Anda di halaman 1dari 26

SEGITIGA KEBIJAKAN KESEHATAN

DEFINISI
POLICY (KEBIJAKAN):
- Pernyataan yang luas tentang maksud, tujuan dan cara yang membentuk kerangka
kegiatan.
- Keputusan yang diambil oleh pihak- pihak yang bertanggung jawab atas area
kebijakan tertentu.

PUBLIC POLICY (KEBIJAKAN PUBLIK):


Kebijakan – kebijakan yang dibuat oleh negara atau pemerintah.

POLICY ELITES (ELIT KEBIJAKAN):


Kelompok khusus yang terdiri dari penyusun kebijakan yang menduduki posisi tinggi
dalam suatu organisasi, dan memiliki akses khusus kepada sesame anggota terhormat
dari organisasi yang sama atau berbeda.
POLICY MAKERS (PENYUSUN KEBIJAKAN):
Mereka yang menyusun kebijakan dalam organisasi seperti pemerintah pusat atau
daerah, perusahaan multi-nasional atau lokal, lembaga pendidikan atau rumah sakit.

POLICY PROCESS (PROSES KEBIJAKAN):


cara mengawali kebijakan, mengembang atau menyusun Kebijakan, bernegosiasi,
mengkomunikasikan , melaksanakan dan mengevaluasi kebijakan.
Kebijakan • Kebijakan kesehatan merupakan pedoman yang menjadi acuan bagi
semua pelaku pembangunan kesehatan, baik pemerintah, swasta, dan
kesehatan masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan dengan
memperhatikan kerangka desentralisasi dan otonomi daerah
(DepkesRI,2009)

• Kebijakan kesehatan adalah suatu hal yang peduli


terhadap pengguna pelayanan kesehatan termasuk
manajer dan pekerja kesehatan. Kebijakan kesehatan
dapat dilihat sebagai suatu jaringan keputusan yang
saling berhubungan, yang pada prakteknya peduli
kepada pelayanan kesehatan masyarakat (Green Thorogood,1998)
1.Kebijakan kesehatan harus berdasarkan pembuktian yang menggunakan
pendekatan problem solving secara linear.
2.Penelitian kesehatan adalah suatu kegiatan untuk mendapatkan bukti yang
akurat. Setelah dilakukan penelitian kesakitan dan penyakit dari
masyarakat, termasuk kebutuhan akan kesehatan, sistem kesehatan,
tantangannya selanjutnya adalah mengetahui persis penyebab dari
kesakitan dan penyakit itu. Walaupun disadari betapa kompleksnya
pengertian yang berbasis bukti untuk dijadikan dasar dari kebijakan
(Fafard, 2008).
Cover

3.Kebijakan kesehatan dibuat oleh pemerintah dan swasta.


Kebijakan merupakan produk pemerintah, walaupun pelayanan
kesehatan cenderung dilakukan secara swasta, dikontrakkan atau
melalui suatu kemitraan, kebijakannya disiapkan oleh pemerintah di
mana keputusannya mempertimbangkan juga aspek politik (Buse, May &
Walt, 2005).
4.Kebijakan kesehatan adalah kebijakan publik yang merupakan tanggung
jawab pemerintah dan swasta. Sedangkan tugas untuk menformulasi
dan implementasi kebijakan kesehatan dalam satu negara merupakan
tanggung jawab Departemen Kesehatan (WHO, 2000).
Cover

Tujuan kebijakan kesehatan


• Tujuan dari kebijakan kesehatan adalah untuk menyediakan
pola pencegahan, pelayanan yang terfokus pada pemeliharaan
kesehatan, pengobatan penyakit dan perlindungan terhadap
kaum rentan (Gormley,1999)

• Kebijakan kesehatan tidak saja terdiri dari dokumen-dokumen


strategi dalam suatu negara,tetapi juga bagaimana kebijakan itu
diimplementasi oleh pengambil keputusan dan pemegang
program kesehatan, dan bagaimana melakukannya secara
praktis pada masing-masing tingkatan pemerintahan.
TUJUAN KEBIJAKAN

untuk menjamin kepentingan umum semaksimal mungkin

1
ditetapkan berdasarkan prosedur yang berlaku

2
didorong oleh keinginan untuk menghindari

3 pertentangan yang destruktif


Tingkatan kebijakan

01
Kebijakan umum, merupakan kebijakan yang menjadi pedoman atau
juga petunjuk pelaksanaan baik yang memiliki sifat positif ataupun
yang bersifat negatif yang melingkupi keseluruhan wilayah atau juga

