Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN AWAL

PRAKTIKUM KIMIA FARMASI

"TITRASI ASIDIMETRI-ALKALIMETRI

(REAKSI ASAM BASA)"

DISUSUN OLEH:

LEWISTON : F019006

AKADEMI FARMASI

BINA FARMASI PALU

2021
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
1.3 PRINSIP PERCOBAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DASAR TEORI


2.2 URAIAN BAHAN
2.3 URAIAN SAMPEL

BAB III METODE KERJA

3.1 ALAT DAN BAHAN


3.2 SAMPEL
3.3 CARA KERJA
3.4 SKEMA KERJA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PENGAMATAN


4.1.1 TABEL PENGAMATAN
4.1.2 PERSAMAAN REAKSI
4.1.3 ANALISIS DATA
4.2 PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
5.2 SARAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Asidimetri dan alkalimetri termasuk reaksi netralisasi yakni reaksi antara ion hidrogen

yang berasal dari asam dengan ion hidroksida yang berasal dari basa untuk menghasilkan

air yang bersifat netral. Netralisasi dapat juga dikatakan sebagai reaksi antara donor

proton (asam) dengan penerima proton (basa).

Asidimetri merupakan penetapan kadar secara kuantitatif terhadap senyawa-senyawa

yang bersifat basa dengan menggunakan baku asam, sebaliknya alkalimetri adalah

penetapan kadar senyawa-senyawa yang bersifat asam dengan menggunakan baku basa.

Untuk menetapkan titik akhir pada proses netralisasi ini digunakan indikator. Menurut W.

Ostwald, indikator adalah suatu senyawa organik kompleks dalam bentuk asam (Hin) atau

dalam bentuk basa (inoh) yang mampu berada dalam keadaan dua macam bentuk warna

yang berbeda dan dapat saling berubah warna dari bentuk satu ke bentuk yang lain ada

konsentrasi H+ tertentu atau pada ph tertentu.

Jalannya proses titrasi netralisasi dapat diikuti dengan melihat perubahan ph larutan

selama titrasi, yang terpenting adalah perubahan ph pada saat dan di sekitar titik

ekuivalen karena hal ini berhubungan erat dengan pemilihan indikator agar kesalahan

titrasi sekecil-kecilnya.
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
1.2.1 MAKSUD PERCOBAAN

Memahami cara mengidentifikasi zat dalam suatu sampel serta mampu


menetapkan kadarnya menggunakan prinsip reaksiAsam-basa.

1.2.2 TUJUAN PERCOBAAN


Praktikan mampu mengidentifikasi zat dalam suatu sampel serta mampu
menetapkan kadarnya menggunakan prinsip reaksi Asam-basa.
1.3 PRINSIP PERCOBAAN
Praktikan dapat memahami dan mengetahui cara mengidentifikasi zat dalam suatu
sampel serta mampu menetapkan kadarnya menggunakan prinsip reaksiasam-
basa.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DASAR TEORI

Asidimetri dan alkalimetri termasuk reaksi netralisasi yakni reaksi antara ion hidrogen

yang berasal dari asam dengan ion hidroksida yang berasal dari basa untuk menghasilkan air

yang bersifat netral. Netralisasi dapat juga dikatakan sebagai reaksi antara donor proton

(asam) dengan penerima proton (basa).

Asidimetri merupakan penetapan kadar secara kuantitatif terhadap senyawa-senyawa

yang bersifat basa dengan menggunakan baku asam, sebaliknya alkalimetri adalah penetapan

kadar senyawa-senyawa yang bersifat asam dengan menggunakan baku basa.

Untuk menetapkan titik akhir pada proses netralisasi ini digunakan indikator. Menurut W.

Ostwald, indikator adalah suatu senyawa organik kompleks dalam bentuk asam (Hin) atau

dalam bentuk basa (InOH) yang mampu berada dalam keadaan dua macam bentuk warna

yang berbeda dan dapat saling berubah warna dari bentuk satu ke bentuk yang lain ada

konsentrasi H+ tertentu atau pada pH tertentu.

Jalannya proses titrasi netralisasi dapat diikuti dengan melihat perubahan pH larutan

selama titrasi, yang terpenting adalah perubahan pH pada saat dan di sekitar titik ekuivalen

karena hal ini berhubungan erat dengan pemilihan indikator agar kesalahan titrasi sekecil-

kecilnya.

Titrasi asam basa sering disebut asidi-alkalimetri, sedang untuk titrasi pengukuran

lain-lain sering dipakai akhiran-ometri mengggantikan –imertri. Kata metri berasal dari

bahasa yunani yang berarti ilmu proses seni mengukur. I dan O dalam hubungan mengukur

sama saja, yaitu dengan atau dari (with or off). Akhiran I berasal dari kata latin dan O berasal
dari kata Yunani. Jadi asidimetri dapat diartikan pengukuran jumlah asam ataupun

pengukuran dengan asam (yang diukur dalam jumlah basa atau garam)

Apabila larutan asam ditetesi dengan larutan basa maka ph larutan akan naik,

sebaliknya jika larutan basa ditetesi dengan larutan asam maka ph larutan akan turun. Grafik

yang menyatakan perubahan ph pada penetesan asam dengan basa atau sebaliknya disebut

kurva titrasi. Kurva titrasi berbetuk S, yang pada ttik tengahnya merupakan titik ekuivalen.

(Michael. 2012).

Reaksi penetralan asam basa dapat digunakan untuk menentukan kadar larutan asam

atau larutan basa. Dalam hal ini sejumlah tertentu larutan asam ditetesi dengan larutan basa,

atau sebaliknya sampai mencapai titik ekuivalen (asam dan basa tepat habis bereaksi). Jika

molaritas salah satu larutan (asam atau basa) diketahui, maka molaritas larutan yang satu lagi

dapat ditentukan. (Michael. 2012).

Asam didefinisikan sebagai senyawa yang mengandung Hidrogen yang bereaksi

dengan basa. Basa adalah senyawa yang mengandung ion OH- atau menghasilkan OH-

ketika bereaksi dengan air. Basa bereaksi dengan asam untuk menghasilkan garam dan

air.)Teori Bronsted memperluas definisi asam dan basa dengan menjelaskan lebih banyak

mengenai suatu larutan kimia. Misalnya, teori Bronsted menjelaskan lebih banyak mengenai

suatu larutan amonium klorida bersifat asam dan larutan natrium asetat bersifat basa. Dalam

teori Bronsted, asam didefinisikan sebagai suatu zat yang dapat memberikan proton kepada

zat yang lain . Dalam hali ini , proton adalah atom hidrogen yang kehilangan elektronnya.

Basa adalah zat yang menerima proton dari zat lain. Reaksi asam dan basa menghasilkan

menghasilkan asam dan basa yang lain.


2.2 URAIAN BAHAN

2.2.1. Asamasetat

Nama lain : ACIDUM ACETIUM

Sinonim. : Asamasetat

Rm/Bm. : C²H⁴O²/BM 60,05

Pemerian. : Cairanjernih,tidakberwarna,baukhas,menusuk,rasa

asam yang tajam

Kelarutan. : Dapatbercampurdengan air, denganetanol,dandengan

gliserol

Kegunaan. : antiseptik

Penyimpanan. : Dalamwadahtertutuprapat

Farmakokinetik : -

Literatur. : F1 edisi IV hal 46

2.2.2. Asamsitrat

Nama lain : ACIDUM CITRICUM

Sinonim. : Asamsitrat

Rm/ Bm. : C⁶H⁸O⁷./ 192,12

Pemerian. : Hablurbening, tidakberwarna,atauserbukhablur

granulsampaihalus, putih, tidakberbauataupraktis

tidakberbau,rasasangatasam,bentukhidratmekar

dalamudarakering

Kelarutan : Sangatmudahlarutdalamair ,mudahlarutdalam

etanol, agaksukarlarutdalam air


Kegunaan. : zatpengawet

Penyimpanan. : Dalamwadahtertutuprapat.

Farmakokinetik. : diabsorbsisempurnamelaluiusushalus dan kadarnya

dalam plasma.

Literatur : F1 edisi 1V hal 48

2.2.3 asamsalisilat

Nama lain. : ACIDUM SALICYLICUM

Sinonim. : Asamsalisilat

Rm/Bm. : C⁷ H⁶O³ / 138,12.

Pemerian. : Hablurringantidakberwarnaatauserbukberwarna

putih, hampirtidakberbau, rasa agakmanis dan tajam

Kelarutan. : Larutdalam 550 bagian airdalam 4 bagianetanol 95%

p ,mudahlarutdalamkloroform P dan dalameter P ,

larutdalamlarutanamoniumasetatP ,dinatrium

hidrogenfosfat P kaliumsitrat P dan natrium sitrat p.

Kegunaan. : Keratolikum ,anti fungi

Penyimpanan : dalamwadahtertutupbaik

Farmakokinetik : absobsi aspirin sediaan tablet bisadiserapdengan

sangatcepatdilambung duodenum. Volume distribusi

aspirin adalah 170 ml/kg bb. Aspirin juga banyak

terdistribusi pada jaringan. Metabolisme aspirin


berlangsung hamper segeraterkonsumsi. Eliminasi

waktuparuh aspirin adalah 15-20 menit.

Literatur : F1 edisi III hal 56

2.2.4. sakarin

Nama lain : SACCHARINUM

Sinonim. : Sakarin

Rm /Bm. : C⁷H⁵NO³S /183,18.

Pemerian : serbukatauhablurputih, tidakberbauatauberbau

aromatiklemah, larutanencersangatmanis, larutan

berraksiasamterhadaplakmus

Kelarutan. : Agaksukarlarutdalam air , dan dalamkloroform dan

dalameter, dan larutdalam air mendidih, sukarlarut

dalametanol, mudahlarutdalamamoniaencer,dala

larutan alkali hidrosida dan dalam alkali karbonat

denganpembentukankarbodioksida

Kegunaan. : Zatpemanisbuatan ,penggantigula

Penyimpanan : disimpandalamwadahtertutuprapat

Farmakokinetik : sakarinsebelumdiabsorbsi pada usushalussakarin

sangatrendahdengankoefisienpermeabilitas

menunjukkanstefioldengankadarrendahditemukan

dalam plasma setelah 8 jam sejakpemberiansecara oral

0,5 gr/kg bb.

Literatur : F1 edisi IV hal 748


2.2.5. natrium tetraborat

Nama lain : NATRI TETRABORAS

Sinonim : natrium tetraborat

Rm/Bm : Na2 B4O710 H2O /381,37

Pemerian : hablurtransparantidakberwarna dan atauserbukhablur

putih ,tidakberbau, larutanbersifatbasah by terhadap

fenoptalin. Pada waktumekardiudarakering dan


hangathablurseringdilapisiserbukwarnaputih.

Kelarutan : larutdalam air, mudahlarutdalam air mendidih dan

dalamgliserin dan tidaklarutdalametanol.

Kegunaan : pengawet

Penyimpanan : dalamwadahtertutuprapat

Farmakokinetik : -

Literatur : FI edisi IV hal.605

2.2.6 Natriumbikarbonat

Nama lain : NATRII SUB KARBONAS

Sinonim. : Natrium bikarbonat

Rm/Bm :. NaHCO3 / 84,01

Pemerian : serbukhablur ,putih, stabildiudarakering, tetapidalam

udaralembabsecaraperlahan-lahanterurai. Larutan

segardalamair,tanpadikocok,bersifatbasahterhadap

lakmus .Kebasaanbertambahbilalarutan

dibiarkan ,digoyangkuatataudipanaskan .
Kelarutan : larutdalamair ,tidaklarutdalametanol

Kegunaan : antiseptik

Penyimpanan : dalamwadahtertutupbaik

Farmakokinetik : mempunyaimasalahbioafailabilitaskarnamengalami

aktifitasdidalamlambunglaluterikan pada berbagai

gugussulfhidril mucus dan makanan .golonganini

mengalamimetabolismelengkapyaitudimetabolisme

secarasempurnaterutama di hati.

Literatur : FI edisi IV hal 601

2.2.7 phenoftaline

Nama lain : PHENOLPHTHALEINUM

Sinonim. : Fenolftaline

Rm /Bm. : C²⁰H¹⁴O⁴/ 318,33

Pemerian : serbukhablur ,putihatauputihkekuninganlemah, tidak

berbau. Stabil di udara

Kelarutan : praktistidaklarutdalam air, larutdalametanol, agak

sukarlaruteter

Kegunaan : indikator

Penyimpanan : dalamwadahtertutupbaik

Farmakokinetik : Setelah kembalidalamususdenganempedu, obat

diresorpsi. Siklusenterohepatisinimemperpanjang

eksistensiobat dan lama kerjanyatetapiakhirnya

denganinduksienzim di ubahmenjadimetabolit yang


mudahdiekresiginjal. Adakalahnyaobat di dalamusus

diionisasihinggatidakdiresopsikembali dan

dikeluarkandengantinja

Literatur : FI edisi IV hal 662.

2.2.8 Asamklorida

Nama lain : ACIDUM HAIDROCHLORIDUM

Sinonim : asamklorida

Rm/Bm : - /36,46

Pemerian : cairantidakberwarna ,berasap ,baumerangsangjika di

encerkandenganduabagian volume air,asaphilang

bobotjenislebihkurang 1,18

Kelarutan : -

Kegunaan : desinfektan

Penyimpanan : dalamwadahtertutuprapat

Farmakokinetik : -

Literatur : FI edisi IV hal.49

2.2.9. Kalsiumklorida

Nama lain : KALCII CHLORIDUM

Sinonim : kalsiumklorida

Rm /Bm : CaCL2 H20/147,02

Pemerian : granulatauserpihan ,putih ,keras,tidakberbau

`Kegunaan : pereduksi alkali

Kelarutan : larutdalam air, larutdalametanol,dandalametanol


mendidih yang sangatmudahlarutdalam air yang panas.

Penyimpanan : dalamtertutuprapat

Farmakokinetik : Kalsium yang larutsebagianbesardiserapdariusus

kecilmelaluitransporaktif dan difusipasif. Ususkecil

dengantransportasiaktif dan difusipasif. Ada

peningkatanpenyerapandalamkekurangankalsium dan

selama masa kanak-kanak, kehamilan dan menyusui.

Literatur : FI edisi IV hal. 160

2.2.10. vanilin

Nama lain : VANILLIUM

Sinonim : verapamil

Rm/Bm : C8H8O3/152,15

Pemerian : hablurhalusberbentukjarumputihhinggaagakkuning

rasa dan baukhasdipengaruhicahayalarutanbereaksi

asamterhadaplakmus.

Kelarutan : sukarlarutdalam air, mudahlarutdalam air kloroform

dan eter dan dalamlarutanalkalihidroksidatertentu

larutdalamgliserin dan dalam air panas.

Kegunaan : zattambahan

Penyimpanan : dalamwadahrapattidaktembuscahaya

Farmakokinetik : -
Literatur : FI edisi IV hal. 822

2.2.11. kaliumpermanganat

Nama lain : KALII PERMANGANAS

Sinonim : kaliumpermanganat

Rm /Bm : KMnO4 /158,03

Pemerian : hablur, ungutua, hampirtidaktembus oleh cahaya yang

di teruskan dan herwanabirumetalikmengkilap oleh

cahaya yang di pantulkan, kadangkadang di sertai

warnamerahtambagatua,stabil di udara

Kelarutan : larutdalam air, mudahlarutdalam air mendidih

Kegunaan : desinfektan

Penyimpanan : dalamwadahtertutupbaik

Farmakokinetik : dalamkasuspenerimaaninternal ,ceoatdiserap,

sehinggamemilikiefekhematotoksik (meningkatkan

terjadinya methemoglobinemia)

Literatur. : F1 edisi Iv hal 480.

2.2.12 formalin

Nama resmi : FORMALDEHYDI SOLUTIO

Sinonim. : Larutanformaldehida

Rm / Bm. : -

Pemerian : cairanjernih, tidakberwarnaatauhampirtidak

berwarna,baumenusuk,uapmerangsangselaputlendir
hidung dan tenggorokan.
Jikadisimpanditempatdingindapatmenjadikeruh.

Kelarutan : dapatdicampurdengan air dan denganetanol (95%) p.

Kegunaan : antiseptikumekstern ;pengawet

Penyimpanan : dalamwadahtertutupbaikterlindungdaricahaya

sebaiknya pada suhudiatas 20°

farmakokinetik : -

Literatur : FI edisi IV hal 259

2.2.13 Aquades

Nama resmi : AQUADESTILLATA


Nama lain : Airsuling/Aquadest
Pemerian : Cairanjernih ;tidakberwarna;tidakberbau;tidak
memiliki rasa kelarutan

Kegunaan : Pelarut

Penyimpanan : Dalamwadahtertutupbaik
Farmakokinetik : -
Literature : F1 edisi III tahun 1979 halaman 49

2.2.14 Kloroform

Nama lain : CHLOROFORMUM

sinonim. : kloroform

Rm/Bm. : Cairanmudahmenguap ;tidakberwarna; baukhas; rasa

manis dan membakar

Kelarutan : Larutdalamlebihkurang 200 bagian air; mudahlarut

dalametanolmutlak p, dalameter p, dalamsebagiab


besarpelarutorganik, dalamminyakAtsiri dan
dalamminyak lemak

Kegunaan : Anastetikumumum; pengawet; zattambahan

Penyimpanan. : Dalamwadahtertutupbaikbersumbatkaca, terlindung

daricahaya

Literatur : FI edisi III tahun 1979

2.2.15 Alkohol

Namaresm i : ETANOL ABSOLUTUM

Sinonim : etanol Absolut

RM/BM : C2H6O/46,07

Pemberian : cairantakberwarnajernih, mudahmenguap dan mudah

bergerak; baukhas; rasa panas. Mudahterbakardengan

memberikan nyala biru yang tidakberasap

Kelarutan : mudahlarutdalam air dalamkloroform P dan dalam

eter p jauhdari nyala api

penyimpanan : dalamwadahtertutuprapatterlindungdarikelembaban

atauuap air di tempatsejuk

Kegunaan : zattambahan

Farmakokinetik : volume,jenis,dankonsentrasi alcohol yang dikonsumsi.

Alcohol dengankonsentrasirendahdiabsorbsilebih

lambat.namun alcohol dengankonsentrasitinggiakan

menghambat proses pengosonganlambung.selain

itu,karbonasi juga dapatmempercepat absorbs alcohol.


Metabolism lambung,seperti juga metabolism hati,

dapatsecarasignifikanmenurunkanbioafailabilitas

alcohol sebelummemasuki system sirkulasi. Alcohol

didistribusikanmelaluicairantubuh.

Literature :

2.2.16 Asamsulfat

Nama resmi : ACIDUM SULFURICUM

Sinonim. : Asamsulfat

Rm/Bm. : H2SO4/98.07

Pemerian. : Cairanjernih,sepertiminyak,Tidakberwarna,

bausangattajamKorosif. Bobotjenislebihkurang

1,84

Kelarutan. : Bercampurdengan air dan denganEtanol, dengan

menimbulkanpanas

Kegunaan. : antioksida

Farmakokinetik : -

penyimpanan : dalamwadahtertutuprapat

literatur :

2.3 URAIAN SAMPEL


_
BAB III

METODE KERJA

3.1 ALAT DAN BAHAN

3.1.1 Alat

1.Pipet volume 8.Sendok tanduk

2. tabungreaksi dan raktabung 9. kaki tiga

3. Pipettetes 10. Kawatkasa

4.Timbangan analitik 11. karetpenghisap

5.gelas kimia 12. druppelplat

6..bunsen 13.cawanporselin

7.Batang pengaduk 14. gelasukur

3.1.2 Bahan

1. Asamasetat 16.asam nitrat


2. Asamsitrat 17. Zwikker B
3. Asamsalisilat 18. Larutansalisilatnetral
4. Sakarin 19. LarutanFeCl
5. Natrium tetraborat 20. NaOH
6. Natrium bikarbonat 21. Barium klorida
7. Aquadest 22 Bismutnitrat.
8. HSO 23. Reagen Zn uranilasetat
9. Larutanperaknitrat 24. NaCl
10.besi klorida 25. MgSO4
11.pereaksi kuprifil 36.CaCl
12.vanillin 27. amoniumhidroksida
13. alkohol 28. amoniumhidroksida 2N
14. air 29. HCL 2N
15. larutanraksasulfat 30. Formalin
3.2 SAMPEL
-
3.3 CARA KERJA
3.3.1.AnalisisAsamAsetat
Kualitatif
1. Asamsulfatencer, berbaukhasseperticuka.
2. Larutanperaknitrat, endapanperak yang putih, kristalin, dihasilkandalam
larutanpekatdalamkeadaandingin.
3. Besi (III) klorida, terjadiperubahanwarnamerahtua.

