SOSIOLOGI KESEHATAN
Di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Antropologi Kesehatan
Disusun oleh
NUR FAISYAH
(Lpt.15202120)
AKADEMI KEPERAWATAN
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
petunjuknya dapat menyelesaikan penyusunan buku bacaan yang juga diharapkan
menjadi buku ajar bagi para mahasiswa kesehatan masyarakat untuk mengenal,
mempelajari, dan memahami sosiologi kesehatan. Mudah-mudahan makalah ini
memberikan manfaat besar meningkatkan pengetahuan mahasiswa dalam rangka
mencapai kompetensi yang disyaratkan dalam kurikulum.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendorong dan
memberikan motivasi penyusunan makalah ini. Buku ini memang dirasakan jauh
dari lengkap dan sempurna, keterangan detail tetap dianjurkan untuk membaca
buku-buku dan kepustakaan yang tercantum dalam daftar referensi. Akhirnya
guna penyempurnaan buku ini, kami tetap memohon masukan, kritik, saran agar
nantinya terwujud sebuah buku ajar praktis, informatif, penuh manfaat dan
menjadirujukan dalam memahami konsep perencanaan dan evaluasi
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................1
KATA PENGANTAR......................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................4
C. Tujuan ..................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi sosiologi kesehatan.................................................................5
B. Ruang lingkup sosiologi kesehatan......................................................5
C. Sosiologi kesehatan dalam kesehatan gizi............................................7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ..........................................................................................9
B. Saran ....................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................10
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak hampir seabad yang lalu dibidang kedokteran timbul kebutuhan untuk
mencoba memahami faktor-faktor sosial yang berhubungan dengan pola
penyebaran penyakit (epidemiologi) dan kelompok-kelompok masyarakat
tertentu. Maka dikembangkanlah Sosiologi Kedokteran yaitu ilmu yang mencakup
studi tentang faktor-faktor dalam etiologi atau penyebab, prevalensi dan
interpretasi dari penyakitdan tentang profesi kedokteran itu sendiri serta hubungan
dokter dengan masyarakat umum. Dalam perkembangan selanjutnya terbukti
bahwa upaya penanggulangan penyakit masyarakat tidaklah hanya merupakan
tanggung jawab profesi kedokteran saja, melainkan tanggung jawab bersama para
petugas kesehatan. Selain itu pendekatan terhadap masalah kesehatan masyarakat
pun diperluas, dari penyakit menjadi kesehatan.
Sejalan dengan perkembangan tersebut maka timbul pula Sosiologi
Kesehatan yang lebih luas daripada sosiologi kedokteran. Selain topik-topik
dalam sosiologi kedokteran, sosiologi kesehatan membahas pula perilaku
kesehatan, pengaruh norma sosial terhadap perilaku kesehatan, serta interaksi
antar petugas kesehatan dan antara petugas kesehatan dengan masyarakat.
Sosiologi Kesehatan ini dipelajari dan dikembangkan oleh ahli sosiologi yang
mengkhususkan diri pada bidang kesehatan, maupun oleh dokter-dokter yang
meluaskan cakrawala ilmunya ke bidang sosiologi. Banyak istilah atau konsep
sosiologi yang dimasukkan dalam terminologi kedokteran, terutama untuk
digunakan dalam studi-studi epidemiologi, seperti misalnya masyarakat, struktur
sosial, masalah sosial, peran, sosialisasi, kepercayaan, norma, survei sosial, dan
sebagainya.
B. Tujuan Pembuatan Makalah
Makalah ini dibuat bertujuan untuk mengetahui dan membahas defenisi,
pengertian dan ruang lingkup sosiologi dalam bidang kesehatan dan penerapannya
dalam dunia kesehatan masyarakat khususnya kesehatan gigih.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
khususnya ketidakteraturan emosi dan persoalan stress yang dikaitkan dengan
penyakit.
6
a. Sistem kesehatan masyarakat : studi yang menyangkut soal organisasi,
regulasi, financing dan masalah kesehatan lainnya.
b. Health care delivery : studi tentang organisasi dan agensi yang terlibat
dalam pelayanan rujukan kesehatan.
c. Efek sosial teknologi kesehatan: mempelajari konsekwensi atau resiko
sosial bagi teknologi kesehatan dan kebijakan public yang dibuat.
d. Comparative health care system: studi tentang system perawatan
kesehatan dengan daerah lain dan faktor yang mempengaruhi
perkembangannya.
7
Seseorang memperoleh pengetahuan melalui penginderaan terhadap objek
tertentu. Pengetahuan diperoleh sebagai akibat stimulus yang ditangkap panca
indera. Pengetahuan bisa diperoleh secara alami maupun secara terencana yaitu
melalui proses pendidikan. Pengetahuan merupakan ranah yang sangat penting
untuk terbentuknya tindakan. Pengetahuan merupakan ranah kognitif yang
mempunyai tingkatan, yaitu : 1. Tahu, merupakan tingkat pengetahuan yang
paling rendah, misalnya mengingat atau mengingat kembali suatu obyek atau
rangsangan tertentu. 2. Memahami, adalah kemampuan untuk menjelaskan secara
benar obyek yang diketahui, misalnya seseorang mampu menjelaskan radang gusi
yang dialami secara benar. 3. Aplikasi, yaitu kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Contoh memilih
sikat gigi yang benar. 4. Analisis, yaitu kemampuan untuk menjabarkan suatu
materi atau obyek ke dalam komponen – komponen tetapi masih di dalam suatu
struktur organisasi tersebut. Contoh mampu menjabarkan struktur jaringan
periodontal dengan masing-masing fungsinya. 5. Sintesis, yaitu kemampuan untuk
menggabungkan bagian – bagian kedalam suatu bentuk tertentu yang baru.
Contoh mampu menggabungkan diet makanan yang sehat untuk gigi, menggosok
gigi tepat waktu serta mengambil tindakan yang tepat bila ada kelainan gigi untuk
mencegah penyakit gigi. 6. Evaluasi, yaitu kemampuan untuk melakukan
penilaian terhadap suatu obyek tertentu. Contoh mampu menilai kondisi kesehatan
gusi anaknya pada saat tertentu (Bloom, 1908, dikutip dari Notoatmodjo, 1990,
1993).
8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Tujuan dari pembahasan topic ini adalah untuk melihat bagaimana
kehidupan sosial memiliki dampak terhadap morbiditas dan tingkat kematian, dan
sebaliknya. Aspek sosiologi ini berbeda dari sosiologi medis karena cabang
sosiologi ini mempelajari kesehatan dan keadaan sakit berkaitan dengan institusi
sosial seperti keluarga, pekerjaan, dan sekolah. Sosiologi medis terbatas pada
hubungan pasien-praktisi dan peran pakar kesehatan dalam masyarakat. [2]
Sosiologi kesehatan dan penyakit mencakup patologi sosiologis (sebab penyakit
dan keadaan sakit), alasan mencari jenis bantuan medis tertentu, dan kepatuhan
atau ketidakpatuhan pasien dengan persyaratan medis.
B. SARAN
Beberapa saran yang bisa disampaikan dalam makalah ini adalah sosiologi
kesehatan harus dijadikan pedoman dalam dan harus terus dikembangkan karena
bidang ilmu ini sangat penting bagi semua praktisi kesehatan baik dokter, perawat
maupun institusi terkait untuk mempelajari dan memahami pola perilaku hidup
sehat pada masyarakat sehingga penanggualangan penyakit bisa dilakukan secara
menyeluruh secara efektif dan efesien.