Konsep sistem
Berbagai macam organisasi saat ini telah dikelola secara sistem, artinya bahwa sumber daya
manusia yang ada di dalam organisasi, baik organisasi berukuran kecil maupun berukuran besar,
telah melakukan kegiatan organisasi melalui fungsinya masing – masing tanpa harus menunggu
intruksi atasan tentang apa yang harus dikerjakannya. Jika hal ini terjadi pada sebuah organisasi
perusahaan, para pegawai akan bekerja sesuai dengan tugasnya masing – masing, misalkan
bagian pemasaran secara otomatis mereka akan bekerja yang berkaitan dengan bidang
pemasaran, begitu juga pegawai bagian produksi, mereka akan melakukan aktivitas yang
berkaitan dengan proses produksi dan sebagainya.
Menurut Lydwig Von Bertalanfly, sistem adalah seperangkat unsur – unsur yang
terikat dalam suatu antar relasi di antara unsur – unsur tersebut dan dengan
lingkungan.
Menurut Antol Rapoport, sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat
hubungan antara satu sama lain.
Menurut L.Ackof, sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang
terdiri dari bagian – bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lain
Menurut John A. Beckett, sistem adalah kumpulan sistem – sitem yang berinteraksi.
Namun menurut Gordon B. Davis (1992), sistem terdiri dari bagian – bagian yang bersama –
sama beroperasi untuk mencapai beberapa tujuan, dengan kata lain bahwa suatu sistem bukanlah
merupakan suatu perangkat unsur – unsur yang dapat diindentifikasikan sebagai kebersamaan
yang menyatu disebebkan tujuan atau sasaran yang sama.
Sistem deterministic beroperasi dalam cara yang dapat diramalkan secara tepat.
Interaksi antar bagian – bagian diketahui dengan pasti. Jika seseorang memiliki uraian
keadaan sistem pada saat tertentu beserta uraian operasinya, maka keadaan sistem
selanjutnya dapat disebutkan secara tepat tanpa kesalahan seperti program computer.
Sedangkan sistem probabilistic dapat diuraikan dalam istilah perilaku yang
mungkin tetapi selalu ada sedikit kesalahan atas ramalan terhadap jalannya sistem.
Contohnya sistem persediaan barang.
(MASUKIN GAMBAR 1)
Dari contoh sistem terbuka dan tertutup diatas, dapatlah dikenal karakteristik
sistem. Sebuah sistem terdiri dari bagian – bagian saling berkaitan yang
beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud.
4. Pengendalian sistem
Model dasar sebuah sistem seperti masukan, mengolah, dan keluaran tidak
menyediakan pengaturan dan pengendalian terhadap sistem. Guna tujuan
pengendalian, sebuah loop umpan balik ditambahkan pada model dasar, seperti
bagan dibawah ini:
(MASUKIN GAMBAR 2)
Model umum sebuah sistem adalah input, processor, output. Ini sudah tentu
merupakan sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai
beberapa masukan dan keluaran seperti bagan di bawah ini:
(MASUKIN GAMBAR 3)
(MASUKIN GAMBAR 4)
SISTEM BATAS
Manusia Kulit, rambut, kuku, dan semua bagian yang tercakup di dalam
membentuk sistem, segala yang berada di luar adalah
lingkungan.
Mobil Badan mobil beserta roda – rodanya dan seluruh bagiannya yang
terdapat di dalamnya membentuk sistem.
Produksi Mesin – mesin produksi, persediaan produksi untuk
kelangsungan kerja, para pelaksana produksi, tata cara produksi
dan lain – lain membentuk sistem. Sisa nya berada dalam
lingkungan.
Setiap sistem terdiri dari subsistem – subsistem yang pada gilirannya meliputi subsistem –
subsistem lainnya dan setiap subsistem dibatasi oleh batas – batasnya. Interkoneksi dan interaksi
antara subsistem – subsistem dinamakan interfaces atau antar muka. Interface terjadi pada batas
dalm bentuk input dan output, seperti contoh berikut:
(MASUKIN GAMBAR 5)
(MASUKIN GAMBAR 6)
(MASUKIN GAMBAR 7)
(MASUKIN GAMBAR 8)
Pada tariff paling rendah, sebuah subsistem tidak dapat dinyatakan sebagai prosesor. Input dan
output ditetapkan, sedang proses transformasinya tidak. Sistem seperti ini dinamakan kotak
hitam (black box). Konsep sistem mengenai batas, antarmuka, subsistem dan kotak hitam sudah
dijelaskan gambar di atas. Berikut ini penjelasan sistem, subsistem dan antarmuka pada batas: