Anda di halaman 1dari 10

KESEHATAN LINGKUNGAN

A. Pengertian Kesehatan Lingkungan


Kesehatan Lingkungan disingkat menjadi kesling merupakan suatu paham
ilmu dan seni untuk mendapatkan keseimbangan diantara manusia dan
lingkungan, kebugaran lingkungan juga ialah suatu ilmu dan juga seni mengelola
lingkungan sehingga akan sanggup dalam menciptakan kondisi yang nyaman,
bersih, sehat.
Kesehatan lingkungan adalah suatu disiplin ilmu serta seni dalam
memperoleh suatu keseimbangan antara lingkungan dan juga manusia, Kesling ini
juga merupakan ilmu dan seni dalam mengelola lingkungan dengan tujuan bisa
menciptakan kondisi lingkungan yang sehat, bersih, nyaman dan sehat. Sedangkan
ilmu kesehatan lingkungan ini ialah sebuah ilmu yang mempelajari sebuah
hubungan dari kelompok masyarakat/penduduk dengan berbagai jenis perubahan
yang terjadi dilingkungan yang mereka tempati.
B. Pengertian Kesehatan Lingkungan menurut ahli

1. Slamet Riyadi, ilmu kesehatan lingkungan merupakan sebuah bagian integral


dari ilmu kesehatan masyarakat yang secara khusus mempelajari dan juga
menangani hubungan antara manusia dan lingkungannya dalam mencapai
keseimbangan ekologi sera juga bertujuan untuk dapat membina serta
meningkatkan derajat maupun kehidupan sehat dengan optimal.
2. WHO (World Health Organization) kesehatan lingkungan merupakan suatu
keseimbangan ekologi yang harus tercipta diantara manusia dengan
lingkungannya supaya dapat / bisa menjamin keadaan sehat optimal manusia.
3. HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia)
kesehatan lingkungan merupakan suatu kondisi lingkungan yang dapat atau
bisa menopang keseimbangan ekologi yang dinamis diantara manusia dengan
lingkungannya dalam mendukung tercapainya suatu kualitas hidup manusia
yang sehat serta juga bahagia.

C. Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan

Dibawah ini adalah 17 ruang lingkupnya menurut WHO (World


Health Organization), yakni antara lain sebagai berikut:

 Penyediaan sumber Air Minum.


 Pengelolaan air buangan dan juga pengendalian pencemaran.
 Pembuangan sampah padat.
 Pengendalian vektor. (Pengendalian vektor merupakan segala usaha yang
dilakukan dalam mengurangi atau juga menurunkan populasi vektor
dengan tujuan untuk mencegah atau pemberantas penyakit yang ditularkan
vektor ataupun gangguan yang diakibatkan oleh vektor.)
 Pencegahan atau juga pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta
manusia. (maksu dari Ekskreta ini ialah semua zat yang tidak dipakai lagi
oleh tubuh yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh.)
 Higiene makanan, termasuk higiene susu.
 Pengendalian pencemaran udara.
 Pengendalian radiasi.
 Kesehatan kerja
 Pengendalian kebisingan.
 Perumahan dan jugapemukiman.
 Aspek kesling dan juga transportasi udara.
 Perencanaan daerah dan jugaperkotaan.
 Pencegahan kecelakaan.
 Rekreasi umum dan juga pariwisata.
 Tindakan – tindakan sanitasi yang berkaitan dengan suatu keadaan
epidemic atau wabah, bencana alam dan juga perpindahan penduduk.
 Tindakan pencegahan yang diperlukan dalam menjamin lingkungan.

Tidak hanya WHO (World Health Organization), Didalam Pasal 22 ayat (3)
UU No 23 tahun 1992, Ruang lingkup kebugaran lingkungan yaitu:

 Penyehatan air dan udara


 Pengamanan limbah padat/sampah
 Pengamanan limbah cair
 Pengamanan limbah gas
 Pengamanan radiasi
 Pengamanan vektor penyakit
 Penyehatan dan juga pengamanan lainnya layaknya kondisi pasca bencana.

D. Tujuan Kesehatan lingkungan


Tujuan dari kesehatan lingkungan, diantaranya ialah sebagai
berikut:

1. Untuk lakukan kolerasi, ini ialah meminimalisir terjadinya bahaya


yang berasal dari lingkungan pada kebugaran serta juga kesejahteraan
hidup tiap-tiap manusia.
2. Untuk melakukan pencegahan bersama dengan cara mengefisienkan
pengaturan berbagai sumber lingkungan dalam menambah kebugaran
serta juga kesejahteraan hidup manusia dan juga tentu
3. untuk dapat mencegah bahaya dari penyakit.
Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan dapat dibagi
menjadi 2,secara umum dan secara khusus.

Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan secara umum,


antara lain :

1. Melakukan koreksi atau perbaikan terhadap segala bahaya dan ancaman


pada kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia.
2. Melakukan usaha pencegahan dengan cara mengatur sumber-sumber
lingkungan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan dan
kesejahteraan hidup manusia.
3. Melakukan kerja sama dan menerapkan program terpadu di antara
masyarakat dan institusi pemerintah serta lembaga non pemerintah dalam
menghadapi bencana alam atau wabah penyakit menular.

Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan secara khusus,


antara lain:

1. Menyediakan air bersih yang cukup dan memenuhi persyaratan kesehatan.


2. Makanan dan minuman yang di produksi dalam skala besar dan di
konsumsi secara luas oleh masyarakat.
3. Pencemaran udara akibat sisa pembakaran BBM, batu bara, kebakaran
hutan, dan gas beracun yang berbahaya bagi kesehatan dan makhluk hidup
lain dan menjadi penyebab terjadinya perubahan ekosistem.
4. Limbah cair dan padat yang berasal dari rumah tangga, pertanian,
peternakan, industri, rumah sakit, dan lain-lain.
5. Kontrol terhadap arthropoda dan rodent yang menjadi vektor penyakit dan
cara memutuskan rantai penularan penyakitnya.
6. Perumahan dan bangunan yang layak huni dan memenuhi syarat
kesehatan.
7. Kebisingan, radiasi, dan kesehatan kerja.
8. Survei sanitasi untuk perencanaan, pemantauan, dan evaluasi program
kesehatan lingkungan.

E. Masalah-Masalah Kesehtan Lingkungan Di Indonesia


Masalah Kesehatan lingkungan merupakan masalah kompleks
yang untuk mengatasinya dibutuhkan integrasi dari berbagai sector terkait.
Di Indonesia permasalah dalam kesehatan lingkungan antara lain :
a. Air Bersih
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari
yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila
telah dimasak. Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat
kesehatan dan dapat langsung diminum.
Syarat-syarat Kualitas Air Bersih diantaranya adalah sebagai berikut :

 Syarat Fisik : Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna


 Syarat Kimia : Kadar Besi : maksimum yang diperbolehkan 0,3 mg/l,
Kesadahan (maks 500 mg/l)

 Syarat Mikrobiologis : Koliform tinja/total koliform (maks 0 per 100


ml air)

b. Pembuangan Kotoran/Tinja

Metode pembuangan tinja yang baik yaitu dengan jamban dengan


syarat sebagai berikut :

 Tanah permukaan tidak boleh terjadi kontaminasi

 Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin


memasuki mata air atau sumur

 Tidak boleh terkontaminasi air permukaan


 Tinja tidak boleh terjangkau oleh lalat dan hewan lain
 Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar ; atau, bila memang benar-
benar diperlukan, harus dibatasi seminimal mungkin
 Jamban harus babas dari bau atau kondisi yang tidak sedap dipandang
 Metode pembuatan dan pengoperasian harus sederhana dan tidak
mahal.

c. Kesehatan Pemukiman
Secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi
kriteria sebagai berikut :

 Memenuhi kebutuhan fisiologis, yaitu : pencahayaan, penghawaan dan


ruang gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu
 Memenuhi kebutuhan psikologis, yaitu : privacy yang cukup,
komunikasi yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah
 Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antarpenghuni
rumah dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah
rumah tangga, bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang
tidak berlebihan, cukup sinar matahari pagi, terlindungnya makanan
dan minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan
penghawaan yang cukup
 Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang
timbul karena keadaan luar maupun dalam rumah antara lain
persyaratan garis sempadan jalan, konstruksi yang tidak mudah roboh,
tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung membuat penghuninya
jatuh tergelincir.

d. Pembuangan Sampah
Teknik pengelolaan sampah yang baik dan benar harus
memperhatikan faktor-faktor /unsur, berikut:

 Penimbulan sampah. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi


sampah adalah jumlah penduduk dan kepadatanya, tingkat aktivitas,
pola kehidupan/tk sosial ekonomi, letak geografis, iklim, musim, dan
kemajuan teknologi
 Penyimpanan sampah
 Pengumpulan, pengolahan dan pemanfaatan kembali
 Pengangkutan
 Pembuangan

Dengan mengetahui unsur-unsur pengelolaan sampah, kita dapat


mengetahui hubungan dan urgensinya masing-masing unsur tersebut agar
kita dapat memecahkan masalah-masalah ini secara efisien.

e. Serangga dan Binatang Pengganggu

Serangga sebagai reservoir (habitat dan suvival) bibit penyakit


yang kemudian disebut sebagai vektor misalnya : pinjal tikus untuk
penyakit pes/sampar, Nyamuk Anopheles sp untuk penyakit Malaria,
Nyamuk Aedes sp untuk Demam Berdarah Dengue (DBD), nyamuk
Culex sp untuk Penyakit Kaki Gajah/Filariasis.
Penanggulangan/pencegahan dari penyakit tersebut diantaranya dengan
merancang rumah/tempat pengelolaan makanan dengan rat proff (rapat
tikus), Kelambu yang dicelupkan dengan pestisida untuk mencegah gigitan
Nyamuk Anopheles sp, Gerakan 3 M (menguras mengubur dan menutup)
tempat penampungan air untuk mencegah penyakit DBD, Penggunaan
kasa pada lubang angin di rumah atau dengan pestisida untuk mencegah
penyakit kaki gajah dan usaha-usaha sanitasi. Binatang pengganggu yang
dapat menularkan penyakit misalnya anjing dapat menularkan penyakit
rabies/anjing gila. Kecoa dan lalat dapat menjadi perantara perpindahan
bibit penyakit ke makanan sehingga menimbulakan diare. Tikus dapat
menyebabkan Leptospirosis dari kencing yang dikeluarkannya yang telah
terinfeksi bakteri penyebab.

f. Makanan dan Minuman


Sasaran higene sanitasi makanan dan minuman adalah restoran,
rumah makan, jasa boga dan makanan jajanan (diolah oleh pengrajin
makanan di tempat penjualan dan atau disajikan sebagai makanan siap
santap untuk dijual bagi umum selain yang disajikan jasa boga, rumah
makan/restoran, dan hotel).
Persyaratan hygiene sanitasi makanan dan minuman tempat
pengelolaan makanan meliputi:
 Persyaratan lokasi dan bangunan
 Persyaratan fasilitas sanitasi
 Persyaratan dapur, ruang makan dan gudang makanan
 Persyaratan bahan makanan dan makanan jadi
 Persyaratan pengolahan makanan
 Persyaratan penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi
 Persyaratan peralatan yang digunakan
 Pencemaran Lingkungan

Pencemaran lingkungan diantaranya pencemaran air, pencemaran


tanah, pencemaran udara. Pencemaran udara dapat dibagi lagi menjadi
indoor air pollution dan out door air pollution. Indoor air pollution
merupakan problem perumahan/pemukiman serta gedung umum, bis
kereta api, dll. Masalah ini lebih berpotensi menjadi masalah kesehatan
yang sesungguhnya, mengingat manusia cenderung berada di dalam
ruangan ketimbang berada di jalanan. Diduga akibat pembakaran kayu
bakar, bahan bakar rumah tangga lainnya merupakan salah satu faktor
resiko timbulnya infeksi saluran pernafasan bagi anak balita

Mengenai masalah out door pollution atau pencemaran udara di


luar rumah, berbagai analisis data menunjukkan bahwa ada kecenderungan
peningkatan. Beberapa penelitian menunjukkan adanya perbedaan resiko
dampak pencemaran pada beberapa kelompok resiko tinggi penduduk kota
dibanding pedesaan. Besar resiko relatif tersebut adalah 12,5 kali lebih
besar. Keadaan ini, bagi jenis pencemar yang akumulatif, tentu akan lebih
buruk di masa mendatang. Pembakaran hutan untuk dibuat lahan pertanian
atau sekedar diambil kayunya ternyata membawa dampak serius, misalnya
infeksi saluran pernafasan akut, iritasi pada mata, terganggunya jadwal
penerbangan dan terganggunya ekologi hutan.

F. Syarat-syarat Lingkungan Yang Sehat


1. Keadaan Air
Air yang sehat adalah air yang tidak berbau, tidak tercemar dan
dapat dilihat kejernihan air tersebut, kalau sudah pasti kebersihannya
dimasak dengan suhu 1000C, sehingga bakteri yang di dalam air tersebut
mati.
2. Keadaan Udara
Udara yang sehat adalah udara yang didalamnya terdapat yang
diperlukan, contohnya oksigen dan di dalamnya tidak tercemar oleh zat-
zat yang merusak tubuh, contohnya zat CO2 (zat carbondioksida).

3. Keadaan tanah
Tanah yang sehat adalah tanah yamh baik untuk penanaman suatu
tumbuhan, dan tidak tercemar oleh zat-zat logam berat.
4. Suara/kebisingan
Yaitu keadaan dimana suatu lingkungan yang kondisinya tidak
bising yang dapat mengganggu aktifitas/alat pendengaran manusia.

G. Tujuan Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan


1. Mengurangi Pemanasan Global. Dengan menanam tumbuhan sebanyak-
banyaknya pada lahan kosong, maka kita juga ikut serta mengurangi
pemanasan global, karbon, zat O2 (okseigen) yang dihasilkan tumbuh-
tumbuhan dan zat tidak langsung zat CO2 (carbon) yang menyebabkan
atmosfer bumi berlubang ini terhisap oleh tumbuhan dan secara
langsung zat O2 yang dihasilkan tersebut dapat dinikmati oleh manusia
tersebut untuk bernafas.
2. Menjaga Kebersihan LingkunganDengan lingkungan yang sehat maka
kita harus menjaga kebersihannya, karena lingkungan yang sehat adalah
lingkungan yang bersih dari segala penyakit dan sampah.Sampah
adalah mush kebersihan yang paling utama. Sampah dapat dibersihkan
dengan cara-cara sebagai berikut ;
a) Membersihkan Sampah Organik. Sampah organik adalah
sampah yang dapat dimakan oleh zat-zat organik di dalam tanah,
maka sampah organik dapat dibersihkan dengan mengubur
dalam-dalam sampah organik tersebut, contoh sampah organik :

 Daun-daun tumbuhan
 Ranting-ranting tumbuhan
 Akar-akar tumbuhan
b) Membersihkan Sampah Non OrganikSampah non organik
adalah sampah yang tidak dapat hancur (dimakan oleh zat
organik) dengan sendirinya, maka sampah non organik dapat
dibersihkan dengan membakar sampah tersebut dan lalu
menguburnya.

H. Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan


1. Tidak mencemari air dengan membuang sampah disungai
2. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor
3. Mengolah tanah sebagaimana mestinya
4. Menanam tumbuhan pada lahan-lahan kosong

I. Sasaran Kesehatan Lingkungan


Menurut Pasal 22 ayat (2) 23 tahun 1992, sasaran pelaksanaan
kebugaran lingkungan tersebut antara lain ialah sebagai berikut:

1. Tempat Umum, misal hotel, terminal, pasar, pertokoan, serta juga


tempat usaha yang sejenis
2. Lingkungan pemukiman, layaknya rumah tinggal, asrama atau yang
sejenis
3. Lingkungan kerja, layaknya perkantoran, kawasan industri atau yang
sejenis
4. Angkutan lazim : kendaraan darat, laut serta rawa yang digunakan
secara umum
5. Lingkungan lainnya : andaikan yang berwujud spesifik layaknya
lingkungan yang berada didalam sebuah kondisi darurat, bencana
pemindahan masyarakat dengan secara besar-besaraan, reaktor atau
tempat yang berwujud khusus.
RESUME
KESEHATAN LINGKUNGAN

Oleh:
Nama : Moh.zahryansa
NPM : 2011071029
Semester :V
Kelas :B

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PALU
2022

Anda mungkin juga menyukai