3.3.2 AnalisisAsamSitrat

Kualitatif

1. Reaksipendahuluan = zat + FeCl3 terbentukwarnakuning

2. ReaksiCuprifil :sampelditambahpereaksikuprifilterbentukwarnabirumuda

3. HauslerZat + Vanilindilarutkandalamalkoholatau spiritus Fortiordiuapkan

sampaikering, tambahkan H2SO4 pekatakanterbentukwarnabiruhijau. Jika

ditambah H2O warnaakanhilang, sedangkanjikaditambah NH4OH diikuti

denganpemanasanakanterbentukwarnamerah – merahcoklat.

4. Didihkanlarutansitratdenganlarutanraksa (II) sulfat P berlebih, jikaperlu

disaring, didihkan, tambahkanbeberapateteslarutanKaliumPermanganat P,

warnahilang, terbentukendapanputih.
3.3.3 AnalisisAsamSalisilat

Kualitatif

1. ReaksiPendahuluan :Zat + FeCl3 terbentukwarnaungu + alkoholtetapungu

(stabildalamalkohol)

2. ReaksiEsterifikasi :Zat + Metanol + H2SO4 pekatdipanaskanakanterciumbau

gondopuro (metilSalisilat).

3.Reaksi Penegasan

a. Zat + Basa (NaOH 2 N )akanlarut

b. Zatditambahasam HCl 2 N terbentukendapan

c. Reaksi Marquis: Zat + Formalin + H2SO4 pekatterbentukmerah rose

(carmin) d. Reaksi Spica: Zat + HNO3 pekatatau HNO3 5 % kemudian

encerkandengan NH4OH pekatberlebihterbentukendapankuningemas

e. ReaksiKristal :Larutanzatdalamalkohol + zwikker B, panaskanterbentuk

endapanhijaukebirulaut. Amati bentukkristal di mikroskop

4. Pada larutansalisilatnetral, tambahkanlarutan FeCl3 P, terjadiwarna violet

kemerahan yang intensifmantapdenganpenambahansedikitasamasetat P,

tambahkanasamkloridaencer P, warnahilang, terbentukhablurputihasam

salisilat.

5.Satu (1) mg zatditambahkandenganasampikrat LP timbulkristal yang

spesifik.
3.3.4 AnalisisSakarin

Kualitatif

1. Larutanditambah 1 ml asamklorida P. Terbentukendapanhablur.

2. Larutkanlebihkurang 100 mg dalam 5 ml larutan NaOH P, uapkanhingga

kering, leburresiduhati-hati di atasapilemahsampaitidaklagi

membebaskanamoniak. Biarkanresidudingin, larutkandalam 20 ml air,

netralkandengan HCl 3 N, saring. Tambahkan pada filtrat 1 tetes FeCl3 LP;

terjadiwarna violet.

3.3.5 Analisis Natrium tetraborat (Boraks)

Kualitatif

Pada 0,5 ml larutansampeltambahkan:

1. Asamsulfatpekat dan alkoholataumetanol pada drupelplat, jikadibakarakan

memberikan nyala hijau.

2. Perak nitrat, akanterjadiendapanputihdariperakmetaborat. Pada pemanasan

akanterjadiendapan Ag2O yang berwarnahitam.

3. Barium kloridajenuh, akanterjadiendapanputih barium metaborat


3.3.6 Analisis Natrium bikarbonat (NaHCO3)

Kualitatif

Identifikasi Natrium:

1. Sampelserbukdiletakkandalamcawanporselinditambahalkohol, dibakar

memberikan nyala kuning.

2. Sampellarutandikeringkandulu, sampaididapatkankristaldalamcawan

porselinberisialkohol, dibakar nyala kuning

3. Larutansampel yang mengandung Na ditambah NBB/Bi(NO3)2 ditambah


H2SO4 pekat 1 tetesdiperolehkristal (amatidenganmikroskop). Bentukkristal
= batangkorekapi.
4. Asamkanlarutan garam natrium denganasamasetat P, saringjikaperlu,
tambahkanlarutan magnesium uranilasetat P berlebih, terbentukhablurkuning.
Lihatbentukkristalbentuk diamond di mikroskop
5. Filtratdiuapkansampaikering, larutkandalamsedikit air suling:1-2 tetes
larutan pada obyekgelas, ditambah 1 ttsreagen Zn Uranyl Acetat,
akanterbentukendapankristalkuningspesifiksepertiberlian (secara parallel
lakukanblangkomenggunakanpereaksi Zn uranilacetatditambahaquadest,
tanpapenambahananalit)

IdentifikasiBikarbonat:

1. Larutanditambah MgSO4, kemudiandidihkan, akanterbentukendapanputih


magnesium karbonat
2. Larutanditambah CaCl2 berlebih, jikaadaendapansaring, kemudian
tambahkanamoniakkedalamfiltrat; akanterbentukendapanataukekeruhanputih.
3.4 SKEMA KERJA

3.4.1 Percobaan 1

Alat dan bahan

+asam asetat

Tabung reaksi

+Besi III Klorida

Tabung reaksi

Amati

Perubahan warna
merah tua
3.4.2 Percobaan 2

Alat dan bahan

+Asam sitrat

Tabung reaksi

+Fecl3

Tabung reaksi

Amati

Perubahan warna
kuning
3.4.3 Percobaan 3

Alat dan bahan

+Asam salisilat

Tabung reaksi

+Fecl3

Tabung reaksi

+Alkohol

Tabung reaksi

Amati

Perubahan warna unggu


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

1.4 HASIL PENGAMATAN


1.4.1 TABEL PENGAMATAN

NO PERLAKUAN GAMBAR KETERANGAN

1 Percobaan 1 Asamasetat + besi III berhasil


klorida

2 Percobaan 2 Asamsitrat + FeCl3 Berhasil

3 Percobaan 3 Asamsalisilat + FeCl3 + Berhasil


alkohol

1.4.2 PERSAMAAN REAKSI


1.4.2.1 Asamasetat
2FeCl3 + 6C2H4O2 Fe(C2H4O2)3 + 3Cl2
1.4.2.2 Asamsitrat
C6H8O7 + FeCl3 3HCl + Fe (C6H5O7)
1.4.2.3 Asamsalisilat
3C7H6O3 + FeCl3 Fe (C7H5O3)3 + 3 HCl
1.4.3 ANALISIS DATA
1.5 PEMBAHASAN
Ilmu kimia analitik yaitu ilmu yang merupakan dasar dari metode mengenai

pemisahan-pemisahan dan analiasa suatu bahan ananlisis dapat dilakukkan dengan

mempelajari atau megedentifikasi dalam suatu penelitian dan sebuah sampel yang

didapatkan bak secara fisik maupun secara karasteristik sampel tersebut.

Adapun alat dan yang dgunakan dalam praktikum adalah; rak tabung,tabung

reaksi,pipet tetes,sendok tanduk dan bahan yang digunakan adalah; asam salisilat,asam

asetat,besi (iii) klorida alcohol,asaam sitrat.

Pada percobaan asam asetat di campurkan besi klorida menghasilan warna

merah tua, kemudian pada praktikum asam sitrat di campurkan besi klorida menghasilan

warna kuning dan pada pada praktikum asam salisiilat di campurkan besi klorida

menghasilan warna ungu


BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa, yang pertama

jika asam asetat ditambah kan asam sulfat encer akan menimbulkan perubahan warna

merah tua, kedua jika asam sitrat, ditambah kan fecl3, akan terbentuk warna kuning,

yang ketiga, jika asam salisilat ditambah fecl3 akan terbentuk warna ungu, kemudian

ditambah kan lagi dengan alkohol tetap berwarna ungu, hal itu mengatakan bahwa hasil

dari reaksi tetap stabil dalam alkohol

5.2 SARAN
1. Praktikkan diharapkan agar memahami dan mengetahui cara penggunaan peralatan
dalam lab, serta perlengkapan atribut lab.
2. Diharapkan asisten dosen lebih fokus pada penjelas materi dan lebih rincii dalam
menjelaskan
.
DAFTAR PUSTAKA

Basset, J 1994 buku ajar vogel :kimiaanalitikkuantitatifanorganikkedokteranEGC.jakarta.

Day, R.A dan S. Keman.1998 :kimiaanalisakuantitaifErlangga Jakarta.

Syukri. 1999.kimia dasar 2. Bandung.ITB.

Suirta, I.W.2010: sintesissenyawasebagaiindikatordalamtitrasikimia F-


mipauniversitasUdayanabukit Jimbaran.

Rohman,2007. Kimia farmasianalisis. Yogyakarta :pustakabelajar.


Lampiran

Anda mungkin juga menyukai