Perubahan frekuensi dan jumlah buang air kecil dalam sehari.
- Adanya darah dalam urin.
- Lemah serta sulit tidur
- Kehilangan nafsu makan.
- Sakit kepala
- Sulit berkonsentrasi
- Gatal-gatal
- Sesak
- Mual dan muntah.
- Bengkak, terutama pada kaki dan pergelangan kaki, serta pada kelopak mata
waktu pagi hari.

Adapun penyebab penyakit ginjal seperti Diabetes (tipe 2), Hipertensi,


mengonsumsi obat pereda nyeri, mengonsumsi obat-obatan (Narkoba,
Psikotropika dan Zat Adiktif), dan radang ginjal.
Selain itu, penyakit ginjal juga dapat berasal dari faktor risiko yang tidak dapat
diubah, yaitu riwayat keluarga penyakit ginjal, kelahiran prematur, memiliki
trauma  di daerah abdomen, dan memiliki jenis penyakit tertentu (Lupus, AIDS,
Hepatitis C, dll).

E. Mencegah penyakit ginjal


sangat penting dalam menjaga ginjal agar terhindar dari penyakit ginjal kronis.
Berikut adalah cara mencegah penyakit ginjal kronis.
- Cek kesehatan secara berkala
- Enyahkan asap rokok
- Rajin aktivitas fisik
- Diet seimbang
- Istirahat cukup
- Kelola stres

Selain itu, lakukan pemeriksaan darah dan urin untuk mengetahui penurunan
fungsi ginjal sejak dini. Pemeriksaan darah dilakukan dengan melihat kadar
kreatinin, ureum, Laju Filtrasi Glomerulus (LFG). Kemudian, pemeriksaan urin
dilakukan dengan melihat kadar albumin atau protein.

Pencegahan penyakit ginjal juga dapat dilakukan dengan hal-hal sederhana


seperti minum air putih minimal 8-10 gelas per hari.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Sayangi ginjal dengan pola hidup bersih dan sehat agar terhindar penyakit ginjal
kronis dan hidup lebih sejahtera.

Anda mungkin juga menyukai