Untuk membantu memahami tentang materi SKN, silakan jawablah pertanyaan pada kolom jawaban
berikut, jawablah dengan jawaban yg efektif yang memudahkan untuk menangkap maksud dari
masing-masing pertanyaan.
Item Jawaban
Konsep ---------------------------------------------------------------
Sistem suatu tatanan yg menghimpun berbagai upaya Bangsa Indonesia secara terpadu
Kesehatan dan saling mendukung, guna menjamin derajat kesehatan yg setinggi-tingginya
Nasional sebagai perwujudan kesejahteraan umum seperti dimaksud dalam Pembukaan
(SKN) UUD 1945
Pembanguna Upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk
n Kesehatan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
dapat terwujud.
Peraturan Pasal 28 A; setiap orang berhak untuk hidup serta berhak
yang mempertahankan hidup dan kehidupannya
mengatur Pasal 28 B ayat (2); setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,
tentang SKN tumbuh dan berkembang
Pasal 28 C ayat (1); setiap orang berhak mengembangkan diri melalui
pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan
memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan
budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan
umat manusia
Pasal 28 H ayat (1); setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,
bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan
sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan, dan ayat (3);
setiap orang berhak atas jaminan sosial yg memungkinkan
pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yg bermartabat
Pasal 34 ayat (2); negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi
seluruh rakyat dan memperdayakan masyarakat yg lemah dan tidak
mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan, dan ayat (3); negara
bertanggungjawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan
fasilitas pelayanan umum yang layak
Fungsi SKN terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua potensi bangsa, baik
masyarakat, swasta maupun pemerintah secara sinergis, berhasil guna dan
berdaya guna, sehingga tercapai derajat kesmas yg setinggi-tingginya
Landasan SKN 1. Landasan idiil: Pancasila
2. Landasan konstitusional: UUD 1945 khususnya: Pasal 28 A, 28 B ayat (2), Pasal
28 C ayat (1), Pasal 28 H ayat (1), ayat (3), Pasal 34 ayat (2) dan Pasal 34 ayat (3).
3. Landasan operasional: Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan dan ketentuan peraturan perundangan lainnya yang berkaitan dengan
penyelenggaraan SKN dan pembangunan kesehatan. Beberapa peraturan
perundangan tersebut terdapat dalam Lampiran-1 dari RPJP-K Tahun 2005-2025.
Asas Perikemanusiaan: pembangunan kesehatan harus dilandasi atas
Pembanguna perikemanusiaan yang berdasarkan pada Ketuhanan Yang Maha Esa
n Kesehatan dengan tidak membedakan golongan agama dan bangsa.
Keseimbangan: pembangunan kesehatan harus dilaksanakan antara
kepentingan individu dan masyarakat, antara fisik dan mental, serta
antara material dan sipiritual.
Manfaat: pembangunan kesehatan harus memberikan manfaat yang
sebesar-besarnya bagi kemanausiaan dan perikehidupan yang sehat bagi
setiap warga negara.
Pelindungan: pembangunan kesehatan harus dapat memberikan
pelindungan dan kepastian hukum kepada pemberi dan penerima
pelayanan kesehatan.
Penghormatan terhadap hak dan kewajiban: pembangunan kesehatan
dengan menghormati hak dan kewajiban masyarakat sebagai bentuk
kesamaan kedudukan hukum.
Keadilan: penyelenggaraan kesehatan harus dapat memberikan
pelayanan yang adil dan merata kepada semua lapisan masyarakat
dengan pembiayaan yang terjangkau.
Gender dan nondiskriminatif: pembangunan kesehatan tidak
membedakan perlakuan terhadap perempuan dan laki-laki.
Norma-norma agama: pembangunan kesehatan harus memperhatikan
dan menghormati serta tidak membedakan agama yang dianut
masyarakat.
Asas/dasar HAM: untuk meningkatkan kecerdasan bangsa dan kesejahteraan rakyat,
SKN maka setiap penyelenggaraan SKN berdasarkan pada prinsip hak asasi
manusia.
Sinergisme dan Kemitraan yang Dinamis: SKN akan berfungsi baik untuk
mencapai tujuannya terjadi Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi, dan
Sinergisme (KISS), baik antar pelaku, antar subsistem SKN, maupun
dengan system serta subsistem lain di luar SKN.
Komitmen dan Tata Pemerintahan yang Baiak (Good Governance): Agar
SKN berfungsi baik, diperlukan komitmen yang tinggi, dukungan, dan
Kerjasama yang baik dari para pelaku untuk menghasilkan tata
penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang baik (good governance).
Dukungan regulasi: diperlukan dukungan regulasi berupa adanya
berbagai peraturan perundangan yang mendukung penyelenggaraan SKN
dan penerapannya.
Antisipasi dan Pro Aktif: pelaku pembangunan kesehatan perlu lebih
proaktif terhadap perubahan lingkungan strategis baik yang bersifat
internal maupun eksternal.
Responsif Gender: setiap penyusunan rencana kebijakan dan program
serta dalam pelaksanaan program kesehatan harus menerapkan
kesetaraan dan keadilan gender.
Kearifan local: penyelenggaraan SKN di daerah harus memperhatikan
dan menggunakan potensi daerah yang secara positif dapat
meningkatkan hasil guna dan daya guna pembangunan kesehatan.
Kedudukan Suprasistem SKN adalah Sistem Penyelenggaraan Negara. SKN bersama
SKN dg berbagai subsistem lain, diarahkan untuk mencapai Tujuan Bangsa
Indonesia seperti yg tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu
melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
Kedudukan SKN terhdap Sistem Nasional lain: Terwujudnya keadaan
sehat dipengaruhi oleh berbagai faktor, yg tidak hanya menjadi
tanggungjawab sector kesehatan, melainkan juga tanggungjawab dari
berbagai sektor lain terkait yg terwujud dalam berbagai bentuk sistem
nasional.
Kedudukan SKN terhadap Sistem Kesehatan Daerah (SKD): Untuk
menjamin keberhasilan pembangunan kesehatan di daerah perlu
dikembangkan SKD. Dalam kaitan ini kedudukan SKN merupakan
suprasistem dari SKD.
Kedudukan SKN terhadap berbagai system kemasyarakatan termasuk
swasta: Dalam kaitan ini potensi swasta merupakan bagian integral dari
SKN. Untuk keberhasilan pembangunan kesehatan perlu digalang
kemitraan yg setara, terbuka dan saling menguntungkan dg berbagai
potensi swasta. SKN harus mewarnai potensi swasta sehingga sejalan
dengan tujuan pembangunan nasional yg berwawasan kesehatan
Subsistem Subsistem Upaya Kesehatan: tatanan yg menghimpun berbagai upaya
SKN kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP)
secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya
derajat kesehatan masyarakat yg setinggi-tingginya.
Subsistem Pembiayaan kesehatan: terdiri dari tiga unsur utama, yakni
pengendalian dana, alokasi dana, dan pembelanjaan
Subsistem Sumberdaya Manusia Kesehatan: tatanan yg menghimpun
berbagai upaya perencanaan, pendidikan dan pelatihan, serta
pendayagunaan tenaga kesehatan secara terpadu dan saling mendukung,
guna menjamin tercapainya derajat kesmas yg setinggi-tingginya
Subsistem Obat dan Perbekalan Kesehatan: tatanan yg menghimpun
berbagai upaya yg menjamin ketersediaan, pemerataan, serta mutu obat
dan perbekalan kes secara terpadu dan saling mendukung dalam rangka
tercapainya derajat kes yg setinggi-tingginya
Subsistem Pemberdayaan Masyarakat: tatanan yg menghimpun berbagai
upaya perorangan, kelompok, dan masyarakat umum di bidang
kesehatan secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yg setinggi tingginya
Subsistem Manajemen Kesehatan: tatanan yg menghimpun berbagai
upaya adm kes yg ditopang oleh pengelolaan data dan informasi,
pengembangan dan penerapan IPTEK, serta pengaturan hukum kes
secara terpadu dan saling mendukung, guna menjamin tercapainya
derajat kes yg setinggi-tingginya
Penyelenggar ---------------------------------------------------------------
aah SKN
Nilai-nilai Perikemanusiaan; HAM; Adil dan merata; Pemberdayaan dan Kemandiriian
yang Masyarakat; Kemitraan; Pengutamaan dan Manfaat;Tata kepemerintahan yang
diterapkan baik;
dlm
pengelolaan
&
penyelenggar
aan SKN
Komponen ---------------------------------------------------------------
penyelenggar
aan SKN
Input subsistem pembiayaan kesehatan, subsistem SDM kesehatan, dan subsistem
(masukan) obat dan perbekalan kesehatan
Proses subsistem upaya kesehatan, subsistem pemberdayaan masyarakat, subsistem
manajemen kesehatan
Output terselenggaranya pembangunan kesehatan yg berhasil guna, berdaya guna,
(luaran) bermutu, merata, dan berkeadilan
Lingkungan berbagai keadaan yg menyangkut
ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamnaan baik
nasional, regional, maupun global yg berdampak terhadap pembangunan
kesehatan
Keputusan Menteri Kesehatan nomor 374 Tahun 2009 Tentang Sistem Kesehatan Nasional.
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun nomor 374.
Indonesia, P. R. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 Tentang Sistem
Kesehatan Nasional.