02
instansi yang bersangkutan.
Kebijakan pelaksanaan merupakan suatu kebijakan yang
menjabarkan kebijakan umum. Untuk tingkat pusat, peraturan
pemerintah mengenai pelaksanaan suatu undang-undang

03 Kebijakan teknis, merupakan suatu kebijakan


operasional yang berada dibawah kebijakan pelaksanaan
SEGITIGA KEBIJAKAN KESEHATAN
Merupakan suatu pendekatan perumusan kebijakan kesehatan yang sudah sangat
disederhanakan untuk suatu tatanan hubungan yang kompleks
 Terdiri dari :
1.PELAKU :sebagai seorang individu atau seorang anggota suatu kelompok atau organisasi
bahkan negara, beserta tindakan mereka yang mempengaruhi kebijakan
2. KONTEKS :faktor-faktor sistematis – politik, ekonomi, sosial atau budaya, baik nasional
maupun internasional – yang dapat mempengaruhi kebijakan kesehatan
3. PROSES PENYUSUNAN KEBIJAKAN.
4.ISI KEBIJAKAN (CONTENT): subtansi dari suatu kebijakan yang memperinci bagian-bagian
dalam kebijakan
KONTEKS

AKTOR :
INDIVIDU,
GROUP,
ORGANISASI
ISI/ KONTEN PROSES

Segitiga Analisis Kebijakan


Sumber: Walt and Gilson (1994)
FUNGSI :
1.MEMBANTU DALAM BERPIKIR SISTEMATIS TENTANG PELAKU-
PELAKU YANG BERBEDA YANG MUNGKIN MEMPENGARUHI
KEBIJAKAN
2.SEBAGAI PETA YANG MENUNJUKKAN JALAN-JALAN UTAMA
KEBIJAKAN
PELAKU
1.PEMERINTAH (MENTERI KESEHATAN, MENTERI PENDIDIKAN, MENTERI TENAGA
KERJA)
2.NGO, NON-GVERMENTAL ORGANIZATIONS, INTERNASIONAL (MEDECINS SANS
FRONTIERES,OXFAM)
3.NGO NASIONAL
4.KELOMPOK – KELOMPOK TERKAIT (TREATMENT ACTION CAMPAIGN)
5.ORGANISASI INTERNASIONAL ( WHO, UNAIDS, WORLD BANK)
6.AGEN BILATERAL (DFID, USAID, SIDA)
7.ORGANISASI PENDONOR (THE GLOBAL FUND, PEPFAR)
8.PERUSAHAAN SWASTA (ANGLO- AMERICAN, HEINEKEN, MERCK)
KONTEKS
TERDIRI DARI :
faktor sistematis – politk, ekonomi dan social, national dan internasional
Leichter (1979) :
• 1. Faktor situasional: kondisi yang tidak permanen atau khusus yang
dapat berdampak pada kebijakan (contoh: perang, kekeringan).
• 2. Faktor internasional atau exogenous :ketergantungan antar negara dan
mempengaruhi kemandirian dan kerjasama internasional dalam kesehatan
3.Situasional
A.kebijakanAIDS sebagai prioritas
B.Kematian seseorang yang terkenal karena AIDS
4.Struktural
A.Peran media atau LSM dalam mempublikasikan (atau tidak) wabah AIDS
B.meningkatnya angka kematian karena AIDS yang dipublikasikan
TAHAPAN PENYUSUNAN KEBIJAKAN

Perumusan
01 02
Identifikasi
masalah & isu kebijakan

Implementasi
kebijakan 03 04 Evaluasi
kebijakan
PROSES PENYUSUNAN KEBIJAKAN

Identifikasi masalah dan isu


Identifikasi masalah dan isu: menemukan
1
3
bagaimana isu- isu yang ada dapat masuk
kedalam agenda kebijakan, mengapa isu-isu Implementasi kebijakan
yang lain justru tidak pernah dibicarakan. implementasi berkaitan dengan pelaksnaan
kebijakan yang telah disusun. Analisis pada
tahap ini dapat mengulas tentang mengapa
kebijakan dapat berhasil / gagal atau faktor
yang berpengaruh pada implementasi
kebijakan.

