Anda di halaman 1dari 7

ETIKA KESEHATAN

MASYARAKAT

Prof. Albiner Siagian

PENGERTIAN
Ethics
Involves the nature of rightness and
the study of what actions are right
actions.
Meliputi

sifat dari kebenaran dan


ilmu yang memelajari tindakan apa
yang disebut sebagai tindakan yang
benar.

DEFINISI KESEHATAN
MASYARAKAT
The

Future of Public Health in 1988


mendefinisikan Kesehatan Masyarakat
sebagai apa yang masyarakat lakukan
secara kolektif untuk memastikan
kondisi orang untuk menjadi sehat.

The

Institute of Medicine (IOM)


menekankan definisi kesehatan
masyarakat pada kerjasama yang saling
berbagi kewajiban untuk mencapai
kesehatan bersama

Ini

memperkuat fakta bahwa entitas kolektif


seperti pemerintah dan masyarakat
bertanggung jawab untuk kesehatan.
Tujuan dari kesehatan masyarakat adalah
kesehatan populasi, bukan kesehatan individu.
Bidang kesehatan masyarakat terkait dengan
promosi kesehatan dan pencegahan penyakit
di seluruh masyarakat. Akibatnya, kesmas
kurang tertarik kepada interaksi klinis antara
profesional kesehatan dan pasien, tetapi lebih
tertarik pada perumusan strategi untuk
mencegah, atau memperbaiki, kecelakaan dan
penyakit

ETIKA KESEHATAN
MASYARAKAT
Etika

kesehatan masyarakat dapat


didefinisikan sebagai prinsip-prinsip
dan nilai-nilai yang membantu
tindakan dan panduan yang
dirancang untuk meningkatkan
kesehatan dan mencegah kecelakaan
dan penyakit dalam populasi.

KASUS 1: Vaksinasi Bayi

Di kebanyakan negara berkembang, bayi mendapatkan


vaksinasi 3+1 atau 4 vaksinasi pada tahun pertama.
Dasar pemikirannya adalah fakta imunologis yang
berkaitan dengan belum matangnya sistem kekebalan
tubuh bayi.
Ini adalah cara yang paling efektif untuk meningkatkan
daya tahan tubuh bayi.
Akan tetapi, ada yang berpendapat bahwa cara itu
bukanlah yang paling efektif. Pemberian vaksinasi
sampai 4 kali akan memboroskan anggaran. Lalu, yang
mana yang dipilih? Ini adalah pertanyaan etika
kesehatan masyarakat.
Hal ini membutuhkan dukungan penelitian, misalnya uji
klinis. Akan tetapi, hal itu sulit dilakukan karena alasan
etis. Tidak etis melakukan penelitian klinis ke
masyarakat dengan perlakuan pemberian vaksin
kepada sekelompok bayi dan placebo kepada
sekelompok bayi yang lain.

KASUS 2: PENANGANAN OBESITAS

Berbagai penelitian mengenai obesitas lebih menekankan


pada perilaku makan individu dan olah raga yang dilakukan.

Womack berpendapat bahwa kendali individu terhadap


berat badan dan perilaku makannya adalah terbatas. Oleh
karena itu, memokuskan penanganan obesitas pada
program individu adalah cara yang tidak efektif.

Womack merangkum fakta terbaru yang mengungkapkan


bhw pola makan secara bermakna dipengaruhi oleh faktor
eksternal (bukan dari diri penderita obesitas), seperti iklan
dan porsi makanan (bungkus atau botol, kaleng).

Sebagai contoh, konsumsi popocorn sangat dipengaruhi


oleh ukuran kantongnya daripada rasa dan mood
seseorang. Ini menunjukkan bahwa walaupun rasa kurang
kurang enak, orang akan mengonsumsi pangan secara
berlebihan dikarenakan ukuran porsi dan godaan iklan
(faktor eksternal).

Oleh karena itu, secara etika kesehatan masyarakat, dlm


upaya mencegah obesitas, perhatian perlu difokuskan
kepada iklan dan kepedulian produsen pangan (mis:
standard portion size).

Anda mungkin juga menyukai