AMY SARINAH
11 MIA 2
LABORATORIUM KIMIA
SMA HARAPAN BANGSA
2015/2016
I. JUDUL
Titrasi asam dan basa
Penentuan kadar asam cuka dapur
II. TUJUAN
Mementukan konsentrasi asam klorida dengan larutan NaOH melalui
titrasi asam basa
Menentukan kadar asam cuka dapur dengan titrasi
III. DASAR TEORI
B. Basa
Basa adalah zat-zat yang dapat menetralkan asam. Secara
kimia, asam dan basa saling berlawanan. Basa yang larut
dalam air disebut alkali. Jika zat asam menghasilkan ion
hidrogen (H+) yang bermuatan positif, maka dalam hal ini
basa mempunyai arti bahwa ketika suatu senyawa basa di
larutkan ke dalam air, maka akan terbentuk ion hidroksida
(OH-) dan ion positif menurut reaksi sebagai berikut. Ion
hidroksida (OH-) terbentuk karena senyawa hidroksida (OH)
mengikat satu elektron saat dimasukkan ke dalam air. Secara
umum, basa memiliki sifat sebagai berikut:
1. Kaustik
2. Rasanya pahit
3. Licin seperti sabun
4. Nilai pH lebih dari air suling
5. Mengubah warna lakmus merah menjadi biru
6. Dapat menghantarkan arus listrik
ii. Larutan cuka
Larutan cuka merupakan larutan yang memiliki kandungan asam
asetat 3% sampai 8% yang diencerkan bersama air, dan yang merupakan
larutan asam yang dibuat dari reaksi etanol: CH3CH2OH. Larutan cuka
umumnya dipakai untuk keperluan rumah tangga seperti pelengkap
masakan dan lain – lain. Komponen kimia utama cuka adalah asam asetat
atau disebut juga asam etanoat (CH3COOH).
Asam asetat atau asam etanoat adalah senyawa kimia asam
organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam
makanan. Asam cuka ataupun asam asetat memiliki rumus empiris
C2H4O2. Rumus ini seringkali ditulis dalam bentuk CH3-COOH,
CH3COOH, atau CH3CO2H. Asam asetat murni (disebut asam asetat
glasial) adalah cairan higroskopis tak berwarna, dan memiliki titik beku
16.7°C.
Asam asetat juga merupakan salah satu asam karboksilat paling
sederhana, setelah asam format. Larutan asam asetat dalam air
merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdisosiasi sebagian
menjadi ion H+ dan CH3COOH. . Asam asetat digunakan dalam
produksi polimer seperti polietilena tereftalat, selulosa asetat, dan
polivinil asetat, maupun berbagai macam serat dan kain. Dalam setahun,
kebutuhan dunia akan asam asetat mencapai 6,5 juta ton per tahun. 1.5
juta ton per tahun diperoleh dari hasil daur ulang, sisanya diperoleh dari
industri petrokimia maupun dari sumber hayati.
Asam asetat tidak hanya berguna sebagai bahan penyedap
masakan saja, tetapi juga diproduksi dalam jumlah besar untuk berbagai
kegunaan lain. Asam organik ini bisa diproduksi dalam berbagai
konsentrasi. Dalam bentuk murni, asam asetat dikenal sebagai asam
asetat glasial karena mengkristal dalam suhu dingin. Bentuk asam ini
sangat korosif dan bisa berbahaya jika mengenai kulit sehingga orang
yang bekerja menggunakan senyawa ini harus menggunakan alat
pelindung.
Alat: pipet tetes, pipet ukur 10 ml, buret, gelas beker 250ml, gelas
beker 100ml, gelas ukur 100ml, gelas ukur 100ml, labu
erlenmeyer 250ml , labu ukur 100ml
Bahan: HCl, NaOH0,1M, indikator PP, akuades, larutan NaOH
0,2M
V. CARA KERJA
i. Titrasi Asam Basa
Buret
Larutan Standar
Cuka Merek B
ii. Pembahasan
V1.M1=V2.M2
100. M1= 5. 0,852
M1=0,0426 M
ρ.10 . Kadar
M=
Mr
M . Mr
Kadar=
ρ.10
Kadar=24,6%
V1.M1=V2.M2
100. M1= 10. 6,8
M1=0,68 M
ρ.10 . Kadar
M=
Mr
M . Mr
Kadar=
ρ.10
Kadar=39,2%
Percobaan ini terlihat bahwa kadar cuka tidak sesuai dan jauh
berbeda, karena faktor yang menyebabkan kesalahan pada percobaan
titrasi ini seperti tetesan yang hanya dengan mengira-ngira dan yang
dapat saja berbeda-beda berdasarkan beda orang.
Dengan menghitung tetesan atau berapa tetes yang keluar dari
buret itu sangat tidak akurat. Oleh karena itu percobaan ini saya tetapkan
gagal.
VII. KESIMPULAN
DAFTAR PUSAKA
INTERNET