Perumusan Kebijakan

2
menemukan siapa saja yang terlibat dalam
Evaluasi kebijakan
temukan apa yang terjadi pada saat kebijakan

4
perumusan kebijakan, bagaimana kebijakan
dihasilkan, disetujui, dan dikomunikasikan dilaksanakan, bagaimana pengawasannya, apakah
tujuannya tercapai dan apakah terjadi akibat
yang tidak diharapkan. Tahapan ini merupakan
saat dimana kebijakan dapat diubah atau
dibatalkan serta kebijakan yang baru ditetapkan.
FORMULASI KEBIJAKAN KESEHATAN YG IDEAL
Oleh Policy Makers/
Stakeholder
ANALISIS Oleh Policy Analist
SISTEM
KESEHATAN DATA/ 1. Visi/Misi
MENYELURUH EVIDENCE 2. Prioritas Masalah
• Semua ANALISIS 3. Prioritas intervensi
fungsi KEBIJAKAN
• Semua
tujuan ADOPSI & LEGALISASI
PROSES FORMULASI KEBIJAKAN KESEHATAN DI INDONESIA

*
POLICY MAKERS UTAMA * RPJP KESEHATAN
* RPJMN KESEHATAN
* RPJM KESEHATAN DAERAH
* Kemenkes • Rakernas * SPM/MDGs
* Dinkes Propinsi • Rakerkesda * Jamkesmas, Jampersal
* Dinkes Kab/Kota • Forum khusus lain * BOK
* Dll

* Profesi LINTAS SEKTOR:


1. UU
* Akademisi • Keuangan
2. PP
* Donor • Dagri
3. Kepres
* LSM • Bappenas
4. Kepmen
* Swasta • Sosial
5. SK
* Dll • Dll
6. Perda
LEGISLATI
7. SK Gub/Bupati
F
CARA PENGKAJIAN
TERDIRI DARI :
A.RETROSPEKTIF  MELIHAT KEMBALI :
1. PENENTUAN KEBIJAKAN (BAGAIMANA KEBIJAKAN DAPAT DIMASUKKAN
KEDALAM AGENDA)
2.BAGAIMANA AWAL DAN PERUMUSANNYA,
3.APA ISI KEBIJAKAN TERSEBUT (KONTEN).
4. EVALUASI DAN MONITORING KEBIJAKAN – APAKAH DAPAT MENCAPAI
TUJUAN?
5. BAGAIMANA DAMPAK  APAKAH DAPAT DIANGGAP BERHASIL?
CARA PENGKAJIAN

B. PROSPEKTIF MELIHAT KE DEPAN


1.MENCOBA UNTUK MENGANTISIPASI APA YANG AKAN TERJADI JIKA SUATU
KEBIJAKAN TERTENTU DILAKSANAKAN.
2.MEMBERIKAN PEMIKIRAN STRATEGIS UNTUK MASA MENDATANG
3. UNTUK ADVOKASI DAN LOBI KEBIJAKAN
CONTOH : KEBIJAKAN TTG TBC
pelaku :
a) Karel Styblo, Haalf dan Mahler, Arata Kochi (beserta organisasi dimana
mereka bekerja yang telah meletakkan dasar untuk pengaruh mereka:
IUATLD, WHO,UNICEF).
b) Ahli advokasi dan komunikasi yang tidak disebut namanya
c) World bank, Komite Ad Hoc Bidang Penelitian Kesehatan
d) Jaringan: komunitas kesehatan masyarakat, ahli TB, ahli teknis dan ilmiah
yang berminat dalam penelitian obat dan vaksin baru untuk TB.
2. PROSES
A.TAHUN 1970AN (DIMANA PROGRAM TB DILAKSANAKAN DIBANYAK
NEGARA TETAPI TIDAK ADA PERHATIAN
B.TAHUN 1980-AN YANG MENGHUBUNGKAN WABAH HIV/AIDS DENGAN
MENINGKATNYAKASUS TB MELALUI PENELITIAN
C.TAHUN 1990-AN DIMANA GERAKAN PUBLIC MENGEMBALIKAN TB PADA
AGENDA KEBIJAKAN INTERNASIONAL.
3.KONTEKS
• KEPUASAAN DIRI DINEGARA INDUSTRI SAMPAI DENGAN AKHIR TAHUN
1980-AN, KARENA TB DIANGGAP TELAH DIBERANTAS.
• TIDAKLAH BENAR DI NEGARA BERPENGHASILAN RENDAH, SEBAGIAN
DISEBABKAN OLEH HUBUNGAN ANTARA TB DAN KEMISKINAN
• .WHO MENCANANGKAN KEBIJAKAN ‘KESEHATAN UNTUK SEMUA’ YANG
DIMAKSUDKAN UNTUK LAYANAN KESEHATAN TERPADU,
• MENOLAK PROGRAM KHUSUS SERTA VERTIKAL DALAM RANCANGAN
PROGRAM TB YANG DULU.
4. KONTEN (ISI)
• KEBIJAKAN TB PEMBERIAN OBAT JANGKA PENDEK.DOTS
Cover

Thankyou!!
Thank You
Insert the Sub Title
of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai